Machine Translated by Google
Pertanyaan Bioetika (2019) 16:323–
331 https://doi.org/10.1007/s11673-019-09903-7
PENELITIAN ASLI
Pemetaan Bioetika di Amerika Latin: Sejarah, Teoritis
Model, dan Keluaran Ilmiah
Lucas F. Garcia & Marcia S. Fernandes &
Jonathan D. Moreno & Jose R. Goldim
Diterima: 15 Februari 2018 / Diterima: 21 Januari 2019 / Diterbitkan online: 18 Februari 2019 #
Journal of Bioethical Inquiry Pty Ltd. 2019
Tujuan Abstrak: Untuk menyajikan tinjauan naratif tentang
sejarah bioetika di Amerika Latin dan keluaran ilmiah di
bidang interdisipliner ini. Metode: Ini adalah penelitian
metode campuran. Hasil: Sebanyak 1458 catatan diambil,
dimana 1167 memenuhi kriteria inklusi. Menurut klasifikasi
Web of Science, topik utama studi adalah etika kedokteran
(n= 488), ilmu sosial dan kedokteran (n= 354), dan topik
lingkungan dan kesehatan masyarakat (n= 279). Empat
tema output bioetika dalam literatur Amerika Latin telah
muncul: (a) isu-isu yang melibatkan awal dan akhir
kehidupan, (b) etika dalam penelitian manusia, (c) hubungan
pasien-penyedia, dan (d) pelatihan etika untuk kesehatan
profesional. Kesimpulan: Meskipun bioetika adalah bidang
interdisipliner yang berkembang di Amerika Latin, dampak
akademisnya masih sangat rendah, dan programnya sangat
terkonsentrasi di pusat kota besar di beberapa negara.
Tantangan mencakup dampak regional dan internasional
dari hasil ilmiah lokal.
Kata kunci Sejarah bioetika. Penelitian metode
campuran. Amerika Latin . bioetika Amerika Latin
LF Garcia (*) : MS Fernandes : JR Goldim Bioethics
Division, Hospital de Clinicas de Porto Alegre, 2350 Ramiro
Barcellos, Porto Alegre, RS 90035-003, Brazil e-mail:
lucasfgarcia@gmail.com
JD Moreno
Fakultas Kedokteran Perelman, Universitas Pennsylvania, 423
Guardian Drive, Blockley Hall, Philadelphia, PA 19104-4884, AS
email: morenojd@pennmedicine.upenn.edu
Perkenalan
Asal-usul dan sejarah bioetika telah dipelajari oleh beberapa
peneliti dan telah menjadi topik yang semakin menarik
dalam diskusi etika biomedis beberapa dekade terakhir
(Jonsen 1998; Walter dan Klein 2003; Rothman 2003).
Selain itu, pelopor pemikiran bioetika lebih dikenal saat ini,
yang sekarang memungkinkan perspektif dan pendekatan
yang berbeda terhadap sejarah bioetika (Caplan dan Arp
2014; Potter 1987; Goldim 2009b). Meskipun demikian, dua
perkembangan sejarah umumnya diidentifikasi sebagai
asal-usul bioetika: satu di Eropa awal abad ke-20 dan yang
kedua di tahun 1960-an dan 1970-an di Amerika Serikat.
Menurut Goldim (2009b) dan Goldim and Fernandes
(2011), perkembangan bioetika di Eropa berakar pada
karya teolog, filsuf, musisi, dan dokter Jerman Albert
Schweitzer. Schweit zer mengusulkan konsep kesucian
atau penghormatan terhadap kehidupan, menegaskan nilai
intrinsik dari semua kehidupan, tidak hanya kehidupan
manusia. Ini akan menjadi bagian integral dari nilai dan
prinsip moral bioetika Eropa ke depan. Pada waktu yang
hampir bersamaan di Jerman, filsuf dan teolog Protestan
Fritz Jahr adalah orang pertama yang menggunakan kata
bioetika (Bioethik), pada tahun 1926 (Goldim 2009b; Rinÿiÿ
dan Muzur 2011; Jahr 1926, 1927). Penggunaan istilah ini,
menurut Jahr (1927), terkait dengan proposisi imperatif
bioetis, yang mengatakan Menghormati setiap makhluk
hidup pada dasarnya sebagai tujuan itu sendiri dan
memperlakukannya, jika mungkin, seperti itu.^ (Jahr 1927 , 3 ).
Namun, pada pergantian tahun 1960-an hingga 1970-
an, istilah bioetika mulai mendapat kepercayaan di
Machine Translated by Google
324
komunitas ilmiah (Goldim 2009b; Clotet 2006). Pada tahun 1969,
Daniel Callahan dan Wyllard Gaylin mendirikan Hastings Center
di New York sebagai think-tank pertama yang dibuat untuk
merefleksikan isu-isu etis mengenai penggabungan teknologi
yang berkembang ke dalam bidang kesehatan (Clotet 2006) .
Dua gerakan muncul hampir bersamaan di Amerika Serikat, di
samping Hastings Center, menetapkan landasan bagi
pengembangan bidang yang saat ini kita kenal sebagai bioetika.
Yang pertama didorong oleh ahli kimia dan peneliti onkologi Van
Rensselaer Potter di University of Wisconsin, yang secara
tradisional dikreditkan dengan menciptakan istilah bioetika
(Goldim 2009b). Yang kedua didorong oleh Institut Joseph dan
Rose Kennedy untuk Studi Reproduksi Manusia dan Bioetika
oleh ginekolog Belanda terkenal André Hellegers di Universitas
Georgetown (Jonsen 1998; Clotet 2006). Kedua perkembangan
itu berlangsung sezaman dan diterbitkan dalam jurnal yang
sama, dalam terbitan yang sama, dan pada halaman-halaman
yang berurutan (Potter 1971a; Universitas Georgetown 1971),
menunjukkan betapa pentingnya persoalan ini pada saat itu
dalam sejarah.
