Anda di halaman 1dari 2

engonsumsi babi jelas hukumnya haram bagi muslim.

Lantas mengapa babi diciptakan Allah


SWT sementara hewan itu diharamkan?
Aturan halal haramnya sebuah makanan bagi muslim tercantum jelas dalam Alquran.
Sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT untuk hambanya pasti ada mudaratnya. Bahkan
mudaratnya itu bisa lebih besar dibandingkan manfaatnya, seperti hewan babi.

Larangan Allah SWT tentang mengonsumsi babi jelas tercatat dalam Al-Qur'an di beberapa
surah di dalamnya. Salah satunya surah Al-Maidah ayat 3 yang artinya:

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk,
dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala," (QS: Al-Maidah:3).

Tak hanya daging babi saja yang diharamkan, tetapi segala bagian yang dihasilkan dari
hewan tersebut. Seperti kulit, minyak, tulang, darah dan lainnya. Lalu mengapa Allah SWT
menciptakan babi tetapi diharamkan?

Babi haram dikonsumsi muslim dan Allah SWT punya maksud di balik pelarangan itu. Foto:
iStock
Baca juga:
5 Penyajian Daging Babi Ini Bikin Bingung hingga Mengecoh Muslim
Dilansir dari Bincang Syariah (03/05/18), seyogyanya manusia tidak harus mengetahui
hikmah yang terkandung dari apa yang dilakukan oleh Allah SWT. Kewajiban manusia
hanyalah beriman kepada Allah SWT.

Sebab, Allah SWT yang mengetahui apa yang terbaik untuk ciptaannya. Jadi, cukuplah
percaya jika ada suatu larangan dari Allah SWT, maka itu pasti mengandung mudarat atau
bahaya bagi hambanya.

"Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai," (QS
Al-Anbiya:23).

Namun, tujuan Allah SWT menciptakan babi bisa jadi sebagai bahan ujian untuk manusia.
Jika, seseorang mampu menghindari mengonsumsi daging babi, maka ia lulus dalam ujian
yang diberikan Allah SWT.

Seperti yang dijelaskan pula oleh Ustaz Abdul Somad. Dalam dakwahnya, beliau
mengumpamakan ujian dari Allah SWT seperti pertanyaan ujian pilihan ganda yang
diberikan di sekolah.

"Kenapa dari empat pilihan itu, yang tiga tidak betul kenapa yang satu betul? Apakah guru
itu bodoh? Tidak. Kenapa dibuatnya satu betul, tiga tidak betul? itu sebagai ujian," jelas
Ustaz Abdul Somad.

Lebih lanjut, Ustaz Abdul Somat mengatakan bahwa hal itu sama seperti pilihan anjing, babi
dan kambing. Sebagai umat muslim, pasti memilih kambing untuk dikonsumsi.

Mengutip dari Bintang Syariah, diciptakannya babi itu dapat memberikan suatu pelajaran
yang bisa dipetik, yaitu agar tidak menjadi seperti babi. Hewan babi dicirikan dengan
hidupnya yang malas dan ra

Anda mungkin juga menyukai