Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA PILIHAN JURUSAN

SISWA SMAN 1 SAMPANG DENGAN PEMILIHAN PROGRAM


STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Kepada Siti Hosnati, M.Pd
Untuk memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Semester 2

DISUSUN OLEH
ALFIN NUR ASIZAH
ABSEN 3
XI IPA 6
SMA NEGERI 1 SAMPANG
SAMPANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penjurusan diperkenalkan sebagai upaya untuk lebih mengarahkan siswa berdasarkan
minat dan kemampuan akademiknya. Siswa-siswa yang mempunyai kemampuan sains dan ilmu
eksakta yang baik, biasanya akan memilih jurusan IPA, dan yang memiliki minat pada sosial dan
ekonomi akan memilih jurusan IPS, lalu yang gemar berbahasa akan memilih Bahasa.

Pengarahan sejak dini ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa memilih major/bidang
ilmu yang akan ditekuninya di Universitas atau akademik yang tentunya akan mengarah pula
kepada karirnya kelak. Tetapi, penjurusan di tingkat SMA tidak selalu menjamin bahwa seorang
siswa akan memilih bidang studi yang sama di Universitas, karena pada kenyataannya banyak
siswa program IPA yang memilih jurusan Ekonomi, Politik, Hubungan Internasional, atau siswa
jurusan IPS yang memilih program Bahasa.

Pemilihan jurusan yang berbeda dengan bidang ilmu yang ditekuni di SMA tersebut adalah
wajar, sebab anak seusia SMA memang belum bisa memastikan karirnya. Dengan memilih
jurusan, siswa akan lebih fokus mempelajari ilmu pengetahuan yang siswa mumpuni. Siswa
kadang bingung menentukan, harus memilih jurusan apa. Sehingga sekolah maupun lembaga
yang terkait harus memberikan pengenalan-pengenalan mengenai bidang studi khusus untuk di
minati oleh siswa-siswa.

Disisi lain kita dapat melihat banyak anak yang mengambil jurusan yang tidak mereka
minati dan hasilnya nilainya pun tidak memuaskan, karena beberapa faktor, yaitu mengikuti
keinginan orang tua atau tidak punya pilihan (labil) dan lain - lain. Padahal mereka bisa
mengambil jurusan yang mereka inginkan dan sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dan upaya
untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pemilihan jurusan ini terdapat beberapa cara
yaitu mengikuti tes psikologi minat bakat, sidik jari dan lain - lain.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian khusus
untuk mengetahui mengapa fenomena itu terjadi. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat
memberi informasi umum kepada masyarakat, dan khususnya kepada Siswa SMA Negeri 1
Sampang bahwa dalam pemilihan program studi sebaiknya mempertimbangkan kemampuan
yang dimiliki, dan jurusan perguruan tinggi yang dipilih nanti

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja latar belakang siswa kelas XII IPA/IPS SMAN 1 Sampang memilih program
studi di Perguruan Tinggi?
2. Apa saja latar belakang siswa kelas X SMAN 1 Sampang dalam memilih jurusan?
3. Bagaimana pengaruh pemilihan jurusan pendidikan terhadap hasil belajar pada kelas?
4. Bagaimana upaya yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam
mengambil jurusan ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh pemilihan jurusan pendidikan terhadap hasil belajar.
2. Memberikan informasi kepada orang lain dalam upaya pemilihan jurusan yang tepat bagi
mereka.
3. Mengetahui jurusan yang akan dipilih siswa kelas X SMAN 1 Sampang
4. Memberikan informasi kepada orang lain dalam upaya pemilihan jurusan yang tepat bagi
mereka.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat Teoritis
1. Untuk menambah perbendaharaan penelitian dalam dunia pendidikan, khususnya dalam
Karya tulis ilmiah
2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan penelitian
selanjutnya yang lebih mendalam
3. Sebagai pengembang disiplin ilmu kearah berbagai spesifikasi

b. Manfaat Praktis
1. Bagi pengelola pendidikan menengah khususnya SMA: memberikan masukan di dalam
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jurusan siswa SMA kelas X
dan XII
2. Bagi siswa-siswi SMA :
a. Memberi pengetahuan kepada siswa kelas X bahwa jurusan yang dipilih harus
sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.

2
b. Memberikan pengetahuan kepada siswa kelas X bahwa jurusan yang dipilih akan
mempengaruhi prestasi belajar berikutnya.
c. Memberikan pengetahuan kepada siswa kelas X bahwa pemilihan jurusan saat SMA
hendaknya sesuai dengan Program Studi saat Kuliah nanti.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang menjelaskan mengenai Jurusan
di SMA dan Program Studi di Perguruan Tinggi.

1. Jurusan di SMA
Sekolah merupakan keluarga modern yang dikembangkan untuk membantu keluarga dan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pendidikan.SMA merupakan jenjang pendidikan
menengah yang mengutamakan penyiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
dengan pengkhususan.(Depdiknas, 2004: 112).

a .Pengertian Jurusan
(Depkumham, 2010) Sesuai Pasal 1 ayat 23 PP RI No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan , Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber
daya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan/atau olahraga.