Potter mengusulkan pada tahun 1970-an sebuah disiplin baru
yang menyatukan humaniora dan pengetahuan ilmiah. Disiplin
baru ini, menurut Potter, diperlukan untuk kelangsungan hidup
manusia dan karenanya akan disebut Bioetika (Goldim 2009b;
Potter 1970, 1971a, b). Karya Potter dibangun di atas prekursor
bioetika Amerika, termasuk diskusi Aldo Leopold tentang Etika
Bland^ (Potter 1987, 1999). Institut Joseph dan Rose Kenedy
untuk Studi Reproduksi Manusia dan Bioetika, sekarang dikenal
sebagai Institut Etika Kennedy, juga memainkan dan masih
memainkan peran penting dalam diskusi di lapangan, terutama
melalui kontribusi yang diberikan oleh prinsip-prinsip biomedis
Beauchamp dan Childress. etika (Beauchamp dan Childress
2013) dan sarjana kunci lainnya, seperti Robert Veatch (1997)
dan Pellegrino dan Thomasma (1993), antara lain.
Tokoh kunci lain dalam perkembangan awal bioetika di
Amerika Serikat adalah Henry K. Beecher. Karyanya tentang
etika dalam penelitian pada pertengahan 1960-an, di mana ia
melaporkan sejumlah insiden serius pelanggaran etika dalam
penelitian manusia yang dilakukan di Amerika Serikat bahkan
setelah publikasi Kode Nuremberg (Moreno 2016; Beecher
1959 , 1962 , 1966 ), memberikan lahan subur bagi
pengembangan etika penelitian sebagai suatu disiplin ilmu.
Perannya sebagai pemimpin kelompok Universitas Harvard yang
membahas kriteria otak untuk penentuan kematian pada tahun
1968 mengubah konsepsi tentang batas hidup dan mati, dengan
cakupan yang luas.
Penyelidikan Bioetika (2019) 16:323–331
dampak untuk bioetika klinis (Beecher 1969; Ad Hoc Committee
of the Harvard Medical School to Examine the Definition of Brain
Death 1968).
Dibandingkan dengan Amerika Utara dan Eropa, Amerika
Latin melihat perkembangan bidang bioetika yang agak terlambat;
hanya pada paruh kedua tahun 1980-an disiplin lulusan pertama
dan institusi yang didedikasikan untuk studinya didirikan di benua
itu (Clotet 2006).
Sampai saat ini, belum ada evaluasi dan kajian terhadap
hasil intelektual para peneliti Amerika Latin di bidang bioetika,
meskipun beberapa karya deskriptif telah menganalisis sejarah
bioetika dalam konteks benua Amerika Latin dan di negara-
negara tertentu (Lolas Stepke 2005 ; Pessini, Sobral, dan
Goncalves 2007; Pessini, Barchifontaine, dan Lolas Stepke 2010;
Álvarez-Díaz 2012; Hodelín Tablada 2011; Garrafa 2000, 2006;
Irrazábal 2015).
Dalam konteks ini, tujuan artikel ini adalah untuk menyajikan
tinjauan naratif hasil ilmiah di bidang bioetika di Amerika Latin,
termasuk topik utama yang dibahas, model teoretis utama yang
digunakan untuk mendekati masalah bioetika, dan perspektif
bioetika Amerika Latin. untuk beberapa dekade mendatang.
Metode
Ini adalah tinjauan naratif literatur dari
publikasi ilmiah di Amerika Latin. Tinjauan naratif adalah alat
untuk mempresentasikan keadaan suatu bidang dari sudut
pandang teoretis dan/atau kontekstual (Bae 2014).
Kami melakukan pendekatan metode campuran, yang hanya
menggunakan statistik deskriptif pada langkah kuantitatif untuk
karakterisasi sampel dan analisis indikator bibliometrik dan
scientometrik. Indikator seperti faktor dampak, tingkat kutipan,
dan rata-rata kutipan digunakan dalam analisis deskriptif
kuantitatif. Metode campuran didefinisikan sebagai desain
penelitian di mana peneliti mengumpulkan, menganalisis, dan
mengintegrasikan data dari metodologi kualitatif dan kuantitatif.
Itu dapat diadaptasi atau dimodifikasi untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan oleh tim peneliti (Creswell 2014).
Evaluasi sistematis terhadap artikel terpilih dilakukan melalui
analisis isi tematik, sebagaimana dikemukakan oleh Laurence
Bardin (2011), untuk data kualitatif. Analisis konten memungkinkan
data kualitatif yang dikumpulkan selama penelitian untuk
dianalisis secara sistematis dan andal, sehingga generalisasi
dan kesimpulan dapat dibuat atas kategori minat tim peneliti.
Machine Translated by Google
Penyelidikan Bioetika (2019) 16:323–331
(Haggarty 1996). Selain itu, analisis isi memungkinkan kami
mengkategorikan tema menurut pola kemunculannya dalam data
yang dikumpulkan.
Mengenai analisis isi, tiga langkah yang diusulkan oleh Bardin
diamati, yaitu: (a) pra-analisis, dimana peneliti melakukan
pembacaan bebas-mengambang dari abstrak dan teks lengkap,
pemilihan dokumen sampel, definisi teks. tujuan, penjabaran
indikator pertama, dan pencarian satuan makna; (b) eksplorasi
materi, di mana kategori dan unit makna didefinisikan, sehingga
menciptakan model koding yang akan digunakan dalam penelitian;
dan (c) perlakuan terhadap hasil, yaitu inferensi dan interpretasi
data yang dikumpulkan, pada titik mana data dianalisis secara
refleksif (Bardin 2011). Menurut Bazeley:
… analisis konten secara luas diterapkan pada berbagai
strategi untuk analisis teks, hampir selalu melibatkan
penggunaan komputer, sampel teks berskala besar, jumlah
penggunaan kata, dan analisis statistik hasil. Hasil
kemudian ditafsirkan berdasarkan pertanyaan penelitian
dan lingkungan budaya atau politik sampel. (Bazeley 2013,
74)
Sampel terdiri dari artikel yang diterbitkan dalam basis data
Scientific Electronic Library Online (SciELO) hingga Oktober
2015. Basis data ini dipilih karena merupakan repositori digital
terbesar dari artikel yang diterbitkan di Amerika Latin dan karena
digunakan secara luas oleh komunitas bioetika. peneliti untuk
mempromosikan karyanya. Selain itu, platform SciELO dipilih
karena kontribusinya terhadap visibilitas dan akses ke sains yang
diproduksi di benua Amerika Latin, yang kehadiran internasionalnya
masih rendah meskipun produksi ilmiah Brasil baru-baru ini
berkembang (Cerqueira 2017) .
Gambar 1 Alur pencarian informasi dari Web of Science dan Scielo.org database
325
Deskriptor yang digunakan untuk mencari artikel adalah
Bioética (Portugis), Bioética (Spanyol), dan Bioethics (Inggris).
Kata kunci tersebut kami prioritaskan saja agar dapat mengakses
semua artikel yang secara langsung maupun tidak langsung telah
mendekati tema bidang bioetika, seperti etika medis, end of life
care, spiritualitas, dan lain-lain, di negara-negara Amerika Latin.
Kriteria untuk dimasukkan dalam penelitian ini adalah (a) teks
lengkap tersedia untuk diunduh, (b) penulis asal Amerika Latin
atau Iberia (Portugis atau Spanyol, karena kerja sama erat yang
dipertahankan oleh para peneliti bioetika di Amerika Latin dengan
kedua negara ini) , dan (c) artikel yang diterbitkan dalam bahasa
Portugis, Inggris, atau Spanyol. Editorial, ulasan buku, dan artikel
yang tidak berfokus pada diskusi bioetika dikecualikan, termasuk
di mana bioetika disebutkan hanya dalam konteks persetujuan
dari Institutional Review Board (IRB) atau Komite Bioetika.
Data bibliometrik dan scientometrik dikumpulkan dari koleksi
SciELO dari Web of Science
repositori pada Oktober 2015 dan diekspor ke lembar kerja Excel.
Artikel-artikel itu sendiri diunduh
dan diimpor ke perangkat lunak analisis metode campuran QSR
NVivo® Pro versi 10 untuk Windows, selama bulan Oktober dan
November 2015.
Hasil
Sebanyak 1458 catatan diambil dari SciELO
repositori, yang 1346 tersedia untuk diunduh pada saat
pengumpulan data. Dari jumlah tersebut, 1167 memenuhi kriteria
inklusi kedua dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Gambar 1 menunjukkan alur pencarian informasi dari Web of
Science dan Scielo.org database.
Machine Translated by Google
326
Untuk analisis deskriptif data kuantitatif dalam hal
indikator ilmiah dan bibliometrik, semua artikel yang
diperoleh dianalisis (n=1458). Negara-negara dengan
jumlah publikasi terbesar, Brasil (n=460), Kolombia
(n=166), dan Chili (n=151) menyumbang setengah dari
hasil ilmiah di bidang bioetika di benua tersebut. Mengenai
lembaga akademik dan penelitian, Universitas São Paulo
(n=83), Universitas Chili (n=73), dan Universitas Brasília
(n=72) menonjol dalam sampel. Jurnal yang paling
menonjol adalah Acta Bioethica (n=214), Revista
Latinoamericana de Bioética (n=112), dan Revista Bioética
(n=91).
Menurut klasifikasi mata pelajaran dan bidang studi
oleh deskriptor Web of Science, mata pelajaran yang
paling umum adalah etika kedokteran (n=488), ilmu sosial
dan kedokteran (n=354), dan kesehatan lingkungan dan
masyarakat (n= 279). Bersama-sama, ketiga bidang
materi pelajaran ini menyumbang dua pertiga dari semua
publikasi dengan deskriptor Bioetika dari Amerika Latin.
Analisis dampak keluaran ilmiah Amerika Latin dalam
Bioetika mengungkapkan total 1654 kutipan (rata-rata
jumlah kutipan, 1,14), menghasilkan indeks-H 13, yaitu,
hanya 13 artikel yang menerima 13 kutipan atau lebih
dalam periode yang dianalisis.
Melalui analisis isi Bardin (2011) muncul empat tema
utama publikasi bioetika di Amerika Latin dari bahan yang
dikumpulkan: (a) pertanyaan yang melibatkan awal dan
akhir kehidupan, (b) etika dalam penelitian dengan subjek
manusia, (c) etika hubungan pasien-penyedia, dengan
penekanan pada hubungan dokter-pasien, dan (d)
pelatihan etika profesional kesehatan, dengan penekanan
pada Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Keperawatan.
