Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

MANAJEMEN RISIKO

A. PENDAHULUAN
Setiap Upaya medik umumnya mengandung risiko, sebagian di
antaranya beresiko ringan atau hampir tidak berarti secara klinis.
Namun tidak sedikit pula yang memberikan konsekuensi medik yang
cukup berat. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu terjadi
atau potensi bahaya yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh
kepada hasil akhir.
Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan risiko non klinis.
Risiko klinis adalah risiko yang dikaitkan langsung dengan layanan
medis maupun layanan lain yang dialami pasien selama di RS.
Sementara risiko non klinis ada yang berupa risiko bagi organisasi
maupun risiko finansial. Risiko organisasi adalah yang berhubungan
langsung dengan komunikasi, produk layanan, proteksi data, sistem
informasi dan semua risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian
organisasi. Risiko finansial adalah risiko yang dapt mengganggu
kontrol finansial yang efektif, salah satunya adalah sistem yang
harusnya dapat menyediakan pencatatan akuntansi yang baik (Bury
PCT, 2007).

B. LATAR BELAKANG
Organisasi berkewajiban untuk mengidentifikasi dan
mengendalikan seluruh risiko strategis dan operasional yang penting.
Hal ini mencakup seluruh area organisasi, termasuk seluruh area
pekerjaan, tempat kerja, juga area klinis. Organisasi perlu memastikan
adanya sistim yang kuat dan menjamin terdapatnya sistim untuk
mengendalikan dan mengurangi risiko. Hal ini meliputi dua hal :
Identifikasi proaktif dan pengelolaan risiko-risiko utama yang dapat
mengancam pencapaian sasaran-sasaran organisasi. Identifikasi
Reaktif, atau respon terhadap kerugian akibat dari keluhan, klaim, dan
insiden, serta respon terhadap laporan atau audit internal atau
eksternal.

1
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mengurangi risiko klinis dan non klinis
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mengurangi KTD terjadi kembali.
b. Mengurangi dan mengendalikan risiko terhadap
keselamatan pasien dan staf.
c. Memastikan adanya sistim yang kuat dan menjamin
terdapatnya sistim untuk mengendalikan dan mengurangi
risiko.
d. Meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dimasa
mendatang. Dengan adaya antisipasi risiko, apabila terjadi
insiden sudah terdapat alternatif penyelesaiannya.
e. Melindungi pasien, karyawan, pengunjung dan pemangku
kepentingan lainnya.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. KEGIATAN POKOK
Manajemen Risiko
2. RINCIAN KEGIATAN
a. Identifikasi dari Risiko
b. Menetapkan prioritas risiko
c. Pelaporan tentang risiko
d. Manajemen risiko
e. Investigasi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
f. Manajemen terkait tuntutan (klaim)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Identifikasi dari Risiko
Melakukan penelusuran dan mengenali risiko dengan pola
pertanyaan sebagai berikut :
a. Apa yang bisa terjadi
b. Bagaimana kejadiannya
c. Mengapa hal itu bisa terjadi
d. Kapan hal itu bisa terjadi
e. Dimana hal itu bisa terjadi
f. Siapa yang bisa tertimpa kejadian tersebut

2
g. Risiko yang telah dikenali dicatat dalam formulir
Identifikasi risiko sesuai unit kerja
2. Menetapkan prioritas risiko
Prioritas risiko ditetapkan dengan memperhatikan :
a. Tingkat risiko
b. Peluang risiko
c. Frekuensi pajanan
d. Akibat
3. Pelaporan tentang risiko
a. Pencatatan kegiatan identifikasi
b. Pelaporan kegiatan
4. Manajemen risiko
Pengelolaan risiko yang meliputi :
a. Identifikasi potensial risiko dan hazard.
b. Menelusuri siapa dan apa yang dapat dirugikan serta
bagaimana caranya.
c. Evaluasi temuan risiko, analisa apakah pengelolaannya
sudah cukup atau perlu diubah untuk mencegah
terjadinya insiden.
d. Catat temuan lalu buat rencana pengelolaanya.
e. Evaluasi pengelolaan secara menyeluruh dan perbaiki
bila perlu
5. Investigasi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
6. Manajemen terkait tuntutan (klaim)

F. SASARAN
1. Tersedia data Risiko klinis dan non klinis dari setiap unit kerja
2. Tersedia data prioritas risiko
3. Terlaksananya Pelaporan tentang risiko setiap triwulan
4. Terkelolanya risiko dengan baik
5. Terlaksananya penyelidikan KTD
6. Manajemen dari hal-hal lain yang terkait

3
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Tahun 2019


. Jan Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No D
b r r i n l u pt t v es
1 Identifikasi Risiko
.
2 Menetapkan prioritas
. risiko
3 Pelaporan Risiko **)
.
4 Manajemen Risiko
.
5 Investigasi Kejadian
. Tidak Diharapkan
(KTD)
1. Root Casue
Analysis (RCA) *)
2. Filure Mode Effect
of Analysis (FMEA)
**)
6 Manajemen terkait
. tuntutan (klaim) *)
Keterangan :
*) RCA dan manajemen terkait tuntutan (klaim)
**) FMEA dilakukan sekali dalam setahun secara proaktif
***) Laporan tahunan dilaporkan pada tahun berikutnya

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Melakukan pertemuan rutin sub tim keselamatan pasien, sub tim mutu
dengan unit terkait setiap bulan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Melakukan pencatatan kegiatan setiap bulan
2. Melakukan pelaporan setiap triwulan
3. Melakukan evaluasi kegiatan setiap bulan

4
5

Anda mungkin juga menyukai