Anda di halaman 1dari 7

PENGAMPUNAN DALAM KELUARGA

NARATOR:
Bapak Yakub memiliki 12 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Bapak Yakub
mengasihi seluruh anak-anaknya.Namun, dua orang terakhir lebih dikasihi karena lahir di masa
tuanya dan lahir dari istri yang paling dikasihinya. Yusuf bertumbuh menjadi anak yang manis
budi dan penurut. Allah juga mengasihi Yusuf.

BABAK 1

Yakub : Yusuf..yusuf..(memanggil Yusuf)


Yusuf : Iya Bapa…(datang sambil berlari), apa yang bisa saya bantu Ayah?
Yakub : Anakku, apakah engkau sudah melakukan apa yang Bapa minta kemarin?
Yusuf : Oh sudah Bapa, aku sudah melakukannya.
Yakub : Puji Tuhan.ENgkau memang anakku yang baik dan penurut. Bapa sangat
menyayangimu anakku (sambil memeluk Yusuf)
Dan tebak apa yang Bapa telah siapkan sebagai hadiah untukmu?
Yusuf : Hadiah? Waah…hadiahnya apa Bapa?
Yakub : (menunjukkan jubah warna-warni)…coba lihat ini anakku..sebuah jubah warna-warni
yang indah. Tidak ada satupun di kota ini yang memiliki jubah seperti ini. Hanya kau yang punya
Yusuf….ayo…coba pakai sekarang…( sambil memakaikan jubah kepada Yusuf)
Yusuf : Woww…..Bapa..aku tidka percaya ini…jubah ini sangat indah..terimakasih
Bapa..terimakasih…aku mau tunjukkan kepada Benyamin jubahku ini…aku pergi dulu Bapa…
( Yusuf berlari ke luar).
( Di Luar)
Yusuf : Benyamin…benyamin…( Memanggil Benyamin)
( yusuf bertemu abang-abangnya)
Yusuf :Abang..apakah kalian melihat Benyamin? Ooh…abang..abang..coba lihat jubahku ini.
Bapa baru saja memberikannya kepadaku. Bagus sekali ya bang?
Saudara2 Yusuf : ( wajah marah)… mengapa bapa memberikan jubah itu kepadamu
Yusuf?
Yusuf : Bapa katakan karna aku sudah melakukan tugasku dengan baik dan karena Bapa
sayang padaku
Saudara Yusuf 1 : Ahh..dasar kau memang pintar cari muka Yusuf. Jangan-jangan kau yang
merengek-rengek minta baju baru pada Bapa, mengaku saja anak manja!!
Saudara Yusuf 2: Kau kira Bapa lebih sayang padamu? Sombong sekali kamu!!
Yusuf : Tidak abang…saya tidak meminta jubah ini…kata Bapa ini kejutan ( wajah sedih dan
lugu)
Saudara2 Yusuf : Sudah..sudah pergi sana!
( Yusuf pergi dengan wajah tertunduk)

BABAK 2
Narator : Jubah yang indah itu telah membawa petaka buat Yusus. Saudara2nya
menjadi cemburu dan marah kepada Yusuf dan sudah merencanakan sesuatu yang jahat
kepada Yusuf.

