(SD)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
KURIKULUM KTSP DAN KURIKULUM 2013
Ketiga peranan kurikulum di atas tentu saja harus berjalan secara seimbang dan harmonis agar
dapat memenuhi tuntutan keadaan. Jika tidak, akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang
menyebabkan peranan kurikulum persekolahan menjadi tidak optimal. Menyelaraskan ketiga
peranan kurikulum tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses
pendidikan, diantaranya : guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat.
Dengan demikian, pihak-pihak yang terkait tersebut idealnya dapat memahami betul apa yang
menjadi tujuan dan isi dari kurikulum yang diterapkan sesuai dengan bidang tugas masing-
masing.
BAB III
KESIMPULAN
Pengembangan kurikulum sebenarnya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Ia sebagai instrumen yang membantu praktisi pendidikan untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat. Caswell menyatakan bahwa pengembangan
kurikulum merupakan alat untuk membantu guru melakukan tugasnya mengajar dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Pengembangan kurikulum tidak pernah berhenti, ia merupakan proses
yang berkelanjutan dan proses siklus yang terus menerus sejalan dengan perkembangan dan
tuntutan perubahan masyarakat.
Kajian-kajian pada pengembangan yang bersifat filosofis, psikologis, situasi sosial politis, dan
perkembangan iptek menjadi sangat penting ketika dikehendaki perubahan –perubahan dan
pengembangan pendidikan masa depan.pertinbangan-pertimbangan tentang pentingnya relevansi,
fleksibilitas, dan kontinuitas merupakan prinsip-prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam
pengembangan kurikulum.
Kurikulum baru pendidikan nasional yang sedang dipersiapkan pemerintah bersama tim
penyusun, nantinya akan memangkas jumlah mata pelajaran menjadi lebih sedikit, sehingga
meringankan peserta didik. Demikian dikatakan Wamendikbud bidang Pendidikan, Musliar
Kasim. “Jumlah mata pelajaran yang banyak membebani siswa, dan menyebabkan siswa menjadi
bosan,” katanya dalam pertemuan pers bersama Wamendikbud bidang kebudayaan Wiendu
Nuryanti, terkait Gerakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, di Jakarta, Kamis
(27/9/2012) petang.
Banyak orang yang mempertanyakan Kurikulum 2013 adalah karena ada perbedaan cara
pandang atau belum memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang
menjadi dasar Kurikulum 2013. Secara falsafat, pendidikan adalah proses panjang dan
berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan
tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta
segenap isi dan peradabannya.