Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TAFSIR TARBAWI

MATERI PENDIDIKAN
Mata kuliah : Tafsir Tarbawi

Dosen Pengampu : Dr. Hamdi Abdillah, MA

Nama Kelompok 7 :
Luthfiah Azzahra El-Syifa

Nur Robiatul Adawiyah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NUR EL GHAZY FAKULTAS


TARBIYAH TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Allah SWT karena telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Materi Pendidikan”. Shalawat dan
salam diucapkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, semoga dengan banyak bershalawat kita
akan mendapatkan syafaatnya di akhirat nanti. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak,
selaku Dosen Pengampu karena dengan diberikan tugas ini kami dapat memahami makalah.

Kami mengharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan informasi kepada kita
semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun selalu kami harapkan. Terimakasih atas kritik dan
saran yang diberikan.

Bekasi, 3 Maret 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................


ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................
iii
BAB I ..............................................................................................................................................
1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Al-quran merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui
malaikat Jibril secara berangsur-angsur. Dan al-Quran merupakan kalam Allah yang sangat
sempurna karena didalamnya mengandung seluruh aturan kehidupan yang bersifat kompleks.

Dan diantara objek kajian keilmuwan yang terdapat dalam al-Quran, meliputi segala
sesuatu yang ada di alam semesta ini. Karena kitab suci al-Quran dalam berbagai ayatnya
mengingatkan kepada manusia agar menggunakan indera dan intelektual kita untuk
memperhatikan, merenungkan dan memikirkan tentang ciptaan Allah Swt agar kita mendapatkan
ilmu yang benar yang dapat membawa kita semakin dekat dengan Allah Swt. maka dari itu dalam
makalah ini akan membahas beberapa ayat yang berkenaan dengan materi pendidikan yang
terdapat dalam al-Quran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Ayat-Ayat Tentang Materi Pendidikan?
2. Apa Asbab An-Nuzul Ayat-Ayat Tentang Materi Pendidikan?
3. Bagaimana Tafsir Ayat-Ayat Tentang Materi Pendidikan?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan ayat-ayat tentang materi pendidikan
2. Mendeskripsikan asbab an-Nuzul ayat-ayat tentang materi pendidikan
3. Mendeskripsikan tafsir ayat-ayat tentang materi pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ayat-ayat Tentang Materi Pendidikan


1. Surat Al-Ghasiyah (88): 17-21

)17( ْ‫َأفَاَل يَنظُرُونَ ِإلَى ٱِإْل بِ ِل َكيْفَ ُخلِقَت‬

Artinya : Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,

ْ ‫َوِإلَى ٱل َّس َمٓا ِء َك ْيفَ ُرفِ َع‬


)18(‫ت‬

Artinya: Dan langit, bagaimana ia ditinggikan

ْ َ‫صب‬
)19(‫ت‬ ِ َ‫َوِإلَى ْٱل ِجب‬
ِ ُ‫ال َك ْيفَ ن‬

Artinya: Dan gunung-gunung bagaimana ia tegakkan?

ْ ‫ُط َح‬
)20(‫ت‬ ِ ْ‫َوِإلَى ٱَأْلر‬
ِ ‫ض َك ْيفَ س‬

Artinya: Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?

)21(‫فَ َذ ِّكرْ ِإنَّ َمٓا َأنتَ ُم َذ ِّك ٌر‬

Artinya: Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi
peringatan

2. Ali Imran (3): 190-191

ِ ‫ت اِّل ُولِى ااۡل َ ۡلبَا‬


)190(‫ب‬ ٍ ‫ار اَل ٰ ٰي‬
ِ َ‫ف الَّ ۡي ِل َوالنَّه‬ ۡ ‫ض َو‬
ِ ‫اختِاَل‬ ‫ق السَّمٰ ٰو ِ اۡل‬
ِ ‫ت َوا َ ۡر‬
ۡ
ِ ‫اِ َّن فِ ۡى خَ ل‬

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,

ۡ ‫هّٰللا‬ ۡ
َ َ‫ض َربَّنَا َما خَ لَ ۡقتَ ٰه َذا بَا ِطاًل ۚ س ُۡب ٰحن‬
َ ‫ َذ‬x‫ا َع‬xxَ‫ك فَقِن‬
‫اب‬ ‌ِۚ ‫ت َوااۡل َ ۡر‬ ِ ‫الَّ ِذ ۡينَ يَذ ُكر ُۡونَ َ قِيَا ًما َّوقُع ُۡودًا َّوع َٰلى ُجنُ ۡوبِ ِهمۡ َويَتَفَ َّكر ُۡونَ فِ ۡى َخل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
)191(‫ار‬ ِ َّ‫الن‬
5
Artinya: yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami
dari azab neraka.

3. Adz-Dzariyat (51): 20-21

)20( َ‫ات ِل ْل ُموقِنِين‬ ِ ْ‫َوفِي اَأْلر‬


ٌ َ‫ض آي‬

Artinya: Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin.

ِ ‫َوفِي َأ ْنفُ ِس ُك ْم َأفَاَل تُ ْب‬


)21( َ‫صرُون‬

Artinya: Dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?

B. Kosa Kata

6
C. Asbabun Nuzul

1. Surat Al-Ghasyiyah 17

ْ َ‫َأفَاَل يَ ْنظُرُونَ ِإلَى اِإْل بِ ِل َك ْيفَ ُخلِق‬


‫ت‬

17. Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,

Ia meriwayatkan dari Abdullah bin Ubaid bin Umair, katanya, “Karena amat sangat bersemangat
untuk berjihad, apabila Rasulullah mengirim suatu regu pasukan, kaum muslimin biasanya ikut
bergabung ke dalamnya dan meninggalkan Nabi Saw. di Madinah bersama sejumlah kecil warga.
Maka turunlah ayat ini.

2. Surat Ali Imran

Abi Ishaq Al Maqriy menceritakan kepada kami, Dia berkata” Abdullah Bin Hamid menceritakan
kepada kami, Ahmad Bin Muhammad Bin Yahya Al ‘Anbariy Ahmad Bin Najdah menceritakan
kepada kami, Yahya Bin Abdul Hamid Al Hamaniy menceritakan kepada kami, Ya’qub Al
Qumiy menceritakan kepada kami dari Ja’far Bin Abi Al Mughiroh dari Sa’id Bin Jabir dari Ibnu
Abbas berkata : ”Pada suatu ketika orang-orang Quraisy datang bertanya kepada orang-orang
Yahudi; “Mu’jizat apakah yang dibawa oleh Musa kepadamu?” Jawab mereka; ”Tongkat dan
tangannya mengeluarkan cahaya putih yang bersinar.”Kemudian mereka datang kepada orang-
orang Nasrani dan mengajukan pertanyaan: “Mu’jizat apakah yang dibawa oleh Isa kepadamu?”.
Jawab mereka:

“Menyembuhkan orang buta asli sehingga dapat melihat, menyembuhkan orang sakit kulit, dan
menghidupkan orang yang telah mati”. Kemudian mereka datang kepada Rasulullah SAW
dengan mengajukan permohonan ;”Wahai Muhammad SAW, berdoalah kepada Tuhanmu
agargunung Safa itu menjadi emas!”. Kemudian Rasulullah SAW segera berdoa. Sesaat
kemudian turunlah ayat ke 190-194.

e. Aspek Tarbawi

Dari ayat diatas dapat diambil aspek tarbawinya yaitu sebagai berikut :

7
1. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap musim.

2. Akal manusia hendaknya digunakan untuk memikirkan, menganalisa, menafsirkan segala


ciptaan Allah.

3. Dalam belajar tidak diperbolehkan memikirkan Dzat Allah, karena manusia mempunyai
keterbatasan dalam hal tersebut dan dikhawatirkan akan terjerumus dalam berpikir yang
tidak sesuai

