Anda di halaman 1dari 4

 

PEMBAHASAN 

1.  Pengertian 

Menurut etimologi muhkam artinya suatu ungkapan yang maksud


makna lahirnya tidak mungkin diganti atau diubah. Muhkam diambil dari
kata ihkâm, artinya kekokohan, kesempurnaan. Bisa bermakna, menolak 
dari kerusakan.Muhkam adalah ayat-ayat yang (dalâlah) maksud
petunjuknya jelas dan tegas, sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan
kekeliruan pemahaman. mutasyabih adalah adal ah ungkapan yang maksud
makna lahirnya samar. mutasyabih diambil dari kata tasyâbaha  –  
yatasyâbahu, artinya keserupaan dan kesamaan, terkadang menimbulkan
kesamaran antara dua hal. Mutasyabih adalah ayat-ayat yang makna
lahirnya bukanlah yang dimaksudkannya. Oleh karena itu makna
hakikinya dicoba dijelaskan dengan penakwilan. Bagi seorang muslim
yang keimanannya kokoh, wajib mengimani dan tidak wajib
mengamalkannya. Dan tidak ada yang mengetahui takwil ayat-ayat
mutasyabihât melainkan Allah swt.

   Pengertian Muhkam dan Mutasyabih Secara Khusus

Muhkam dan Mutasyabih terjadi banyak perbedaan pendapat.


Yang terpenting di antaranya sebagai berikut :

   Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya,


sedangkan mutasyabih hanya Allah-lah yang mengetahui akan
maksudnya.
   Muhkam adalah ayat yang dapat diketahui secara langsung,
sedangkan mutashabih baru dapat diketahui dengan memerlukan
penjelasan ayat-ayat lain.

2.  Para ulama memberikan contoh ayat-ayat Muhkam dalam al-Qur‟an al-Qur‟an
dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum. Seperti halal dan haram,
kewajiban dan larangan, janji dan ancaman. Sementara ayat-ayat
Mutasyabih, mereka mencontohkan dengan nama-nama Allah dan sifat-
Nya, seperti:
3. 
522 :‫ة‬‫ز‬‫ل‬‫ل‬‫ا‬( ‫رْض‬ ْ ََ‫َا‬َ ِِ‫ت‬‫َا‬َ   ّّ ‫ل‬‫ا‬ُُ  ِِ‫زْس‬ ْ  ُُ ََ‫ع‬ ِ‫س‬
ََ  
 ‫ل‬  ِ َ َ )
“Kursi-- Nya
“Kursi  Nya meliputi langit dan bumi”.  bumi”. 
:‫ط‬( ‫َي‬َ  ََ  ْْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ش‬
2 :‫ط‬ ِ ْ‫ز‬ ْ  ََ  ْْ‫ل‬‫ا‬   ََ 
ََ ُُ‫هه‬ ََ  ْْ ّّ‫ز‬‫َل‬َ‫ا‬ )
„Arsy”. 
“Yang Maha Pengasih, yang bersemanyam di atas „Arsy”. 
 

4 :‫ز‬‫لل‬‫ا‬( ََ‫ز‬ ِِ  ُُ ََ‫ن‬ ََ ‫ْه‬ْ‫ه‬ ََ  ِِ‫ل‬ ‫ًا‬ً‫ء‬ ‫َا‬َ  ََ‫ج‬  ََ‫ى‬ ِِ‫ى‬  ْْُُ  ََ ِِ‫ب‬ ‫ِي‬ِ‫ز‬  
 ََ 
ْ ْ  )
“(bahteranya nabi Nuh as) berlayar dengan deng an pantauan mata Kami. (seperti itulah
musibah yang Kami turunkan) sebagai balasan bagi orang yang ingkar”. ََ‫ه‬ ْْ ِِ‫ذ‬ ّّ‫ل‬‫ا‬ ّّ‫ن‬ ‫ِن‬ِ‫إ‬
ِِ  ْْ ِ‫د‬ِ  ْْ ََ‫أ‬ ََ‫ْق‬ْ  ََ‫ف‬ ِِ ُُ‫د‬ ََ ,ََ َ‫ن‬ َ ْ ْ  ُُ  
41 :‫ح‬‫لل‬‫ا‬( ْْ‫م‬  ُُ  ََ  ّّ‫ِو‬ِ‫إ‬  ََ‫ك‬ ََ‫و‬ ْ ْ  ُُ  
ِِ  ََ  ِِ  ََ ُُ )
“Sesungguhnya orang- orang-orang yang membai‟at-mu membai‟at-mu ya Rasul, mereka-lah yang
berikrar menerima (bahwa Tuhan mereka) adalah Allah. Tangan Allah diatas
tangan-tangan mereka”. :‫ص‬
tangan-tangan  ‫ق‬ ‫(ا‬ ُ‫ه‬  ْْ
 
ََ  ‫وَج‬ َ ّّِِ‫إ‬ ٌٌ‫ك‬  
ِِ  
ََ ٍٍ‫ئ‬
‫ئ‬ ْْ‫ي‬ ََ‫ش‬ ‫ل‬ 
ُُ ََ‫ى‬ 
 ّّ
ُُ ِِ‫إ‬ ََ‫ه‬ َََِَِ‫إ‬ ََ‫ر‬ َ‫خ‬َ ‫َا‬َ‫ء‬   
ًً  ََِِ‫إ‬ ِِ ََ  ََ ‫م‬ ُ‫ع‬ُ ْ‫د‬ْ ََ‫َت‬َ ََ‫و‬
88)
“dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa kecuali (wajah)
1
Allah”.  

4.  Perbedaan Muhkam dan Mutasyabih

Allah menurunkan Qur‟an kepada hambanya agar ia menjadi


pemberi peringatan bagi semesta alam. Ia menggariskan bagi mahluk Nya
itu akidah yang benar dan prinsip-prinsip yang lurus dalam ayat-ayat
yang tegas keterangannya dan jelas ciri-cirinya. Itu semua merupakan
karuniaNya kepada umat manusia. Diman ia menetapkan bagi mereka
pokok-pokok agama untuk menyelamatkan akidah mereka dan menerang
kan jalan lurus yang harus mereka tempuh. Ayat-ayat tersebut adalah
ummul kitab yang tidak diperselisihkan lagi pemahamannya demia
menyelamatkan umar islam dan menjaga existensinya. FirmanNya :
“Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya,
ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab,
untuk kaum yang mengetahui” (Fushilat: 3) 
3) 
pokok- pokok
 pokok agam tersebut dibeberapa tempat dalam Qur‟anQur‟an terkadang
datang dengan lafaz, ungkapan dan uslib (gaya bahasa) yang berbeda-
beda tetapi maknanya tetap satu. Maka sebagiannya serupa dengan
sebagian yang lain tetapi maknnya cocok dan serasi. Tak ada kontradiktif 
didalamnya. Adapun mengenai masalah cabang cabang (furu‟) agama yang
bukan masalah pokok, ayat-ayatnya ada yang bersifat umum dan samar-
samar (mutasyabih) yang memberikan peluang bagi para mujtahid yang
handal ilmunya untuk dapat mengembalikannya kepada yang tegas
maksudnya (muhkam) dengan cara mengembalikan masalah cabang
kepada masalah pokok, dan yang bersifat partikal (juz‟I) kepada yang
bersifat universal (kulli), sementara itu beberapa hati yang
memperturutkan hawa nafsu

1
 Shiddieqi Teungku Muhammad hasbi, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Al-Quran Dan Tafsir ,
Semarang : PT Pustaka Rizki Putra,1999 
 

tersesat dengan ayat yang mutasyabih ini. Dengan ketegasasn dan


kejelasan dalam masalah pokok dan keumuman dalam masalah cabang
tersebut, maka islam menjadi agam abadi bagi umat manusia yang
menjamin baginya kebaikan dan kebahagiaan didunia dan akhirat,
disepanjang masa dan waktu.
Muhkam dan Mutasyabih dalam Arti Umum
Menurut bahasa muhkam berasal dari kata-kata
kata-kata : “hakamtud dabbata wa
ahkamtu” yang artinya saya menahan binatang itu. Kata al hukm berarti
memutuskan antara dua hal atau perkara. Maka hakim adalah orang yang
mencegah yang dzalim dan memisahkan antara dua pihak yang
bersengketa, serta memisahkan antara yang hak dan yang batil dan antara
kebenaran dan kebohongan. Dikatakan : “hakamtus safiha wa
ahkamtuhu” artinya saya memegang kedua tangan orang dungu, juga
dikatakan : ” hakamtud dabbata wa ahkamtuha” artinya saya memasang
memasan g
“hikmah” pada binatang itu. Hikmag dalam ungkapan ini berarti kendali
yang dipasang pada leher, ini mengingat bahwa ia berfungsi untuk 
mencegahnya agar tidak bergerak secara liar. Dari pengertian inilah lahir

kata hikmah, karena ia dapat mencegah pemiliknya dari hal-hal yang


tidak pantas.
Muhkam berarti (sesuatu) yang dikokohkan. Ihkam al kalam berarti
mengokohkan perkataan dengan memisahkan berita yang benar dari yang
salah, dan urusan yang lurus dari yang sesat. Jadi kalam muhkam adalah
perkataa yang seperti itu sifatnya.
Dengan pengertian inilah Allah mensifati Qur‟an bahwa seluruhnya ialah
muhkam sebagaimana ditegaskan dalam firmanNya : Alif laam raa, suatu
kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara
terperinci , yang diturunkan dari sisi Yang Maha Bijaksana lagi Maha
Tahu,(hud :1)

ayat -ayat Qur‟an yang mengandung hikmah (Yunus:


“Alif lam ra inilah ayat-
1)
qur‟an itu seluruhnya muhkam, maksudnya Qur‟an itu kata-katanyakata-katanya
kokoh, fasih (indah dan jelas) dan membedakan antara yang hak dan yang
batil dan antara yang benar dan yang dusta. Inilah yang dimaksud dengan
al ihkam al „amm atau muhkam dalam arti umum.  
umum. 
Mutasyabih secara bahasa berarti tasyabuh, yakni bila salah satu dari dua
hal serupa dengan yang lain. Dan syubhah ialah keadaan dimana salah
satu dari dua hal itu tidak dapat dibedakan dari yang lain karena adanya
kemiripan diantara keduanya secara konkrit maupun abstrak. Allah

berfirman dalam surah ( al Baqarah: 25). Maksudnya sebagian buah-


buahan dari surga itu serupa dengan sebagian yang lain dalam hal warna,
 

tidak dalam hal rasa dan hakikat. Dikatakan pula mutasyabih adalah
mutamasil (sama) dalam perkataan dan keindahan. Jadi, tasyabuh al
kalam adalah kesamaan dan kesesuaian perkataan, karena sebagiannya
membetulkan sebagian yang lain.
Dengan pengertian inilah Allah mensifati Qur‟an bahwa seluruhnya
adalah mutasyabih, sebagaiman ditegaskan dalam ayat (az Zumar: 23)
Dengan demikian, maka Qur‟an itu seluruhnya mutasuabih. Maksudnya
Qur‟an itu sebagian kandungannya serupa dengan sebagia sebagian
n yang lain
dalam kesempurnaan dan keindahannya, dan sebagiannya membenarkan
sebagian yang lain serta sesuai pula maknanya. Inilah yang dimaksud
dengan mutasyabuh al „amm atau mutasyabih dalam arti umum. 
umum. 

Anda mungkin juga menyukai