Anda di halaman 1dari 83

PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Oleh . A.Aziz Alimul Hidayat

1 September-30 November 2022


Kuliah Tamu UMY, 15 Maret 2018
Kuliah Tamu UMY, 15 Maret 2018
Kuliah Tamu UMY, 15 Maret 2018
Kuliah Tamu UMY, 15 Maret 2018
Kuliah Tamu UMY, 15 Maret 2018
Kuliah Tamu UMY, 15 Maret 2018
Kuliah Tamu UMY, 15 Maret 2018
Kuliah Tamu UMY, 15 Maret 2018
Kuliah Tamu UMY, 15 Maret 2018
Tips dan Trik Menulis Buku Keperawatan

• Sebelum menulis buku lakukan analisis terlebih dahulu


tentang judul apa yang anda buat, untuk siapa buku
yang anda tulis, lihat buku sejenis yang sudah terbit,
pikirkan apa yang membedakan buku yang anda tulis
buku yang sudah terbit.

• Niatkan terlebih dahulu menulis buku semata-mata


hanya ingin menyebarkan ilmu pengetahuan, dan
menulis buku adalah bagian dari ibadah
• Pahami unsur-unsur dalam buku, diantaranya unsur
pendahulu, unsur isi dan unsur penyudah.

Unsur pendahulu terdiri atas halaman persembahan,


halaman judul, daftar isi, daftar gambar atau tabel,
pengantar, ucapan terima kasih. Unsur isi terdiri atas
bagian, pasal, bab, ayat dll, unsur penyudah terdiri atas
daftar pustaka, lampiran, glosarium dan indeks

• pahami teknik ilustras dalam penulisan buku


• gunakan rambu-rambu ragam bahasa beraras ilmiah
• mulai sekarang dan mulai menulis dari bab yang anda
anggap mudah

• Selalu istiqimah dalam menulis buku

• Hindari kesalahan yang sering dalam menulis buku:


penntar belum dituliskan khayalak pengguna, strtuktur
buku, pesan bagi pengguna, pembagian bab kurang
merata, tujuan tiap bab atau sasraan tidak jelas,
penggunaan bahasa belum tertib, ilustrasi kurang jelas,
rujukan tidak up to date, susunan isi bukudan isi bab
seperti kliping
Materi

▪ Tata saji Buku Ajar


▪ Teknik Ilustrasi dalam Penulisan Buku
▪ Rambu-rambu Ragam Bahasa Buku Teks
Tata Saji Buku Ajar

Ragam Buku :

▪Buku referensi
▪Monograf
▪Buku teks, buku ajar (textbook)
▪Modul
▪Diktat

Sumber : wikipedia
Buku Referensi

▪ Suatu Himpunan informasi, biasanya spesifik, yang


dikumpulkan dalam bentuk buku untuk kemudahan referensi
(acuan)
▪ Orang tidak perlu membaca dari awal sampai akhir untuk
mendapatkan informasi yang dicari
▪ Gaya penulisannya seperti indeks, daftar
▪ Edisi buku dapat dimutakhiran, umumnya tahunan
▪ Contoh buku referensi: kamus, ensiklopedia
▪ Buku referensi di perpustakaan biasanya tersimpan diseksi
referece book dan tidak diperbolehkan dipinjam kecuali
fotocopy dan hanya boleh dibaca ditempat
▪ Reference book terpisah dari buku yang boleh dipinjam
Contoh Buku Referensi

▪ Atlas : sekumpulan peta, memuat lokasi geografis

▪ Ensiklopedia : suatu himpunan yang sangat komprehensif

▪ Handbook : suatu manual yang meringkas suatu kajian

▪ Farmakope : Buku yang mengandung sepesifikasi obat-obatan

▪ dll
Buku Ajar/Buku Teks

▪ Manual untuk pengajaran dalam suatu cabang ilmu


▪ Umumnya kurang berhasil pada terbitan pertama
▪ Diproduksi sesuai dengan keperluan lembaga pendidikan
▪ Umumnya bentuk cetakan
▪ Perkembangan baru: semakin banyak yang berupa e-
book, buku PDF, sistem tutor online, kuliah lewat video
Buku Ajar/Teks

▪ Pasar buku ajar tidak sama dengan pemasaran barang lain


▪ Mahasiswa tidak memilih buku; jadi, harga bukan faktor
penentu
▪ Penerbit buku ajar yang baik jumlahnya sedikit, agak
monopolistik
▪ Jika suatu buku ajar digunakan oleh dosen pada semester
berikut......> toko buku kampus akan membeli kembali harga
sesuai dengan kondisi buku
▪ Buku ajar bisa di sewakan, dapat menghemat pembelian
▪ Tren akhir-akhir ini, penulis menawarkan gratis bukunya secara
online
▪ Mudah dibaca lewat iPad
▪ Boleh dicetak dengan permintaan
▪ Buku ajar dipilih oleh dosen yang mengajar mata kuliah atau
program studi
▪ Mahaisswa harus memilikinya (beli, sewa, pinjam)
Monograf

▪ Tulisan tentang satu subjek, biasanya oleh penulis tunggal


▪ Dibedakan dari jurnal yang terbit secara berkala
Diktat

▪ Bahan ajar yang sangat ringkas


▪ Sedikit pengembangan dari powerPoint
▪ Hanya digunakan dengan baik oleh penulisannya sendiri
▪ Kurang dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai teman
belajar
▪ Umumnya tidak lengkap
▪ ilustrasi kurang baik (jiplakan, atau gambar tidak jelas)
Modul

▪ Suatu Kesatuan Bahan Belajar yang disajikan dalam bentuk


Self Instruction
▪ Bahan belajar yang di susun di dalam modul dapat dipelajari
oleh mahasiswa sendri dan dengan bantuan sedikit oleh
dosen/fasilitator.
▪ Modul lebih terinci dengan komponen sebagai berikut : TIU,
TIK, topik/materi pembelajaran, alat/sumber belajar, kegiatan
belajar mengajar dan lembar kerja
Unsur-unsur Modul

▪ Petunjuk Dosen
▪ Kegiatan Mahasiswa
▪ Tes Akhir Modul
▪ Kunci Tes Akhir Modul
Unsur-unsur Modul

Petunjuk Dosen

1.Tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus.


2.Penjelasan tentang cara menyelenggarakan proses belajar mengajar yang
efisien.
3.Penjelasan tentang materi pelajaran yang akan disajikan dan strategi
belajarnya.
4.Waktu yang disediakan untuk mempelajari materi modul.
5.Alat-alat dan bahan pelajaran serta sumber-sumber yang harus digunakan,
dan
6.Prosedur penilaian, jenis, cara/alat, dan materi penilaian yang digunakan.
Unsur-unsur Modul

Kegiatan Mahasiswa
Pendahuluan.
Pada bagian ini dicantumkan jadwal modul lainnya dan kegiatan-
kegiatan yang harus dilaksanakan mahasiswa. Di samping itu,
memuat tujuan yang dicapai dan materi yang akan dipelajari oleh
mahasiswa.

Petunjuk belajar.
Pada bagian ini, akan diuraikan apa-apa atau urutan langkah yang
harus dikerjakan mahasiswa dalam menggunakan modul.
Unsur-unsur Modul

Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan belajar.
Pada bagian ini, terdiri dari beberapa kegiatan masing-masing kegiatan memuat
tujuan yang akan dicapai. Materi pokok yang akan dipelajari dan uraian
materinya. Pada akhir uraian materi pelajaran, disajikan tugas atau masalah
yang harus dipecahkan maupun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
siswa mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari. Tugas-tugas ini,
diberikan agar mahasiswa dapat menilai hasil belajarnya sendiri.

Kunci tugas.
Kunci tugas disediakan pada akhir kegiatan siswa dengan harapan agar siswa
dapat dengan segera mengetahui apakah tugas-tugas yang dikerjakannya benar.
Unsur-unsur Modul

Tes akhir modul


Setiap modul dilengkapi dengan tes akhir modul. Dari hasil
tes mahasiswa, dosen dapat mengetahui apakah tujuan
pembelajaran yang ditetapkan telah tercapai atau belum. Cakupan
tes akhir modul antara lain dapat mengukur aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik

Kunci tes akhir modul


Kunci tes disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Kunci tes ini, hanya dipegang oleh dosen yang
senantiasa dijaga kerahasiaannya.
Langkah Penyusunan Modul

1. Menyusun kerangka modul


▪ Menetapkan (menggariskan) tujuan intruksional umum (TIU) yang akan dicapai
dengan mempelajari modul tersebut.
▪ Merumuskan tujuan intruksional khusus (TIK) yang merupakan perincian atau
pengkhususan dari tujuan intruksional umum tadi.
▪ Menyusun soal-soal penilaian untuk mengukur sejauh mana tujuan intruksional
khusus bisa dicapai.
▪ Identifikasi pokok materi pelajaran yang sesuai dengan setiap tujuan intruksional
khusus.
▪ Mengatur/menyusun pokok-pokok materi tersebut di dalam urutan yang logis dan
fungsional.
▪ Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar mahasiswa.
▪ Memeriksa sejauh mana langkah-langkah kegiatan belajar telah diarahkan untuk
mencapai semua tujuan yang telah dirumuskan.
▪ Identifikasi alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan belajar dengan
modul itu.
Langkah Penyusunan Modul

2. Menyusun (menulis) program secara terperinci meliputi pembuatan semua


unsur modul, yakni petunjuk guru, lembar kegiatan murid, lembar kerja
murid, lembar jawaban, lembar penilaian (tes), dan lembar jawaban tes.
Unsur-unsur Buku

1. Pendahulu
2. Isi
3. Penyudah
Unsur Pendahulu

1. Pendahulu

▪ Halaman persembahan atau semboyan


▪ Halaman judul
▪ Daftar isi
▪ Daftar gambar atau tabel
▪ Pengantar
▪ Prakata
▪ Ucapan terima kasih
▪ Kamus kecil
Unsur isi

1. Isi

Part
- Bab
- pasal
- ayat
Unsur Penyudah

1. Daftar pustaka
2. Lampiran
3. Glosari
4. Indeks
TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN
BUKU/MODUL

▪ Ilustrasi adalah penggambaran akan sesuatu


▪ Ilustrasi dapat berupa tabel dan gambar (Grafik, foto,
diagram, bagan, peta, denah dan gambar lainnya)
▪ Ilustrasi bersifat suplemen atau alat bantu
▪ Dalam menyiapkan ilustrasi selalu mengacu ke petunjuk
penulisan
▪ Ilustrasi jangan dibiarkan berbicara sendiri tanpa penjelasan
atau narasi
TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN
BUKU/MODUL

▪ Apa yang disajikan dalam ilustrasi harus dituliskan dan


diterjemahkan oleh penulis ke dalam bentuk narasi yang
dapat dipahami oleh pembaca

▪ Aculah ilustrasi sesuai dengan nomornya.


Penyajian Tabel

▪ Tabel selalu dibuat dan disiapkan dalam halaman terpisah


dari teks
▪ Tabel diberi nomor urut mengikuti angka arab
▪ Setiap tabel diketik dalam halaman terisah.
▪ sebelum membuat tabel perhatikan terlebih dahulu format
yang dianut
▪ Umumnya garis horizontal sepanjang halaman yang
diperbolehkan hanya tiga, yaitu dua pada bagian atas (judul
kolom) dan satu penutup tabel
▪ Garis vertikal hendaknya tidak digunakan
Penyajian Tabel

▪ Dengan demikian, tabel kotak-kotak yang dihasilkan oleh


komputer harus diedit supaya sesuai dengan format
penulisan tabel ilmiah/buku
▪ Judul tabel biasanya ditempatkan diatas tabel. Tapi dalam
setting terakhir judul bisa ditempatkan bebas ada buku
▪ Perhatikan format penulisan judul abel, apakah ditulis di
tengah, cetak miring atau left justification
▪ Kadang-kadang kata tabel dan nomor tabel ditulis dengan
cetak tebal
Penyajian Tabel

▪ Angka-angka dalam tabel sebaiknya diformat menurut titik desimal


supaya angka tersusun menurut besarannya
▪ Jumlah angka dibelakang koma juga harus diperhatikan sesuai
dengan makna angka tersebut
▪ Dengan demikian angka belakang koma tidak harus empat atau tiga
atau dua. Kalau memang tidak perlu tanda koma tidak perlu di
cantumkan
▪ Untuk data yang banyak memerlukan kolom, bisa menggunakan
bentuk cetakan landscape
▪ Kalu penyajiannya data tidak memerlukan banyak kolom tetapi
memerlukan baris, gunakan bentuk portrait
Penyajian Tabel
Penyajian Gambar

▪ Ilustrasi dalam bentu foto, diagram, bagan, peta atau denah


umumnya tidak banyak lagi, yang bisa dimodifikasi untuk
mengubah penampilan ilustrasi
▪ Yang penting diingat disini adalah bahwa penyiapan ilustrasi harus
sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh penerbit
▪ Grafik digunakan untuk menyajikan data yang sangat banyak
▪ Setiap gambar dicetak pada halaman terpisah
▪ Untuk tidak membingungkan editor atau reviewer, tuliskan nomor
gambar dan nama penulis dibalik (halaman belakang) gambar
tersebut
Penyajian Gambar

▪ Simbol-simbol yang digunakan dalam gambar sebaiknya


dijelaskan dalam judul, jangan dimasukkan ke dalam gambar
itu sendiri (seperti umumnya pada pembiuatan grafik dengan
komputer saat ini)
▪ Jangan membuat grafik berwarna, gunakan hitam putih
▪ Kontras gambar juga harus jelas, dan kualitas huruf pada
judul sumbu juga harus kualitas laser
Unsur Penyudah
Unsur Penyudah
RAMBU-RAMBU RAGAM BAHASA ---TULISAN
BERLARAS ILMIAH

▪ Modul /buku ajar atau sejenisnya tergolong sebagai tulisan


berlaras ilmiah
▪ Bahwa laras ilmiah harus menggunakan ragam bahasa
formal
▪ Masalah dalam kebahasaan dalam laras ilmiah al: masalah
kalimat, paragraf, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan
Kalimat

▪ Kalimat merupakan upaya penulis untuk


mengkomunikasikan pemikirannya kepada khalayak luas
▪ Bahasalah yang merupakan perantara atau media penyampai
gagasan penulis kepada pembaca
▪ Oleh karena itu penulis harus menguasai persyaratan yang
tercakup dalam kalimat efektif
▪ Kalimat efektif----→ kalimat yang secara tepat mewakili
gagasan penulis kepada pembaca
Kalimat

▪ Ada 7 hal yang harus diperhatikan al: kesatuan gagasan,


kepaduan, penalaran, kehematan atau ekonomisasi bahasa,
penekanan, kesejajaran dan variasi
▪ Ada 3 hal juga perlu diperhatikan saat menulis al: pilihan
kata, ejaan dan tanda baca (pungtuasi)
Kesatuan gagasan

▪ Kalimat dalam laras ilmiah harus mengandung Sebuah


subyek dan predikat (inti kalimat)
Kepaduan

▪ Kepaduan dalam kalimat berkaitan dengan hubungan


timbal balik yang baik dan jelas diaantara unsur-unsur
(kata/kelompok kata) yang membentuk kalimat
Penalaran

▪ Kesatuan dan kepaduan dalam kalimat tidak akan tercapai


jika tidak disertai oleh penalaran
▪ Penalaran adalah alur pikir yang berusaha agar kalimat dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat dipahami dengan mudah,
cepat, tapat serta tidak menibulkan kesalahpahaman
▪ Ada 3 hubungan logis dalam bahasa indonesia al; hubungan
koordiatif (dan, serta, atau, tetapi, padahal), hubungan
korelatif (hubungan saling kait diantara kalimat), hubungan
subordinat (hubungan kebergantungan diantara induk
kalimat dan anak kalimat)
Kehematan atau Ekonomisasi bahasa

▪ Kehematan adalah penggunaan kalimat yang tidak berbelit-


belit dan tidak boros kata
▪ Panjang kalimat yang mudah dicerna oleh pembaca umum
atau anak-anak adalah 15-20 kata, untuk pembaca
pendidikan tinggi 25-30 kata
Penekanan dalam Kalimat

▪ Penekanan dalam sebuah kalimat adalah usaha penulis untuk


menampilkan fokus dalam kalimat
Kesejajaran

▪ Kesejajaran adalah perincian beberap unsur yang sama


penting dan sama fungsinya serta berurutan dalam kalimat
Variasi
▪ Variasi dalam kalimat adalah penggunaan berbagai pola
kalimat untuk mencegah kebosanan pembaca
Paragraf

▪ Dalam karangan ada 3 jenis paragraf al: pembuka, isi dan


penutup
▪ Paragraf hendanya memiliki gagasan utama yang tertuang
dalam kalimat topik setelah itu barulah mengembangkan
gagasan penunjang
▪ Umumnya gagasan utama pada awal paragraf
▪ Panjang paragraf tergantung pada pikiran yang hendak
dikembangkan , minimal dibangung oleh 3 kalimat
(pembuka, isi, penutup atau peralihan)
Kata-kata dalam laras ilmiah
BAGAIMANA BUKU DAPAT
DITERBITKAN?
Menerbitkan Buku berISBN

▪ ISBN (International Standard Book Number) adalah kode


pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang
judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN.
ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi
identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh
penerbit
▪ ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yan
berkedudukan di London. Di Indonesia, Perpustakaan
Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak
memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah
Indonesia.

Surabaya, 5-6 November 2011 77


Menerbitkan Buku berISBN

▪ Perpustakaan Naasional RI mempunyai fungsi memberikan


informasi, bimbingan dan penerapan pencantuman ISBN serta
KDT (Katalog Dalam Terbitan). KDT merupakan deskripsi
bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang
diberikan penerbit untuk dicantumkan di halaman balik judul
sebagai kelengkapan penerbit.
▪ Contoh : ISBN 978-602-8519-93-9
Angka pengenal produk terbitan buku dari EAN (Prefix identifier) = 978
Kode kelompok (group identifier) = 602 (Default)
Kode penerbit (publisher prefix) = 8519
Kode Judul (title identifier) = 93
Angka pemeriksa (check digit) = 9

Surabaya, 5-6 November 2011 78


Menerbitkan Buku berISBN

▪ Terbitan yang dapat ISBN


Buku tercetak (monografi) dan pamphlet
Terbitan Braille
Buku peta
Film, video, dan transparansi yang bersifat edukatif
Audiobooks pada kaset, CD, atau DVD
Terbitan elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM dan
publikasi di Internet)
Salinan digital dari cetakan monograf
Terbitan microform
Software edukatif
Mixed-media publications yang mengandung teks

Surabaya, 5-6 November 2011 79


Peryaratan Permohonan ISBN

▪ Permohonan dapat dilkukan secara online atau manual dengan melengkapi


persyaratan:
1. mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan
menunjukkan bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab
(akta notaris)
2. Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku
yang akan diterbitkan
3. Mengirimkan atau melampirkan fotokopi :
- halaman judul
 Balik halaman judul
 Daftar isi
 Kata pengantar
4. Alur pendaftaran ISBN lihat : http://isbn.pnri.go.id/
Surabaya, 5-6 November 2011 80
Peryaratan Buku untuk pengajuan angka kredit

▪ Buku berISBN
▪ Tebal paling sedikit 40 (empat puluh) halaman cetak
(menurut format UNESCO).
▪ Ukuran : minimal 15,5 cm x 23 cm.
▪ Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi.
▪ Isi tidak menyimpang dari falsafah Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

Surabaya, 5-6 November 2011 81


BAGAIMANA BUKU DI
DAFARKAN HAKI?
https://e-hakcipta.dgip.go.id/

Anda mungkin juga menyukai