4. Jika seseorang memiliki renungan, ia memiliki pelajaran dalam segala perkara.

5. Hendaknya manusia mempercayai bahwa smua penciptaan Allah tidak adayang sia-sia.

3. Surat Adz Dzariyat

8
D. Penjelasan

a. Surat Al-Ghasyiyah (88) : 17-21

ْ َ‫ب‬xx‫ص‬
(‫ت‬ ِ َ‫) َوِإلَى ْال ِجب‬18( ‫ت‬
ِ ُ‫ال َك ْيفَ ن‬ ْ ‫) َوِإلَى ال َّس َما ِء َك ْيفَ ُرفِ َع‬17( ‫ت‬ ْ َ‫َأفَاَل يَ ْنظُرُونَ ِإلَى اِإْل بِ ِل َك ْيفَ ُخلِق‬
)21( ‫) فَ َذ ِّكرْ ِإنَّ َما َأ ْنتَ ُم َذ ِّك ٌر‬20( ‫ت‬ْ ‫ُط َح‬
ِ ‫ض َك ْيفَ س‬ ِ ْ‫) َوِإلَى اَأْلر‬19
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana diciptakan, dan langit
bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi
bagaimana ia dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu
hanyalah orang yang memberi peringatan.
Allah Swt. berfirman, memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk
memperhatikan makhluk-makhluk-Nya yang menunjukkan akan kekuasaan dan
kebesaran-Nya.
ْ َ‫{َأفَال يَ ْنظُرُونَ ِإلَى اإلبِ ِل َك ْيفَ ُخلِق‬
}‫ت‬
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? (Al-
Ghasyiyah: 17)

Karena sesungguhnya unta itu hewan yang menakjubkan dan bentuknya aneh. Ia
sangat kuat dan keras, tetapi sekalipun demikian ia jinak untuk angkutan yang berat dan
tunduk pada penuntun (pengendali) yang lemah. Dagingnya dapat dimakan, bulunya dapat
dimanfaatkan, dan air susunya dapat diminum. Disebutkan unta secara khusus karena
kebanyakan orang-orang Arab memakai unta sebagai hewan kendaraan.
Disebutkan bahwa Syuraih Al-Qadi pernah mengatakan, "Marilah kita keluar untuk
melihat unta bagaimana ia diciptakan, dan bagaimana langit ditinggikan. Yakni
bagaimana Allah Swt. meninggikannya dari bumi dengan ketinggian yang tak terperikan
ini," sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

9
ٍ ‫ َوما لَها ِم ْن فُر‬x‫م َك ْيفَ بَنَيْناها َوزَ يَّنَّاها‬xُْ‫ ِإلَى السَّما ِء فَوْ قَه‬x‫َأفَلَ ْم يَ ْنظُرُوا‬
‫ُوج‬
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana
Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak
sedikit pun? (Qaf: 6)

Adapun firman Allah Swt:


ِ ُ‫{ َوِإلَى ْال ِجبَا ِل َك ْيفَ ن‬
ْ َ‫صب‬
}‫ت‬
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? (Al-Ghasyiyah: 19)

Yakni dijadikan tegak dan berdiri kokoh untuk menjadi penyeimbang agar bumi
diam dan tidak mengguncangkan para penduduknya, kemudian Allah Swt. menjadikan
padanya banyak manfaat dan bahan-bahan mineral yang terkandung di dalamnya.
ْ ‫ض َك ْيفَ ُس ِط َح‬
}‫ت‬ ِ ْ‫{وِإلَى األر‬
َ
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (Al-Ghasyiyah: 20)

Yaitu dihamparkan, digelarkan, dan dijadikan sebagai tempat yang layak untuk
dihuni. Dan seorang Badui (kampung) dengan kecerdikan akalnya dapat menyimpulkan
melalui pemandangan yang disaksikan oleh mata kepalanya sendiri, yaitu unta
kendaraannya, langit yang ada di atasnya, gunung-gunung yang terpampang di
hadapannya, dan bumi yang menjadi tempat berpijaknya, bahwa terciptanya semuanya itu
berkat kekuasaan Penciptanya. Dia tiada lain adalah Tuhan Yang Mahabesar, Yang Maha
Pencipta, Yang Menguasai, dan Yang mengatur semuanya. Dan bahwa tiada Tuhan yang
berhak disembah selain Dia.
Demikian pula Damam mengucapkan sumpahnya setelah mengajukan beberapa
pertanyaan kepada Rasulullah Saw., sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Disebutkan bahwa:
َ x ‫ ُكنَّا نُ ِهينَا َأ ْن نَ ْسَأ َل َر ُس‬:‫ال‬
ِ ‫ول هَّللا‬ َ َ‫س ق‬ ٍ َ‫ ع َْن َأن‬،‫ت‬ ٍ ِ‫ ع َْن ثَاب‬،‫ير ِة‬َ ‫ َح َّدثَنَا ُسلَ ْي َمانُ بْنُ ْال ُم ِغ‬،‫اس ِم‬ِ َ‫َح َّدثَنَا هَا ِش ُم بْنُ ْالق‬
ُ‫َألُهُ َونَحْ ن‬x‫ ُل فَيَ ْس‬xِ‫ ِة ْال َعاق‬xَ‫ل ْالبَا ِدي‬xِ x‫ ُل ِم ْن َأ ْه‬x‫ا َأ ْن يَ ِجي َء ال َّر ُج‬xxَ‫انَ يُ ْع ِجبُن‬xx‫ فَ َك‬،‫ ْي ٍء‬x‫م ع َْن َش‬xَ َّ‫ل‬x‫ ِه َو َس‬x‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي‬
َ
.َ‫لَك‬x‫زعُم َأ َّن هَّللا َ َأرْ َس‬xxَ‫ك ت‬ َ َّ‫ا َأن‬xxَ‫زعَم لَن‬xx‫ولُك ف‬xx‫ ِإنَّهُ َأتَانَا رس‬،ُ‫ يَا ُم َح َّمد‬:‫ فَ َجا َء َر ُج ٌل ِم ْن َأ ْه ِل ْالبَا ِديَ ِة فَقَا َل‬،ُ‫نَ ْس َمع‬
‫ب‬
َ ‫ص‬ َ َ‫ ق‬."ُ ‫ "هَّللا‬:‫ال‬
َ َ‫ فَ َم ْن ن‬:‫ال‬ َ ْ‫ق اَأْلر‬
َ َ ‫ض؟ ق‬ َ َ‫ فَ َم ْن َخل‬:‫ قَا َل‬."ُ ‫ "هَّللا‬:‫ال‬ َ َ‫ فَ َم ْن خَ ل‬:‫ال‬
َ َ‫ق ال َّس َما َء؟ ق‬ َ َ‫ ق‬."َ‫ص َدق‬
َ " :‫قَا َل‬

10
ُ‫ آهلل‬،‫ب هَ ِذ ِه ْال ِجبَا َل‬
َ ‫َص‬َ ‫ض َون‬ َ ْ‫ق ال َّس َما َء َواَأْلر‬ َ َ‫ فَبِالَّ ِذي َخل‬:‫ قَا َل‬."ُ ‫ "هَّللا‬:‫هَ ِذ ِه ْال ِجبَا َل َو َج َع َل فِيهَا َما َج َع َل؟ قَا َل‬
َ xَ‫ ق‬x."َ‫ َدق‬x‫"ص‬
:‫ال‬x َ :‫ال‬ َ َ‫ ق‬.‫ت فِي يَوْ ِمنَا َولَ ْيلَتِنَا‬
ٍ ‫صلَ َوا‬
َ ‫س‬َ ‫ َوزَ َع َم رسولُك َأ َّن َعلَ ْينَا َخ ْم‬:‫ قَا َل‬."‫ "نَ َع ْم‬:‫ال‬ َ َ‫َأرْ َسلَكَ ؟ ق‬
:‫ا َل‬xxَ‫ا؟ ق‬xxَ‫اةً فِي َأ ْم َوالِن‬xx‫ا زَ َك‬xxَ‫ك َأ َّن َعلَ ْين‬ َ xَ‫ق‬ ‫ َذا؟‬x َ‫ َركَ بِه‬x‫ آهَّلل ُ َأ َم‬،‫ك‬
َ ُ‫ول‬x ‫ َوزَ َع َم َر ُس‬:‫ا َل‬xxَ‫ ق‬."‫ "نَ َع ْم‬:‫ال‬x َ َ‫ل‬x ‫ َأرْ َس‬x‫فَبِالَّ ِذي‬
ِ ‫ا َح ّج ْالبَ ْي‬xxَ‫ َوزَ َع َم َرسُولُكَ َأ َّن َعلَ ْين‬:‫ال‬
‫ت َم ِن‬ َ َ‫ ق‬.‫ك بِهَ َذا؟‬
َ َ‫ ق‬."‫ "نَ َع ْم‬:‫ال‬ َ ‫ آهَّلل ُ َأ َم َر‬، َ‫ َأرْ َسلَك‬x‫ فَبِالَّ ِذي‬:‫ قَا َل‬x."َ‫ص َدق‬ َ "
ُ‫ ُد َعلَ ْي ِه َّن َواَل َأ ْنقُص‬x‫ق اَل َأ ِزي‬ ْ ِ‫كَ ب‬xَ‫ َوالَّ ِذي بَ َعث‬:‫ال‬x
ِّ ‫ال َح‬x َ َ‫ ثُ َّم َولَّى فَق‬:‫ال‬x
َ َ‫ ق‬x."َ‫ َدق‬x‫"ص‬ َ :‫ال‬x َ َ‫ ق‬. ‫بِياًل‬x‫ ِه َس‬xْ‫ع ِإلَي‬
xَ ‫ا ْستَطَا‬
."َ‫ق ليد ُخلَ ّن ْال َجنَّة‬ َ ‫ "ِإ َّن‬:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ص َد‬ َ َ‫ فَق‬.‫ِم ْنه َُّن َش ْيًئا‬
َ ‫ال النَّبِ ُّي‬