Analisis kuantitatif dari isu-isu yang dibahas dalam
literatur menunjukkan bahwa etika profesi adalah topik
yang paling sering di publikasikan di Amerika Latin
(n=407), diikuti oleh pendidikan dan pengajaran di bidang
bioetika (yaitu, pelatihan etika dan moral profesional
kesehatan) (n=195 ), pertanyaan tentang awal dan akhir
kehidupan (n=190), etika penelitian (n=177), dan masalah
kesehatan masyarakat (n=144).
Ketika menganalisis kategori etika profesi, etika
kedokteran sangat penting karena sering muncul dalam
materi yang dikumpulkan (Gambar 2). Isu seputar informed
consent, otonomi pasien, dan kewajiban informasi di pihak
profesional kesehatan menonjol. Masalah tanggung jawab
yang terkait dengan hubungan pasien-penyedia juga
mendapat penekanan besar dalam
Penyelidikan Bioetika (2019) 16:323–331
Gambar 2 Word Cloud dari kata-kata yang paling sering berhubungan dengan
etika profesional
literatur, khususnya yang menyangkut tanggung jawab
hukum. Etika profesional kedokteran gigi dan keperawatan
juga sering dibahas; namun, sebagian besar diskusi ini
berfokus pada pertanyaan yang berkaitan dengan
hubungan dokter-pasien.
Mengenai pendidikan dan pelatihan profesional
kesehatan dalam etika, kami dapat menyoroti dua topik
yang paling penting dalam literatur benua (Gambar 3).
Yang pertama berkaitan dengan pengajaran etika dan
bioetika di berbagai tingkat pendidikan, serta pendidikan
berkelanjutan bagi para profesional kesehatan tentang
isu-isu bioetika. Yang kedua menyangkut model
pengajaran dan pembelajaran yang dikembangkan
sekolah biomedis di Amerika Latin. Perlu digarisbawahi
bahwa beberapa artikel menganalisis kurikulum mata
kuliah di bidang kesehatan dan ada tidaknya disiplin ilmu
yang ditujukan untuk etika profesi dan/atau bioetika.
Analisis publikasi tentang etika penelitian subyek
manusia mengungkapkan bahwa diskusi terfokus pada
kerangka peraturan spesifik masing-masing negara (Gambar 4).
Ada juga diskusi tentang hubungan antara tonggak
nasional dan kerangka peraturan internasional, serta
kritik tentang (ketidak)cukupan peraturan internasional
tertentu, seperti penerapan standar ganda dalam Deklarasi
Helsinki.
Pelatihan para profesional untuk bekerja di Komite Etika
Penelitian juga merupakan topik penting dan sering dalam
bioetika Amerika Latin. Persimpangan penting antara
University of Chile dan University of
Machine Translated by Google
Penyelidikan Bioetika (2019) 16:323–331
Gbr. 3 Awan Kata dari kata-kata yang paling sering terkait dengan pendidikan dan
pelatihan profesional kesehatan
Miami, melalui Pan American Health Organization (PAHO) dan
didanai oleh Fogarty International Center dengan sponsor Institut
Kesehatan Nasional AS (NIH), telah memungkinkan untuk melatih
pejabat sumber daya manusia yang berkualifikasi untuk bekerja
di Komite Etika Penelitian di beberapa negara Amerika Latin .
Ketika kami menganalisis isu-isu yang berkaitan dengan
awal dan akhir kehidupan, kami mengamati dominasi diskusi
tentang isu-isu yang melibatkan status embrio, aborsi, perawatan
paliatif, dan penyakit terminal (Gambar 5) . Di dalam
Gambar 4 Word Cloud dari kata-kata yang paling sering berhubungan dengan etika
penelitian
327
Gambar 5 Word Cloud dari kata-kata yang paling sering berhubungan dengan awal
dan akhir kehidupan
Banyak negara, terutama yang memiliki tradisi Katolik yang kuat
seperti Chili dan Argentina, diskusi terkait status embrio dan
aborsi sebagian besar terfokus pada ketidaktepatan prosedur
tersebut karena melanggar prinsip kesucian hidup manusia.
Diskusi penyakit terminal dan perawatan paliatif berfokus pada
isu-isu seperti kesia-siaan terapeutik dan perawatan akhir hidup
sebagai hak asasi manusia, antara lain.
Analisis kerangka teoritis utama yang digunakan oleh
komunitas spesialis bioetika di Amerika Latin menunjukkan
bahwa prinsiplisme, baik yang didefinisikan oleh Beauchamp
dan Childress (2013) maupun oleh Gracia (Gracia 2007, 1998,
1991), adalah teori yang paling banyak digunakan untuk
menganalisis masalah bioetika (n=426), diikuti dengan pendekatan
hak asasi manusia (n=291), dan referensi hukum dan apa yang
disebut BBiolaw^ (n=105).
Perlu ditekankan bahwa ini bukanlah angka mutlak; artikel
yang sama mungkin menggunakan satu atau lebih referensi
untuk membenarkan masalah yang dibahas.
Diskusi
Tujuan dari artikel ini adalah untuk memetakan bidang bioetika di
Amerika Latin, model teoretis utama yang digunakan untuk
mendekati masalah bioetika, dan perspektifnya
Machine Translated by Google
328
bioetika dalam beberapa dekade mendatang. Upaya pertama untuk
mengembangkan bioetika Amerika Latin dimulai pada pertengahan
1980-an dan sejak saat itu, semakin banyak program, publikasi, dan
kolaborasi antara peneliti di benua tersebut. Berdasarkan analisis
kami, topik dan tema utama yang menjadi fokus kajian adalah teori
prinsip, etika kedokteran, bioetika klinis, dan isu-isu pendidikan.
Di Brasil kita menemukan pusat bioetika pertama di benua
Amerika Latin, dengan pembentukan disiplin Bioetika pada tahun
1988 dalam Program Pascasarjana Kedokteran Universitas Katolik
Kepausan Rio Grande do Sul (PUCRS). Empat tahun kemudian,
Program Perhatian terhadap Masalah Bioetika dibuat di Hospital de
Clínicas de Porto Alegre (HCPA). Pada 2013, program tersebut
menjadi Divisi Bioetika Klinis rumah sakit (Genro, Francisconi, dan
Goldim 2014). Dari sana, kelompok penelitian dan program yang
dikhususkan untuk masalah bioetika telah berlipat ganda di Brasil
dan kini hadir di beberapa negara bagian, termasuk São Paulo, Rio
de Janeiro, Paraná, Santa Catarina, dan Distrik Federal (Clotet 2006;
Garrafa 2000 ) .
Namun, penting untuk dicatat bahwa sejak tahun 1970-an, Institut
Humaniora Medis Fakultas Kedokteran Universitas Buenos Aires
(UBA) telah mengeksplorasi topik etika medis yang secara tidak
langsung terkait dengan bioetika. Pada 1990-an, Institut ini
memasukkan Bioetika ke dalam namanya. Institut UBA kemudian
memunculkan Latin American School of Bioethics (ELABE), dan
memainkan peran penting dalam difusi bioetika di benua tersebut.
melalui karya Profesor José María Mainetti (Clotet 2006; Rodríguez
del Pozo dan Mainetti 2009).
Pembentukan Institute of Bioethics di University of Chile, dengan
dukungan dari Pan American Health Organization (PAHO),
merupakan tonggak penting lainnya dalam sejarah bioetika di
belahan bumi (Sinardet 2004; Lolas Stepke 2006 , 2010 ) . Selain
dukungan PAHO yang sangat penting untuk pendirian pusat ini di
Cile, penting untuk mencatat pengaruh teolog AS James Drane
dalam mendorong diskusi tentang bioetika di Cile dan khususnya di
Universitas Cile, bersama dengan Fernando Lolas Stepke ( 2005).
Yang tidak kalah penting adalah pembentukan Jaringan Bioetika
Amerika Latin, yang didanai oleh UNESCO (UNESCO dan Redbioética
2017), serta Ketua Bioetika di Universitas Brasilia, yang juga diberkahi
oleh UNESCO (Universidade de Brasília [UnB] 2017) .
Meskipun model teoretis yang dikembangkan di Amerika Latin
jarang muncul dibandingkan dengan
Penyelidikan Bioetika (2019) 16:323–331
referensi standar literatur bioetika, penting untuk ditekankan bahwa
setidaknya tiga model utama telah muncul di benua ini: bioetika
kompleks (atau kompleksitas) (Goldim 2009a), bioetika intervensi
(Porto dan Garrafa 2009; Garrafa dan Porto 2003), dan perlindungan
bioetika (Schramm 2008; Schramm dan Kottow 2001).
Bioetika kompleks atau bioetika kompleksitas tampaknya terkait
dengan karya Edgar Morin dan sarjana teori sistemik lainnya dan
diamati terutama di Brasil dan Chili. Itu didefinisikan dalam tradisi
Brasilnya
sebagai refleksi Bshared, kompleks dan interdisipliner pada
kecukupan tindakan yang melibatkan hidup dan kehidupan ^ (Goldim
2009a). Ini muncul sebagai alternatif integratif menggunakan referensi
teoretis yang berbeda, seperti prinsiplisme, etika kebajikan, dan hak
asasi manusia, untuk analisis masalah bioetika. Dalam
perkembangannya, sangat mirip dengan usulan filsuf Kroasia Ante
ÿoviÿ tentang bioetika integratif (ÿoviÿ dan Hoff mann 2007; Muzur
dan Sass 2012).
Bioetika intervensi dan perlindungan muncul dari kritik terhadap
referensi arus utama Beauchamp dan Childress. Para kritikus
berpendapat bahwa kerangka kerja ini, yang didasarkan pada model
penyelesaian masalah individualis, tidak dapat memperhitungkan
masalah kesehatan masyarakat. Menurut para sarjana ini, konflik
dan masalah bioetika utama di Amerika Latin terkait dengan
kesehatan masyarakat, kerangka kerja seperti itu tidak akan pernah
memadai untuk berbagai realitas Amerika Latin (Porto dan Garrafa
2009; Garrafa dan Porto 2003).
Bioetika intervensi, yang dikemukakan oleh Garrafa dan Por to
(2003), dapat dicirikan sebagai proposal Ba yang mendobrak
paradigma yang dipaksakan dan meresmikan kembali utilitarianisme
yang berorientasi pada pencarian kesetaraan di antara segmen-
segmen masyarakat dan mampu membubarkan struktur pusat-
pinggiran ini. pembagian dunia dan asumsi konsekuensialisme
berdasarkan solidaritas, mengatasi ketidaksetaraan^ (Porto dan
Garrafa 2009; Garrafa dan Porto 2003).
Bioetika perlindungan, pada gilirannya, dapat dipahami sebagai
Etika Bapplied terdiri dari alat teoretis dan praktis yang ditujukan
untuk memahami, menggambarkan, dan menyelesaikan konflik
kepentingan antara mereka yang memiliki sarana yang memungkinkan
mereka untuk memenuhi kehidupan mereka dan mereka yang memilikinya.
tidak^ (Schramm 2008, 16–17). Fokus bioetika perlindungan adalah
pada konflik yang ditimbulkan dalam kesehatan masyarakat, dengan
perhatian khusus pada populasi yang rentan (Schramm dan Kottow
2001).