Penjurusan pada SMA, MA, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk program studi yang
memfasilitasi kebutuhan pembelajaran serta kompetensi yang diperlukan peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan
tinggi. Program studi yang dimaksudkan terdiri atas:

a. program studi ilmu pengetahuan alam;


b. program studi ilmu pengetahuan sosial;
c. program studi bahasa;

Ilmu PengetahuanAlam

Ilmu Pengetahuan Alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana
objeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum,berlaku kapan

4
pun dimana pun atau mempelajari aspek-aspek fisik & non manusia tentang Bumi dan alam
sekitarnya.

Ilmu Pengetahuan Sosial


Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek
yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya yang didalamnya terdapat aspek-
aspek masyarakat secara subjektif, intersubjektif, dan objektif atau struktural

2. Program Studi di Perguruan Tinggi

a.Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik
perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua:
● Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya
dilakukan oleh negara.
● Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya
dilakukan oleh swasta. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, institut, politeknik,
sekolah tinggi, dan universitas. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan
akademik, profesi, dan vokasi dengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3,D4),
sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan spesialis.

b Pengertian Program Studi

Program studi adalah unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan dan mengelola jenis
pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam sebagian atau satu bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan/atau olahraga tertentu.

Program Studi IPA :

i.Ilmu-ilmu sains yang terdiri dari : Matematika, Statistika, Ilmu Komputer, Fisika, Elektronik
dan Instrumentasi, Geofisika, Astronomi,Kimia, Geografi, Biologi, dan Farmasi
ii.Ilmu-ilmu kesehatan yang terdiri dari : Kedokteran Umum, Kedokteran Hewan, dan
Kedokteran Gigi
iii. Ilmu-ilmu Teknologi yang terdiri dari : Teknik Arsitektur, Teknik Elektro, Teknik Industri,
Teknik Tekstil, Teknik Kimia, Teknik Sipil,Teknik Planologi, Teknik Mesin, Teknik Geodesi,
Teknik Nuklir, dan Teknik Geologi

5
iv.Ilmu-Ilmu Pertanian yang terdiri dari : Ilmu tanah, Agronomi, Sosial Ekonomi Pertanian, Ilmu
hama dan Penyakit, Perikanan, Peternakan,Kehutanan, Mekanisasi Pertanian, Pengolahan hasil
pertanian, dan Teknologi industri Pertanian

Program Studi IPS :

i.Ilmu-ilmu Ekonomi yang terdiri dari : Ekonomi dan Pembangunan, Manajemen, dan Akuntansi
ii.Ilmu-ilmu Sosial dan Politik yang terdiri dari : Ilmu politik/Pemerintahan, Ilmu Komunikasi,
Hubungan Internasional,Sosiologi,Administrasi Negara, dan Sosiatri
iii.Ilmu-ilmu Sastra dan Budaya yang terdiri dari : Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Sastra
Perancis, Sastra Arab, Antropologi, Arkeologi Indonesia,
dan Sejarah Indonesia
iv.Ilmu Filsafat
v.Ilmu Hukum
vi.Ilmu Psikologi

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1.Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Sampang
2.Penelitian ini dilaksanakan Mulai 3-5 Februari 2023

B. Populasi dan metode pengambilan data


a. populasi
Menurut Sutrisno Hadi (1993 : 70) populasi adalah seluruh penduduk atau
individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X, XI, XII SMAN 1 Sampang yang berusia
antara 15-17 tahun
b. Metode Pengambilan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan
metode angket (Kuesioner) , yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dan arti laporan tentang pribadinya,

6
atau hal-hal yang diketahui” ( Suharsimi Arikunto, 1997 :124 ). Menurut
Suharsimi Arikunto, angket dapat dibedakan atas beberapa jenis tergantung pada
sudut pandangnya, yaitu :

1. Dipandang dari jawaban yang diberikan, maka ada :


a. Kuesioner Langsung : responden langsung menjawab tentang
dirinya
b. Kuesioner tidak langsung : responden menjawab tentang orang lain

2. Dipandang dari cara menjawab, maka ada :


a. Kuesioner Terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden
untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b. Kuesioner Tertutup, yang sudah disediakan jawabannya, sehingga
responden tinggal memilih.
3. Dipandang dari bentuknya, maka ada :
a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan
kuesioner tertutup
b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka
c. Checklist, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan
tanda cek ( v ) pada kolom yang sesuai.

Untuk mengatasi beberapa kelemahan tersebut maka peneliti mengadakan uji coba angket
yang benar-benar valid dan reliabel. Sedangkan untuk mengatasi persoalan teknis yang berkaitan
dengan waktu pengumpulan dan ketelitian memberikan jawaban, peneliti memberikan petunjuk
dalam angket yang jelas dan mengadakan pendekatan kemanusian dalam meminta responden
untuk mengisi angket. Pendekatan tersebut adalah peneliti memberikan penjelasan seperlunya
sehingga angket tidak dikerjakan dengan terlalu tergesa-gesa dan agar jawaban dapat diberikan
sesuai dengan yang sebenarnya. Peneliti juga mengadakan pengawasan dan penjelasan jika pada
pelaksanaannya responden mengalami kesulitan dan kalau ada hal-hal yang kurang jelas. Dengan
demikian maka diharapkan dari angket tersebut dapat diperoleh data yang benar-benar telah
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari responden yang diteliti.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang telah
disediakan oleh peneliti dengan cara memberikan tanda-tanda pada alternatif jawaban yang
dipilih.

Anda mungkin juga menyukai