Saudara Yusuf 3 : Aku sangat kesal kepada Bapa kita karena dia lebih sayang kepada Yusuf
daripada kita. Padahal kita semua ini kan sama2 anaknya..darah dagingnya sendiri.( wajah
marah, tangan dikepal)
Saudara Yusuf 4 : Betul bro, saya juga sudah muak dengan gaya anak itu.
Saudara Yusuf 5 : Saya juga sudah tidak tahan melihat anak itu di rumah ini. Bagaimana
kalau kita singkirkan saja dia
Saudara Yusuf 6 : Aduh,….jangan sampai begitu bro..tahan emosi.
Saudara Yusuf 5 : Tidak bro. Dia itu seperti duri dalam daging dalam rumah ini. Di pikiran
Bapa itu hanya ada Yusuf.dan Yusuf…tidak ada perhatiannya pada kita
Saudara Yusuf 1 : Betul bro, saja juga merasakan itu. Rasanya kok anak Bapa itu hanya
Yusuf dan Benyamin saja
Saudara Yusuf 2 : Yang paling bikin saya kesal adalah jubah warna-warni itu. Gayanya sudah
seperti anak Sultan saja
Saudara Yusuf 3: Ayo sudah kita singkirkan saja dia
Saudara Yusuf 6 : Ingat adik2ku..bagaimanapun Yusuf itu adik kita.
Saudara Yusuf 4 : Aku ngak peduli. Tidak tenang hidupku melihat dia itu setiap hari.
Saudara Yusuf 1 : Ssssttt….sssttt….dia datang..diam…diam
( Yusuf datang dengan wajah berbinar dan lugu )
Yusuf : Shalom abang-abang….kebetulan semua lagi berkumpul disini, ada sesuatu yang ingin
aku ceritakan
Saudara Yusuf 2: Apalagi Yusuf? Apakah Bapa memberikan lagi jubah yang indah padamu?
Yusuf : Tidak bang. Aku hanya ingin menceritakan mimpiku tadi malam..sangat aneh..tapi saya
rasa mimpi itu adalah tentang kita semua.
Saudara Yusuf 3: Apa lagi ini Yusuf ( hahahaha)..ya sudah ceritakanlah! Cepat!
Yusuf : Tadi malam saya bermimpi, kita semua sedang berada di ladang, kita sedang menyabit
gandum. Masing-masing kita mengikat gandum yang sudah kita sabit lalu kita berdirikan di
tenga-tengah ladang. Tiba-tiba saya melihat ikatan gandum kalian semua tunduk menghadap ke
ikatan gandum saya yang berdiri tegak.
Saudara Yusuf 4: Apaa??? Maksudmu kami semua ini sujud kepadamu???
Yusuf : Iiiitu…lah yang kau lihat bang.. dan setelah itu ada lagi mimpi lainnya…
Saudara Yusuf 5: Halahhh….apalagi itu tukang mimpi?? (nada marah)
Yusuf : Kali ini aku melihat dalam mimpiku ada 11 bintang, lalu matahari dan bulan secara
bersamaan berada di hadapanku dan semuanya tertunduk menyembah aku.
Saudara Yusuf 6: Adikku Yusuf,….berhati-hatilah kalau bicara. Jangan membuat abang-abangmu
ini menjadi marah kepadamu. Maksudmu kami semua dan bahkan Bapa dan Ibu kita pun akan
tunduk, sujud menyembahmu? Hahahaha (Saudara2 Yusuf tertawa semua)
Saudara Yusuf 1 : Ayo ah pergi dari sini..muak aku dengar anak ini
(semua saudara2 yusuf keluar semua, Yakub datang)
Yakub : Yusuf, tadi bapa sempat mendengar tentang mimpimu itu.
Yusuf : Benarkah? Jadi bagaiamana menurut Bapa? Mengapa abang-abang tidak percaya
kepadaku?
Yakub : Bapak sejujurnya tidak suka dengan mimpimu itu. Bagaimanapun orangtuamu juga
akan sujud menyembahmu. Tapi itu mungkin hanya mimpi. Yang jelas apapun yang terjadi
padamu di masa depan, engkau harus selalu mengingat semua ajaran tentang kasih yang bapa
dan ibu ajarkan kepadamu. Pegang selalu perintah-perintah Tuhan. Selalu jujur dan sabar
apapun yang terjadi.
Yusuf : Baik Bapa. Aku akan selalu ingat semua nasihat2 Bapa ( Yusuf memeluk bapanya)

BABAK 3
Narator : Setelah mendengar mimpi Yusuf, kemarahan saudara2 nya tidak terbendung
lagi. Dan mereka merencanakan sesuatu yang buruk kepada adik mereka Yusuf.
Yakub : Yusuf anakku, abang-abangmu sudah berhari-hari di padang untuk membawa domba-
domba, mereka mungkin sudah kehabisan makanan. Tolonglah antar makanan ini kepada
abang2mu.
( yakub memberikan keranjang makanan)
Yusuf : Baiklah bapa, saya akan pergi sekarang juga ( Yusuf pergi)
( Di padang, saudar2 Yusuf melihat kedatangan Yusuf dari jauh)
Saudara Yusuf 1: Hei,lihat,,si tukang mimpi
Saudara Yusuf 6: Pastilah dia disuruh bapa untuk membawakan makanan buat kita
Saudara Yusuf 2 : Nah, ini kesempatan kita untuk menyingkirkan dia
Saudara Yusuf 3: Setuju..saya lebih senang dia tidak ada di dunia ini
Saudara Yusuf 4: eh, tapi mau kita apakan dia?
Saudara Yusuf 2: kita bunuh saja
Saudara Yusuf 6 : eh, jangan..bagaimana kalau kita masukkan saja dia ke sumur kosong itu?
Saudara Yusuf 5 : Iya setuju, jangan kita kotori tangan kita dengan darahnya
( Yusuf tiba)
Yusuf : Halo abang-abang…saya membawa makanan buat kalian !!
Saudara2 Yusuf : Ayo tangkap dia!
Pegang tangannya!
Pegang kakinya!
Lepaskan dulu jubahnya!
Ayo lemparkan dia! 1..2…3…
Yusuf : (menangis)…salahku apa bang??? Mengapa kalian lakukan ini kepada saya??
( Yusuf dilempar ke dalam sumur)
Saudara Yusuf 1 : sekarang, kita potong saja satu domba lalu jubah ini kita celupkan ke
darahnya. Kita bawa jubah ini ke Bapa kita dan kabarkan kalau Yusuf telah mati diterkam
binantang buas
Saudara Yusuf 2 : Ide yang bagus bro.Ayo kita pulang..biar dia mampus disitu!
Saudara2 Yusuf : ayo..ayoo
( semua pergi)
Narator:
Yusuf sangat hancur hatinya dengan perlakukan saudara2nya.Yusuf yang masih muda harus
menanggung dendam dan kebencian karena cemburu dari saudara2nya.
Namun, saudaranya yang tertua Ruben dan Yehuda datang kembali ke sumur itu dan
mengeluarkan Yusuf dari sumur itu dan menjual Yusuf kepada pedagang2 yang akan ke Mesir.
Demikianlah Yusuf mendahului keluarganya pergi ke Mesir dan menjadi budak disana.