Analisis kemajuan bioetika Amerika Latin dan AS menunjukkan
beberapa kesejajaran dalam pembangunan di antaranya
Machine Translated by Google
Penyelidikan Bioetika (2019) 16:323–331
keduanya. Misalnya, selama dua puluh tahun pertama bioetika
di Amerika Serikat, Potter mengkritik model bioetika yang
diusulkan oleh Kennedy Institute of Bioethics karena mendukung
isu etika kedokteran dan bioetika klinis daripada isu kesehatan
masyarakat, yang lebih terkait langsung dengan kelangsungan
hidup. masalah spesies manusia sangat penting bagi Potter
(Potter 1987). Perbedaan antara Potter dan peneliti KIE ini
dimulai pada hari-hari awal bioetika, dengan publikasi komentar
Potter pada tahun 1971 tentang disiplin baru yang diusulkannya
dan pendirian Institut Kennedy. Kedua teks secara independen
mengklaim kredit untuk menciptakan istilah bioetika,
menyebabkan ketidaknyamanan Potter dan akhirnya, institut
tersebut diganti namanya menjadi Institut Etika Kennedy oleh
Universitas Georgetown (Potter, 1971a, b ; Universitas
Georgetown 1971).
Keterbatasan
Keterbatasan utama dari penelitian ini ada tiga: (a) data
diperoleh hanya dari satu database, meskipun pilihan ini
dibenarkan secara metodologis; (b) tidak ada buku, bab buku,
disertasi, atau tesis yang dianalisis, meskipun ini adalah sumber
penting untuk diseminasi hasil ilmiah dalam bioetika di Amerika
Latin; dan (c) semua artikel yang dianalisis diterbitkan untuk
audiens internal, yaitu untuk peneliti dan pakar berbahasa
Spanyol atau Portugis.
Kesimpulan
Setelah analisis sistematis dari tema utama dan diskusi yang
dibahas dalam literatur bioetika Amerika Latin, kami mencatat
pola perkembangan sejarah yang sama seperti di negara lain,
dengan penekanan kuat pada etika kedokteran dan bioetika
klinis sebagai topik inti analisis. Kesamaan ini mungkin
mencerminkan fakta bahwa bioetika lahir dari keprihatinan
tentang masalah yang dihadapi oleh para profesional dalam
praktik sehari-hari dan dalam pengertian ini, konteks awal
bioetika di Amerika Serikat dan di
Amerika Latin serupa. Selain itu, bioetika di Amerika Serikat dan
Amerika Latin memasukkan diskusi tentang dampak tindakan
manusia terhadap alam dan pertumbuhan penggunaan teknologi
baru dalam perawatan kesehatan.
Masalah kesehatan masyarakat, seperti alokasi sumber daya
dan akses ke sistem kesehatan, juga ditangani oleh
329
Sastra bioetika Amerika Latin, meskipun pada tingkat yang lebih
rendah.
Meskipun bioetika merupakan bidang interdisipliner yang
berkembang di Amerika Latin, dampak akademisnya masih
sangat rendah (h-index = 13). Seperti di negara maju, kelompok
dan pusat penelitian di Amerika Latin terkonsentrasi di pusat
kota besar. Di Brasil, misalnya, ada empat program pascasarjana
khusus di bidang bioetika, tiga di antaranya bersifat interdisipliner
dan satu di bidang kesehatan masyarakat yang lebih luas.
Skenario ini perlu diubah jika menginginkan bioetika Amerika
Latin yang benar-benar peduli dengan isu-isu regional; misalnya,
karena pertanian merupakan bagian mendasar dari perekonomian
sebagian besar negara di kawasan ini, dampaknya terhadap
lingkungan dan kesehatan masyarakat harus menjadi topik
diskusi yang penting untuk pembangunan kawasan. Selain itu,
diperlukan pendekatan yang lebih mendalam terhadap isu-isu
regional yang menjadi ciri khas Amerika Latin, seperti kesehatan
penduduk asli dan kesehatan populasi migran.
Sebagian besar negara di kawasan yang menghasilkan
keluaran ilmiah di bidang bioetika juga memiliki komite atau
komisi bioetika nasional, yang memainkan peran penting dalam
pembahasan kebijakan kesehatan masyarakat di negara masing-
masing. Brasil adalah satu-satunya negara Amerika Latin yang
tidak memiliki bioetika nasional
Komisi.
Tantangan bioetika di Amerika Latin termasuk meningkatkan
dampak, baik regional maupun internasional, dari keluaran
ilmiah lokal. Ini akan membutuhkan jaringan kerja sama dengan
pusat-pusat keunggulan bioetika di negara lain, terutama di
universitas yang diakui keunggulan akademiknya. Publikasi
artikel tiga bahasa (dalam bahasa Portugis, Spanyol, dan
Inggris) di jurnal-jurnal Amerika Latin, seperti yang telah
dilakukan Revista Bioética, sangat penting untuk internasionalisasi
bioetika Amerika Latin dan untuk meningkatkan dialog dan kerja
sama di antara pusat keunggulan dan peneliti. di lapangan.
Terakhir, tantangan lain yang disebutkan dalam literatur
adalah peningkatan pendidikan bioetika di Amerika Latin.
