Anda di halaman 1dari 2

Nama : Syuryani Syuraya (02170220963)

Kelas : 4A DIII Manajemen Perusahaan

Mata Kuliah : Manajemen Resiko

Dosen Pengampu : Ibu Sehani SE.MM

STUDI KASUS TENTANG MANAJEMEN RESIKO

DALAM USAHA BISNIS PRIBADI (Raymill)

Selaku pengusaha muda yang menginginkan sesuksesan dan kejayaan yang sempurna
pastinya melewati liku-liku yang tidak lah mudah, dimana suatu pelaku usaha tersebut harus
mampu mengandalkan skill dan pengetahuan untuk mengembangkan bisnis usahanya. Semua itu
dibuthkan dalam keputusn resiko yang dia ambil untuk bisnis yang ia jalankan. Begitu pula
dengan usaha pribadi Raymill ini yang terjun di bidang makanan dan cemilan adapun berbagai
cemilan rumahan yang diproduksi seperti basreng, cimol, dan keripik kaca.

Setiap usaha sudah pastinya akan berjumpa dengan resiko, baik itu resiko yang kecil
maupun resiko yang besar. Semua resiko yang dihadapi bisa dikelola dengan cara memperkecil,
mengalihkan, mengontrol, dan pendanaan resiko. Apabila 4 elemen di terapkan dalam suatu
bisnis dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi suatu resiko usaha kemungkinan usaha tersebut
akan berhasil.

Adapun resiko dari pelaku usaha cemilan ini sangat lah beragam, adapun resiko yang dialami
oleh pelaku bisnis Raymill ini di antaranya :

1. packaging yang kurang rapi dan aman sehingga ada yang rusak atau di kurangi oleh pihak
toko distributor yang kurang bertanggung jawab.
2. tahap pacing yang membutuhkan waktu karna masih menggunakan system manual.
3. pengiriman bahan baku dari supplier yang terlambat sehingga mengakibatkan pengiriman
produk ke toko toko distributor juga terhambat.
4. Kurang kenalnya pemilik toko distributor dengan pelaku usaha sehingga mengambil
produk dari orang lain untuk mencukupi permintaan pasar
5. permintaan distributor yang tiba tiba overload atau permintaan tidak terduga dari
konsumen lain baik itu dari social media atau secara langsung.

Dampak dari permasalahan diatas sudah pastinya berpengaruh dengan laba. Jika tidak
ditangani dengan baik, resiko dan permasalahan bisnis suatu usaha akan bertimbal balik dengan
fungsi ekonomi dimana fungsi ekonomi tersebut ialah menggunakan modal dengan sekecil-
kecilnya dan mendapatkan laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya. Maka dari itu pelaku
usaha melakukan penanganan dari resiko suatu usaha bisnis diatas dengan cara sebagai berikut:

1. Untuk resiko ini pelaku usaha melakukan perbaikan packaging dan berulang- ulang
mengecek produk sebelum diletak di toko-toko distributor.
2. dikarnakan permintaan barang yang semakin banyak maka pelaku usaha melakukan
pendanaan untuk merekrut karyawan dan menambah aset mesin guna membantu
kelangsungan produksi
3. selain dari menyetok barang untuk menangani resiko ini pelaku usaha juga melakukan
pelatihan kepada pekerja untuk mengirim produk ke toko distributor supaya tepat waktu.
4. melakukan pendekatan dengan pemilik toko dengan cara mendatangi atau berbelanja ke
toko mereka dalam kurun waktu satu minggu 3 kali atau sampai 4 kali, atau dengan cara
membawa kawan-kawan pelaku usaha untuk berbelanja di toko mereka.
5. Dengan cara menyetok barang jadi digudang penyimpanan.

Dari penjelasan diatas maka dapat dianalisis, setiap suatu keputusan yang sudah diambil pasti
menghadapi suatu resiko baik itu resiko yang bisa di handel ataupun tidak. suatu usaha bisnis
tergantung bagaimana cara pelaku usaha mengontrol dan menangani resiko resiko yang
dihadapi dengan sebaik-baiknya.

Sehatnya sebuah usaha tidak hanya berpatokan pada aset atau modal saja, namun juga harus
memperhitungkan faktor manajemen risiko yang meliputi, risiko pasar, risiko likuiditas,
risiko operasional, risiko strategi, risiko karyawan dan risiko reputasi.

Tidak sedikit pelaku usaha tidak bisa mengelola manajemen resiko sehingga mengalami
down atau kena mental dalam menghadapai resiko suatu bisnis. Hal terpenting studi kasus ini
adalah sebagai bahan pengalaman atau pembelajaran guna pelaku usaha yang masih baru
terjun didunia bisnis serta menambahkan lagi wawasan untuk berdagang.

Anda mungkin juga menyukai