Anda di halaman 1dari 2

REPUBLIKA.CO.

ID, Oleh: Ahmad Zaki Arba     

Alquran dengan indahnya telah memberikan kisah teladan


para pemuda gua (ashabul kahfi) yang terkenal kokoh iman dan teguh
pendirian dalam memegang prinsip kebenaran.

Baca Juga
 Perang Tak Halangi Pemuda Suriah Wujudkan Mimpi Jadi Pemain Biola
Sukses
 
 Rona Nusantara Ajak Pemuda Berbagi di Hari Kemerdekaan
 
 Pemuda Unggul dalam Teknologi Digital Dibutuhkan

Allah SWT memujinya dalam ayat, yang artinya, "Kami kisahkan


kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka
adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhannya, dan Kami
tambahkan petunjuk kepada mereka" (QS Al-Kahfi [18]: 13).

Teladan pemuda idaman juga telah dipertunjukkan oleh Nabi Ibrahim


ketika masa remajanya. Seperti tertera di dalam kalam-Nya, artinya,
"Mereka menjawab, 'Kami mendengar seorang pemuda yang mencela
berhala-berhala ini, yang bernama Ibrahim" (QS Al-Anbiya [21]: 60).

Rasulullah SAW memberikan jaminan keselamatan di hari akhirat kelak,


antara lain, kepada pemuda yang menghabiskan masa mudanya untuk
beribadah kepada Allah SWT, pemuda yang gemar melakukan aktivitas
ibadah di masjid, dan pemuda yang sanggup menahan gejolak
nafsunya manakala berhadapan dengan godaan syahwat perzinaan.

Mengingat betapa besar sumber daya potensi sekaligus emosi yang


dimiliki pemuda, maka sepantasnyalah segenap masyarakat
membimbing mereka agar menjadi pemuda idaman yang mulia
menurut pandangan Allah SWT.

Caranya, antara lain, dengan melibatkan pemuda ke dalam berbagai


aktivitas yang positif dan konstruktif, membina jiwa mereka secara
rutin dengan siraman rohani, membentengi mereka dengan tausiyah
agar tidak terjebak ke dalam perbuatan nista, zina, dan kejahatan, serta
mengajari mereka dengan teladan kebaikan orang tua.

Tentang pentingnya memperhatikan pemuda dalam rangka kaderisasi


ini, disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam pesannya.

"Aku pesankan agar kalian berbuat baik kepada para pemuda, karena
sebenarnya hati mereka itu lembut. Allah telah mengutus aku dengan
agama yang lurus dan penuh toleransi, lalu para pemuda bergabung
memberikan dukungan kepadaku. Sementara para orang tua
menentangku.''

Sahabat Ibnu Abbas pernah menyatakan, ''Tidaklah Allah mengutus


seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu
pengetahuan oleh Allah melainkan di waktu masa mudanya.''

Saatnya kita munculkan generasi muda idaman berkarakter ashabul


kahfi, berakidah Ibrahim, pecinta sifat-sifat mulia para Nabi. Dengan
demikian, para pemuda dan pemudi mempunyai kriteria yang jelas
dalam mengidolakan seseorang.

Sehingga, mereka tak lagi membabi buta dalam menentukan seseorang


yang akan ditiru dan diikuti tingkah lakunya. Karena pada hakikatnya di
sisi Allah SWT mereka yang menjunjung nilai keimanan dan ketakwaan
sajalah yang layak menjadi idaman setiap insan.

Anda mungkin juga menyukai