Anda di halaman 1dari 2

Nama : Putri Amelia Surasta

NIM : D11.2020.03088

Kelas : D11.51

Alur sistematis dari keterkaitan antar variable dalam artikel di bawah ini
MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA PERNIKAHAN USIA DINI DI BEBERAPA ETNIS
INDONESIA: DAMPAK DAN PENCEGAHANNYA

Pernikahan dini terhadap


Kesehatan ibu dan anak

Dampak : Alasan :

-Terjadinya keguguran Peran serta pemerintah -Menghindari seks


bebas
-Kelahiran premature
-Tidak mendapat
-Pendarahan
pasangan hingga
-Kematian ibu usia tua

Pengetahuan responden -Lepas dari


kemiskinan
Pendidikan responden
-Faktor lingkungan
Persepsi responden dan budaya

Upaya pencegahan dengan

(1) memberdayakan anak dengan informasi, ketrampilan,


dan jaringan pendukung lainnya

(2) memberi edukasi kepada orangtua mengenai dampak


pernikahan dini, khususnya terhadap kesehatan ibu dan anak

(3) Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan formal bagi


anak

(4) Membuat dan mendukung kebijakan terhadap


pernikahan dini, khususnya di daerah yang memiliki kasus
tinggi untuk pernikahan usia dini.
Pernikahan dini memiliki banyak dampak terhadap Kesehatan ibu dan anak, seperti,
terjadinya keguguran. Pada umur tersebut rahim dan panggul ibu belum berkembang dengan baik
hingga perlu diwaspadai kemungkinan mengalami persalinan yang sulit, keracunan
kehamilan, atau gangguan lain kerena ketidaksiapan ibu untuk menerima tugas dan
tanggung jawabnya sebagai orang tua. Selain itu faktor paritas dan jarak antar kelahiran juga
mempengaruhikeguguran. Paritas merupakan jumlah persalinan yang dialami oleh ibu.
Grande multi para adalah istilah yang digunakan untuk wanita dengan kehamilan kelima
atau lebih. Kehamilan pada kelompok ini sering disertai penyulit, seperti kelainan letak,
perdarahan ante partus, perdarahan post partum, kematian neonatal, dan lain-lain.
Dampak lainnya adalah kelahiran premature, pendarahan, serta kematian ibu.
Alasan para remaja melakukan pernikahan dini adalah, Menghindari seks bebas
Kekhawatiran para remaja tidak mendapat pasangan hingga usia tua, agar terlepas dari
kemiskinan, serta faktor lingkungan dan budaya. Kurangnya pengetahun, Pendidikan serta
persepsi dari remaja mengakibatkan mereka untuk melakukan pernikahan dini. Pemerintah
harus turut andil dalam memberikan edukasi kepada para remaja agar kasus pernikahan dini
dapat diatasi. Penelitian mengemukakan bahwa wanita yang berpendidikan rendah
cenderung melakukan pernikahan dini. Upaya pencegahan lainnya itu antara lain
memberdayakan anak dengan informasi, ketrampilan, dan jaringan pendukung lainnya,
memberi edukasi kepada orangtua mengenai dampak pernikahan dini, khususnya terhadap
kesehatan ibu dan anak, Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan formal bagi anak, dan
Membuat dan mendukung kebijakan terhadap pernikahan dini, khususnya di daerah yang
memiliki kasus tinggi untuk pernikahan usia dini. Hasil ini dapat dicapai dengan
memaksimalkan lembaga pemerintah dan swadaya masyarakat

Anda mungkin juga menyukai