FRAKTUR PROXIMAL

OS FEMUR ANJING
KAJIAN ANATOMI -
FISIOLOGIS

Oleh:
YENI DHAMAYANTI
Pemilik anjing jantan berumur 5 tahun datang
ke klinik dan menyampaikan 
 Ada rasa sakit yang berlebihan bila daerah
pantat [regio femoralis] disentuh
 area pantat [regio femoralis] terlihat
membengkak
 Malas berjalan
 Berjalan dengan kaki belakang menjinjit
 Anjing terjatuh dari ketinggian 3 hari
sebelumnya
 TITIK ORIENTASI :
1. proc. spinosus ossa sacrum
2. Tuber coxae
3. Patella
4. Trochanter major [ ]

Bengkak &
terasa sakit TUBER COXAE

2 1

TROCHANTER MAJOR
OS FEMUR

3
 C
Hasil X-ray  rebah ventrodorsal 
tampak ada
FRAKTUR PADA PROXIMAL OS FEMUR

Perhatikan : F
1. Gambaran os coxae
2. Gambaran os femur
3. Articulatio coxofemoral
 ANATOMI OS FEMUR SEBAGAI
Untuk tindakan 01 ORGAN TARGET

selanjutnya perlu
diperhatikan ARTICULATIO COXOFEMORAL
02
SISTEM OTOT DI SEKITAR ORGAN
03 TARGET --> terkait tindakan
operasi

VASKULARISASI & SISTEM

04 LIMFOID

SISTEM SARAF
05
ANATOMI FISIOLOGIS OS FEMUR
&
ARTICULATIO COXOFEMURALIS
Foto X-ray  rebah ventrodorsal

organ target : extremitas

proximal os femur
ilium

prox. femur

pubis prox. femur :

 caput femur
 trochanter major
ischium  crista intertrochanterica
 fossa trochanterica
 ARTICULATIO COXOFEMORALIS
(HIP JOINT)

Tipe Persendian : BALL AND SOCKET

Tulang yang terlibat :

1) acetabulum / cotyloid cavity coxae
2) caput femur os coxae
 Struktur anatomi
acetabulum anjing :
1) FOSSA ACETABULARIS
(bidang kasar - non
articular surface)
3 2) INCISSURA
ACETABULARIS (ventro
medial fossa)
3) FACIES LUNATA (bidang
ACETABULUM
(pertemuan os ilium, halus - articular surface)
iscium et pubis)

CATATAN :
 sekeliling tepian acetabulum ada LABRUM ACETABULARE
 pada sisi incissura acetabularis akan melanjut membentuk
LIGAMENTUM ACETABULARE TRANSVERSARIUM
TAMPAK CAUDAL - PROXIMAL OS FEMUR ANJING

1) CAPUT FEMUR --> facies srticularis

2) FOVEA CAPITIS FEMUR --> tempat perlekatan
ligamentum capitis/teres [round ligament]
3) COLLUM FEMUR
4) TROCHANTER MAJOR
5) FOSSA TROCHANTERICA
6) TROCHANTER MINOR

CATATAN :
struktur tajam yang menjadi tepian fossa trochanterica
disebut CRISTA INTERTROCHANTERICA -->
menyilang di antara trochanter major - trochanter minor
 LIGAMENTUM ARTC. COXOFEMURALIS ANJING :

4
3 6

1) LIG. TERES → fovea capitis

femur - fossa acetabularis
2) LIG. ACETABULARIS
TRANSVERSE
5
3) LIG. CAPSULAR/CAPSUL
SENDI
4) LIG. ILIOFEMORAL
5) LIG ISCHIOFEMORAL
6) LIG. PUBOFEMORAL
STRUKTUR ANATOMI DI SEKITAR
ORGAN TARGET

14
TROCHANTER MAJOR
melekat :
1) M. GLUTEUS MEDIUS
2) M. GLUTEUS PROFUNDUS
3) M. PIRIFORMIS
 FOSSA
TROCHANTERICA
insertio :
1) M. OBTURATORIUS EXTERNUS
2) M. OBTURATORIUS INTERNUS
3) M. GEMELLUS
TROCHANTERICA
MINOR
insertio :
1) M. ILLIOPSOAS
 TROCHANTERICA TERTIUS
insertio :
1) M. GLUTEUS SUPERFISIALIS

origo :
1) M. QUADRTUS FEMORIS
2) M. VASTUS LATERALIS
 PROXIMAL FEMUR

origo :
1) M. VASTUS LATERALIS
2) M. VASTUS MEDIALIS
3) M. VASTUS INTERMEDIUS
4) M. QUADRATUS FEMORIS
5) M. ADDUCTOR LONGUS
6) M. ADDUCTOR MAGNUS
7) M. ADDUCTOR BREVIS
VASKULARISASI PADA ORGAN
TARGET KOMPLEKS DAN TERDIRI
DARI :
1. EXTRAOSSEUS VESSELS
2. INTRACAPSULAR VESSELS
3. INTRAOSSEUS VESSELS

