Fungsi Kurikulum
Secara umum misi kurikulum adalah membantu peserta didik mengembangkan kepribadiannya menuju tujuan
pendidikan. Kurikulum mencakup semua aspek yang mempengaruhi anak sekolah, termasuk guru dan fasilitas
dan infrastruktur lainnya. Kurikulum sebagai program studi siswa disusun secara sistematis dan logis oleh
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti program studi, kurikulum adalah tujuan, rencana dan
harapan. (Kartika, 2010)
Ada beberapa pengertian kurikulum, sehingga kurikulum sebagai alat pembelajaran dapat dikelompokkan
menjadi beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi kurikulum sebagai proses kognitif
Sebagai proses kognitif , kurikulum adalah pembelajaran, kurikulum dipandang sebagai alat untuk
mengembangkan kemampuan intelektual anak , yaitu. mengembangkan kemampuan berpikir untuk
menghadapi dan memecahkan masalah tersebut.
2. Fungsi Kurikulum sebagai Proses Aktualisasi Diri
Sebagai proses aktualisasi diri anak, kurikulum merupakan alat yang membantu anak untuk tumbuh dan
berkembang sesuai dengan potensi, minat, dan kemampuannya, sehingga agar setiap anak dapat mengenal
dirinya sendiri serta tumbuh dan berkembang sendiri.
3. Fungsi kurikulum sebagai proses rekonstruksi sosial
Sebagai proses rekonstruksi sosial, kurikulum dipandang sebagai alat yang memberikan kemampuan kepada
anak untuk menjadi anggota masyarakat yang tidak begitu saja menerima dan menyesuaikan diri dengan
“kehidupan” yang ada, tetapi juga berkembang secara inovatif dan kreatif menuju kehidupan yang lebih
produktif dan berkualitas.
3. Fungsi Kurikulum sebagai Program Akademik
Sebagai program akademik, kurikulum dipandang sebagai sarana dan tempat belajar , di antaranya kegiatan
pembelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum anak dapat memperoleh pengetahuan, yang diharapkan
dapat memberikan mereka kemampuan untuk “hidup” di usia yang ia tempuh. (Sukirman, Dadang, 2016)
2. Peran Kurikulum
Kurikulum sebagai program pendidikan yang direncanakan secara sistematis memiliki peran sebagai berikut:
1. Peranan Konservatif
Salah satu dari tugas kurikulum, adalah mewariskan dan memaknai warisan sosial kepada generasi muda.
Dengan bantuan , sekolah sebagai lembaga sosial karenanya dapat mempengaruhi dan mempromosikan
perilaku siswa dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat sesuai dengan peran pendidikan sebagai
proses sosial . Karena pendidikan itu sendiri pada hakekatnya berfungsi sebagai jembatan antara peserta didik
dan orang dewasa dalam proses pembudayaan yang semakin kompleks, dan di sini peran kurikulum turut andil
dalam proses tersebut.
2. Peran kritis/evaluatif, budaya terus berubah dan sekolah tidak hanya mentransmisikan budaya yang ada,
tetapi juga mengevaluasi dan memilih unsur budaya yang diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum berpartisipasi
aktif dalam kontrol sosial dan menekankan unsur berpikir kritis. Nilai-nilai sosial yang tidak sesuai dengan
kondisi masa depan dihilangkan dan dilakukan perubahan dan penambahan sehingga kurikulum harus membuat
pilihan yang tepat berdasarkan kriteria tertentu. 3. Peran Kreatif
Kurikulum menjalankan peran kreatif, kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti menciptakan dan membangun
sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa depan dalam masyarakat. Untuk membantu
setiap individu mengembangkan potensi penuh mereka, kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara
berpikir, keterampilan dan kemampuan baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. (Kartika, 2010).
Menurut Lundeberg dan Levin (2003), persepsi guru dan interpretasi kurikulum didasarkan pada pengetahuan
dan pengalaman guru itu sendiri. Kurikulum minimal mencakup empat bagian utama:
1) Tujuan pendidikan dapat dicapai.
2) Informasi, ilmu pengetahuan, data, kegiatan dan pengalaman dimana-mana.
3) Metode dan metode pengajaran dan bimbingan yang diikuti siswa untuk memotivasi mereka mencapai tujuan
yang diinginkan dan direncanakan
4)Metode yang digunakan dalam mengukur dan mengevaluasi hasil dan metode evaluasi merencanakan
pembelajaran dalam kurikulum dalam kurikulum (Langgulung, 2003)
Perubahan Kurikulum dapat berdampak positif dan berdampak negatif terhadap mutu pendidikan . Dampak
positif adalah siswa dapat belajar melalui untuk mengikuti era yang terus maju. Sedangkan efek negatifnya
adalah perubahan kurikulum yang begitu cepat menimbulkan masalah baru seperti penurunan kinerja siswa ,
karena siswa tidak dapat beradaptasi dengan sistem pembelajaran kurikulum baru (Kurniawan, 1201). Hal ini
mirip dengan Elmore and Sykes (1992) yang menyatakan bahwa ketika kurikulum dikembangkan dan
diimplementasikan dalam sistem sekolah hingga kelas , mekanisme implementasi mempengaruhi apa yang
dipelajari dimana mempengaruhi hasil belajar siswa. Kebijakan Kurikulum yang sering berubah atau berubah
tidak hanya berdampak negatif terhadap siswa yang efisiensinya menurun, ternyata kondisi ini berdampak
langsung terhadap sekolah terkait dengan visi, misi dan tujuan sekolah. Kurniawan, 2011 )
Ada beberapa dampak positif dari Pergantian Kurikulum, secara khusus yakni :
1) Kurikulum baru melengkapi kekurangan yang ada pada kurikulum sebelumnya.
Kurikulum yang baru yang akan dilaksanakan, telah didesain dengan menelaah lebih lanjut apa saja yang
menjadi kendala pada kurikulum sebelumnya. Dari sini dapat dikatakan bahwa salah satu tujuan perubahan
kurikulum adalah untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada kurikulum sebelumnya. Harapannya,
dampak positif dari kurikulum baru dapat lebih meningkatkanmutu pendidikan di Indonesia, dan
2) Terdapat Penyesuaian dengan tuntutan perubahan zaman.
Zaman berkembang dengan sangat, berbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan membutuhkan adanya
perubahan-perubahan untuk menyesuaikan dengankebutuhan yang muncul. Fungsi kurikulum inilah yang akan
menjawab untukmenghadapi tantangan masa depan akibat tuntutan perubahan zaman tersebut dan tetap
mampu merealisasikan tujuan pendidikan.
Bahri, Syamsul. "Pengembangan kurikulum dasar dan tujuannya." Jurnal Ilmiah Islam Futura 11.1 (2017): 15-
34.
Kartika, I. Made. "Pengertian Peranan Dan Fungsi Kurikulum." Denpasar: FKIP Universitas Dwijendra Denpasar,
nd (2010): 1-7.
Mawati, Arin Tentrem, Hanafiah Hanafiah, and Opan Arifudin. "Dampak pergantian kurikulum pendidikan
terhadap peserta didik sekolah dasar." Jurnal Primary Edu 1.1 (2023): 69-82.
Setiawati, Fenty. "Dampak Kebijakan Perubahan Kurikulum terhadap Pembelajaran di Sekolah." NIẒĀMULILMI:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 7.1 (2022): 1-17.
Sukirman, Dadang, and Ali Nugraha. "Hakikat Kurikulum." Kurikulum dan bahan belajar TK (PGTK2403/M).
Jakarta: Universitas Terbuka (2016).