Mendirikan program pascasarjana tambahan dan kursus sarjana
di bidang bioetika, tidak hanya di pusat kota besar tetapi juga di
daerah pedesaan, akan memberikan kontribusi besar untuk
tujuan ini.
Catatan Penerbit Springer Nature tetap netral sehubungan dengan
klaim yurisdiksi dalam peta yang diterbitkan dan afiliasi kelembagaan.
Machine Translated by Google
330
Referensi
Komite Ad Hoc Sekolah Kedokteran Harvard untuk Memeriksa Definisi
Kematian Otak. 1968. Definisi koma ireversibel: Laporan Komite Ad
Hoc Sekolah Kedokteran Harvard untuk Memeriksa Definisi Kematian
Otak.
JAMA 205(6): 337.
Álvarez-Díaz, JA 2012. Bioética latinoamericana o bioética en Latinoamérica
[Bioetika Amerika Latin atau bioetika di Amerika Latin?]? Revista
Latinoamericana de Bioética 12(1): 10–27.
Bae, JM. 2014. Ulasan Naratif. Epidemiologi dan Kesehatan 36: e2014018.
Bardin, L. 2011. Analisis konten [Analisis konten]. Sao
Paulo: Edições 70.
Bazeley, P. 2013. Analisis data kualitatif: Strategi praktis.
London: SAGE Publications, Inc.
Beauchamp, TL, dan JF Childress. 2013. Prinsip etika biomedis, edisi ke-7.
New York: Oxford University Press.
Beecher, HK 1959. Eksperimen pada manusia. JAMA 169(5): 461–
478.
———. 1962. Beberapa kekeliruan dan kesalahan dalam penerapan prinsip
persetujuan dalam percobaan manusia. Farmakologi dan Terapi Klinis
3(2): 141–146.
———. 1966. Etika dan penelitian klinis. Jurnal Inggris Baru
Kedokteran 274(24): 1354–1360.
———. 1969. Setelah definisi koma ireversibel. Baru
Jurnal Kedokteran Inggris 281(19): 1070–1071.
Caplan, A., dan R. Arp (eds). 2014. Perdebatan kontemporer dalam bioetika.
Sussex Barat: Wiley-Blackwell.
Cerqueira, RC 2017. Revistas científicas na América Latina: o caso do
SciELO [Jurnal ilmiah di Amerika Latin: Kasus SciELO]. http://
www.revistahcsm.coc.fiocruz. br/revistas-cientificas-na-america-latina-
o-caso-do-scielo/.
Diakses 10 Agustus 2018.
Clotet, J. 2006. Bioética: Uma aproximação [Bioetika: pendekatan], edisi
ke-2 . Porto Alegre: Edipucrs. ÿoviÿ, A., dan TS Hoffmann. 2007.
Bioetika Integratif: Beiträge des 1 [Bioetika Integratif]. Berlin: Academia
Verlag.
Creswell, JW 2014. Rancangan Penelitian: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan Metode Campuran, edisi ke-4. Los Angeles: SAGE Publications,
Inc.
Garrafa, V., dan D. Porto. 2003. Bioetika intervensi: Sebuah proposal untuk
negara-negara pinggiran dalam konteks kekuasaan dan ketidakadilan.
Bioetika 17(5–6): 399–416.
———. 2000. Radiografía bioética de Brasil [Grafik radio bioetika Brasil].
Acta Bioethica 6(1).
Garrafa, V. 2006. Apresentando a bioética [Memperkenalkan bioetika].
Universitas. História 2 (1): 7–17.
Genro, BP, CF Francisconi, dan JR Goldim. 2014. [Bioetika klinis: Dua puluh
tahun pengalaman di Rumah Sakit Klinik Porto Alegre]. Revista Da
AMRIGS 58(1): 83–88.
Universitas Georgetown. 1971. BPanorama: Institut bioetika didirikan di
Universitas Georgetown. BioScience 21(21): 1090–10e92.
Gracia, D. 1991. Procedimientos de decisión en ética clinica [Prosedur
keputusan dalam etika klinis]. Madrid: Eudema.
———. 1998. Bioética clinica [Bioetika klinis]. Bogota: El
Buho.
Penyelidikan Bioetika (2019) 16:323–331
———. 2007. Fundamentos de bioética [Dasar-dasar bioetika]. Madrid:
Editorial Triacastela.
Goldim, JR 2009a. [Bioetika kompleks: Pendekatan komprehensif untuk
proses pengambilan keputusan]. Revista AMRIGS 53(1): 58–63.
———. 2009b. Meninjau kembali awal bioetika: Kontribusi Fritz Jahr (1927).
Perspektif dalam Biologi dan Kedokteran 52(3): 377–380.
Goldim, JR, dan MS Fernandes. 2011. Dari penghormatan terhadap
kehidupan hingga bioetika: Albert Schweitzer, seorang pendahulu
bioetika. Jahr 2(4): 505–509.
Haggarty, L. 1996. Apa itu analisis isi? Guru Kedokteran 18(2): 99–101.
Hodelín Tablada, R. 2011. Bioética anglosajona en su 40 aniversario: El
traspaso hacia América Latina y su llegada a Cuba [bioetika Anglo-
Saxon dalam ulang tahunnya yang ke-40: Pemindahan ke Amerika
Latin dan kedatangannya ke Kuba]. Medisan 15(11): 1674–1686.
Irrazábal, G. 2015. Acerca de la emergencia y consolidación de la bioética
como disciplina desde una perspectiva sociológica [Tentang
kemunculan dan konsolidasi bioetika sebagai suatu disiplin, dilihat
dari perspektif sosiologis]. História, Ciências, Saúde-Manguinhos
22(4): 1121–1140.