EXTRAOSSEUS VESSELS
DICABANGKAN DARI :
1) A. CFL. FEMORALIS LATERALIS
2) A. CFL. FEMORALIS MEDIALIS
3) A. GLUTEUS CRANIALIS
4) A. GLUTEUS CAUDALIS
5) A. ILIOLUMBALIS
keterangan :
a. A. CFL FEMORALIS LATERALIS
b. A. CFL FEMORALIS MEDIALIS
c. A. GLUTEUS CAUDALIS
d. EXTRACAPSULAR VASCULAR RING
e. A. INTRACAPSULAR ASCENDING
f. INTEROSSEUS ARCUATE NETWORK
g. LIGAMENTUM TERES
h. A. NUTRITIA → cabang dari A. CFL FEMORALIS MEDIALIS
SISTEM SYARAF

Saraf-saraf di sekitar target organ :

1. N. cutaneous ramus ventral S1 dan S2
2. N. cutaneous  ramus ventral S3
3. N. cutaneous femuralis caudalis  ramus
ventral L4
4. N. ischiadicus
5. N. gluteus cranialis
6. N. gluteus caudalis
7. N. obturator
Ni. Cutaneous

Keterangan :

Q. N. cutaneous ramus ventral S1 dan S2

R. N. cutaneous  ramus ventral S3
S. N. cutaneous femuralis caudalis  ramus ventral L4
N.ISCHIADICUS
N. ISCHIADICUS

N. ISCHIADICUS DICABANGKAN
OLEH PLEXUS LUMBOSACRAL [ L7,
S1 & S2 ]
Precautions

Dorsal to the hip joint, the sciatic nerve emerges from the ischiatic
foramen under the superficial gluteal muscle. It passes caudal to the
deep gluteal muscle, across the gemelli and internal obturator muscles,
then passes down the thigh deep to the biceps femoris muscle. To
reduce the risk of damage to the sciatic nerve, sharp retractors such as
the Meyerding should not be used to retract the biceps femoris muscle.

25
N. Gluteus Cranialis
N. Gluteus Caudalis
N. Obturator
System Lymphaticus

Lgl. Inguinalis superfisialis

Lgl. Inguinalis Superfisialis

• Lokasi  fascia superfisialis, ventral margo

cranialis symphisis pubis
• Afferent berasal dari :
ventral regio pelvis
medial regio femural dan crural
lateral regio femural dan gluteal
• Efferent menuju lgl. Iliaca medial
 TEKNIK TINDAKAN OPERASI YANG DITAWARKAN

Craniolateral Incision :
1. Femoral head and neck resection.

2. Open reduction of fractures of the femoral head and neck.

3. Open reduction of coxofemoral luxations.

4. Installation of total hip prosthesis.

T I N D A K A N O P E R A S I

troch, mj

 Posisi pasien → Lateral recumbency / rebah

pada sisi lateral
 insisi kulit, diawali dari ± cranioproximal
trochanter major, mengarah ke distal,
melengkung di sepanjang margo cranial corpus
femur
 trochanter major os femur → distal dari ± ½
ossa vert. sacrales
Tahap
I 1
 Kulit di traksi ke arah cranial dan
caudal hingga terlihat M. FASCIA
LATAE & FASCIA LATA

 insisi dilanjutkan pada fascia lata,

sepanjang margo cranial
M. BICEPS FEMORIS
M. TENSOR FASCIA LATAE [1]

 Pada anjing, ototnya pendek, terdiri dari 2 venter

yang terletak di sisi proximal permukaan lateral
regio femoralis
 origo : tuber coxae
 insertio : fascia lata [5]

Lokasi :
 caudomedial → ada M. SARTORIUS [2]
 proximal → ada M. GLUTEUS MEDIUS [3]
 caudal → ada M. BICEPS FEMORIS [4]
 Tahap III

 Insisi fascia lata → M. BICEPS

FEMORIS terlihat → di traksi ke
caudal

 insisi dilanjutkan ke arah proximal

hingga mencapai septum
intermuscularis antara margo cranial
M. GLUTEUS SUPERFISIALIS dan M.
TENSOR FASCIA LATAE
PATUT DIPERHATIKAN PADA TAHAP III →
N. ISCHIADICA

 kelanjutan dari TRUNKUS

LUMBOSACRAL DISTALIS
 mengarah ke caudodistal setelah
menembus foramen ischiadica major
 pada awalnya ada diantara M.
GLUTEUS PROFUNDUS & M.
GLUTEUS SUPERFISIALIS
 selanjutnya ada di antara M. BICEPS
FEMORIS di superfisial dan M.
GEMELLUS, OBTURATOR INTERNUS,
QUADRATUS FEMORIS & ADDUCTOR
di profundal
PATUT DIPERHATIKAN PADA TAHAP III →
A/V. GLUTEUS CAUDALIS
 Tahap IV

 Fascia lata & M. TENSOR FASCIAE

LATAE di traksi ke cranial, M. BICEPS
FEMORIS ditraksi ke caudal
 dissection dilanjutkan menggunakan
jemari mengikuti COLLUM FEMUR
hingga tampak/teridentifikasi :
1. M. GLUTEUS MEDIUS et
PROFUNDUS di dorsal
2. M. VASTUS LATERALIS di lateral
3. M. RECTUS FEMORIS di medial
 Tahap V
 Insisi selanjutnya dilakukan pada
1) M. GLUTEUS PROF. sebatas dorsal
caput femur;
2) kapsul sendi di sekeliling collum femur →
lanjut origo dari M. VASTUS LAT.
PENYEMBUHAN  PROSES PEMBENTUKAN
KALUS
THANK YOU