Anda di halaman 1dari 3

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action Research,
yang berarti penelitian dengan melakukan tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa menjadi menjadi meningkat. Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan
sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu
atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat
keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil
yang lebih baik.

Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru” , menyatakan
bahwa tujuan dari PTK adalah sebagai berikut:

1. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dipahami
langsungdalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan
profesinalismeguru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan guru.
2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus-menerus mengingatmasyarakat
berkembang secara cepat.
3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini mulai dicapai melalui peningkatan
prosespembelajaran.
4. Sebagai alat training in service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan
metodebaru,mempertajamkekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
5. Sebagai alat untuk lebih inovatif terhadap pembelajaran.
6. Peningkatan mutu hasilpendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan
mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
7. Meningkatkan sifat profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
8. Menubuh kembangkan budaya akademik dilingkungan akademik.
9. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan dan perbaikan prosespembelajaran
Karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu :

1. Kritik Refleksi.
Salah satu langkah penelitian kualitatif pada umumya, dan khususnya penelitian
tindakan kelas ialah adanya upaya refleksi terhadap hasil observasi mengenai latar dan
kegiatan suatu aksi. Hanya saja, di dalam(PTK) yang dimaksud dengan refleksi ialah suatu
upaya evaluasi atau penelitian, dan refleksi ini perlu adanya kritik sehingga dimungkinkan
pada taraf evaluasi terhadap perubahan-perubahan. Adapun, yang dimaksud refleksi disini
adalah refleksi dalam pengertian melakukan introspeksi diri, seperti guru mengingat
kembali apa saja tindakan yang telah dilakukan di dalam kelas, apa dampak dari tindakan
tersebut, mengapa dampaknya menjadi demikian dan sebagainya.
2. Kritik Dialektis.Dengan adanya kritik dialektif diharapkan penelitian bersedia melakukan
kritik terhadap fenomena yang ditelitinya. Selanjutnya peneliti akan bersedia melakukan
pemerisaan terhadap :
a. Kontek hubungan secara menyeluruh yang merupakan suatu unit walaupun dapat
dipisahkan secarta jelas.
b. Struktur kontradiksi internal, maksudnya dibalik unut yang kelas yang memungkinkan
adanya kecenderungan mengalami perubahan meskipun sesuatu yang berada di balik
unit tersebut bersifat stabil.
3. Kritik Kolaboratif.
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) diperlukan hadirnya suatu kerjasama dengan pihak-
pihak lain seperti atasan, sejawat atau kolega, mahasiswa, dan sebagainya.
4. Kritik Resiko.
Dengan adanya ciri resiko diharapkan dan dituntut agr peneliti berani mengambil resiko,
terutama pada waktu proses penelitian berlangsung. Resiko yang mungkin ada diantaranya:
Adanya tuntutan untuk melakukan suatu transformasi, dan Melesetnya hipotesis.
5. Kritik Susunan Jamak.
Pada umumnya penelitian kuantitatif atau tradisional berstruktur tunggal karena ditentukan
oleh suara tunggal, penelitiannya. Akan tetapi, PTK memiliki struktur jamak karena jelas
penelitian ini bersifat dialektis, reflektif, partisipasitif dan kolaboratif.
6. Kritik Internalisasi Teori dan Praktek.
Di dalam penelitian tindakan kelad (PTK), keberadaan antara teori dan praktikbukan
merupakan dua dunia yang berlainan. Akan tetapi keduanya merupakan dua tahap yang
berbeda, yang saling bergantung dan keduanya berfungsi untuk mendukung transformasi

Anda mungkin juga menyukai