Anda di halaman 1dari 3

TUGAS REVIEW JURNAL

PELATIHAN MANAJEMEN RESIKO BAGI USAHA MIKRO


KECIL DAN MENENGAH DI ERA PANDEMI COVID-19

Mata Kuliah: Manajemen Risiko


Dosen Pengampu: Dr. Nurul Qomariah, MM.

Disusun oleh:
Yeni Amaliya : 2110411245
Laksita Arum Kinanti : 2110411248
Lailatul Karomah : 2110411253
Aulya Nur Hidayati : 2110411269

PROGAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2023
Judul Penelitian Manajemen Resiko Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di
Era Pandemi Covid-19
Penulis Aris Susetyo dan Anton Prasetyo
Jurnal Community Servise and Empowerment
Volume dan No Vol. 1, No. 1.
Tahun 2020
Abstrak Dalam setiap usaha resiko akan selalu dihadapi oleh para pelaku usaha
karena adanya ketidakpastian yang berakibat pada kerugian. Usaha kecil
menengah yang memiliki latar belakang modal yang kurang kuat,
menyebabkan risiko yang berakibat pada gangguan operasional, kerugian
finansial dan bahkan akan mengarah pada kebangkrutan. Walaupun
risiko beragam, namun risiko dapat dideteksi lebih awal sehingga dapat
diantisipasi dampak yang mungkin timbul. Kebanyakan usaha kecil
menengah jarang melakukan pengelolaan risiko dan melakukan
manajemen strategi dalam bisnisnya. Tujuan pelatihan pengelolaan
manajemen resiko adalah untuk mengidentifikasi sumber resiko dan
melakukan analisis terhadap strategi yang akan dihadapi. Setelah
dilakukan pelatihan para pelaku usaha dapat mengidentifikasi
permasalahan, menganalisis masalah dan melakukan pemecahan masalah
secara mandiri.
Pendahuluan Risiko merupakan suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan
(anticipated) maupun yang tidak dapat diperkirakan (unanticipated).
Bencana adalah sebuah kondisi ketidakpastian (uncertainty) dengan pola
kemunculan yang tidak erduga. Dalam situasi bencana, maka sektor
UMKM menjadi sektor usaha yang terkena dampak besar. Sedangkan
fungsi utama manajemen risiko adalah untuk mengantispasi
ketidakpastian bisnis. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa dalam dunia
bisnis pengetahuan tentang manajemen resiko merupakan salah satu
elemen penting dalam pengelolaan bisnis.
Tinjauan Tinjauan Pustaka tidak dijelaskan secara khusus pada artikel ini, namun
Pustaka setelah dibaca kembali akan muncul 2 hasil yakni :
1. Berdasarkan klasifikasi Cochrane (2004), model manajemen
risiko bisnis bagi UMKM bermanfaat untuk mengantisipasi
dampak sistemik atau dampak tidak langsung dari bencana.
Namun suatu usaha untuk mengurangi atau memperkecil risiko
tetap dapat dilakukan dengan melakukan suatu pengendalian
risiko terhadap ketidakpastian seperti kecelakaan kerja, bencana
alam, perampokan, pencurian dan kebangkrutan
(Muslich,2007).
2. Secara teoritik dalam manajemen resiko bentuk resiko ada 2
meliputi pertama Pure Risk (Risiko Murni), yaitu suatu risiko
yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan apabila
tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugian namun juga
tidak menimbulkan keuntungan. Kedua speculative risk (risiko
Sekulatif), yaitu risiko yang berkaitan dengan terjadinya tiga
kemungkinan.
Metode Metode pelatihan yang digunakan meliputi pemberian materi oleh mentor
Penelitian dan pemaparan oleh peserta dilanjutkan dengan diskusi dan ekspose
produk. Sebelum dilakukan pelatihan terlebih dahulu dilakukan pre test
dan diakhir pelatihan dilakukan post test. Tujuan dari pre test dan post
test untuk mengetahui kemampuan masing-masing UMKM dalam
menghadapi resiko bisnis dan solusinya. Materi yang disampaikan
meliputi rendahnya akses sumber daya produktif, rendahnya kualitas
sumer daya manusia, rendahnya produktivitas, tingginya biaya
transaksi/usaha, rendahnya daya saing dankurangnya kesiapan UMKM
dalam menghadapi ketidakpastian seperti pada masa pandemi seperti ini.
Hasil dan Manajemen keuangan menjadi core berkembangnya bisnis dan
Pembahasan permasalahan, banyak pelaku UMKM. Sedikit pada pelaku UMKM yang
tidak memperhatikan pengelolaan keuangan bisnis. Hal tersebut tentunya
berakibat pengelolaan keuangan tidak bekerja secara efisien. Solusi
permasalahan UMKM mengenai manajemen keuangan ini tentang
bagaimana para pelaku UMKM bisa mengelola keuangan dengan sebaik
mungkin salah satunya dengan melakukan pembukuan keuangan.
Resiko yang sering muncul di UMKM meliputi pertama risiko produk
atau jasa. Hal ini dapat kita lihat dari banyak UMKM yang terlalu fokus
pada proses produksi sehingga terkadang distribusi menjadi kurang
fokus dan ditempatkan pada nomor ke sekian.
Dalam setiap pengelolaan risiko, sebagai pemilik usaha dituntut cermat
dan tepat mengambil keputusan yaitu dengan menetapkan prioritas
masalah yang harus diselesaikan dengan memperkirakan skenario
terburuk yang mungkin akan terjadi. Oleh karena itu pelaku UMKM
dianjurkan untuk memiliki asuransi sebagai proteksi dan terhadap
ancaman yang datang dalam usaha.
Kesimpulan Dari hasil pelatihan pada saat post test disimpulkan bahwa banyak
banyak pelaku UMKM yang merasa yakin bahwa usahanya akan tumbuh
dan dapat memperluas pemasaran, namun terkendala dari sisi modal yang
terbatas. Pelaku UMKM di Kebumen banyak yang tidak memperhatikan
pengelolaan keuangan bisnis. Banyak UMKM yang terlalu fokus pada
proses produksi tanpa memperhatikan pemasaran, distribusi barang &
pemasaran kurang tepat, kurangnya channel untuk pendistribusian
barang. UMKM di Kebumen belum memiliki asuransi sebagai proteksi
dan terhadap ancaman yang datang dalam usaha, sehingga adanya Covid
19 banyak UMKM yang gulung tikar akibat kekurangsiapan dalam
manajemen usahanya.
Referensi Susetyo, A., & Prasetyo, A. (2020). Pelatihan Manajemen Resiko Bagi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Era Pandemi Covid-19. JCSE:
Journal of Community Service and Empowerment, 1(1), 81-87. Retrieved
from
https://journal.stieputrabangsa.ac.id/index.php/jcse/article/view/681

Anda mungkin juga menyukai