Anda di halaman 1dari 6

KESEPAKATAN BERSAMA PENERIMAAN PENGALIHAN KONTRAK

BERDASARKAN SPIN-OFF
SEBAGAI AKIBAT PEMBENTUKAN HOLDING DAN SUB-HOLDING PLN

Kesepakatan Bersama Penerimaan Pengalihan Kontrak Berdasarkan Spin-Off sebagai Akibat


Pembentukan Holding dan Sub-Holding PLN (“Kesepakatan Bersama”) ini ditandatangani
pada hari ini Jumat, tanggal Tiga Puluh bulan Desember tahun dua ribu dua puluh dua (30-12-
2022) bertempat di PT PLN (Persero) PLTU TARAHAN oleh dan antara :

1. PT PLN (Persero), dalam hal ini diwakili oleh:


Nama : YULI TRI SETYONO
Jabatan : MANAGER PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN SELATAN UNIT
PELAKSANA PEMBANGKITAN TARAHAN
Alamat : Jalan Lintas KM. 15 Tarahan Lampung Selatan
Untuk selanjutnya disebut sebagai “PLN”

2. PT Pembangkitan Jawa-Bali, yang telah melakukan re-branding menjadi PLN


Nusantara Power dalam rangka pembentukan Holding dan Sub-Holding dalam hal
ini diwakili oleh:
Nama : YUDHY BHAGASKARA
Jabatan : KEPALA DIVISI PERENCANAAN DAN EVALUASI OPERASI
PEMELIHARAAN-1
Alamat : Jalan Ketintang Baru Nomor 11, Surabaya - 60231.
Untuk selanjutnya disebut sebagai “Sub-Holding Penerima”

3. PT LYCON ASIA MANDIRI, dalam hal ini diwakili oleh:


Nama : KUKUH CATUR YUWARSO
Jabatan : DIREKTUR
Alamat : Jl. Jemursari Utara II No. 30, Surabaya
Untuk selanjutnya disebut sebagai “Vendor”

Selanjutnya, PLN, Sub-Holding Penerima, dan Vendor secara bersama-sama disebut sebagai
“Para Pihak” dan secara sendiri-sendiri disebut sebagai “Pihak”.

Para Pihak dengan terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa, PLN dan Vendor telah menandatangani Perjanjian Pengadaan Material Perbaikan
Chlorine Nomor 0024.PJ/DAN.01.01/C22070000/2021 Tanggal 01 Oktober 2021
(“Perjanjian”);

2. Sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor
SK-352/MBU/10/2021 tanggal 22 Oktober 2021 tentang Pembentukan Tim Percepatan
Pembentukan Holding dan Sub-Holding PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik
Indonesia Nomor SK-33/MBU/Wk1/03/2022 tanggal 16 Maret 2022 serta sebagaimana
dinyatakan dalam Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara SR-590/MBU/09/2022 tanggal
20 September 2022 tentang Persetujuan Usulan Perubahan Blue Print Organisasi dan
Pengusulan Wakil PLN Pada Sub-Holding/Anak Perusahaan Dalam Rangka
Pembentukan Holding Sub-Holding PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PLN akan
melakukan Pembentukan Holding dan Sub-Holding.
3. Sehubungan dengan pembentukan Holding dan Sub-Holding, PLN akan membentuk 4
(empat) Sub-Holding, yaitu:

a. Sub-Holding di Bidang Pembangkitan, yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (yang telah


melakukan re-branding menjadi PLN Nusantara Power dalam rangka pembentukan
Holding dan Sub-Holding (“PNP”)) dan PT Indonesia Power (yang telah melakukan
re-branding menjadi PLN Indonesia Power dalam rangka pembentukan Holding dan
Sub-Holding (“PIP”));
b. Sub-Holding di Bidang Energi Primer, yaitu PT PLN Batubara (yang telah
melakukan re-branding menjadi PLN Energi Primer Indonesia dalam rangka
pembentukan Holding dan Sub-Holding (“EPI”)), yang membawahkan dua anak
perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur & logistik transportasi gas dan
pengangkutan batubara;
c. Sub-Holding di Bidang Beyond kWh, yaitu PT Indonesia Comnets Plus (yang telah
melakukan re-branding menjadi PLN ICON Plus dalam rangka pembentukan
Holding dan Sub-Holding (“ICON Plus”)).

4. Bahwa, PLN telah mengirimkan Surat Pemberitahuan Terkait dengan Rencana


Pembentukan Holding dan Sub-Holding PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“Surat
Pemberitahuan”) kepada Vendor;

5. Bahwa, merujuk pada Surat Pemberitahuan, pembentukan Holding dan Sub-Holding PLN
ditargetkan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2023 atau tanggal berlaku efektif
pemisahan tidak murni (spin-off) sebagaimana dibuktikan dengan penerimaan
pemberitahuan dan/atau persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
(“Menkumham”), mana yang terjadi lebih akhir (“Tanggal Efektif”);

6. Bahwa, sehubungan dengan pembentukan Holding dan Sub-Holding PLN, akan dilakukan
pemisahan tidak murni (spin-off) yang mengakibatkan Perjanjian yang telah
ditandatangani akan beralih secara hukum kepada Sub-Holding Penerima yang berlaku
efektif sejak Tanggal Efektif (“Pengalihan Perjanjian”).

7. Sebagai akibat Pengalihan Perjanjian maka diperlukan penyesuaian pihak penerima


jaminan (beneficiary) pada setiap jaminan, baik dalam bentuk bank garansi, demand
guarantee, dan/atau bentuk lainnya (“Jaminan”) yang diterbitkan berdasarkan Perjanjian
tersebut;

8. Sehubungan dengan angka 6 di atas, PLN telah melaksanakan diskusi dengan bank
penerbit jaminan yang merupakan peserta Daftar Penerbit Jaminan Terseleksi (“DPJT”) di
PLN (“Penerbit Jaminan”). Berdasarkan diskusi tersebut, perubahan pihak penerima
jaminan (beneficiary) dapat dilakukan tanpa biaya apapun sepanjang tidak ada perubahan
nilai, jangka waktu, dan penerbitan warkat baru pada Jaminan tersebut;

9. PLN telah menerbitkan surat pemberitahuan kepada Penerbit Jaminan bahwa akan
terdapat permintaan perubahan pihak penerima jaminan (beneficiary) pada Jaminan yang
melekat kepada dan/atau diterbitkan berdasarkan Perjanjian, yang akan dilakukan oleh
pihak terjamin (applicant) setelah Tanggal Efektif

Selanjutnya berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak sepakat untuk menandatangani
Kesepakatan Bersama ini dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Para Pihak menyetujui pengalihan Perjanjian melalui spin-off yang berlaku efektif sejak
Tanggal Efektif.

2. Para Pihak menyetujui pergantian pihak pada Perjanjian, yaitu dari PLN kepada Sub-
Holding Penerima.

3. Para Pihak menyetujui bahwa segera setelah Sub-Holding Penerima menyampaikan


pemberitahuan tertulis kepada Vendor yang menerangkan bahwa telah terjadinya
Tanggal Efektif, masing-masing Vendor berkewajiban mengajukan permohonan kepada
Penerbit Jaminan untuk melakukan penyesuaian pihak penerima jaminan (beneficiary)
pada Jaminan yang melekat kepada dan/atau diterbitkan berdasarkan Perjanjian.
Penyesuaian pihak penerima jaminan (beneficiary) tersebut dilakukan dari PLN kepada
Sub-Holding Penerima.

4. Para Pihak menyetujui bahwa sejak Tanggal Efektif sampai dengan telah selesai
disesuaikan pihak penerima jaminan (beneficiary) pada Jaminan (“Masa Transisi”), PLN
dan Vendor, sesuai dengan Pasal 1421 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
menegaskan bahwa Jaminan akan tetap berlaku dan dialihkan untuk kepentingan Sub-
Holding Penerima dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Segala hak untuk mengajukan klaim dan/atau hak untuk mencairkan Jaminan akan
menjadi hak pihak penerima jaminan (beneficiary) yang baru (dalam hal ini Sub-
Holding Penerima). Selanjutnya, pihak penerima jaminan (beneficiary) yang baru
(dalam hal ini Sub-Holding Penerima) dengan ini memberikan kuasa kepada PLN
(dalam kapasitasnya sebagai pihak penerima jaminan (beneficiary) yang masih
relevan berdasarkan Jaminan) untuk mengajukan klaim dan/atau hak untuk
mencairkan Jaminan selama Masa Transisi atas nama pihak penerima jaminan
(beneficiary) yang baru (dalam hal ini Sub-Holding Penerima);

b. Vendor mengakui dan menerima adanya pengalihan manfaat atas Jaminan yang
diterbitkan atas nama PLN selaku pihak penerima jaminan (beneficiary) dalam
Jaminan kepada pihak penerima jaminan (beneficiary) yang baru (dalam hal ini Sub-
Holding Penerima), serta mengakui PLN sebagai pihak yang diberikan kuasa oleh
pihak penerima jaminan (beneficiary) yang baru (dalam hal ini hal ini Sub-Holding
Penerima) untuk mengajukan klaim dan/atau hak untuk mencairkan Jaminan untuk
kepentingan pihak penerima jaminan (beneficiary) yang baru (dalam hal ini Sub-
Holding Penerima); dan

c. Vendor menyatakan tidak akan melakukan penuntutan dalam bentuk apapun terkait
pencairan Jaminan oleh PLN untuk kepentingan pihak penerima jaminan (beneficiary)
yang baru (dalam hal ini Sub-Holding Penerima) sesuai ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian.

5. Para Pihak menyetujui bahwa sejak Tanggal Efektif, seluruh hak dan kewajiban PLN
berdasarkan Perjanjian telah beralih secara hukum kepada Sub-Holding Penerima
sehingga Sub-Holding Penerima merupakan pihak/subjek hukum yang menggantikan
PLN pada Perjanjian dan Sub-Holding Penerima akan melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan Perjanjian tersebut.
6. Akibat dari beralihnya Perjanjian, Para Pihak menyetujui bahwa seluruh referensi
dan/atau rujukan kepada “PLN” pada Perjanjian digantikan dengan “Sub-Holding
Penerima.

7. Para Pihak menyetujui bahwa PLN dibebaskan dan dilepaskan dari seluruh tanggung
jawab, hak dan kewajiban berdasarkan Perjanjian yang timbul atau akan diterapkan mulai
dari Tanggal Efektif. Untuk menghindari keragu-raguan, PLN masih bertanggung jawab
atas seluruh tanggung jawab, hak dan kewajiban yang masih harus dipenuhi yang timbul
sebelum Tanggal Efektif.

8. Setelah Tanggal Efektif maka Sub-Holding Penerima dengan Vendor akan melakukan
Amendemen Perjanjian sehubungan dengan penyesuaian pihak dalam Perjanjian,
mekanisme pembayaran, atau hal lainnya yang relevan. Vendor berkewajiban
menyampaikan Jaminan yang melekat kepada dan/atau diterbitkan berdasarkan
Perjanjian yang telah disesuaikan pihak penerima jaminan (beneficiary) sebagaimana
dimaksud pada angka 4 di atas, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
Amendemen Perjanjian ditandatangani.

9. Sehubungan dengan pergantian pihak dari PLN kepada Sub-Holding Penerima


sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas, maka untuk selanjutnya sejak Tanggal
Efektif, seluruh pemberitahuan, permintaan, penagihan, surat menyurat, dan/atau bentuk
komunikasi lainnya harus dilakukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dan
diserahkan secara langsung atau dikirim dengan transmisi faksimili, melalui pos (pos
prabayar kelas pertama) atau dikirimkan melalui surat elektronik kepada pihak dalam
Perjanjian sebagai berikut:

PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI / PT PLN NUSANTARA POWER


PT Pembangkitan Jawa-Bali Head Office
Jalan Ketintang Baru Nomor 11, Surabaya - 60231
Telepon : (031) 8283180
Faksimili : (031) 8283183
Email : info@plnnusantarapower.co.id
U.p. : Kepala Divisi Supply Chain Management

PT LYCON ASIA MANDIRI


Jl. Jemursari Utara II No. 30, Surabaya
Telepon : 031 – 8474117, 8474118, 8474119
Faksimili :
Email :
U.p. : DIREKTUR

Seluruh pemberitahuan, permintaan, penagihan, surat menyurat, dan/atau bentuk


komunikasi lainnya di atas: (i) apabila diserahkan secara langsung pada alamat di atas,
dianggap telah diberikan pada saat penyerahan; (ii) apabila diserahkan melalui faksimili
kepada nomor faksimili di atas, dianggap telah diberikan pada saat faksimili diterima; (iii)
apabila diserahkan melalui pos kepada alamat di atas, dianggap telah diberikan pada saat
surat diterima; dan (iv) apabila dikirimkan melalui surat elektronik, dianggap telah
diberikan pada hari surat elektronik tersebut dikirimkan.
Apabila terdapat perubahan alamat, telepon, faksimili, email, atau nama orang dari
masing-masing pihak pada Perjanjian, maka pihak yang mengalami perubahan dapat
melakukan perubahan dengan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak lainnya.

10. Kesepakatan Bersama ini mengikat bagi Para Pihak layaknya perjanjian, dan karenanya,
harus dibaca secara bersama-sama dengan Perjanjian serta dianggap sebagai satu
kesatuan dengan Perjanjian sehingga syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan lainnya
yang ditetapkan dalam Perjanjian tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan, diubah,
ditambah, dan/atau dibatalkan dengan Kesepakatan Bersama ini.

11. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan


Bersama ini dengan Perjanjian, maka ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan Bersama
ini yang berlaku.

Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, masing-masing memiliki
kekuatan hukum yang sama, dan ditandatangani oleh Para Pihak.

PT PLN (Persero) PLTU TARAHAN

YULI TRI SETYONO


MANAGER PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN
SELATAN UNIT PELAKSANA PEMBANGKITAN TARAHAN

SUB-HOLDING PENERIMA PT LYCON ASIA MANDIRI


PT PEMBANGKITAN JAWA BALI

YUDHY BHAGASKARA KUKUH CATUR YUWARSO


KEPALA DIVISI PERENCANAAN DAN DIREKTUR
EVALUASI OPERASI PEMELIHARAAN-1

Anda mungkin juga menyukai