Dalam merencanakan pembangunan suatu bangunan baik berupa rumah tinggal, rukan,
gedung perkantoran, hotel, apartemen, warehouse maupun bangunan sipil lainnya diperlukan
analisis yang optimal terhadap kekuatan dan keamanan suatu struktur bangunan demi
keamanan dan keselamatan bagi pengguna bangunantersebut. Pada saat ini teknologi akan
analisis suatu struktur bangunan sudah berkembang dan dalam analisisnya telah
memperhatikan risiko gempa di tiap zona daerah yang akan dibangun. Oleh karena itu dengan
adanya kemajuan teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan aspek keamanan dan
keselamatan terhadap suatu kekuatan dari struktur bangunan yang hendak di laksanakan.
Faktor keamanan suatu struktur bangunan yang hendak di laksanakan haruslah memenuhi
kriteria dan standar yang berlaku seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku di
Indonesia dalam perancangan struktur bangunan baik standar perencanaan, material maupaun
proses pelaksanaannya.
Struktur kabel dan jaringan dikembangkan dari kemampuan kabel menahan gaya tarik
yang tinggi. Dengan menggunakan sistem tarik maka tidak diperlukan sistem penopang vertikal
untuk elemen horisontalnya (lantai atau atap), sehingga daerah di bawah elemen horisontal
(ruang) memiliki bentangan yang cukup besar.
Struktur rangka kaku (rigid frame) adalah struktur yang terdiri atas elemen-elemen linier,
umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik
hubung) yang dapat mencegah rotasi relatif di antara elemen struktur yang dihubungkannya.
a) Prinsip Rangka Kaku
Cara yang paling tepat untuk memahami perilaku struktur rangka sederhana adalah dengan
membandingkan perilakunya terhadap beban dengan struktur post and beam.