Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIMARI

Jl.Raya Cimari No. 17 KecamatanCikelet KabupatenGarut Kode Pos 44177


 0822 2833 2322 e-mail : puskesmascimari22@gmail.com

KERANGKA
ACUAN No. Dokumen : /KAK/PKM-CMR/ /2021
Revisi Ke :
KEGIATAN
(KAK) Tanggal Terbit : April 2021

KERANGKA ACUAN KEGIATAN LANSIA

A. PENDAHULUAN
Pembinaan Kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang
harus terus di lakukan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia, dan
berdayaguna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini
merupakan suatu upaya menghadapi peningkatan status dan derajat
kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada meningkatnya
usia harapan hidup bangsa.
B. LATAR BELAKANG
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses
perubahan menjadi seorang yang lemah dan rentan yang diakibatkan karena
berkurangnya Sebagian besar cadangan system fisiologis dan meningkatnya
kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian (Setiati et al, 2009).
Lansia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok
orang yang ketergantungan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya
(Huda, 2004).Kemandirian pada lansia dinilai dari kemampuannya untuk
melakukan aktivitas sehari-hari (Maryam, 2008).Menurut penelitian tentang
karakteristik lansia dengan kemandirian aktivitas sehari-hari di dapatkan
bahwa kemandirian aktivitas sehari-hari di pengaruhi oleh usia, tingkat
pendidikan, status perkawinan, serta kondisi kesehatan. Berdasarkan hal
tersebut, faktor yang masih dapat dimodifikasi atau dikontrol adalah kondisi
kesehatan.Secara umum, semakin menua seseorang, kondisi kesehatan juga
akan mengalami penurunan, diketahui bahwa prevalensi penyakit yang sering
diderita lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi, PPOK, kanker, dan
diabetes melitus.
Di posyandu lansia Puskesmas Cimari penyakit paling banyak yang diderita
lansia adalah hipertensi,Kondisi Kesehatan seorang lansia selain dipengaruhi oleh
penyakit juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh hal lain seperti status gizi.
Masalah gizi pada lansia perlu menjadi perhatian khusus karena mempengaruhi status
Kesehatan dan mortalitas.Gizi kurang maupun gizi lebih pada masa dewasa akan
memperburuk kondisi fungsional dan Kesehatan fisik (McNaughton, 2012). Status
gizi buruk atau kurang akan menyebabkan lansia sulit dalam melakukan aktivitas
sehari-hari (Setiani, 2011). Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk
meneliti hubungan antara status gizi dengan tingkat kemandirian lansia serta hubungan
antara penyakit hipertensi dengan tingkat kemandirian lansia.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status Kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat
menikmati masatua yang sejahtera, Bahagia dan berdayaguna bagi diri,
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya.
2. Tujuan Khusus
a. Menjaga dan meningkatkan Kesehatan dan kebugaran lansia baik
secara psikis maupun fisik
b. Menjalin tali silaturahmi paralansia di Posbindu.
c. Menjaga kestabilan psikologi dan psikososial paralansia.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


di kelompok usia lanjut meliputi pemeriksaan Kesehatan fisik dan
mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut sebagai alat
pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita
(deteksidini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat
perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemerilaharaan Kesehatan (BPPK)
usia lanjut atau catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di
puskesmas. Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada usia
lanjut di puskesmas atau di kelompok (Posyandulansia,) sebagai berikut :
a. Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (Activity of daily living)
meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan,seperti makan/minum,
berjalan, mandi, berpakaian,naik turun tempat tidur, buang air
besar/kecil dan sebagainya.
b. Pemeriksaan status mental.
Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional, dengan
menggunakan metode 2 menit pada KMS usia lanjut.
c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan dan dapat dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT).
d. Pengukuran tekanan darah dan penghitungan denyut nadi selama satu menit.
e. Pemeriksaan haemoglobin darah dengan menggunakan Talquist, Sahli atau
Cuprisulfat.
f. Pemeriksaan kadar gula dalam urine sebagai deteksi awal adanya penyakit
diabetes mellitus (DM)
g. Pemeriksaan kadar protein dalam urine sebagai deteksi awal adanya penyakit
ginjal.
h. Pemeriksaan kolesterol, mata, telinga, tenggorokan, gigi dan mulut dll.
i. Melakukan rujukan bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan dari
semua pemeriksaan di atas.
j. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota Kelompok Usia
Lanjut yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan Kesehatan
masyarakat (Public Health Nursing). Kegiatan lain yang dapat dilakukan
sesuai kebutuhan dan kondisi setempat antara lain :
- Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan sebagai
contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek Kesehatan
dan gizi usia lanjut serta menggunakan bahan makanan yang
berasal dari daerah tersebut.
- Kegiatan olah raga antara lain senam usial anjut, gerak jalan
santai dan lain sebagainya untuk meningkatkan kebugaran.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut di
kelompok, mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan
adalah sistem 5 tahapan
(5 Meja) sebagai berikut :
1. Tahap pertama :pendaftaran usia lanjut sebelum pelaksanaan pelayanan.
2. Tahap kedua :pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut,
serta penimbangan badan dan pengukuran tinggi badan.
3. Tahap ketiga : pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan
pemeriksaan status mental.
4. Tahap keempat :pemeriksaan haemoglobin, kadar gula dalam urine, protein
dalam urine dan pemeriksaan kadar kolesterol (laboratorium sederhana).
5. Tahap kelima :pemberian penyuluhan dan konseling. ≥

F. SASARAN
Semua orang dariumur 45-70≥tahun

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Dengan adanya Penyuluhan dan pemeriksaan ini diharapkan dapat menambah
antusiasme pralansia dan lansia untuk datang keposyandu serta meningkatnya
pengetahuan lansia tentang kesehatannya sehingga dapat tercipta kemandirian dan
peningkatan Kesehatan lansia di wilayah puskesmas Cimari.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan Pelaporan Untuk memudahkan dalam proses selanjutnya, baik
peningkatan dan pengembangan kegiatan di kelompok usia lanjut,perlu dilaksanakan
pencatatan kegiatan pada kelompok tersebut. Hal-hal yang dicatat adalah pelaksanaan
hasil kegiatan yang dilakukan oleh kelompok usia lanjut termasuk alat penunjang,
serta hal-hal lainnya sesuai kebutuhan. Pencatatan dilakukan oleh Puskesmas dan
dinas Kesehatan kabupaten, sedangkan untuk pencatatan di tingkat propinsi
disesuaikan dengan kebutuhan.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : April 2021
Kepala UPT Puskesmas Cimari

dr. Defri Hardeni


PENATA MUDA
NIP. 198612222019031004

Anda mungkin juga menyukai