Anda di halaman 1dari 2

RESUME MATERI 9

“KIAT MEMBAHAGIAKAN ORANGTUA DALAM PERSPEKTIF ISLAM”

Orangtua merupakan perantara seorang anak lahir ke dunia. Mereka jugalah yang merawat dan
mendidik sampai kita dewasa dan mandiri. Adapula pengertian dari Birr Al-Walidain. Al Birr ini
berasal dari kata Al-Ihsan dan yang dimaksud dengan ihsan ini adalah melakukan setiap
kebaikan kepada kedua orangtua seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan berusaha
mencegah setiap gangguan terhadap keduanya. Cara mencegah setiap gangguan kepada orangtua
adalah kita harus menajdi sosok anak yang baik, menjaga nama baik orangtua, dan memiliki
sikap soleh. Birrul walidain ini artinya adalah berbakti kepada orangtua dan diperintahkan dalam
agama. Bagi seorang muslim, berbuat baik dan berbakti kepada orangtua bukan hanya untuk
memenuhi tuntutan norma susila dan kesopanan, namun dalam rangka menaati perintah Allah.

Allah memberikan keistimewaan mengenai kedudukan ibu yang lebih utama. Salah satu
alasannya adalah karena ibu telah mengandung kita dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah serta menyapihnya dalam dua tahun (QS. Luqman:14). Lalu pada saat akan melahirkan
anaknya, beliau merasakan rasa sakit dan dengan penuh kasih saying mengelus perutnya yang
hakikatnya itu sedang mengelus anaknya yang sedang berada dalam kandungan. Allah
menggambarkan seorang ibu pada saat mengandung, merawat dan mendidik anaknya sebagai
isyarat agar anak tidak melupakan jasa yang telah diberikan orangtuanya dan sebagai dorongan
untuk menghormati dan memuliakannya. Tiga keistimewaan seorang ibu yang pertama adalah
mengandung, melahirkan, dan menyusui. Tiga hal itu hanyalah seorang ibu yang memilikinya,
suaminya sekalipun tidak akan bisa mengalami tiga hal tersebut. Kewajiban seorang ayah atau
suami adalah untuk mencari nafkah.

Berbakti kepada orangtua dinilai dari penerimaan terhadap keberadaan orangtua sebagaimana
adanya serta menghayati pengorbanan merea dalam mendidik dan merawatnya. Penghayatan ini
melahirkan penerimaan terhadap keberadaan orangtua, baik fisik maupun non fisik. Kita tidak
boleh memandang sebelah mata pekerjaan yang digeluti orangtua kita, karena bagaimanapun dari
hasil pekerjaan itulah mereka dapat menghidupi kita sampai kita bisa berada pada titik yang
sekarang ini. Jika kita berbuat dosa kepada orangtua, maka Allah akan menyegerakan balasannya
di dunia sebelum ia meninggal dunia. Dalam riwayat lain pun disebutkan bahwa ada dua dosa
yang disegerakan hukumannya di dunia, yaitu zina dan durhaka kepada orangtua.

Penerapan Birrul Walidain diantaranya:

a) Taat, memenuhi perintah orangtua kecuali dalam hal maksiat.

b) Senantiasa mendoakan orangtua.

c) Bersikap sopan dan santun.

d) Tidak membentak orangtua.

e) Meringankan beban kedua orangtua.

f) Menjadi anak yang membanggakan.

g) Selalu mendengarkan nasihat orangtua.

Penerapan Birrul Walidain pada orangtua yang sudah meninggal, diantaranya:

a) Merawat dan mengurus jenazahnya.

b) Menshalatkan jenazahnya.

c) Memintakan ampun untuk keduanya.

d) Memenuhi janji yang diikrarkannya.

e) Menghormati sahabat-sahabat keduanya.

f) Bersilaturahmi kepada orang yang disambungkan oleh orangtua.

Anda mungkin juga menyukai