Jurnal Skripsi Rosalin PDF
Jurnal Skripsi Rosalin PDF
Jurnal Skripsi Rosalin PDF
Konsentrasi GeoInformatika, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Ibn Khaldun
Bogor.
Jln. KH. Sholeh Iskandar Km 2, Kedung Badak, Tanah Sareal, Bogor.
E-mail : aprilyanirosalin@gmail.com
Tanah longsor merupakan proses alam yang banyak terjadi di hampir seluruh belahan bumi dan bencana
yang ditimbulkannya disebabkan oleh dinamika kehidupan manusia seperti pembangunan yang berlebihan
sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan atau kerugian besar. Untuk dapat memantau dan mengamati
fenomena tanah longsor di suatu kawasan diperlukan adanya suatu identifikasi dan pemetaan daerah rawan
tanah longsor yang mampu memberikan gambaran kondisi kawasan yang ada berdasarkan faktor -faktor
penyebab terjadinya tanah longsor dengan memanfaatkan gabungan citra satelit optik dan SAR. Penentuan
kerawanan tanah longsor dilakukan berdasarkan delapan parameter yaitu curah hujan, perubahan lahan,
geologi, jenis tanah, kemiringan lereng, arah lereng, kelengkungan profil dan kelengkungan planfom.
Masing-masing parameter tersebut dilakukan pemberian skor yang mempunyai pengaruh terhadap
terjadinya tanah longsor. Kedelapan parameter tersebut di overlay dan dilakukan perhitungan skor
kumulatif dengan menggunakan standar perhitungan statistik, sehingga didapatkan peta sebaran daerah
rawan longsor. Daerah rawan longsor didaerah penelitian terbagi menjadi tiga kelas yaitu daerah kurang
rawan longsor, daerah rawan longsor sedang (1939,61 Ha), dan daerah rawan longsor tinggi (481,41 Ha).
Hasil akhir setelah analisis semua data citra dapat memberikan informasi-informasi spasial, sehingga dapat
diimplementasikan dalam sebuah sistem informasi berbasis spasial/WebGIS.
Kata Kunci: Tanah Longsor, Parameter, Citra Optik, Citra SAR, WebGIS.
hari, pada ketinggian orbit 705 Km[4]. Landsat Tabel 1.1 Titik Survey Lapangan
bersifat pasif, sehingga penggunaannya hanya bisa
dilakukan pada siang hari dan ini merupakan suatu Lon Lat
No Tanggal Lokasi
hambatan untuk para peneliti sebelumnya. Salah
satu kekurangan landsat yang lain yaitu tidak dapat Kp.
menembus awan. Sehingga dalam menginterpretasi Kadubandeng
citra mengalami keterbatasan dan kesulitan dalam Rt/Rw 05/01
7 Maret 107.11633 -6.73086
meneliti daerah yang tertutup awan. 1 Desa
2016
Ketersediaan data SAR Sentinel-1A dapat Sukaresmi
dimanfaatkan secara optimal karena sensor yang Kec.
dibawanya bersifat aktif dengan gelombang mikro Sukaresmi
sehingga memiliki keunggulan dari sensor optik, Kp. Neundeut
yaitu dapat menembus awan dan tidak terganggu Rt/Rw 01/06
oleh cuaca serta dapat mengindera pada siang dan Desa 107.12906 -6.73106
2
malam hari. Data Landsat merupakan salah satu 17 Sukaresmi
yang paling banyak dipakai dalam pemetaan, pada Maret Kec.
umumnya karena mempunyai cakupan yang sangat 2016 Sukaresmi
luas yaitu 180 x 180 km2 dengan resolusi spasial Kp. Rawa
cukup baik (30 meter). Citra Landsat sendiri Sampih Rt/Rw
bermanfaat dalam membantu pekerjaan manusia 03/06 Desa 107.11878 -6.71228
3
dalam pemetaan penutupan lahan, permukaan laut Cikancana
dan pemetaan bencana alam salah satunya adalah 7 Maret Kec.
tanah longsor. 2016 Sukaresmi
Dengan pemanfaatan dari gabungan citra satelit Kp. Gadog
optik dan SAR ini menghasilkan pemetaan sebaran Rt/Rw 03/06
daerah rawan tanah longsor di Kecamatan Desa 107.11831 -6.71153
4
Sukaresmi yang mampu memberikan gambaran Sukamahi
mengenai kondisi pada daerah tersebut yang 7 Maret Kec.
kemudian diimplementasikan dalam sebuah sistem 2016 Sukaresmi
informasi berbasis spasial / WebGIS. SMPN 3
Sukaresmi Kp.
9-Nov- 107.06136 -6.68003
1.2. Tujuan 5 Cipari Desa
16
Tujuan dari penelitian ini adalah: Rawaelut Kec.
1. Memetakan sebaran lokasi yang Sukaresmi
berpotensi terjadi bencana tanah longsor di Kp.
Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur Cibeureum
menggunakan gabungan citra satelit optik 21 Rt/Rw 02/03
6 Maret Desa 107.07414 -6.67147
dan Synthetic Aperture Radar (SAR).
2. Mengimplementasikan sistem informasi 2016 Cibanteng
geografis terkait sebaran daerah rawan Kec.
tanah longsor di Kecamatan Sukaresmi Sukaresmi
Kabupaten Cianjur berbasis WebGIS. Kp. Gunung
Salam Rt/Rw -
21
01/03 Desa 107.07053 -6.67794
7 Maret
1.3. DATA PRIMER Cibanteng
2016
Data primer adalah data yang diperoleh Kec.
peneliti secara langsung dari sumber aslinya, yaitu Sukaresmi
dengan melakukan survey lapangan. Tabel data Kp. Cibuntu
hasil survey lapangan dapat dilihat pada Tabel 1.1. Rt/Rw 01/01
27-Sep- Desa 107.09219 -6.69928
8
16 Cibanteng
Kec.
Sukaresmi
Kp. Surupan
9 29-Sep- Desa 107.12650 -6.73222
16 Sukaresmi
3
Keterangan :
NIR : nilai band inframerah dekat
Red : nilai band merah
L : faktor kalibrasi tanah, bernilai 0.5
Gambar 4.6. Peta Profile Curvature Gambar 4.8. Peta Daerah Rawan Longsor
A. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran
yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1) Selanjutnya dalam menganalisa daerah
Gambar 4.11. Diagram Konteks rawan longsor perlu dielaborasi dengan
parameter kuantitatif dan kualitatif lainnya
8
untuk mendapatkan hasil daerah kerawanan [9] The Liang Gie. Administrasi Perkantoran
longsor yang lebih optimal. Modern, Edisi Keempat. Yogyakarta :
2) Sistem saat ini hanya menampilkan analisis Liberty. 2007.
daerah rawan longsor di Kecamatan [10] Website PPBBI, “Profil Pusat Penelitian
Sukaresmi Kabupaten Cianjur, diharapkan Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia”.
kedepannya bisa lebih banyak wilayah yang 2017. [Online] Available:
dianalisis untuk mengetahui sebaran derah http://www.iribb.org [Diakses 20 Juni 2017].
rawan longsor di Kabupaten Cianjur.
3) Sistem informasi saat ini hanya memberikan
informasi sebaran daerah rawan longsor dan
parameter saja, diharapkan kedepannya
sistem dapat mengolah data atau proses
analisis spasial sehingga dapat digunakan
sebagai rekomendasi dan sistem pendukung
keputusan untuk pemerintah Kabupaten
Cianjur.
DAFTAR PUSTAKA