Anda di halaman 1dari 1

1.

Resiko operasional yang terjadi di BNI Syariah KC Mataram dimasa pandemi


Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian terhadap bank BNI Syariah
KC Mataram menunjukan bahwa terdapat risiko operasional yangterjadi pada BNI Syariah KC Mataram
selama periode pandemi Covid19. Di antara risiko operasional yang terjadi dikelompokkan menjadi dua
yaitu risiko ke nasabah dan risiko kebank. Risiko ke nasabah yang terjadi yaitu penutupan atau
pembatasan kantor layanan, sehingga pelayanan KCP disentralkan di kantor KC. Sedangkan risiko ke
bank yang terjadi yaitu beban operasional meningkat karena harus menyediakan handsanitizer, masker,
multivitamin, desinfektan yang di sediakan dalam jumlah banyak untuk menjaga kesehatan lingkungan
kantor terutama bagi kita karyawan, penurunan laba cabang yang disebabkan oleh SDM yg terbatas dan
daerah prospek yang di batasi juga sehingga marketing tidak bisa optimal kinerjanya. Faktor penyebab
terjadinya risiko operasional dibagi menjadi faktor internal dari bank dan faktor eksternal dari nasabah,
cara yang dilakukan oleh BNI Syariah KC Mataram untuk menanggulangi risiko operasional yang terjadi
adalah dengan fokus pada 2 faktor tersebut, mengoptimalkan controlling bagi segenap pegawai
(internal) dan juga mengoptimalkan controlling bagi nasabah (eksternal).

2. Resiko Pembiayaan yang terjadi di BNI Syariah Cabang Makasar

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis resiko bank syariah pada produk pembiayaan
mudharabah dalam persfektif hukum islam di PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Resiko Pembiayaan Mudharabah di Bank BNI Syariah Ratulangi mempunyai dua aspek resiko Moral
Obligasi nasabah rendah karena modal sepenuhnya disediakan pihak bank, Nasabah berpotensi
memanipulasi laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut rugi sehingga menjadi
alasan tidak membayar bagi hasil.
2. Sedangkan cara memanegement resiko tersebut adalah Melakukan penilaian karakter nasabah
melalui verifikasi fasilitas pembiayaan sebelumnya, Meminta nasabah menyediakan jaminan aset atas
pembiayaannya, Melakukan analisa terhadap laporan keuangan dan analisa terhadap proses jalan nya
usaha nasabah, sehingga nasabah tidak bisa mengada-ada terhadap data kinerja perusahaannya.

Anda mungkin juga menyukai