LAPORAN PRATIKUM
KIMIA DASAR
“ IODATOMETRI ”
Ⅰ. JUDUL : IODATOMETRI
Ⅲ. Landasan Teori
B. Bahan
1. Aquadest (H2O)
2. Asam askobat (vit.c)
3. Asam klorida (HC1) 2N
4. Indikator kanji (amilium) 2%
5. Kalium todida (k1)
6. Kalium iodat (k102) 0.1 N
KIMIA DASAR KELAS 1 FARMASI
𝑔𝑟 1000
0.1 N = 214 × ×6
500
10.700
𝑔𝑟 = 6000
= 1.783 𝑔𝑟
B. Hc1 2 N. 250 ml
𝜌. % . 1000
N = 𝐵𝐸(𝑚1⁄𝑢)
P = 1.19
% = 37 %
BE = 36,5
44,3
N = 36,5
= 12,06 N
Rumus pengenceran :
N 1. V 1 = N1 . V2
12,06 . V1 = 2 . 250
500
V1 = 12,06
= 41,45 ml
KIMIA DASAR KELAS 1 FARMASI
𝑔𝑟
2% = × 100 %
50
2.50
𝑔𝑟 =
100
100
𝑔𝑟 =
100
= 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
KIMIA DASAR KELAS 1 FARMASI
Ⅵ. Prosedur kerja
A. Prosedur pembuatan reagen
1. K103 0.1 N dalam 500 ml
a.) Disiapkan alat dan bahan
b.) Ditimbang k103 sebanyak 1.783 gram
c.) Dilarutkan dengan aquadest dalam
gelas kimia hingga larut
d.) Dimasukkan dalam labu ukur 500 ml
hingga tanda batas
e.) Dihomogemkan dan diberi etiket.
Ⅶ. Data pengamatan
A. Data penimbangan k103 = 1.7833 gr
Normalitas k103 secara praktikum
𝑔𝑟 1000
N = × × 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑚𝑟 𝑣
1,7833 1000
N = × ×6
214 500
= 0,0999 𝐸𝐾⁄𝐿
0,3219
= × 100 %
0,1621 𝑔𝑟
= 198,58 %
KIMIA DASAR KELAS 1 FARMASI
𝑁 𝑘101. 𝑣 𝑘10 1𝐿 𝑔
1× ×𝐵𝑀.𝑣𝑖𝑡 𝑐. ⁄𝑒𝑘
1000 𝐿
% kadar vit c (2) = × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑔
( Erlenmeyer Ⅱ )
0,0999𝑒𝑘⁄ 1𝐿 𝑔
𝐿 ×17,6 × ×176,13 ⁄𝑒𝑘
1000 𝑚𝑙
= × 100%
0,1620 𝑔
0,3096
= × 100%
0,1620
= 1,9111 × 100 %
= 191,11 %
𝑁 𝑘101 𝑉 𝑘10 1𝐿 𝑔
1× ×𝐵𝑚.𝑣𝑖𝑡 𝑐 ⁄𝑒𝑘
1000 𝐿
% kadar vit c ( 3 ) = × 100 %
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑔
( Erlenmeyer (Ⅲ)
0,0999 𝑒𝑘⁄ 1𝐿
𝐿 ×17,7 ×
1000 𝐿
= 0,1622 𝑔
× 100 %
0,3114
= × 100 %
0,1622
= 191,98 %
59,67
=
3
= 193,89 %
KIMIA DASAR KELAS 1 FARMASI
Ⅷ. Pembahasan
Dalam proses pembekuan larutan baku k103 yang paling
penting diperhatikan adalah pada waktu menimbang dengan teliti,
kita harus menghitung lebih dulu beberapa k103 yang harus ditimbang
dan setelah dilakukan perhitungan didapat jumlah k103
yang harus ditimbang yaitu 1,783 gr dan setelah dilakukan perhitungan
berdasarkan / secara praktikum diperoleh konsentrasi k103 sebesar
0,0999 𝑒𝑘⁄𝐿
Dalam menetukan titrasi untukl menentukan kadar vitamin c
serbuk sebelum melakukan titrasi terlebih dahulu menimbang vitamin c
serbuk sebanyak 0,162 gram sebanyak tiga kali (trip10), kemudian
ditambahkan aquadest 20 ml dan dimasukan
Kedalam erlenmeyer dan ditambahkan indikator amyilom 2% 50 ml,
kemudia tetrasi dengan larutan k103 yang telah dimasukkan atau diisikan
kedalam buret 25 ml
Titrasi akhir akan ditandai dengan terjadinya perubahan
warna biru mantap. Titrasi ini dilakukan sebanyak 3 kali dimana pada
titrasi pertama diperoleh volume k103 yaitu 18,3 m. pada titrasi kedua
diperoleh volume k103
Sebanyak 16,7 ml.
Kemudian langka terakhir yaitu penentuan kadar vitamin c
serbuk dengan mengalikan normalitas k103. Volume k103, BE vitamin c
dengan 100 % dan dibagi dengan berat vitamin c sebanyak 3 kali,
kemuduian ditambahkan ketiga hasil perhitungan % vitamin c dibagi 3
untuk mendapatkan % rata-rat kadar vitamin c.
KIMIA DASAR KELAS 1 FARMASI
Ⅸ. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil kadar rat-rata
vitamin c Serbuk yaitu 193,89 % dan berdasarkan kadar vitamin c dalam
farmakope Indonesia adalah ≤ 90 % dan ≥ 110 % jadi dapat di simpulkan
hasil kadar vitamin c yang diperoleh tidak memenuhi syarat.
KIMIA DASAR KELAS 1 FARMASI
DAFTAR PUSTAKA
Chandra. B 2008. Penetapan kadar vitamin c dan B1
Pada buah naga merah dengan metode spektrofotometri uv-vis.
Jurnal Farmasi Higra.