Telah menceritakan kepada kami Hasyim ibnul Qasim, telah menceritakan kepada
kami Sulaiman ibnul Mugirah dan Sabit, dari Anas yang telah mengatakan bahwa dahulu
kami dilarang mengajukan pertanyaan mengenai sesuatu masalah kepada Rasulullah Saw.
Maka kala itu kami sangat senang bila datang seorang lelaki Badui yang cerdas, lalu
menanyakan kepada Rasulullah Saw. beberapa masalah, maka kami mendengarkannya.
Kemudian datanglah seorang lelaki Badui, lalu bertanya, "Wahai Muhammad,
sesungguhnya telah datang kepada kami utusanmu dan mengatakan kepada kami bahwa
sesungguhnya engkau adalah utusan Allah?" Nabi Saw. menjawab "Benar." Maka lelaki
Badui itu bertanya, "Lalu siapakah yang menciptakan langit?" Nabi Saw. menjawab,
"Allah." Lelaki itu bertanya, "Siapakah yang menciptakan bumi?" Nabi Saw. menjawab,
"Allah." Lelaki itu bertanya, "Siapakah yang memancangkan gunung-gunung ini dan yang
menciptakan segala sesuatu yang ada padanya?" Nabi Saw. menjawab, "Allah." Lelaki
Badui itu bertanya, "Maka demi Tuhan Yang telah menciptakan langit, bumi, dan Yang
telah memancangkan gunung-gunung ini, apakah benar Allah telah mengutusmu?" Nabi
Saw. menjawab, "Benar." Lelaki itu bertanya, "Utusanmu mengira bahwa diwajibkan atas
kami mengerjakan salat lima waktu setiap harinya?" Nabi Saw. Menjawab, ”Benar."
Lelaki itu bertanya, "Maka demi Tuhan Yang telah mengutusmu, apakah Allah telah
memerintahkan demikian kepadamu?" Nabi Saw. menjawab, "Ya." Lelaki itu bertanya,
"Dan utusanmu mengira bahwa kami diwajibkan membayar zakat harta benda kami?"
Nabi Saw. manjawab, "Benar." Lelaki itu bertanya, "Maka demi Tuhan Yang telah
mengutusmu, apakah Allah yang memerintahkan demikian kepadamu?" Nabi Saw.
menjawab, "Ya." Lelaki Badui itu bertanya, "Dan utusanmu mengira bahwa diwajibkan
atas kami berhaji ke Baitullah bagi yang mampu mengadakan perjalanannya?" Nabi Saw.

11
menjawab, "Benar." Kemudian lelaki Badui itu pergi dan berkata, "Demi Tuhan Yang
telah mengutusmu dengan membawa kebenaran, aku tidak akan menambahi sesuatu pun
dari hal tersebut dan tidak pula menguranginya barang sedikit pun." Maka Nabi Saw.
bersabda: Jika dia benar, niscaya dia masuk surga.
Imam Muslim telah meriwayatkan hadis ini dari Amr An-Naqid, dari Abun Nadr
alias Hasyim ibnul Qasim dengan sanad yang sama, dan Imam Bukhari memberinya
komentar. Imam Turmuzi dan Imam Nasai meriwayatkannya melalui hadis Sulaiman
ibnul Mugirah dengan sanad yang sama.
Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Abu Daud, Imam Nasai, dan Imam Ibnu
Majah meriwayatkan hadis ini melalui Al-Lais ibnu Sa'd, dari Sa'id Al-Maqbari, dari
Syarik ibnu Abdullah ibnu Abu Namir, dari Anas dengan sanad yang sama secara panjang
lebar. Dan di akhir hadisnya disebutkan bahwa telah menceritakannya kepadaku
Dammam ibnu Sa’labah saudara lelaki Bani Sa'id ibnu Bakr.
Al-Hafiz Abu Ya'la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq, telah
menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ja'far, telah menceritakan kepadaku Abdullah
ibnu Dinar, dari Ibnu Umar yang telah menceritakan bahwa Rasulullah Saw. sering
menceritakan tentang seorang wanita yang hidup di masa Jahiliah yang berada di atas
sebuah bukit bersama anak laki-lakinya sedang menggembalakan ternak kambing. Maka
anaknya bertanya "Hai Ibu, siapakah yang telah menciptakan engkau?" Ibunya menjawab,
"Allah." Ia bertanya, "Siapakah yang menciptakan ayahku?" Si ibu menjawab, "Allah." Ia
bertanya, "Siapakah yang menciptakan diriku?" Si ibu menjawab, "Allah." Si anak
bertanya, "Siapakah yang menciptakan langit?" Si ibu menjawab, "Allah." Si anak
bertanya, "Siapakah yang menciptakan bumi?" Si ibu menjawab, "Allah." Ia bertanya,
"Siapakah yang menciptakan gunung?" Si ibu menjawab, "Allah." Ia bertanya, "Siapakah
yang menciptakan kambing ini?" Si ibu menjawab, "Allah." Maka si anak berkata,
"Sesungguhnya aku benar-benar mendengar Allah mempunyai kedudukan yang penting di
atas segalanya," lalu ia menjatuhkan dirinya dari atas gunung itu sehingga tubuhnya
hancur. Ibnu Umar mengatakan, "Rasulullah Saw. sering menceritakan kisah ini kepada
kami." Ibnu Dinar mengatakan bahwa Abdullah ibnu Umar sering menceritakan kisah ini
kepada kami. Tetapi di dalam sanad hadis ini terdapat kelemahan. Abdullah ibnu Ja'far

12
yang disebutkan dalam sanad hadis ini adalah Al-Madini, seorang yang dinilai lemah oleh
putranya sendiri (yaitu Imam Ali ibnul Madini) dan juga oleh yang lainnya.
Firman Allah Swt.:
{‫ر ِإنَّ َما َأ ْنتَ ُم َذ ِّك ٌر‬xْ ‫{فَ َذ ِّك‬
Maka berilah peringatan. karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi
peringatan. (Al-Ghasyiyah : 21)

Hai Muhammad, berilah manusia peringatan dengan apa yang engkau diutus
kepada mereka untuk menyampaikannya.

b. Surat al-imran (3) : 190-191

Di dalam Alqur’an banyak ayat yang mengajurkan manusia untuk berfikir, meneliti, dan
mengkaji penciptaan alam serta hukum-hukum yang berlaku di dalamnya. Alqur’an memuji
orang-orang yang melakukan kegiatan tersebut denga mengelari mereka denagn istilah ‘’ ulu al-
albab (para pemikir). Alqur'an memuji orang-orang yang melakukan kegiatan tersebut dan
mnggelari mereka dengan istilah "ulu al-albab" (para pemikir).

ِ ‫بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّحيم‬

)١٩٠( ‫ب‬ ِ ْ‫ت ُأْلو‬


ِ َ‫لى اَأْل ْلب‬ ٍ َ‫ارُأَلي‬
ِ َ‫ف الَّ ْي ِل َوالنَّه‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
ْ ‫ض َو‬
ِ َ‫اختِل‬ ِ ‫ِأنِّ فِى خَ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َموا‬

ِ َّ‫اب الن‬
)١٩١( ‫ار‬ َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
َ َ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ هَ َذابَ ِطالً ُسب َْحن‬ ِ ‫الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هللاَ قِيَ ًما َوقُعُودًا َو َعلَى ُجنُو بِ ِه ْم َو يَتَفَ َّكرُونَ فِى خَ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َم َوا‬

Artinya :

‘’Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih begantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bangi orang-orang yang berakal : yaitu orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata) : ‘’ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-
sia Maha Suci Engkau , maka perliharalah kami dari siksa neraka (QS, Ali-Imran (3) : 190-
191)’’.

13
14

Anda mungkin juga menyukai