Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan sebuah metode yang sistematik dan logis yang
berguna untuk mengindentifikasi, monitor, menetapkan solusi, dan melaporkan risiko yang
terjadi pada setiap akvitas atau dalam sebuah proses (Ferry, 2006).

Dalam ISO:31000- 2009 manajemen risiko adalah aktivitas terorganisasi yang


dilakukan untuk mengarahkan dan mengelola organisasi dalam rangka menangani risiko.
Manajemen risiko adalah cara-cara yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai
permasalahan yang disebabkan oleh adanya risiko. Proses manajemen risiko dimulai
dengan mengidentifikasi, mengukur dan menangani risiko-risiko yang dihadapi perusahaan.
Program manajemen risiko bertugas mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi, sesudah
itu mengukur atau menentukan besarnya risiko itu dan kemudian barulah dapat dicarikan
jalan untuk menghadapi atau menangani risiko itu. Terdapat suatu proses yang mengaitkan
suatu kegiatan dalam kegiatan lainnya dalam risiko manajemen sebagai suatu disiplin ilmu
yang menjadi suatu rangkaian tindakan dalam mengendalikan berbagai risiko.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko merupakan sebuah metode yang
terorganisasi secara sistematik dan logis yang dilakukan untuk mengarahkan,
mengidentifikasi, memonitor, menetapkan solusi, melaporkan risiko, dan mengelola
organisasi dalam rangka untuk menangani risiko.

2.2 Jenis-jenis Risiko Usaha

Risiko usaha terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Risiko Keuangan
Risiko Keuangan (Leverage) merupakan risiko yang khususnya memengaruhi
pendapatan suatu usaha. Risiko keuangan berkaitan dengan permodalan, pendapatan,
dan kerugian suatu usaha. Permasalahan keuangan sering kali dihadapi. Kurangnya
modal untuk mengembangkan usaha contohnya dapat menghambat laju pertumbuhan
dan perkembangan usaha. Keuangan yang baik dan stabil merupakan kunci keberhasilan
usaha.

b. Risiko Produk
Risiko produk merupakan Risiko yang menyatu dengan Risiko Operasional,
namun letak perbedaannya pada Output Produk (barang jadi) yang telah dihasilkan oleh
suatu perusahaan yang memiliki hubungan erat langsung dengan konsumen (Customer).
Tentunya dalam sebuah bisnis dari sektor apapun pasti memiliki sebuah risiko yang
perlu diantisipasi dan perlu dikelola kembali dan dievaluasi agar risiko tersebut dapat
diminimalisir dampaknya dan tidak merugikan perusahaan, bahkan mempengaruhi
reputasi perusahaan tersebut.

c. Risiko Pasar
Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan
barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Dalam kegiatan pemasaran, dikenal
konsep 4P yaitu: Product, Price, Placement, and Promotion. Pada dasarnya risiko pasar
ini tergantung dari ada di lingkungan mana perusahaan tersebut beroperasi, banyak
sekali pesaing atau harga bahan baku, dan promosi melewati media sosial. Tergantung
bagaimana perusahaan tersebut bisa bertindak inovatif terhadap risiko pemasaran
tersebut agar menjadi nilai tambah bagi perusahaan.

d. Risiko Operasional
Di dalam sebuah perusahaan ada yang namanya operasional perusahaan, seperti
Sumber daya Manusia (SDM), cara memproduksi, penerapan kebijakan, dan lain-lain.
Singkatnya operasional perusahaan adalah bagian-bagian yang dapat mengembangkan
usaha menjadi lebih maju. Risiko operasional adalah risiko yang muncul karena setiap
bagian-bagian di usaha tidak menjalankan fungsi dan perannya dengan baik. Terjadinya
risiko operasional disebabkan karena beberapa hal, seperti permasalahan SDM, tidak
adanya inovasi dan kualitas produk, salah mengambil keputusan, dan lain-lain. Jadi,
sebaiknya setiap perusahaan terutama pimpinannya harus memerhatikan setiap bagian
divisi perusahaan sudah berjalan dengan baik atau belum.
2.3 Bisnis Kuliner

Mengapa orang begitu banyak melirik bisnis kuliner sebagai pilihannya?

Salah satu alasanya adalah karena menjalankan usaha dibidang kuliner itu
tidak terlalu sulit dan keuntungan yang ditawarkan cukup besar.Yang dibutuhkan
hanyalah keterampilan dalam mengelolah makanan atau minuman yang enak.

Bisnis kuliner adalah jenis usaha yang menguntungkan dan akan selalu laris
sepanjang masa, alasannya karena makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang
tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Bisnis kuliner ini pun punya banyak kategori,
mulai dari makanan ringan (camilan), minuman, hingga makanan pokok. Semua
kategori di bisnis kuliner ini (camilan, minuman, makanan pokok) punya potensi
yang sangat bagus, tergantung cara kita dalam memasarkannya. Target pasar yang
menggiurkan dari bisnis kuliner ini adalah para wisatawan. Salah satu potensi
paling besar keberhasilannya adalah jika usaha tersebut kita buka ditempat wisata.

Bagaimana dengan modalnya?


Modal awal untuk memulai usaha kuliner relatif kecil, tergantung jenis
konsep usaha yang akan kita jalankan. Usaha kuliner bisa dimulai dengan modal
kecil. Dikarenakan risiko bisa muncul kapanpun dan dimanapun, pertimbangkan
untuk memahami dan menggunakan asuransi.Selain untuk rasa aman, kejadian-
kejadian yang tidak diinginkan tentu dapat ditanggulangi dengan baik dengan
adanya asuransi. Pastikan bahwa bisnis juga berjalan sesuai standar yang ada
supaya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari terkait asuransi. Mulai dari
peraturan yang tidak memperbolehkan merokok di lingkungan dapur, tidak boleh
menaruh benda berbahaya secara sembarangan, menggunakan serta mengganti
secara berkala gembok dan kunci dengan versi yang lebih baru (tidak berkarat),
dan lain sebagainya.
2.3 Manajemen Risiko dalam Bisnis Kuliner “Banana Kobs”
Berbicara mengenai bisnis, tentunya tidak terlepas dan dihadapkan pada risiko
yang akan dihadapi. Risiko tidak hanya muncul karena adanya faktor internal
perusahaan melainkan juga dari faktor eksternal perusahaan yang menuntut
perusahaan agar lebih peduli akan risiko tersebut. Risiko ini tidak hanya muncul pada
perusahaan – perusahaan besar, tetapi risiko ini juga muncul pada perusahaan –
perusahaan kecil, ataupun bisnis kecil, seperti UMKM. Risiko akan muncul kapan
saja, dan pada siapa saja, karena pada dasarnya semua hal sangat berkaitan erat dengan
risiko.
Usaha Banana Kobs salah satunya, usaha ini merupakan usaha yang bergerak
dibidang kuliner yang berbahan dasar olahan dari pisang. Pemilik UMKM Banana
Kobs ini merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Haluoleo.
Berbekal ilmu akuntansi dan bisnis yang diperoleh dari kampus, Sinar membuka bisnis
Banana Kobs.
Melihat adanya potensi Banana Kobs, semakin berkembang dibutuhkan
penerapan manajemen risiko. Manajemen Risiko perlu diterapkan karena perusahaan
dapat mengetahui cara menangani risiko dengan baik dan tepat serta dengan adanya
manajemen risiko membuat para pelaku usaha siap dalam menghadapi risiko yang
akan dihadapi nanti.

a. Identifikasi Risiko
Risiko yang bisa saja muncul dalam usaha kuliner “Banana Kobs” yang
dijalankan yaitu sebagai berikut.

 Risiko perubahan rasa sehingga berujung pada kehilangan pelanggan

Kejadian umum adalah masalah perubahan rasa. Kalau rasa makanan sudah
berubah, ini bisa mengurangi jumlah pelanggan. Karena, ada sebagian pelanggan
yang kecewa dengan berubah-ubahnya rasa. Ini menjadi resiko bisnis kuliner Banana
Kobs tersendiri. Kesuksesan sebuah bisnis kuliner manakala rasa kulinernya bisa
terjaga. Kalau resep olahan kulinernya enak, tentunya harus dipertahankan. Kalau
tidak bisa dipertahankan, ini menjadi resiko bisnis. Untuk mengatasi masalah ini
dapat dilakukan dengan menentukan bahan-bahan pembuat kuliner Banana Kobs
sesuai takarannya. Di sini diperlukan uji coba kepada beberapa orang agar dapat
menghasilkan cita rasa yang sesuai dengan lidah konsumen.

