Anda di halaman 1dari 3

Nama : Febi Ayu Rukmana

NIM : 022111133222
Kelas :C
Mata Kuliah : Biologi Oral Praktikum II
Dosen Pengampu : Aqsa Sjuhada Oki, drg., M. Kes

1. Buatlah gambar mikrosirkulasi dari pemeriksaan mikroskopik dengan pembesaran


450x pada sediaan :
a. Pulpa

(H&E pembesaran 400x)


Keterangan :
Cap : Capillary
UC : Undifferentiated cell
EC : Endothelial cell

b. Ligament Periodontal

(H&E pembesaran 400x)


Keterangan :
C : Cementum
AB : Alveolar bone
BV : Blood vessel
c. Gingiva

Gingival microcirculation (original magnification x300)

2. Jelaskan bagaimana penyakit diabetes mellitus menyebabkan nekrotis sel-sel tepi dari
sudut pandang mikrosirkulasi.
Jawab : Beberapa penyakit sistemik misalnya diabetes mellitus menyebabkan
kerusakan kapiler yang mengakibatkan gangguan tersebut. Kerusakan kapiler akan
berdampak pada kegagalan dalam penghantaran dan distribusi oksigen maupun nutrisi
karena gangguan fungsi mikrosirkulasi akan mengakibatkan konsekuensi serius berupa
nekrotik sel-sel perifer. Nekrotik sel perifer bisa terjadi pada rongga mulut berupa
kerusakan periodontium yang mengakibatkan goyangnya dan kehilangan gigi.

3. Jelaskan bagaimana penurunan kadar albumin dapat menyebabkan edema di seluruh


tubuh.
Jawab : Albumin termasuk ke dalam protein plasma yang terletak di dalam pembuluh
darah. Apabila albumin pada pembuluh darah mengalami penurunan maka protein
plasma juga ikut turun. Protein plasma yang rendah menyebabkan tekanan osmotik juga
ikut rendah. Tekanan osmotik merupakan tekanan yang mendorong cairan masuk ke
dalam pembuluh darah karena adanya perbedaan konsentrasi. Perbedaan konsentrasi
yang dimaksud yaitu konsentrasi di dalam pembuluh darah lebih tinggi dibandingkan
di luar pembuluh darah (di interstitial space). Karena adanya perbedaan konsentrasi ini
maka cairan yang berada di interstitial space akan masuk ke pembuluh darah (dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi atau dari tempat yang tinggi cairan ke tempat
yang rendah cairan). Apabila plasma protein di pembuluh darah rendah maka
konsentrasi di dalam pembuluh darah juga ikut rendah sehingga tidak ada atau hanya
sedikit perbedaan konsentrasi di dalam pembuluh darah dengan yang di luar pembuluh
darah. Hal ini akan menyebabkan osmotic pressure (OP) juga ikut rendah. OP yang
rendah menyebabkan tidak ada gaya osmosis yang bekerja pada pembuluh darah. Tidak
adanya gaya osmosis akan berdampak pada cairan yang tidak bisa berpindah dari
interstitial space ke pembuluh darah, cairan akan tertahan di interstitial space dan terjadi
penumpukan cairan. Penumpukan cairan akan menyebabkan edema atau
pembengkakan di seluruh tubuh karena albumin yang rendah.

4. Jelaskan bagaimana radang gigi dan gusi dapat menyebabkan edema.


Jawab : Reaksi radang atau inflamasi pada gigi dan gusi menyebabkan adanya
pengeluaran histamin. Histamin yang beredar di sekitar jaringan pembuluh darah pada
gigi dan gusi menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler. Permeabilitas kapiler
adalah kemampuan pembuluh darah untuk menahan partikel-partikel pengisinya. Jika
permeabilitas kapiler meningkat berarti tekanan hidrostatik atau HP akan meningkat di
venule dan aan menyebabkan cairan yang berada di dalam pembuluh darah akan keluar
dan mengakibatkan proses eksudasi. Permeabilitas kapiler yang meningkat juga
menyebabkan cairan yang berada di luar pembuluh darah akan sulit untuk masuk ke
dalam pembuluh darah sehingga mengakibatkan adanya penumpukan cairan di
interstitial space. Edema akan terjadi akibat penumpukan cairan dari interstitial space
yang tidak bisa masuk ke dalam pembuluh darah dan cairan dari dalam pembuluh darah
yang keluar ke interstitial space akibat peningkatan permeabilitas kapiler.

5. Jelaskan mengapa terjadi penurunan viskositas darah pada kapiler, bila dibandingkan
dengan viskositas pada pembuluh darah yang lebih besar.
Jawab : Aliran darah dalam pembuluh kecil yang berdiameter kurang dari 0,3 mm
memperlihatkan penurunan viskositas yang cukup signifikan dibandingkan pada di
pembuluh besar. Efek ini disebut efek Fahraeus-lindqvist. Pada pembuluh sekitar
kapiler, viskositas darah menurun menjadi setengah dari yang ada di pembuluh besar.
Efek Fahraeus Lindqvist disebabkan oleh pengelompokan sel darah merah (eritrosit)
sewaktu melalui pembuluh. Artinya sel-sel darah merah, yang biasanya bergerak secara
acak, sekarang berjajar dan bergerak melalui pembuluh sebagai kelompok tunggal,
sehingga menghilangkan tahanan viskus yang timbul secara internal dalam pembuluh
itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai