Anda di halaman 1dari 11

Laporan Harian

Paraf Nilai

FISIKA DASAR

Oleh :
Nama : Dikel Fadila Asnora
Nim : 2205903030056
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Industri
Kelompok : 1 (Satu)
Asisten : Ade Mulia Dharma
Pratikum Ke : 2 (Dua)

LABORATORIUM TERPADU
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
ALUE PEUNYARENG - ACEH BARAT
2023
HUKUM ARCHIMEDES

I. JUDUL PRAKTIKUM : HUKUM ARCHIMEDES


II. TANGGAL PRAKTIKUM : 27 Februari 2023
III. TUJUAN PRAKTIKUM :
a. Untuk membuktikan peristiwa tenggelam, melayang dan mengapungnya
suatu benda dan apa pengaruh garam yang dicampurkan dalam air
terhadap keadaan benda tersebut.
b. Untuk mengukur volume benda yang tidak beraturan.

IV. LANDASAN TEORI


Hukum archimedes adalah salah satu konsep dalam dunia fisika. Dimana,
menjelaskan hubungan terkait berat sebuah benda yang tercelup kedalam air
dengan gaya apung atau gaya keatas pada benda tersebut. Hal ini dikarenakan
setiap benda memiliki massa tersendiri yang akan memberikan sebuah tekanan
kepada benda disekitarnya terkhusus benda cair. Disamping memberikan sebuah
tekanan, bendapun akan memberikan suatu gaya pada benda yang ada
disekelilingnya (Adnan, 2018).
Archimedes, yang berbunyi yaitu suatu benda yang terbenam secara
keseluruhan atau sebagian dalam suatu aliran sama dengan berat volume yang
dipindahkan oleh benda tersebut. Dengan kata lain gaya apung pada suatu benda
yang dicelupkan dalam suatu aliran sama dengan berat aliran yang diindahkan
oleh benda tersebut (Dirasutisna, 2020).
Archimedes dikenal sebagai ahli matematika, optika, dan astronomi. Ia
menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan hukum
archimedes, yang berbunyi “jika benda dimasukkan kedalam zat cair, baik
sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya dorong keatas sebesar berat
fluida yang dipindahkan itu.” Dengan kata lain, berat benda seolah-olah menjadi
lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ketas yang disebut gaya Archimedes
(Erdian, 2020).
Gaya apung pada benda yang dicelupkan kedalam aliran adalah sama
dengan berat aliran yang dipindahkan oleh benda itu. Fluida yang dipindahkan
Merujuk untuk volume aliran yang besarnya sama dengan volume bagian benda
yang masuk kedalam cairan. Jika suatu benda dicelupkan kewadah yang awalnya
terisi penuh oleh udara, udara yang tumpah dari wadah tersebut merupakan
volume udara yang dipindahkan oleh benda tersebut (Giancoli, 2019).

V. ALAT DAN BAHAN


Tabel 2.1 Alat Dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah
1 Gelas 1
2 Telur 1
3 Air 30 ml
4 Garam 1 pcs
5 Sendok 1
6 Tisu Seperlunya

VI. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.
2. Gelas diberi air dengan ukuran 20/30 ml, Kemudian gelas dialasi
dengan tisu agar tidak basah lantainya pada saat pratikum berlangsung.
3. Pertama-tama telur dimasukkan dalam gelas yang berisi air tanpa
campuran garam kemudian amati yang terjadi.
4. Setelah itu masukkan satu sendok garam kedalam gelas tersebut dan
aduk perlahan-lahan sampai merata. Kemudian amati keadaan yang
terjadi pada telur tersebut.
5. Masukkan lagi penambahan satu sendok garam dan aduk secara
perlahan-lahan sampai merata. Amati keadaan yang terjadi pada telur
tersebut.
6. Lakukan seterusnya sampai mendapatkan keadaan telur sesuai yang
kita perlukan dan inginkan.
7. Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan dan buatlah tabel
pengamatan untuk mrmpermudah untuk memahaminya.
8. Setelah selesai pratikum bersihkan dan rapikan alat dan bahan sisa
pratikum tersebut.
VII. TABEL PENGAMATAN
Tabel 2.2 Data Pengukuran Volume Benda Yang Tidak Beraturan
Nama Volume Gambar

V1 = 250 ml
Percobaan 1
V2 = 300 ml

V1 = 300 ml
Percobaan 2
V2 = 350 ml

V1 = 350 ml
Percobaan 3
V2 = 400 ml

V1 = 400 ml
Percobaan 4
V2 = 450 ml
V1 = 450 ml
Percobaan 5
V2 = 500 ml

Tabel 2.3 Data Pengamatan Pengaruh Garam


Banyaknya Peristiwa
Garam yang Gambar
(sendok) Terjadi

- Tenggelam

1 Sedikit
Melayang

2 Melayang
1 Sedikit
3
2 Mengapung

1 Mengapung
5
2

VIII. PENGOLAHAN DATA


A. Pengolahan Pengukuran Volume Benda Yang Tidak Beraturan
1) Percobaan 1
Diketahui : V1 = 250 ml
: V2 = 300 ml
: Δv = V2 – V1
= 300 ml – 250 ml
= 50 ml = 0,00005 m3
kg 3
:ρ = 1000
m
N
:g = 10
kg
Ditanya : FA?
Penyelesaian : FA = ρ.v.g
kg 3 N
= 1000 . 0,00005 m3. 10
m kg
= 0,5 N
2) Percobaan 2
Diketahui : V1 = 300 ml
: V2 = 350 ml
: Δv = V2 – V1
= 350 ml – 300 ml
= 50 ml = 0,00005 m3
kg 3
:ρ = 1000
m
N
:g = 10
kg
Ditanya : FA?
Penyelesaian : FA = ρ.v.g
kg 3 N
= 1000 . 0,00005 m3. 10
m kg
= 0,5 N

3) Percobaan 3
Diketahui : V1 = 350 ml
: V2 = 400 ml
: Δv = V2 – V1
= 400 ml – 350 ml
= 50 ml = 0,00005 m3
kg 3
:ρ = 1000
m
N
:g = 10
kg
Ditanya : FA?
Penyelesaian : FA = ρ.v.g
kg 3 N
= 1000 . 0,00005 m3. 10
m kg
= 0,5 N

4) Percobaan 4
Diketahui : V1 = 400 ml
: V2 = 450 ml
: Δv = V2 – V1
= 450 ml – 400 ml
= 50 ml = 0,00005 m3
kg 3
:ρ = 1000
m
N
:g = 10
kg
Ditanya : FA?
Penyelesaian : FA = ρ.v.g
kg 3 N
= 1000 . 0,00005 m3. 10
m kg
= 0,5 N

5) Percobaan 5
Diketahui : V1 = 450 ml
: V2 = 500 ml
: Δv = V2 – V1
= 500 ml – 450 ml
= 50 ml = 0,00005 m3
kg 3
:ρ = 1000
m
N
:g = 10
kg
Ditanya : FA?
Penyelesaian : FA = ρ.v.g
kg 3 N
= 1000 . 0,00005 m3. 10
m kg
= 0,5 N

IX. PEMBAHASAN
Hukum Archimedes menjelaskan hubungan antara gaya berat dan gaya ke
atas (gaya apung) pada suatu benda jika dimasukkan ke dalam fluida.
Akibat adanya gaya angkat ke atas (gaya apung), benda yang ada di dalam
fluida, beratnya akan berkurang. Sehingga, benda yang diangkat di dalam
fluida akan terasa lebih ringan dibandingkan ketika diangkat di darat.
Hukum Archimedes berbunyi: “Sebuah benda yang dicelupkan seluruhnya
atau sebagian dalam zat cair, akan mengalami gaya ke atas yang besarnya
sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”.
Besarnya gaya keatas menurut hukum Archimedes ditulis dengan
persamaan:
FA = ρ.v.g
Keterangan : FA = Gaya ke atas (N)
V = volume benda yang tercelup (m3)
ρ = massa jenis zat cair (kg/)
G = percepatan gravitasi (N/kg)
Penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari cukup
sering jumpai di sekeliling lingkungan pada berbagai kegiatan. Berikut ini
adalah contoh-contoh penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-
hari seperti kapal selam, jembatan apung, dan rakit.
Fungsi garam dalam hukum archimedes yaitu untuk meningkatkan
idensitas air, seperti yang kita sudah buktikan tadi dengan sebuah telur yang
belum di beri sedikitpun garam telur tersebut masih dalam keadaan tenggelam,
lalu perlahan diberikan garam. Karena densitas air terus meningkat, maka telur
akan terangkat sedikit demi sedikit hingga terapung. Penambahan garam akan
mengubah massa jenis air menjadi semakin besar. Perubahan massa jenis air
ini disebabkan karena penambahan garam secara terus menerus yang
menyebabkan massa jenis air semakin besar.

X. KESIMPULAN
a) Hukum Archimedes adalah hukum menjelaskan adanya gaya yang
mempengaruhi benda pada zat cair. Zat cair memiliki suatu kemampuan
memberikan sebuah tekanan kepada benda-benda disekitarnya. Selain itu,
zat cair juga memiliki gaya yang diberikan ke benda-benda di sekitarnya.
Garam dapat menambahkan atau memperbesar massa jenis air.
b) Suatu benda dikatakan tenggelam, karena massa jenis benda lebih besar
dari pada massa jenis air, suatu benda dikatakan melayang, karena massa
jenis benda sama dengan massa jenis air dan suatu benda dikatakan
mengapung karena massa jenis benda lebih kecil dari pada massa jenis air.
DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Muhammad. 2018. Fisika Teknik Hukum Archimedes. Wahana Jurnal


Pendidikan. Vol 13. No. 24: 114

Dirasutisna. 2020. Dasar-Dasar Fisika Mekanika dan Fisika Fluida dalam


Sistem Satuan Internasional. Jakarta: Penerbit UniversitasTrisakti.

Erdian, 2020. Hukum Archimedes. Erascience. Tidar. Magelang

Giancoli, Douglas C. 2019. Fisika. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai