Om, Saraswati namostu bhyam Warade kama rupini Siddha rastu karaksami Siddhi bhawantu
sadam. Om, Dewi Saraswati yang mulia dan maha indah,cantik dan maha mulia. Semoga kami
dilindungi dengan sesempurna-sempurnanya. Semoga kami selalu dilimpahi kekuatan.
Setelah Sang Kresna wafat, Rsi Byasa menyarankan para Pandawa agar meninggalkan
kehidupan duniawi dan hidup sebagai petapa. Sebelum meninggalakan kerajaan, Yudistira
menyerahkan tahta kepada Parikesit (cucu Arjuna). Para Pandawa beserta Dropadi melakukan
perjalanan terakhir mengelilingi Bharatawarsha menuju puncak Gunung Himalaya. Di kaki
Gunung Himalaya, Yudhistira menemukan seekor anjing dan kemudian hewan tersebut menjadi
pendamping perjalanan Pandawa yang setia. Saat mendaki puncak, satu persatu mulai dari
Dropadi , Sahadewa, Nakula, Arjuna dan Bima meninggal dunia. Masing-masing dari mereka
terseret oleh dosa yang pernah mereka perbuat. Hanya Yudhistira dan anjingnya yang berhasil
mencapai puncak gunung, karena kesucian hatinya. Dewa indra, pemimpin masyarakat
Khayangan, datang menjemput Yudhistira untuk diajak naik ke Suarga dengan kereta
kencananya. Namun, Indra menolak anjing yang dibawa Yudhistira dengan alasan bahwa hewan
tersebut tidak suci dan tidak layak untuk masuk Suarga. Indra menolak masuk Swargaloka
apabila harus berpisah dengan anjingnya. Indra merasa heran karena Yudhistira tega
meninggalkan saudara-saudaranya dan Dropadi tanpa mengadakan upacara pembakaran jenazah
bagi mereka, namun lebih memilih untuk tidak mau meninggalakan seekor anjing. Yudhistira
menjawab bahwa bukan dirinya yang meninggalkan mereka, tetapi merekalah yang
meninggalkan dirinya.
Kesetiaan Yudhistira telah teruji. Anjingnya pun kembali ke wujud aslinya yaitu Dewa Dharma.
Bersama-sama mereka naik ke Sorga menggunakan kereta Dewa Indra. Namun ternyata keempat
Pandawa tidak ditemukan di sana. Yang ada justru Duryodana dan adik-adiknya yang selama
hidup mengumbar angkara murka. Indra menjelaskan bahwa keempat Pandawa dan para
pahlawan lainnya sedang menjalani penyiksaan di neraka. Yudhistira menyatakan siap masuk
neraka menemani mereka. Namun, ketika terpampang keadaan neraka yang disertai suara
menyayat hati dan dihiasi darah kental membuatnya ngeri. Saat tergoda untuk kabur dari neraka,
Namun Yudhistira berhasil menguasai diri. Terdengar suara saudara-saudaranya memanggil-
manggil. Yudhistira memutuskan untuk tinggal di neraka. Ia merasa lebih baik hidup tersiksa
bersama saudara-saudaranya yang baik hati daripada bergembira di Sorga namun ditemani oleh
kerabat yang jahat. Tiba-tiba pemandangan berubah menjadi indah. Dewa Indra muncul dan
berkata bahwa sekali lagi Yudhistira lulus ujian. Ia menyatakan bahwa sejak saat itu, Panca
Pandawa dan para pahlawan lainnya dinyatakan sebagai penghuni Surga.
Kisah ini mengajarkan
Selain nilai-nilai yang direpresentasikan dalam beberapa karakter tersebut, masih ada banyak
pelajaran hidup yang bisa dipetik dari kisah tersebut. secara pribadi pelajaran yang bisa saya
petik dari kisah tersebut antara lain adalah: