Anda di halaman 1dari 3

Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam simplisia


rimpang (rhizoma) secara makroskopik, mikroskopik dan kimiawi.

Dasar teori

Rimpang atau rizoma (bahasa Latin: rhizoma) adalah modifikasi batang tumbuhan yang
tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru
dari ruas-ruasnya.

1 Dalam mengidentifikasi rhizome, hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :


2 Bagian luar : bentuk aslinya, warna bagian luar dapat berwarna hijau
kotor, kuning sampai kuning merah.
3 Tanda-tanda permukaan : ada garis melingkar, warna bagian dalam
kuning (temulawak, kunyit) atau coklat muda (jahe)
4 Bau dan rasa
5 Struktur rhizoma : seperti batang monokotil, memiliki epidermis,
endodermis, cortex, dll. Pada zingiberaceae, di dalam cortex dan
parenkim berisi amilum atau mengandung kantong secret.

A. Rimpang Jahe (Zingiberis Rhizoma)


Jahe merah (Zingiber officinaleRoscoe) merupakan tumbuhan suku Zingiberaceae
yang sudah digunakan sebagai obat secara turun-temurun sejak dulu karena
mempunyai komponen volatile (minyak atsiri) dan nonvolatile (oleoresin) paling
tinggi jika dibandingkan denganjenis jahe yang lain. Untuk menentukan gambar
fragmen serbuk rimpang jahe yang spesifik adalah dilihat pada gambar fragmen
jaringan gabus dilihat tangensial, salah satu gambar fragmen yang beda dari gambar
fragmen rimpang lainnya. Untuk butir pati (amylum) yang merupakan suatu senyawa
organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amylum tersimpan dalam bahan
makanan cadangan yang permanen untuk tanaman. Dan untuk gambar amylum yang
khas pada jahe yaitu amylum jahe yang mirip dengan amylum solani , karena dilihat
pada mikroskop butir pati pada serbuk rimpang jahe memiliki ciri-ciri yang sama
dengan amylum solani yaitu bulat dengan ukuran sedang tapi perbedaan dari amylum
jahe dan amylum solani yaitu amylum jahe terdapat hilus dan lamella yang lebih jelas
dari pada amylum solani, amylum jahe bentuknya bulat dan lebih lancip daripada
amylum solani yang lebih bulat.
B. Rimpang Temu Lawak (Curcuma Rhizoma)
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan tanaman yang tergolong dalam
familia temu-temuan (Zingiberaceae) yang sering dimanfaatkan masyarakat sebagai
bumbu masakan maupun digunakan sebagai bahan obat. Rimpang temulawak
memiliki epidermis bergabus, terdapat sedikit rambut yang berbentuk kerucut, bersel
satu. Hipodermis agak 7 menggabus, di bawahnya terdapat periderm yang kurang
berkembang. Korteks dan silinder pusat parenkimatik, terdiri dari sel parenkim
berdinding tipis, berisi butir pati, dalam parenkim tersebar banyak sel minyak berisi
minyak berwarna kuning dan zat berwarna jingga. Butir pati berbentuk pipih, bulat
panjang sampai bulat telur memanjang, lamela jelas, hilus di tepi (Anonim, 1979).
C. Rimpang Lengkuas (Galangae Rhizoma)
Lengkuas atau laos dengan nama latin Alpinia galanga, tergolong famili
Zingiberaceae merupakan salah satu jenis bumbu masak yang sangat dikenal di
Indonesia. Sebagai bumbu masak, lengkuas memberikan cita rasa khas pada masakan.
Lengkuas juga bermanfaat sebagai bahan baku obat herbal. Rimpang lengkuas
memiliki fragmen pengenal berupa amilum, parenkim korteks, berkas pengangkut,
parenkim dengan idioblas, sklerenkim dan parenkim dengan amilum.
Dapus
Prakoso, T. A. D. (2010). Perbandingan Angka Kapang Khamir (AKK) Rimpang Segar
Temulawak, Serbuk Rimpang Temulawak, dan Ekstrak Etanolik Rimpang Temulawak
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Skripsi. Program Studi Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Novianti, D. (2016). Kemampuan Antifungi Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza) Terhadap Candida albicans. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, 13(2).
Panjaitan, E. N., Saragih, A., & Purba, D. (2013). Formulasi gel dari ekstrak rimpang
jahe merah (Zingiber officinale Roscoe). Journal of Pharmaceutics and
Pharmacology, 1(1), 9-20.
Andalia, W., Rani, S., & Pratiwi, I. (2022). Edukasi Pembuatan Bubuk Simplisia
Lengkuas Di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang. IKRA-ITH
ABDIMAS, 5(3), 162-167.
Rhielawati, N. (2021). EVALUASI MUTU MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN
KADAR AIR SERBUK SIMPLISIA JAHE YANG DI JUAL DI TOKO JAMU X DAN Y
DI KABUPATEN MALANG (Doctoral dissertation, Akademi Analis Farmasi dan
Makanan Putra Indonesia Malang).
Kemenkes, R. I. (2017). Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai