Anda di halaman 1dari 8

RISIKO UMKM DI MASA PANDEMI COVID-19

Windi Setiani
A1 Admninistrasi Niaga
Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Windisetianii27@gmail.com

Abstract
In a business there will always be risks that must be faced by a business actor,
because of the uncertainty in a business, it is predicted to cause losses. Likewise
in micro, small and medium enterprises  (SME) because they have less strong
capital to maintain their business. And can lead to risks that result in operational
disruptions, financial losses and can even lead to bankruptcy. Although in
business there are many various risks, they can also be detected early so that the
impact that may arise can be anticipated. Risk prevention so that these risks do
not occur and create disruption to the business is usually referred to as risk
management. The purpose of this study is to identify risks and sources of risks that
arise in the business. And conduct an assessment of the risks that may arise, and
analyze the strategies that will be carried out by micro-enterprises using a SWOT
analysis. From the results of this study, it can be concluded that supply risk and
marketing risk are in an unsafe zone, thus requiring risk responses such as
cooperation and support from various sources.

Keywords :  (SME), SWOT analysis, risk management, supply risk.

Abstrak
Sebuah bisnis akan selalu ada yang namanya risiko dan harus diterima oleh
seorang pelaku usaha, karena adanya ketidak pastian dalam sebuah bisnis maka
diprediksi bisa menyebabkan kerugian. Begitu juga dalam usaha mikro kecil dan
menengah harus mempuyai modal yang kuat apabila ingin mempertahankan
usahanya. Dan adapun risiko yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap
operasional, kerugian finansial dan juga dapat menyebabkan kemusnahan sebuah
usaha/bangkrut. Meskipun dalam usaha banyak beragam risiko, akan tetapi dapat
juga ditelaah lebih awal agar dapat dicegah dampak yang memungkin akan timbul
pada subuah usaha. Pencegahan risiko agar risiko tersebut tidak terjadi dan
membuat gangguan dalam sebuah usaha yaitu disebut dengan manajemen risiko
(risk management). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko dan juga
sumber risiko yang timbul pada usaha. Untuk dilakukannya penilaian terhadap
risiko kemungkinan akan muncul, serta dilakukannya analisis dan strategi yang
akan dilakukan oleh usaha mikro, dengan menggunakan analisa SWOT. Hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa risiko supply dan risiko pemasaran berada
pada daerah yang tidak aman, akibatnya membutuhkan gerakam risiko seperti
kerjasama dan juga dukungan dari beberapa sumber.

Kata Kunci : UMKM, analisa SWOT, risk management, risiko supply.

PENDAHULUAN
UMKM yaitu suatu upaya usaha yang memerlukan peran yang sangat
penting untuk bertumbuhnya ekonomi di Indonesia, UMKM juga memiliki peran
penyerapan ketenaga kerjaan danjuga distribuisi dari sebuah hasil pembangunan.
UMKM juga mendukung lajunya pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang dapat
mendongkrak sektor perekonomian terhadap masyarakat secara mandiri.
Makadari itu UMKM adalah salah satu sector usaha yang diunggulkan oleh Bank
Indonesia guna membantu bertumbuhnya perekonomian, dari sector jasa juga
memiliki kontribusi yang sangat besar pada perekonomian dan juga perdagangan
di Indonesia.

Perekonomian di Indonesia, selain ada UMKM ada juga UKM dan


digambarkan sebagai bagian yang mempunyai peran yang penting bagi
perkembangan perekonomian. Maka dari itu masyarakat yang yang berpendidikan
rendah hidup dalam usaha yang kecil dan juga membuka usaha dalam sektor
tradisional ataupun modern. UKM dimiliki oleh warga Indonesia dengan bentuk
usaha persorangan, koperasi atau perusahaan. UKM juga umumnya merupakan
usaha peroranagan, misalnya laundry, warung, restoran local/kedai, toko baju,
perusahan konveksi local, dll.

UKM juga dipandang dapat menjadi sebuah usaha masa depan yang
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing. Dalam setiap
tahunnya sering mengalami perkembangan seiring adanya perubahan gaya hidup,
inovasi sangat diperlukan dalam bisnis dan pekerjaan, dan juga membutuhkan
aspek yang praktis dan cepat untuk kehidupan.

Usaha Mikro atau dengan lingkup kecil, yang biasa dikenal sebagai UKM
seperti Warteg yaitu bentuk bisnis dibidang resto yang tergolong masih bisa
dikelola oleh perorangan serta tradisional. Penyajiannya juga menu-menu
makanan serta didampingi minuman sederhana dan terkesan seadanya.

Namun pada tahun 2020 kondisi mengalami perubahan yang drastis pada
perekonomian Indinesia khususnya untuk para pedagang atau UMKM. Pada
pertengahan maret 2020 pemerintah memberi saran agar diberlakukannya social
distance dan juga stay at home sampai pada awal mei 2020 lalu merubah kondisi
kehidupan para usaha UMKM.
Pada tahun 2020 saat beberapa negara mengalami pandemic, juga bencana
akibat dari menyebarnya virus corona yang mematikan sekali, lalu hampir seluruh
negara memberitahukan dengan pencegahan agar seluruh masyarakat berantisipasi
dari adanya penyebaran virus yang mengerikan ini. Jumlah korban yang menerus
bertambah setiap harinya sehingga banyak jiwa yang direnggut nyawanya.

Salah satu negara yang terkena dampak dari penyebaran covid19 adalah
negara Indonesia dan perlu dilakukannya berbagai tindakan antisipasi dengan cara
memberikan saran dan juga melakukan social distance. Adapun saran untuk WFH
dan menutup hampir seluruh sector layanan public.

Pandemi covid ini memiliki dampak yang besar pada berjalannya bisnis
mikro ini. Adapun hasil peninjauan 96% seorang usahawan mengaku sudah
mengalami dampak negative semenjak adanya pandemic ini. Dan 75%
mengalami penurunan penjualan yang sangat signifikan. Selain itu terdapat 51%
usahawan kemungkinan besar akan bertahan hanya tiga bulan kedepan saja. 67%
usahawan dalam ketidakpastian perolehan modal, 75% tidak diberikan tangguhan
di masa krisis ini, dan yang terakhir sebanyak 13% usahawan memiliki rencana
dan menemukam solusi untuk mempertahankan bisnisnya.

Di sisi lain pemerintah oleh Kementrian koperasi dan UKM sudah


membuka sebuah pelayanan dengan tujuan sebagaimana tempat gugatan untuk
UMKM ataupun UKM yang upayanya mengalami kerugian besar karena covid
19. Pemerintah juga sudah menyiapkan program-program untuk mengantisipasi
dampak covid19, yaitu dengan pengajuan stimulus daya beli UMKM dan
koperasi, program belanja di toko sekitar guna memperbaki perekonomian.

Dengan adanya penuruan pendapatan dan juga ada beberapa ratus


usahawan UMKM menutup usahanya sesudah ada pemberitahuan dari
pemerintah, dan juga menutup berbagai instansi layanan public yang diwajibkan
masyarakat menggunakan masker dan jaga jarak. Bahkan pada pertengahan Mei
2020 mengadakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), kebijakan tersebut
membuat kontroversi pro dan kontra. Alasannya adalah untuk pengamanan dan
penanganana penyebaran virus, maka dari itu beberapa daerah menutup
kawasannya.

Pandemi covid 19 memberikan dampak terhadap perekonomian nasional,


khususnya untu pelaku usahawan di sektor mikro/kecil. Hampir sebagian lumpuh
dan diambang kebangkutan karena pandemic ini. Maka dari itu tujan dari
penelitian ini untuk mengkaji aspek pengelolaan UMKM dan juga cara pelaku
usaha dapat mempertahankan usahanya ditengah pandemic covid 19. Adapun
upaya pemerintah menyelenggarakan penganggaran dana ratusan triliun untuk
menopang UMKM dan juga koporasi supaya bertahan untuk menghadapi
pandemic covid 19 ini.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Clifford (2006) Risiko adalah ketika suatu peristiwa yang tidak
pasti terjadi penyebab negatif dan negative positif untuk keberlanjutan organisasi.
Bahaya ketidakpastian salah. Ketidakpastian mencakup beberapa jangkauan yang
lebih luas, risiko hanya sebagian tentang "ketidakpastian". Meskipun aktif tentang
risiko dan risiko yang berbeda ketidakpastian dapat mempengaruhi dampak usaha
untuk pengoperasian bisnis yang diperlukan manajemen yang tepat.

Kita bisa menentukan manajemen risiko identifikasi dan kelola peristiwa


dan ancaman internal dari dapat mempengaruhi luar keberhasilan organisasi.

Dengan manajemen risiko peristiwa yang menyebabkan risiko dapat


diidentifikasi. Setelah identifikasi kita dapat melihat hasil dari setiap acara,
sehingga dapat meminimalkannya dampak dari risiko yang kemungkin terjadi.
Kegiatan ini akan dilakukan sebelum risiko muncul dan tindakan pencegahan
yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat rencana tanggap darurat yang dapat
digunakan ketika ada risiko, tampaknya mengurangi dampaknya ini negatif untuk
keberlanjutan organisasi.

Beberapa tahapan proses manajemen risiko secara garis besar :

1. Mengidentifikasi Risiko
Identifisaksi mengapa,apa dan juga bagaimana beberapa faktor yang dapat
memengaruhi terjadinya risiko didalamnya. Cara yang perlu dilakukan
dalam tahapan indentifikasi risiko yaitu brainstorming, analisa SWOT,
checklist, metode delphi, interview, dll.
2. Adanya penilaian dalam Risiko
Menentukan tingkat probilitas, kesulitan dalam mendeteksi risiko. Dan
penilaian risiko secara kuantitatif berhasil, tidak hanya secara kualitatif.
Setelah itu tingkat risiko yang ada dibuat tingkat prioritas manajemen.
3. Mengembangkan Rencana untuk tindakan risiko
Hasil dari penilaian risiko. identifikasi risiko yang sedang dihadapi dengan
efek tertentu. Dalam menanggapi risiko baru ini dapat membuat rencana
atau tanggapan darurat. Menanggapi risiko bisa diambil dengan
menghapus risiko yang signifikan. Hilangkan semua kemungkinan dan
minimalkan kerugian serta risiko upaya untuk menerapkan minimal dan
kendalikan kerugian risiko berarti mengambil semuanya atau bagian dari
risiko, dan pemindahan/ pemindahan risiko. Hal tersebut dilakukan dengan
bergerak dengan kemungkinan kerugian/risiko misalnya ke pihak lain
atau perusahaan asuransi.
4. Pengontrolan Risiko
Mengontrol setiap risiko tentang apa yang membuat dan memproses
change management yang berarti pada tahapan ini mengembalikan
tahapan awal apabila terjadinya risiko. Tahapan ini juga melakukan
monitoring dan juga riview terhadap hasil dari sistem manajemen risiko
yang sedang dilakukan dan mengidentifikasi perubahan-perubahan yang
ada.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini ditunjukan untuk UMKM yang berada di Kota Tasikmalaya.
Dengan dipilihnya UMKM di Kota Tasikmalaya ini sebagai objek penelitian.
Peneliti memerlukan analisa agar tahu berapa banyak perkembangan dalam
UMKM untuk kemajuan dan juga majunya perekonomi di Kota Tasikmalaya.

Ada beberapa factor yang harus diperhatikan saat penelitian yaitu, modal,
tenaga kerja, lama pendirian, omzet, trik dalam sebuah inovasi usaha dan
kepemimpinan UMKM tersebut. Analisis ini juga dilakukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Risiko proses perkuliahan semester genap tahun
2020/2021.

Artikel yang saya buat menggunakan metode strategi kualitatif, ialah


syarat dalam analisis yang datanya dapat menghasilkan deskriptif materi dan juga
sikap yang bisa dianalisa dari subjek itu sendiri. Selain itu menggunakan data
kualitatif sebagai dasar untuk memberikan interpestasi pada pertemuan lapangan.
Untuk keunggulan hasil analisis dalam ilmu sosial diperlukan ketelitian dalam
memilih juga memakai teknik analisa itu seendiri.

Dengan memastikan teknik analisa tentunya bukan hal gampang, namun


banyak sekali alternative dalam teknik analisa yang bisa dipakai satu dan lainnya
dapat melengkapinya. Analisis ini bertujuan untuk mengungkapkan efek dari
berbagai variable dan bisa kita identifikasikan, seseorang peneliti lebih dominan
memakai teknik deskriptif analisis tujuannya untuk pemberitahuan dan juga
ungkapkan sistematis antara 2 variable ataupun banyak, dan juga untuk
membuktikan 1 atau banyaknya hipotesis yang sudah diterangkan.

Dengan dilakukannya analisis deskriptif ini dapat memakai teknik kontrol


yang diinginkan mendapat pandangan untuk kerataan tautan antar variable yang
ditelaah dan dapat dinilai langsung. Pembahasan ini selaian memakai teknik
kualitatif yaitu agar tahu dampak variable yang telah dianalisis, dan dapat
memakai teknik kualitatif agar mendorong interprestasi pada reaksi temuan di
lapangan.

Analisis juga memakai pungutan sampel caranya yaitu probability


sampling atau Proportionalestratifiled random sampling (populasi tidak
homogen) artinya pembawaan sampel bebas dan melihat jenjang yang ada. Atau
bisa disebut setiap jenjang diwakili sesuai dengan porsinya.
Sedangkan untuk pengumpulan data, analisis ini memerlukan teknis
pengolahan juga teknis konsultasi. Lalu intrumen dalam penelitian ini yaitu
meliputi variable-variable diantaranya strategi inovasi, orientasi kepemimpinan,
tingkat investasi juga performa dalam sebuah usaha. Penggolongan data yang
dapat dikerjakan secara sama dan melalui jangka pelaksanaa akumulasi data.

PEMBAHASAN
A. Definis UMKM

Konsep dari UKM atau UMKM adalah usaha yang dimiliki perseorangan
ataupun badan usaha perseorangan yang produktif diberbagai bidadang usaha, dan
sudah memenuhi kriteria yang telah tertulis dalam Undang-Undang. Aset dalam
usaha ini minimal Rp. 50.000.000,- sedangkan omsetnya maksimal Rp.
300.000.000,-.

Perekonomian di Indonesia yaitu UMKM adalah sekelompok bisnis yang


mempunyai jumlah yang sangat besar. Bukan hanya itu, kelompok usaha
membuktikan dapat mempertahankan usahanya meskipun banyak sekali ancaman
ataupun badai krisis ekonomi. Maka dari itu sudah menjadi keharusan bagi
seorang pelaku usaha untuk melakukan penguatan dalam kelompok UMKM yang
dapat melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha yang termasuk ke dalam
UMKM yaitu telah diatur dalam hokum berdasarkan Undang-Undang.

UKM atau usaha kecil menengah adalah upaya yang dijalankan oleh
perorangan dan bukan bagian dari usaha yang menengah atau usaha dalam
jakauan besar. Asetnya juga sekitar Rp. 50.000.000,- / Rp. 500.000.000,-
omsetnya Rp. 300.000.000,- / Rp. 2.500.000.000,-.

Dalam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang
dipergunakan, yaitu sebagai berikut :

1. Usaha mikro

Usaha produktif yang dimiliki oleh perseorangan atau badan usaha


perseorangan yang telah memenuhi kriteria usaha mikro yang sudah diatur
oleh Undang-Undang.

2. Usaha kecil

Usaha ekonomi yang produktif dan berdiri sendiri lalu dilakukan oleh
perseorangan ataupun badan usaha yang bukan merupakan dari anak
perusahaan/cabang yang memiliki dikuasai dan menjadi bagian. Baik secara
langsung atau tidak dengan usaha menengah atau besar yang memenuhi
kriteria usaha kecil.

3. Usaha menengah

Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan melakukannya oleh


perseorangan ataupun badan usaha yang bukan cabang atau anak dari
perusahaan dan dari bagian baik secara langsung atau tidak langsung dengan
usaha kecil atau besar dengan kekayaan bersih ataupun hasil dari penjualan
tahunan.

Dengan majunya UMKM di Indonesia ini tidak terlepas dari berbagai factor
yang dapat mendorong terjadinya kemajuan ekonomi. Ada beberapa pandangan
dan juga penelitian, yaitu adanya faktor-faktor yang mendorong majunya
perkembangan UMKM di Indonesia, di antaranya sebagai berikut :

1. Penggunaan teknologi, informasi dan komunikasi


2. Kemudahan pinjaman modal usaha
3. Menurunnya tariff PPH final

B. Pandemi Covid-19 (Virus Corona)

1. Situasi Pandemi

Pandemi merupakan tingkatan penyebaran penyakit yang tergolong sangat


tinggi.

Penyakit bisa dikatakan pandemi ialah penyakit yang penyebarannya cepat ke


seluruh dunia dengan tingkatan infeksi yang sangat tinggi. Penyakit pandemic
yang meluas dengan jumlah orang yang terinfeksi yang stabil dan bukan
merupakan pandemic.

2. Dampak Ekonomi

Adanya penyusutan harga saham di dunia, dan Indeks harga saham gabungan

(IHSG) juga memburuk. Perlambatan ekonomi di Indonesia akibat menurunnya


kegiatan ekonomi , Bank Indonesia memangkas suku bunga yang besar.
Perdagangan saham dihentikan kareba pandemic, selain itu perdagangan Bursa
efek Indonesia mengalami pemberhentian perdagangan (trading halt). Kondisi
UMKM sebagai pelaku usaha diketahui mengalami penurunanpendapatan dan ada
juga beberapa diantara pelaku usaha yang merasa tidak maampu bertahan. Ada
beberapa UMKM yang diteliti telah tutp atau gulung tikar, dari penelitian ini
diketahui besarnya prosentase penurunan omset dalam jangka waktu hanya 3
bulan saja.
KESIMPULAN

Dalam usaha atau bisnis akan selalu ada yang namanya risiko dan harus
dihadapi oleh seorang pelaku usaha, karena adanya ketidak pastian dalam sebuah
bisnis maka diprediksi bisa menyebabkan kerugian. Begitu juga dalam UMKM
karena memiliki modal yang kurang begitu kuat untuk mempertahankan
usahanya. Penyebab dari risiko yang mengakibatkan gangguan pada operasional,
kerugian pada finansial dan bisa menyebabkan pailit atau biasa disebut
kebangkrutan. Meskipun dalam usaha banyak beragam risiko, akan tetapi dapat
juga dianalisis dahulu supaya mencegah pengaruh yang mungkin akan ada.
Penelitian tujuannya agar bisa mengidentifikasi risiko dan dampak yang terjadi
pada sebuah usaha.

Anda mungkin juga menyukai