Jahr, F. 1926. [Ilmu kehidupan dan etika: Pengetahuan lama dalam pakaian
baru]. Mati Mittelschule. Zeitschrift Für Das Gesamte Mittlere
Schulwesen 40: 604–606.
———. 1927. [Bio-etika: Tinjauan tentang hubungan etis dari
manusia ke hewan dan tumbuhan]. Kosmos 24(4): 2–4.
Jonsen, AR 1998. Kelahiran bioetika. New York: Oxford
Pers Universitas.
Lolas Stepke, F. 2005. Rehistoriar la bioética en LatinoAmerica: La
contribución de James Drane [Membuat ulang sejarah bioetika di
Amerika Latin: kontribusi James Drane]. Acta Bioethica 11(2): 161–
167.
———. 2006. Bioetika di Organisasi Kesehatan Pan Amerika: Asal-usul,
perkembangan, dan tantangan. Acta Bioethica 12(1): 113–119.
———. 2010. Acta Bioethica: Una década de historia [Acta Bioethica: Satu
dekade sejarah]. Acta Bioethica 16 (2): 115–118.
Moreno, JD 2016. Acid bersaudara: Henry Beecher, Timothy Leary, dan
psychedelic abad ini. Perspektif dalam Biologi dan Kedokteran 59(1):
107–121.
Muzur, A., dan HM. Kelancangan. 2012. Fritz Jahr dan dasar-dasar bioetika
global: Masa depan bioetika integratif, vol 37.
LIT Verlag Münster.
Pellegrino, ED, dan DC Thomasma. 1993. Keutamaan dalam praktek
kedokteran. Pers Universitas Oxford.
Pessini, L., A. Sobral, dan MS Goncalves. 2007. Bioética na Ibero-América:
História e perspectivas [Etika bio Ibero-Amerika: Sejarah dan
perspektif]. Centro Universitário São Camilo.
Pessini, L., CP de Barchifontaine, dan F. Lolas Stepke. 2010.
bioetika Ibero-Amerika. Filsafat dan Kedokteran, vol.
106. Dordrecht: Springer Belanda.
Porto, D., dan V. Garrafa. 2009. Bioética de intervenção: Pertimbangan
tentang ekonomi pasar [Bioethics intervensi: Pertimbangan tentang
ekonomi pasar]. Revista Bioética 13(1): 1122–1132.
Potter, VR 1970. Bioetika, ilmu bertahan hidup. Perspektif dalam Biologi dan
Kedokteran 14(1): 127–153.
Machine Translated by Google
Penyelidikan Bioetika (2019) 16:323–331
———. 1971a. Refleksi: Bioetika. BioScience 21(21): 1088–
1088.
———. 1971b. Bioetika: Jembatan ke masa depan. Tebing Englewood,
Jersy Baru: Prentice Hall.
———. 1987. Leopold, etika tanah Aldo ditinjau kembali—2 jenis bioetika.
Perspektif dalam Biologi dan Kedokteran 30(2): 157–169.
———. 1999. Etika terfragmentasi dan Bioetika BBridge.^ Laporan Pusat
Hastings 29(1): 38–40.
Rinÿiÿ, I., dan A. Muzur. 2011. Fritz Jahr: Penemuan bioetika dan seterusnya.
Perspektif dalam Biologi dan Kedokteran 54(4): 550–556.
Rodríguez del Pozo, P. dan JA Mainetti. 2009. Bioética sin más: Masa lalu,
sekarang, dan masa depan bioetika Amerika Latin.
Cambridge Quarterly of Healthcare Ethics 18(3): 270–279.
Rothman, DJ 2003. Orang asing di samping tempat tidur: Sejarah bagaimana
hukum dan bioetika mengubah pengambilan keputusan medis, edisi ke-2.
New York: Aldine de Gruyter.
Schramm, FR, dan M.Kottow. 2001. Principios bioéticos en salud pública:
Limitaciones y propuestas [Prinsip bioetika dalam kesehatan masyarakat:
Keterbatasan dan usulan]. Cadernos de Saude Publica 17(4): 949–956.
Schramm, FR 2008. Bioética da proteção: Ferramenta válida para enfrentar
problemas morais na era globalização
331
[Bioethics of protection: Alat yang valid untuk menghadapi masalah
moral di era globalisasi]. Revista Bioética 16(1): 11–23.
Sinardet, E. 2004. Dokumen khusus 10 tahun unit bioetika PAHO (1994–2004).
Acta Bioethica 10(1): 7–10.
UNESCO, dan Redbioética. 2017. Redbioética—Rede Latino Americana e do
caribe de bioética da UNESCO | Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa [Redbioetica
—Jaringan Bioetika Amerika Latin dan Karibia]. Mewakili UNESCO No
Brasil. http://www.unesco.org/new/pt/brasilia/about-this office/networks/
specialized-communities/specialized community-shs/redbioetica/. Diakses
10 April 2017.
Universidade de Brasília (UnB). 2017. Cátedra UNESCO de bioética da
Universidade de Brasília [Ketua Bioetika UNESCO di Universitas
Brasilia]. https://bioetica. catedraunesco.unb.br/?page_id=72. Diakses
10 April 2017.
Veatch, RM 1997. Etika kedokteran, edisi ke-2. Jones & Bartlett
Sedang belajar.
Walter, JK, dan EP Klein. 2003. Kisah bioetika: Dari karya mani hingga
eksplorasi kontemporer. Pers Universitas Georgetown.