BERDASARKAN SPIN-OFF
SEBAGAI AKIBAT PEMBENTUKAN HOLDING DAN SUB-HOLDING PLN
Selanjutnya, PLN, Sub-Holding Penerima, dan Vendor secara bersama-sama disebut sebagai
“Para Pihak” dan secara sendiri-sendiri disebut sebagai “Pihak”.
1. Bahwa, PLN dan Vendor telah menandatangani Perjanjian Pengadaan Material Perbaikan
Chlorine Nomor 0024.PJ/DAN.01.01/C22070000/2021 Tanggal 01 Oktober 2021
(“Perjanjian”);
2. Sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor
SK-352/MBU/10/2021 tanggal 22 Oktober 2021 tentang Pembentukan Tim Percepatan
Pembentukan Holding dan Sub-Holding PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik
Indonesia Nomor SK-33/MBU/Wk1/03/2022 tanggal 16 Maret 2022 serta sebagaimana
dinyatakan dalam Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara SR-590/MBU/09/2022 tanggal
20 September 2022 tentang Persetujuan Usulan Perubahan Blue Print Organisasi dan
Pengusulan Wakil PLN Pada Sub-Holding/Anak Perusahaan Dalam Rangka
Pembentukan Holding Sub-Holding PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PLN akan
melakukan Pembentukan Holding dan Sub-Holding.
3. Sehubungan dengan pembentukan Holding dan Sub-Holding, PLN akan membentuk 4
(empat) Sub-Holding, yaitu:
5. Bahwa, merujuk pada Surat Pemberitahuan, pembentukan Holding dan Sub-Holding PLN
ditargetkan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2023 atau tanggal berlaku efektif
pemisahan tidak murni (spin-off) sebagaimana dibuktikan dengan penerimaan
pemberitahuan dan/atau persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
(“Menkumham”), mana yang terjadi lebih akhir (“Tanggal Efektif”);
6. Bahwa, sehubungan dengan pembentukan Holding dan Sub-Holding PLN, akan dilakukan
pemisahan tidak murni (spin-off) yang mengakibatkan Perjanjian yang telah
ditandatangani akan beralih secara hukum kepada Sub-Holding Penerima yang berlaku
efektif sejak Tanggal Efektif (“Pengalihan Perjanjian”).
8. Sehubungan dengan angka 6 di atas, PLN telah melaksanakan diskusi dengan bank
penerbit jaminan yang merupakan peserta Daftar Penerbit Jaminan Terseleksi (“DPJT”) di
PLN (“Penerbit Jaminan”). Berdasarkan diskusi tersebut, perubahan pihak penerima
jaminan (beneficiary) dapat dilakukan tanpa biaya apapun sepanjang tidak ada perubahan
nilai, jangka waktu, dan penerbitan warkat baru pada Jaminan tersebut;
9. PLN telah menerbitkan surat pemberitahuan kepada Penerbit Jaminan bahwa akan
terdapat permintaan perubahan pihak penerima jaminan (beneficiary) pada Jaminan yang
melekat kepada dan/atau diterbitkan berdasarkan Perjanjian, yang akan dilakukan oleh
pihak terjamin (applicant) setelah Tanggal Efektif
Selanjutnya berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak sepakat untuk menandatangani
Kesepakatan Bersama ini dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Para Pihak menyetujui pengalihan Perjanjian melalui spin-off yang berlaku efektif sejak
Tanggal Efektif.
2. Para Pihak menyetujui pergantian pihak pada Perjanjian, yaitu dari PLN kepada Sub-
Holding Penerima.
