A. PENGERTIAN
Hipertiroid pada kehamilan ( morbus basodowi ) adalah hiperfungsi kelenjar tiroid
ditandai dengan naiknya metabolisme basal 15-20 %, kadang kala diserta pembesaran
ringan kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid biasanya mengalami gangguan haid ataupun
kemandulan. Kadang juga terjadi kehamilan atau timbul penyakit baru, timbul dalam
masa kehamilan.
Hipertiroid dalam kehamilan, pada umumnya disebabkan oleh penyakit Grave
(strauma difus toksika). Kelainan ini merupakan penyakit otoimun di mana sejenis
imunoglobin yang terikat dengan reseptor hormom pemicu tiroid akan menyebabkan
biosintesis dan sekresi tiroid secara berlebihan. Insiden penyakit Grave dalam
kehamilan diatas 20 minggu adalah 2%. Penyebab terbanyak lainnya adalah strauma
multinodosa, tapi kelainan ini terjadi pada golongan usia diatas 40 tahun.
Kelainan tiroid merupakan kelainan endokrin tersering kedua yang ditemukan
selama kehamilan. Berbagai perubahan hormonal dan metabolik terjadi selama
kehamilan, menyebabkan perubahan kompleks pada fungsi tiroid maternal. Hipertiroid
adalah kelainan yang terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang
berlebihan dari kebutuhan tubuh.
B. ETIOLOGI
1. Pembesaran kelenjar tiroid
2. Hiperfungsi kelenjar tiroid
3. Peningkatan metabolism basal 15-20 %
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Takikardi yang melebehi peningkatan yang biasa terjadi pada kehamilan.
2. Kecepatan nadi saat tidur yang meningkat abnormal.
3. Tiromagali
4. Eksoftalamus
5. Kegagalan pada wanita yang tidak kegemukan untuk menambah berat badan
walaupun asupan makanan normal atau meningkat.
6. Tremor
7. Hiperkinesis
8. Kenaikan BMR sampai 25 %
9. Anoreksia
10. Lekas letih
11. Kesulitan dalam menelan
12. Mual dan muntah
13. Konstipasi
14. Hiptonik obat.
D. PATHOFISIOLOGI
Hipertiroidisme mungkin karena overfungsi keseluruhan kelenjar atau kondisi
yang kurang umum, mungkin disebabkan oleh fungsi tunggal atau multipel adenoma
kanker tiroid. Juga pengobatan miksedema dengan hormon tiroid yang berlebihan dapat
menyebabkan hipertiroidisma. Bentuk hipertiroidisme yang paling umum adalah
penyakit graves (goiter difustoksik) yang mempunyai tiga tanda penting, pertama
hipertiroidisme, kedua pembesaran kelenjar tiroid (goiter) dan ketiga eksoptalmos
(protrusi mata abnormal).Penyakit Graves merupakan kelainan auto imun yang di
mediasi oleh anti bodi IgG yang berkaitan dengan reseptor TSH aktif pada permukaan
sel-sel tiroid. Penyebab lain hipertiroidisme dapat mencakup goiter nodular toksik,
adenoma, toksik (jinak), karsinoma tiroid, tiroiditis subakut dan kronis, ingesti TH.
Patofisiologi di balik manisfestasi penyakit hipertiroid Graves dapat dibagi ke
dalam dua kategori,pertama,sekunder akibat rangsangan berlebih system saraf
adrenergic dan yang kedua, merupakan akibat tingginya kadar TH yang bersirkulasi.
Hipertiroidisme ditandai oleh kehilangan pengontrolan normal sekresi hormone
tiroid (TH). Karena kerja TH pada tubuh adalah merangsang, maka terjadi
hipermestabolisme, yang meningkatkan aktivitas system saraf simpatis. Jumlah TH
yang berlebihan menstimulasi system kardiak dan meningkatkan jumlah reseptor beta-
adrenergik. Keadaan ini mengarah pada takikardia adan peningkatan curah jantung,
volume sekuncup, kepekaan adrenergic, dan aliran darah perifer. Metabolisme sangat
meningkat, mengarah pada keseimbangan nitrogen negative, penipisan lemak dan hasil
akhir defesiensi nutrisi. Hipertiroidisme juga terjadi dalam perubahan sekresi dan
metabolisme hipolatamik, pituitary dan hormone dan hormone gonad. Jika
hipertiroidisme terjadi sebelum pubertas, akan terjadi penundaan perkembangan seksual
pada kedua jenis kelamin,tetapi pada pubertas mengakibatkan penurunan libido baik
pada laki-laki maupun perempuan. Setelah pubertas wanita akan juga menunjukan
ketidak teraturan menstruasi dan penurunan fertilitas.