 Risiko Kurang Puasnya Pelayanan


Kesan pertama konsumen merupakan salah satu hal yang sangat penting.
Layanan konsumen yang buruk seringkali menjadi titik yang dapat merubah opini
konsumen terhadap produk yang dijual. Rasa makanan yang tersaji mungkin luar
biasa, tetapi jika layanan yang diberikan buruk, maka konsumen akan mengingatnya
dan mungkin tidak akan kembali. Kemungkinan lainnya adalah konsumen akan
memberitahukan orang-orang di sekitarnya untuk tidak pergi atau memesan
makanan yang dijual. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini maka pihak
manajer harus memberikan pelatihan khusus bagi karyawan yang dipekerjakan atau
bisa juga melakukan seleksi yang ketat dalam pemilihan karyawan.

 Risiko Kerusakan Bahan Makanan


Semua bisnis kuliner akan menghadapi resiko kerusakan bahan makanan
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk Banana Kobs memiliki
ketahanan yang rendah sehingga hanya dapat bertahan beberapa hari hingga minggu
saja. Hal ini terjadi karena makanan yang dijual bukan merupakan produk kemasan
dan ada dimana kondisi pelanggan tidak sesuai dengan target penjualan. Untuk itu,
karyawan harus pandai untuk mengelola dan menyimpannya bahan makanan agar
tidak mudah busuk, rusak, bau, dll.
 Resiko Padamnya Listrik
Padamnya listrik merupakan sesuatu hal yang tidak dapat diprediksi
kejadiaannya dan merupakan musibah yang bisa sewaktu-waktu datang. Padamnya
listrik dapat mengakibatkan pembuatan produk menjadi terbengkalai. Untuk
menangani masalah seperti ini dapat buatkan solusinya seperti menyediakan genset
yang dapat digunakan apabila tejadi pemadaman listrik.

 Resiko Kerampokan
Resiko kerampokan merupakan resiko yang jarang terjadi namum
kerampokan masih tetap sebuah resiko. Diera sekaran ini krisis ekonomi banyak
terjadi dimana-mana dan ini lah yang membuat sebagian orang yang melandasi niat
mereka untuk melakukan kasus pencurian maupun perampokan. Oleh karena itu
resiko kerampokan atau kehilangan suatu barang tidak dapat dihilangkan. Namun hal
ini dapat diantisipasi atau dicegah dengan melakukan pengawasan yang ketat pada
saat jam kerja dan untuk tambahan memasang cctv atau kamera pengintai untuk
mengetahui serta pengawasi jalannya kegiatan operasi serta mengawasi pengunjung
yang datang.

b. Penilaian Risiko
Berdasarkan risiko-risiko yang telah diidentifikasi, dapat diketahui bahwa risiko
paling besar yang dapat terjadi pada Usaha Kuliner Banana Kobs adalah risiko
perubahan rasa sehingga berujung pada kehilangan pelanggan. Selain itu, risiko kurang
puasnya pelayanan patut untuk diwaspadaii karena layanan konsumen yang buruk
seringkali menjadi titik yang dapat merubah opini konsumen terhadap produk yang
dijual. Untuk itu, maka pihak manajer harus memberikan pelatihan khusus bagi
karyawan yang dipekerjakan dan tentunya risiko-risiko tersebut harus dikelola dengan
baik agar risiko-risiko ini menjadi sebuah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.

c. Pengelolaan Risiko

Penghindaran risiko yang harus dilakukan oleh Usaha Banana Kobs adalah
usaha terhenti dan kehilangan branding perusahaan. Risiko ini harus dihindari karena
ketika usaha terhenti akan memengaruhi keluarga dari owner itu sendiri, sehingga tidak
ada pemasukan dari usahanya. Oleh karena itu, penting untuk mengelola risiko yang
ada, agar tidak menimbulkan bencana atau kerugian yang berarti.

Anda mungkin juga menyukai