PEMILIKAN HUNIAN BAGI

WNA DI INDONESIA
DPP REALESTAT INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA 23 APRIL 2019

AGENDA

1 HISTORIKAL REGULASI PEMILIKAN HUNIAN BAGI WNA DI INDONESIA

2 LATAR BELAKANG PERLUNYA DIBUAT REGULASI PEMILIKAN HUNIAN BAGI WNA DI INDONESIA

3 PENGATIRAN YANG SUDAH DIBERLAKUKAN (HAK ATAS TANAH,KEIMIGRASIAN ,PERPAJAKAN)

4 PANDANGAN KEMENTRIAN ATR/BPN KE DEPAN

5 KESIMPULAN
1. HISTORIKAL REGULASI PEMILIKAN
HUNIAN BAGI WNA DI INDONESIA
Implemented Regulation since 2015/2016

1996-2015 2015-2017 2018/2019

1996 :Government Regulation 41/1996 • Support and direction

from Government to
open foreign ownership
• Government Regulation
103/2015;29/2016
• Edaran BPN 3156/19.2
400/VIII/2017
. Regulation of Ministry
of Law and Human
Rights
23/2016
2. LATAR BELAKANG DIBUTUHKNNYA
REGULASI PEMILIKAN HUNIAN BAGI WNA DI
INDONESIA
■ GLOBALISASI MENYEBABKAN PRODUKSI ANTAR NEGARA BISA DIMANA SAJA
■ KEBUTUHAN INVESTASI YANG SEIRING DENGAN KEBUTUHAN TEMPAT TINGGAL
WNA
■ INDONESIA BELUM MEMILIKIREGULASI SAMPAI 2015 EHINGGA BANYAK
PEMBELIAN MELALUI NOMINEE TERJADI DAN TIDAK MEMBERIKAN KEKUATAN
HUKUM BAGI WNA
■ SEMENTARA NEGARA TETANGGA AKTIF MEMASARKAN HUNIAN DAN DANA DARI WNI
BANYAK MASUK KENEGARA NEGARA TSB SEDANG KEBALIKANNYA TIDAK ADA
■ PASAR WNA TIDAK BERTABRAKAN DENGAN PASAR LOKAL DAN SEGMEN
MENENGAH BAWAH YANG TETAP DIUSAHAKAN PEMENUHAN BACKLOGNYA
3. PENGATURAN YANG SUDAH
DIBERLAKUKAN OLEH PEMERINTAH
3.1, HAK ATAS TANAH
3.2. KEIMIGRASIAN
3.3. PERPAJAKAN
3.1. HAK ATAS TANAH

■ PEMBELIAN RUMAH TAPAK (PP 103/2015 DAN PERMEN ATR/BPN 29/2016)

1. HAK ASAL MENJADI HAK PAKAI (30 +20+30 TAHUN)
2. DAPAT DIWARISKAN
3 WNA MEMILIKI IZIN TINGGAL
4. MERUPAKAN RUMAH PRIMER
5. DIJUAL KEMBALI KE WNI → MENJADI HGB
■ PEMBELIAN RUMAH SUSUN /APARTEMEN(PP 103/2015 DAN PERMEN ATR/BPN 29/2016)
1. WNA MEMPEROLEH SERTIFIKAT HAK PAKAI ATAS SATUAN RUMAH SUSUN
2.DIJUAL KE WNI →MENJADI SERTIFIAKT HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN
2,3,4, SAMA
3.2. KEIMIGRASIAN

■ WNA MEMILIKI KITAP

■ WNA MEMILIKI KITAS
■ WNA MEMILIKI IZIN TINGGAL KUNJUNGAN
■ BILA BERADA DILUAR INDONESI 1 TAHUN SEKALI WAJIB
KEMBALI KE INDONESIA
3.3 PERPAJAKAN

MEMBAYAR TARIF PAJAK YANG SAMA DENGAN PEMBELI WNI

■ 1. PPN/PPNBM
■ 2. BPHTB
■ 3. PPH (bila menjual)
■ 4. PBB
■ 5. PAJAK LAINNYA
DATA YANG DIISI NAMA DAN ALAMAT SESUAI PASPOR DAN SESUAI ALAMAT HUNIAN
YANG DIBELI DI INDONESIA
4. PANDANGAN KEMENTRIAN ATR/BPN KE
DEPAN
SUMBER SAMBUTAN MENTERI ATR/BPN DALAM ACARA FIABCI DEEMBER
BUSINESS MEETING –BALI - 2018

■ PEMERINTAH AKAN MENDORONG PEMBANGUNAN VERTIKAL KARENA TANAH

SEMAKIN TERBATAS
■ UNTUK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN/APARTEMEN VERTIKAL AKAN DIBERIKAN
BERBAGAI KEMUDAHAN SEPERTI
A. KEPEMILIKAN ASING DAPAT HMSRS (KALAU DISETUJUI DPR)
B. JANGKA WAKTU HGB (BAGI WNI DAN WNA)AKAN LEBIH PANJANG
C. PERPANJANGAN HAK AKAN DAPAT TIDAK MENUNGGU HABISNYA HGB AWAL
(DAPAT SETELAH SELESAINYA SLF (KALAU DISETUJUI DPR)
5. KESIMPULAN

■ REGULASI NUNIAN BAGI WNA SUDAH DAPAT DILAKSANAKAN DAN TIDAK PERLU
MELALUI NOMINEE LAGI
■ SUDAH DIBUAT PENGATURAN YANG MEMADAI DALAM RANGKA PENGENDALIAN
PEMBELIAN HUNIAN BAGI WNA
■ PEDOMAN TRANSAKSI WN SUDAH DIBUAT DENGAN KERJASAMA KEMENTRIAN
ATR/BPN-IMIGRASI/KEMENTRIAN KUMHAM DAN DPP REI
■ PERLU SOSIALISASI KE KANWIL BPN DAN IMIGRASI DALAM BENTUK EDARAN DAN
PENJELSAN REGULASI YANG BERLAKU)
■ HARAPAN ADALAH TERCIPTANYA PENINGKATAN EKONOMI
,PEMBANGUNAN,LAPANGANKERJA ,PAJAK ,MASUK DAN PENINGKATAN
PERDAGANGAN DAN PARIWISATA SERTA MENDORONG INVESTASI MASUK