4. Para Pihak menyetujui bahwa sejak Tanggal Efektif sampai dengan telah selesai
disesuaikan pihak penerima jaminan (beneficiary) pada Jaminan (“Masa Transisi”), PLN
dan Vendor, sesuai dengan Pasal 1421 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
menegaskan bahwa Jaminan akan tetap berlaku dan dialihkan untuk kepentingan Sub-
Holding Penerima dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Segala hak untuk mengajukan klaim dan/atau hak untuk mencairkan Jaminan akan
menjadi hak pihak penerima jaminan (beneficiary) yang baru (dalam hal ini Sub-
Holding Penerima). Selanjutnya, pihak penerima jaminan (beneficiary) yang baru
(dalam hal ini Sub-Holding Penerima) dengan ini memberikan kuasa kepada PLN
(dalam kapasitasnya sebagai pihak penerima jaminan (beneficiary) yang masih
relevan berdasarkan Jaminan) untuk mengajukan klaim dan/atau hak untuk
mencairkan Jaminan selama Masa Transisi atas nama pihak penerima jaminan
(beneficiary) yang baru (dalam hal ini Sub-Holding Penerima);
b. Vendor mengakui dan menerima adanya pengalihan manfaat atas Jaminan yang
diterbitkan atas nama PLN selaku pihak penerima jaminan (beneficiary) dalam
Jaminan kepada pihak penerima jaminan (beneficiary) yang baru (dalam hal ini Sub-
Holding Penerima), serta mengakui PLN sebagai pihak yang diberikan kuasa oleh
pihak penerima jaminan (beneficiary) yang baru (dalam hal ini hal ini Sub-Holding
Penerima) untuk mengajukan klaim dan/atau hak untuk mencairkan Jaminan untuk
kepentingan pihak penerima jaminan (beneficiary) yang baru (dalam hal ini Sub-
Holding Penerima); dan
c. Vendor menyatakan tidak akan melakukan penuntutan dalam bentuk apapun terkait
pencairan Jaminan oleh PLN untuk kepentingan pihak penerima jaminan (beneficiary)
yang baru (dalam hal ini Sub-Holding Penerima) sesuai ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian.
5. Para Pihak menyetujui bahwa sejak Tanggal Efektif, seluruh hak dan kewajiban PLN
berdasarkan Perjanjian telah beralih secara hukum kepada Sub-Holding Penerima
sehingga Sub-Holding Penerima merupakan pihak/subjek hukum yang menggantikan
PLN pada Perjanjian dan Sub-Holding Penerima akan melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan Perjanjian tersebut.
6. Akibat dari beralihnya Perjanjian, Para Pihak menyetujui bahwa seluruh referensi
dan/atau rujukan kepada “PLN” pada Perjanjian digantikan dengan “Sub-Holding
Penerima.
7. Para Pihak menyetujui bahwa PLN dibebaskan dan dilepaskan dari seluruh tanggung
jawab, hak dan kewajiban berdasarkan Perjanjian yang timbul atau akan diterapkan mulai
dari Tanggal Efektif. Untuk menghindari keragu-raguan, PLN masih bertanggung jawab
atas seluruh tanggung jawab, hak dan kewajiban yang masih harus dipenuhi yang timbul
sebelum Tanggal Efektif.
8. Setelah Tanggal Efektif maka Sub-Holding Penerima dengan Vendor akan melakukan
Amendemen Perjanjian sehubungan dengan penyesuaian pihak dalam Perjanjian,
mekanisme pembayaran, atau hal lainnya yang relevan. Vendor berkewajiban
menyampaikan Jaminan yang melekat kepada dan/atau diterbitkan berdasarkan
Perjanjian yang telah disesuaikan pihak penerima jaminan (beneficiary) sebagaimana
dimaksud pada angka 4 di atas, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
Amendemen Perjanjian ditandatangani.
10. Kesepakatan Bersama ini mengikat bagi Para Pihak layaknya perjanjian, dan karenanya,
harus dibaca secara bersama-sama dengan Perjanjian serta dianggap sebagai satu
kesatuan dengan Perjanjian sehingga syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan lainnya
yang ditetapkan dalam Perjanjian tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan, diubah,
ditambah, dan/atau dibatalkan dengan Kesepakatan Bersama ini.
Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, masing-masing memiliki
kekuatan hukum yang sama, dan ditandatangani oleh Para Pihak.