BABAK 4

Narator:
Yusuf mengalami banyak penderitaan dan kesusahan selama menjadi budak. Dia difitnah dan
dijebloskan ke penjara oleh istri Potifar. Tapi Yusuf mengingat semua nasihat2 Bapanya untuk
berketatapan menjadi orang yang jujur dan sabar.
Tuhan tidak pernah meninggalkan Yusuf. Tuhan mengangkat yusuf menjadi wakil Firaun di
Mesir karena bisa mengartikan mimpi Firaun dan memberikan nasihat cara menanggulangi
kelaparan yang akan terjadi. Kelaparan terjadi begitu hebat. Lalu, Yakub menyuruh anak2nya
untuk pergi ke Mesir membeli makanan.
(saudara2 Yusuf berbaris untuk membeli gandum, Yusuf berdiri dibelakang petugas penjual
gandum)
Petugas penjual gandum : Ayo maju yang selanjutnya!
Saudara Yusuf 6 : Shalom, kami ingin membeli gandum
Petugas : Kalian dari mana? Kalian bukan orang Mesir kan?
Saudara Yusuf 6 : benar saudara, kami ini datang dari negeri yang jauh karena kelaparan yang
hebat ini kami tidak memiliki makanan lagi
Yusuf : Kalian bohong! Jangan2 kalian ini mata2 !
Saudara Yusuf 1: tidak tuan..kami bukan mata2…kami dari keluarga baik2. Kami ini seebenarnya
bersaudara semua.kami 12 bersaudara
Yusuf : Lalu mengapa hanya ada 10? Mana yg dua lagi? Apakah bapa kalian masih hidup?
Saudara Yusuf 6 : Saudara kami ada yang meninggal tapi yang paling bungsu tinggal dengan
bapa kami saat ini di rumah. Percayalah tuan kami tidak berniat jahat..kami hanya butuh
makanan.
( seluruh saudara2 Yusuf sujud menyembah Yusuf)
Narator: Yusuf teringat mimpinya yang dulu saat saudara2nya sujud menyembahnya. Yusuf
tidak tahan lagi dan segera memberitahukan siapa dirinya.
Yusuf : (menangis sambil memeluk dan mengajak saudara2nya berdiri)…..akulah Yusuf
saudaramu itu !! aku tidak mati. Tuhan mengutus aku mendahului kalian ke Mesir ini untuk bisa
menyelamatkan kalian dari kelaparan.
Saudara2 Yusuf : Apaaa?? Yusufff….benarkah ini engkau??? ( menangis sambil berpelukan)
Maafkan kami adikku..maafkan kami…kami sudah jahat padamu…kau boleh
hukum kami…kami memang jahat…
Yusuf : Tidak abang2ku..aku tidak akan menghukum kalian. Aku sudah mengampuni kalian.
Kalian adalah keluargaku,saudaraku. Sekarang pergilah kembali ke rumah dan bawalah Bapa
dan Benyamin kesini. Kalian akan kuberikan tempat tinggal dan makanan di Mesir ini.

Narator : Yusuf mengampuni saudara2nya. Yusuf memilih melepaskan segala kepahitan dalam
hatinya dan membuka hatinya untuk perdamaian. Yakub dan seluruh keluarganya pindah ke
Mesir dan Tuhan memelihara mereka disana selama kelaparan.

Dalam keluarga ada kalanya kita saling menyakiti, berkonflik ataupun berselisih paham. Namun,
kasih persaudaraan dan pengampunan hendaknya kita berikan kepada keluarga kita yang
bersalah kepada kita termasuk juga kepada keluarga anggota jemaat. Supaya Tuhan
memberkati kita dan mengampuni kita dari dosa-dosa kita. Tuhan memberkati! Amin.

Anda mungkin juga menyukai