Anda di halaman 1dari 15

Disusun Oleh :

Andini Febrita Putri


(NIM : PO6231322162)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKARAYA
JURUSAN GIZI
PROGRAM DIPLOMA III GIZI
ANGKATAN XXIII TAHUN AKADEMIK 2023/2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I .................................................................................................................................
Pendahuluan.......................................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Tujuan.....................................................................................................................
BAB II ...........................................................................................................................
A. Pengertian Kehamilan dan Gizi...........................................................................
B. Diagnosis Kehamilan.............................................................................................
C. Kebutuhan Gizi Selama Hamil.............................................................................
D. Kebutuhan Gizi Yang Diperlukan Untuk Pembentukan Janin........................
E. Penilaian Status Gizi.............................................................................................
F. Kehamilan Resiko Tinggi......................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................
BAB IV DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibu hamil memeliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil,
karena terdapat janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya
dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan
yang dikomsumsi. (Derek, 2005). Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan
makanan yag disalurkan melalui plasenta. Untuk ibu hamil mendapat gizi yang cukup untuk
dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah
makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah dangan asupan zat-zat
gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama hamil ibu akan
mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan janin yang
dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan
dilahirkannya. (Francin, 2005).
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik
pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia, perdarahan dan berat badan
ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan
dimana dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan setelah
persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat badan bayi lahir rendah. (Zulhaida, 2005).
WHO melaporkan bahwa setengah ibu hamil mengalami anemia, secara global 55%
dimana secara bermakna trimester III lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan dengan
trimester I dan II. Masalah ini disebabkan kurangnya defisiensi zat besi dengan defisiensi zat
gizi lainnya. (Mc Carthy dan Maine, 1992).
Di negara yang berkembang termasuk Indonesia masalah gizi masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian wanita. Tidak
dapat dipungkiri lagi dari masa kehamilan menjadi saat yang paling berbahaya bagi wanita
dalam hidupnya. (Nurn, 2002).
Di Indonesia prevalensi anemia tahun 1970-an, wanita hamil sekitar 46,5-70% pada
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992 dengan angka anemia ibu hamil
sebesar 63,5% sedangkan data SKRT turun menjadi 50,9%. Pada tahun 1999 didapatkan
anemia gizi pada ibu hamil sebesar 39,5%, tahun 2001, didapatkan anemia zat gizi pada ibu
hamil mencapai 40,1% banyak faktor yang terkait dengan status anemia ibu hamil yaitu status
sosial ekonomi, serta perolehan tablet zat besi (Fe). (Pasaribu, 2006).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kehamilan dan Gizi


Kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan
berakhir permulaan persalinan. Konsepsi dapat terjadi jika beberapa kriteria berikut
dipenuhi :
1. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
2. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehari pada saat ovulasi.
3. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
4. Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai penetrasi dan
membuahi ovum. (Manuaba, 1998).
Konsepsi memiliki kemungkinan yang paling berhasil jika hubungan seksual
berlangsung tepat sebelum seksual berlangsung tepat sebelum ovulasi. (Jones, 2006).
Menurut Mochtar (1998) lama kehamilan berlangsung sampai persalinan atern 280-300
hari dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat badan janin 100 gram, bila berakhir disebut
keguguran (abortus).
2. Kehamilan 28-36 minggu, dengan berat badan janin 1000-2500 gram. Bila terjadi
persalinan, disebut partus prematurus.
3. Kehamilan melebihi 28 minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir janin disebut
post matur (serotinus).
Kehamilan terbagi atas 3 trimester yaitu :
a. Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu.
b. Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu.
c. Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu.
Tanda-tanda kehamilan menurut Mochtar (1998) dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Tanda persumtif : amenorea (tidak haid), mual, muntah, mengidam, anoreksia (tidak
selera makan), sering miksi, pigmentasi kulit.
2. Tanda kemungkinan hamil : perut membesar, uterus membesar.
3. Tanda-tanda pasti hamil (tanda positif) : gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa
atau diraba, juga bagian-bagian janin, denyut jantung janin, terlihat tulang janin dalam
foto rongent.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. (Supriadi
dkk, 2001).

B. Diagnosis Kehamilan
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) jika
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2009). Seorang wanita baru dapat
dipastikan hamil jika pemeriksa telah melihat tanda pasti hamil, yaitu : mendengar suara
detak jantung janin, dapat melihat (dengan ultrasonografi / USG), dan meraba bentuk janin.
Namun, pemeriksaan fisik harus pula memasukkan tanda anggapan dan kemungkinan hamil.
Penentuan kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) di dalam urin merupakan petunjuk
adanya kehamilan. Uji terhadap urin cukup peka untuk menentukan kadar HCG yang
ditemukan 4 minggu sesudah HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir), atau sekitar 2 minggu
setelah pembuahan.

C. Kebutuhan Gizi Selama Hamil


Perencanaan gizi bagi ibu hamil sebaiknya mengacu pada RDA. Jika dibandingkan ibu
yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%, asam
folatn100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-300%. Bahan pangan yang digunakan harus
meliputi enam kelompok, yaitu :
1. Makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati).
2. Susu dan olahannya.
3. Roti dan bebijian.
4. Buah dan sayur yang kaya akan vitamin C.
5. Sayuran berwarna hijau tua.
6. Buah dan sayur lain.
Jika keenam bahan makanan ini digunakan, seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu
hamil akan terpenuhi, kecuali zat besi dan asam folat. Itulah sebabnya mengapa suplementasi
kedua zat ini tetap diperlukan meskipun status gizi ibu yang hamil itu terposisi pada “jalur
hijau” KMS ibu hamil.
Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan :
1. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral, dan cairan untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin, serta plasenta.
2. Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak.
3. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil.
4. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan
mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman
dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan
memperoleh cukup energi untuk menyusui serta merawat bayi kelak.
5. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak
diinginkan, seperti mual dan muntah.
6. Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama
kehamilan (diabetes kehamilan).
7. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang
baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan diet ibu hamil ialah :
1. Carilah bahan makanan yang padat gizi dan kaya akan asam folat.
2. Jangan pernah melupakan waktu makan, terutama sarapan.
3. Harus makan cukup agar tercapai pertambahan berat badan optimal.
4. Jangan pernah mencoba menurunkan berat badan, atau menghindari pertambahan berat
badan normal.
5. Gunakanlah garam beryodium dalm jumlah sedang.
6. Memperbanyak minum.
7. Jika berat badan bertambah dengan cepat, pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri
ke dokter, dan jangan menangani sendiri.
8. Tidak merokok, serta meminum minuman keras/ber alcohol.

D. Kebutuhan Gizi Yang Diperlukan Untuk Pembentukan Janin


Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung  zat-zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Gizi seimbang di Indonesia
divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya Indonesia.
TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat
sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan
sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit) . Memilih makanan sehat serta
seimbang antara karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan juga mineralnya sangat harus
diperthatikan ibu hamil. Adapun manfaat zat gizi secara umum bagi kehamilan, sebagai
berikut :
1. Sumber energi untuk ibu hamil juga janinnya.
2. Membantu pertumbuhan janin, memperbaiki jaringan tubuh, dan organ tubuh lainnya.
3. Melindungi ibu hamil agar tidak terkena infeksi serta penyakit lainnya, selain itu
menjalankan fungsi janin dan sistem tubuh lainnya.

E. Penilaian Status Gizi


Penilaian status gizi ibu hamil meliputi evaluasi terhadap faktor risiko diet, pengukuran
antropometrik dan biokimiawi. Penilaian tentang asupan pangan dapat diperoleh melalui
ingatan 24 jam (24-hour recall) atau metode lainnya. Faktor risiko diet dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu risiko selama hamil dan risiko selama perawatan (antenatal). Risiko yang
pertama ialah usia di bawah 18 tahun, keluarga prasejahtera, food fadism, perokok berat,
pecandu obat dan alkohol, berat <80% atau >120% berat baku, terlalu sering hamil (>8 kali
dengan sela waktu <1 tahun), riwayat obstetrik buruk (pernah melahirkan anak mati), dan
tengah menjalani terapi gizi untuk penyakit sistemik. Sementara itu, pertambahan berat tidak
adekuat (<1 kg/bulan), pertambahan berat berlebihan (>1 kg/minggu), dan Hb <11 gr
(terendah 9,5 gr) dan Ht <33 (terendah 30) termasuk ke dalam risiko kedua. Risiko lain yang
tidak langsung berkaitan dengan gizi adalah tinggi badan <150cm, tungkai terkena polio,
hemoglobin <8,5 mg%, tekanan darah >140/90 mmHg, edema, dan albuminuria >2 +,
presentasi bokong, janin kembar, pendarahan vagina, dan malaria endemik.

F. Kehamilan Resiko Tinggi


Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan ibu maupun janin
pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 2012). Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang
dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung
(Indrawati, 2016). Kehamilan berisiko tinggi ialah kehamilan yang disertai oleh penyakit /
kondisi seperti diabetes, penyakit jantung, anemia, usia remaja, vegetarian. Dampak
kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat diamati dari besarnya angka kesakitan dan
kematian maternal, peningkatan angka kesakitan, dan kematian janin, serta peningkatan
risiko terjadinya berat badan lahir rendah. Penyebab utama kematian maternal antara lain
adalah pendarahan pascapartum (disamping eklampsia dan penyakit infeksi) dan plasenta
previa yang kesemuanya berpangkal pada anemia defisiensi. Kehamilan dengan hipertensi
ialah keadaan hipertensi yang diimbas oleh kehamilan. Seorang ibu hamil boleh dicurigai
menderita hipertensi kehamilan jika yang bersangkutan sering mengeluh pusing, sakit kepala,
gangguan penglihatan, nyeri perut bagian atas (ulu hati), nafsu makan lenyap, rasa mual dan
muntah. Tnada yang mudah diperiksa ialah pertambahan berat badan secara progresif (lebih
dari 3 kg tiap minggu).
1. Syarat Diet :
a. Energi diberikan sebesar 2400 kkal yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme dan melakukan aktivitas fisik. Kebutuhan energi untuk
kehamilan normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama 280 hari, hal ini
berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama
kehamilan. Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal, kemudian
sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir
kehamilan. Energi tambahan untuk trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan
ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara, serta
penumpukan lemak. Selama trimester III tambahan energi digunakan untuk
pertumbuhan jaringan janin dan plasenta.
b. Protein diberikan sebesar 150 gram yang digunakan sebagai pembentukan
darah dan zat pembangun atau pembentuk serta memperbaiki jaringan tubuh
pada janin seperti otot, tulang, mata kulit, jantung dan hati. Jumlah protein
yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 959 gr,
yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Dianjurkan
penambahan protein sebanyak 12 gr/hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam
satu hari asupan protein dapat mencapai 75-100 gr (sekitar 12% dari jumlah total
kalori).
c. Lemak diberikan sebesar 80 gram yang digunakan untuk menghasilkan energi,
menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan,
selain itu untuk pembentukan materi membran sel dan pembentukan hormon,
pembentukan jaringan lemak, di samping itu lemak membantu tubuh untuk
menyerap nutrisi. Asam lemak yang paling penting bagi perkembangan otak pada
janin ialah Omega-3 dan Omega-6. Sumber Omega-3 dapat ditemukan dari daging,
sayuran, dan juga telur. Sementara Omega-6 sendiri diperoleh dari kacang kedelai,
ikan tuna, sarden, dan juga salmon.
d. Karbohidrat diberikan sebesar 360 gram yang digunakan untuk menambah
energi dan membantu dalam pertumbuhan janin. Selain itu karbohidrat sangat
berfungsi dalam sumber energi yang utama, menjaga kesehatan jaringan saraf
dalam pembentukan sel, menghemat protein, mengatur metabolisme di dalam
lemak normal, membantu mengeluarkan feses dan juga membantu
meningkatkan pertumbuhan bakteri yang memproduksi vitamin dan efek
pencahar. Ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi karbohidrat yang berkualitas
baik seperti nasi merah atau oat dari gandum utuh. Pada saat hamil kebutuhan kalori
meningkat 45% dari keadaan sebelum hamil, maka dari itu ketika hamil ibu harus
memperhatikan jumlah kalori.

ASUHAN GIZI PADA BUMIL


Ny. Nadya Amani berumur 24 tahun dan beragama islam, sedang mengandung anak
pertamanya, usia kandungannya sekarang sudah memasuki usia 8 minggu (trimester I).
Setelah dilakukan pengukuran antropometri didapapatkan hasil BB 47,5 kg (BB sebelum
hamil 46 kg), TB 150 cm, dan besar lingkar lengan 27cm. Ny. Nadya tinggal bersama
suaminya di Jalan Temanggung Tilung No. 8 Palangka Raya dan pekerjaan sehari-harinya
adalah sebagai wirausaha Kebiasaan makan sehari-harinya adalah 3x makanan utama terdiri
dari nasi, lauk, tidak mengkonsumsi buah tapi lebih sering mengkonsumsi sayur. Komsusi air
mineral ± 2 liter setiap harinya. Ny. Nadya biasanya di lingkup pekerjaan ataupun lingkungan
rumahnya sering makan cemilan seperti cemilan cepat saji seperti nuget,sosis maupun
gorengan lainnya sebagai selingan, ditambah dengan mengkonsumsi Susu Anmum sebagai
minuman pagi dan Malam. Ny. Nadya tidak merasakan adanya ganguaan ataupun keluhan
seperti morning sickness, mual dan muntah pada kehamilannya, Ny. Nadya melukan
pemeriksaan kandungan beberapa kali untuk memantau perkembangan janin ke Dokter
kandungan.
IDENTITAS KLIEN
Nama : Nadya Amani
Usia : 24 tahun
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Jl. Temanggung Tilung no. 8
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Usia kehamilan : 8 minggu (anak pertama)
Berat Badan : Sebelum hamil : 46 kg
: Setelah Hamil : 47,5 kg
Tinggi Badan : 150 cm
Langkah 1. Assessment Gizi
Antropometri :
BB saat tidak hamil = 46 kg
IMT = 46 / (1,5)2
= 46 / 2,25
= 20,4 (Status Gizi Normal)
BB saat hamil = 47,5 kg
Tinggi Badan = 15 cm
Lila = 27 cm

BBI = (TB – 105)


= 150 – 105
= 45 kg

BBIH = BBI + (UH x 0,35)


= 45 kg + (8 x 0,35)
= 45 kg + 2,8
= 47,8 kg (BBI saat hamil)

% deviasidaristandar =

= 27 x 100%
26,7
= 100,7% (Klasifikasi Status Gizi Sangat Baik)

Rekomendasi pertambahan BB = IMT 20,4 (Normal)


Pertambahan BB anjuran = BBA – BB sebelum hamil
= 47,5 kg – 46 kg
= 1,5 kg (normalnya pertambahan BB 11,5 – 16,0 kg)

EER = 354 – (6,91 x usia (th)) + (PA x (9,36 x BB (kg)) + (726 x TB (m))
= 354 – (6,91 x 24 th) + (1,16 x (9,36 x 47,5 kg) + (726 x 1,5 m)
= 354 – 165,84 + (1,16 x 444,6) +1.089
= 354 – 165,84 + 515,7 +1.089
= 1792 kkal
Trimester I = EER + 180
= 1792 + 180
= 1972 kkal
Kebutuhan Karbohidrat = 60% x 1972 kkal / 4
= 296 gr
= 296 gr + 40 = 336 gr
Kebutuhan Protein = 15% x 1972 kkal / 4
= 74gr
= 74 gr + 20 = 94 gr
Kebutuhan Lemak = 25% x 1972 kkal / 9
= 55 gr
= 55 gr + 10 gr = 65 gr
Kebutuhan Cairan = 1 cc x kalori
= 1 cc x 1972 kkal
= 1972 cc atau 1,9 L

Biokimia :Tidak ada.

Clinis / fisik :Tubuh ibu hamil normal. Selama hamil Ny. Nadya tidak merasakan adanya
gangguan ataupun keluhan seperti morning sickness, mual dan muntah pada kehamilannya.
Dietary History
Kebiasaan makan sehari-harinya adalah 3x makanan utama terdiri dari nasi, lauk, tidak terlalu
suka mengkonsumsi buah tapi ada beberapa jenis buah yang digemari, lebih sering
mengkonsumsi sayur - sayur an, komsusi air mineral ± 2 liter setiap harinya. Ny. Nadya
biasanya di lingkup pekerjaan sering makan cemilan - cemilan cepat saji seperti sosis, nuget
dan kentang, maupun gorengan lainnya sebagai selingan, ditambahan denga mengonsumsi
Susu sebagai minuman Pagi dan Malam.

Waktu Makanan
Pagi  Donat
 Air mineral
 Susu Hamil
Snack Siang
 Sosis
 Kentang goreng
 Air mineral
Siang  Nasi putih
 Ayam dengan kulit
 kemangi
 Air mineral
Malam  Nasi Putih
 Ayam dengan kulit
 Kemangi
 terong
 Air mineral
 Susu Hamil
Hasil Recall ....
Hasil recall diperoleh Energi 1.567 kkal, Protein 80 gram, Lemak 55 gram,
Karbohidrat 171 gram.
 Audit gizi
Energi =1.567 / 1972 x 100% = 79,46% (Sedang)
Protein = 80/ 94 x 100% = 85,10% (Baik)
Lemak = 55/ 65 x 100% = 84,61% (Baik)
Karbohidrat = 171 / 296 x 100% = 57,77% (Kurang)

 Aktifitas fisik = Bekerja di depan komputer


 Perhitungan AKGI :
o AKGI Energi = 47,5 / 46 x 1972 kkal = 2036 kkal + 180 kkal = 2216 kkal
o AKGI Protein = 47,5 / 46 x 60 gr = 62 gr + 10 gr = 72 gr
o AKGI Lemak = 47,5 / 46 x 65 gr = 67 gr + 2.3 gr = 69,3 gr
o AKGI Karbohidrat = 47,5 / 46 x 360 gr = 372 gr + 40 gr = 412 gr
o AKGI Air = 47,5 / 46 x 1972 mL =2036 mL + 300 mL= 2336 mL atau 2,7 L
o AKGI Serat = 47,5 / 46 x 32 gr = 33 gr + 4 gr = 37 gr
o AKGI Vit. A = 47,5 / 46 x 600 mcg = 619 mcg + 300 mcg = 919 mcg
o AKGI Vit. B1 = 47,5 / 46 x 1,1 mg = 1,13 mg + 0,3 mg = 1,43 mg
o AKGI Vit. C = 47,5 / 46 x 75 mg = 77 mg + 10 mg = 87 mg
o AKGI Kalsium = 47.5 / 46 x 1000 mg = 1032 mg + 200 mg = 1232 mg
SUSUNAN MENU

Waktu Makanan
Pagi  Apel
 Nasi Putih
 Patin
 Bayam
 Labu
 Air mineral
 Susu sapi
Snack Siang  Jeruk manis peras
 Gula
 vMelon
Siang  Nasi
 Ayam
 Tahu
 Tempe
 Kangsung
 Terong
 Air mineral
Snack Sore  Susu
 Pisang goreng

Malam  Nasi
 Buncis
 Tempe
 Udang
 Ayam
 Air mineral
Snack Malam  Buah naga
 Melon
Hasil Recall ....
Hasil recall diperoleh Energi 1853 kkal, Protein 91,6 gram, Lemak 112,8 gram,
Karbohidrat 322 gram.
 Audit gizi
Energi =1853 / 1927 x 100% = 93,96 % (Baik)
Protein = 91,6 / 94 x 100% = 97,44% (Baik)
Lemak = 112,8 / 65 x 100% = 17,35% (Baik)
Karbohidrat = 322 / 336 x 100% = 95,83% (Baik)

 Aktifitas fisik = bekerja didepan computer

DOKUMENTASI SAAT PROSES WAWANCARA DENGAN Ny. NADYA

Anda mungkin juga menyukai