E. PATHOFLOW
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan
memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat
atau kelenjar tiroid. T4 dan T3 serum : meningkat (normal : T3 = 26-39 mg, T4 = 80-
100 mg)
2. TSH (Tiroid Stimulating Hormone) tertekan dan tidak bereson pd TRH
3. Bebas T4 (tiroksin)
4. Bebas T3 (triiodotironin)
5. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrasound untuk memastikan pembesaran
kelenjar tiroid
6. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum
7. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia.
8. Tiroglobulin : meningkat
9. ikatan protei iodiun : meningkat
10. gula darah : meningkat (sehubungan dengan kerusakan andrenal)
11. kortisol plasma : turun (menurunnya pengeluaran pada andrenal)
12. pemeriksaan fungsi heper : abnormal
13. elektrolit : hiponatrenia mungkin sebagai akibat dari respon andrenal atau efek
dilusi dalam tera cairan pengganti. Hipoklemia terjadi dengan sendiranya pada
kehilangan melalui gastrointestinal dan diuresis
14. katekolamin serum : menurun
15. kreatinin urine : meningkat
16. EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek, kardiomegali
G. PENATALAKSANAAN
1. Pemberian obat-obat propil tio urasil (PTU), karbimazol.dan metiazol dosis rendah
2. Operasi tiroidektomi, lakukan pada trimester III
H. PENGKAJIAN
1. Pemeriksaan Fisik :
a. Kulit
1. Panas, lembab, banyak keringat, halus, licin, mengkilat, kemerahan.
2. Erythema, pigmentasi, mixedema local.
3. Kuku → terjadi onycholosi → terlepas, rusak.
4. Ujung kuku/jari → terjadi Aerophacy, yaitu perubahan ujung jari → tabuh /
clubbing finger disebut PLUMER NAIL.
5. Kalau ada peningkatan suhu → lebih dari 37,8o C → indikasi Krisis Tyroid.
b. Mata ( Opthalmoptik )
1. Retraksi kelopak mata atas → mata membelalak / tanda Dalrymple.
2. Proptosis ( eksoptalmus ), karena jaringan orbita dan otot-otot mata diinfiltrasi
oleh limposit.
3. Iritasi Conjunction dan Hemosis.
4. Laktrimasi
5. Ortalmoplegia
6. Tanda Jefrey : kulit tidak dapat mengkerut pada waktu kepala sedikit
menunduk dan mata melihat objek yang digerakkan ke atas.
7. Tanda Rosenbach : tremor pada kelopak mata pada waktu mata menutup.
8. Tanda stelwag : mata jarang berkedip.
9. Tanda Dalrymple : retraksi kelopak mata bagian atas sehingga memberi kesan
mata membelalak.
10. Tanda Van Graefe : kelopak mata terlambat turun dibandingkan bola mata.
11. Tanda Molbius : kelemahan dalam akomodasi / konvergensi mata / gagal
konvergensi.
c. Cardio vaskuler.
1. Peningkatan tekanan darah
2. Tekanan nadi meningkat
3. Takhikardia
4. Aritmia
5. Berdebar-debar
6. Gagal jantung
d. Respirasi
1. Perubahan pola nafas
2. Dyspnea
3. Pernafasan dalam
4. Respirasi rate meningkat
e. Gastrointestinal
1. Poliphagia → nafsu makan meningkat.
2. Diare → bising usus hyperaktif
3. Enek
4. Berat badan turun
f. Otot
1. Kekuatan menurun
2. Kurus
3. Atrofi
4. Tremor
5. Cepat lelah
6. Hyperaktif refleks tendom
g. Sistem persyarafan
1. Iritabiltas → gelisah
2. Tidak dapat berkonsentrasi
3. Pelupa
4. Mudah pindah perhatian
5. Insomnia
6. Gematar
h. Status mental dan emosional
1. Emosi labil → lekas marah, menangis tanpa sebab
2. Iritabilitas
3. Perubahan penampilan
i. Status ginjal
1. Polyuri ( banyak dan sering kencing ).
2. Polidipsi ( rasa haus berlebihan → banyak minum )
j. Status reproduksi
1. Pada wanita :
a. Hypomenorrhoe
b. Amenorrhoe
k. Leher
1. Teraba adany apembesaran tyroid ( goiter ).
2. Briut ( + ).
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid
tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme; peningkatan beban kerja jantung; ,
perubahan dalam arus balik vena dan tahan vaskuler sistemik; perubahan frekuensi,
irama dan konduksi jantung.
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan
energi; peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh.
3. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan / pemasukan dengan
penurunan berat badan); mual muntah, diare; kekurangan insulin yang relatif,
hiperglikemia
4. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan
mekanisme perlindungan dari mata; kerusakan penutupan kelopak mata /
eksoftalmus.
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
-
DAFTAR PUSTAKA