Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

I. Pendahuluan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 (PMK RI No. 75
thn 2014) Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajad kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah
kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat
mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu
sistem.
Puskesmas Lotas merupakan satu-satunya Puskesmas yang ada di Kecamatan Kokbaun
Kabupaten Timor Tengah Selatan bertempat di Desa Koloto yang wilayah kerjanya mencakup 6 desa 8
posyandu dengan tenaga kesehatan yang terbatas dibidang masing-masing. Namun demikian
Puskesmas Lotas tetap terus berupaya untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat sesuai
dengan Visi dan Misi dari Puskesmas Lotas yaitu “Tercapainya Masyarakat Kokbaun Yang Sehat Dengan
Pelayanan Yang Prima”.
Kehamilan adalah istilah yang biasa digunakan untuk perkembangan janin di dalam rahim
perempuan dan merujuk pada masa tumbuh kembang janin dalam kandungan pada manusia. Periode
kehamilan dibagi atas tiga trimester. Trimester yang pertama, yakni tiga bulan pertama kehamilan,
biasanya merupakan masa yang paling berisiko karena banyak calon ibu yang mengalami keguguran
dalam periode ini. Trimester kedua, yaitu sejak bulan keempat hingga keenam masa kehamilan. Trimester
ini merupakan waktu untuk janin yang sedang bertumbuh diperiksa oleh ahli kesehatan yang berkualitas
dengan cara mengamati gejala atau dengan menggunakan peralatan medis yang memungkinkan ahli
kesehatan tersebut untuk melihat ke dalam rahim. Trimester ketiga, yaitu masa yang terhitung sejak awal
bulan ketujuh hingga kelahiran anak, ditandai dengan perkembangan lebih jauh dari janin serta
penyimpananlemak janin untuk mempersiapkan kelahiran.

II. Latar Belakang.


Usia ideal bagi perempuan untuk hamil adalah 20–30 tahun atau di awal usia 30-an. Menjalani
kehamilan di bawah usia 20 tahun dapat dikatakan berisiko karena berdasarkan anatomi tubuh,
perkembangan panggul perempuan pada usia tersebut belum sempurna sehingga dapat
menyebabkan kesulitan saat melahirkan.
Resiko Hamil di Bawah Umur Pada saat ini banyak sekali menemui kejadian atau kasus
kehamilan pada remaja putri, bahkan kasus tersebut paling banyak dialami pada saat para remaja putri
belum menikah alias hamil di luar nikah. Padahal, kehamilan di usia muda memiliki resiko yang tinggi ,
tidak hanya merusak masa depan remaja yang bersangkutan, tetapi juga sangat berbahaya untuk
kesehatannya. Kehamilan di bawah umur memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu
belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat
dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya.
Organ reproduksi untuk gadis dengan umur dibawah 20 tahun ia belum siap untuk berhubungan
seks atau mengandung, sehingga jika terjadi kehamilan berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena
tubuhnya tidak kuat). Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya
menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya. Kondisi sel telur pada
gadis dibawah 20 tahun, belum begitu sempurna, sehingga dikhawatirkan bayi yang dilahirkan mengalami
cacat fisik. Selain itu, resiko kanker serviks juga meningkat karena semakin muda usia pertama kali
seseorang berhubungan seks maka semakin resiko daerah reproduksi terkontainasi virus.
Trimester pertama adalah fase krusial. Tubuh Ibu mengalami perubahan. Ibu mulai mengalami
mual, muntah, morning sickness, dan sebagainya. Hal ini karena tanda-tanda keberadaan janin mulai
muncul. Di fase ini, akan muncul kantung yang berisikan air ketuban, terbentuk di sekitar embrio. Fungsi
air ketuban adalah sebagai pelindung janin selama kehamilan. Kemudian, Ibu juga akan mulai mengalami
pembentukan plasenta, yang berbentuk bulat, rata, dan berfungsi sebagai penyalur nutrisi dari ibu ke bayi
serta mengeluarkan kotoran bayi.
Trimester pertama kehamilan adalah momen terpenting bagi ibu dan janin. Sebab, awal
pertumbuhan dan perkembangan janin terjadi pada trimester pertama kehamilan. Oleh karena itu, Mama
harus memberikan perhatian ekstra pada masa-masa awal kehamilan. 
Pada trimester pertama kehamilan, janin dalam kandungan juga rentan keguguran, sehingga ibu
perlu menghindari hal-hal yang bisa membahayakan keselamatan janin. Makanan dan minuman yang ibu
konsumsi pun harus diperhatikan dengan teliti agar tak memengaruhi tumbuh kembang janin. 
Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya keguguran bagi ibu hamil di trimester
awal yaitu, faktor genetic, adanya infeksi, adanya gangguan plasenta, gangguan system endokrin, faktor
usia ibu, kebiasaan merokok, penyakit darah tinggi, berat badan ibu terlalu kurus ataupun terlalu gemuk,
mengonsumsi alcohol berlebihan. Oleh karena itu perlu adnya perhatian khusus bagi ibu hamil baru yang
masih menjalani tahap kehamilan trimester pertama untuk menjaga kesehatan ibu hamil maupun
janinnya.
III. Tujuan
 Tujuan umum
Untuk mencegah terjadinya resiko masalah kehamilan pada ibu hamil usia dibawah 20 tahun seperti,
BBLR, kelahiran prematur, keguguran, depresi, tekanan darah tinggi dan lain lain
 Tujuan khusus.
a) Ibu hamil mengerti tentang tanda bahaya kehamilan
b) Ibu hamil menerapkan personal hydiene yang benar
c) Mendeteksi secara dini resiko kehamilan yang dialami ibu hamil
d) Mencegah terjadinya resiko kehamilan
e) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang tatta cara memelihara kesehatan selama masa
kehamilan
f) Mendeteksi ibu hamil yang berusia <20 tahun serta ibu hamil dengan usia kehamilan dibawah
12 minggu (Trimester I)
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a. Senyum, Sapa, Salam
b. Menjelaskan tujuan kunjungan rumah
c. Pemeriksaan fisik dan ANC pada ibu hamil
d. Memberikan edukasi pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
e. Memberikan edukasi tentang tata cara memelihara kesehatan selama masa kehamilan
f. Menjelaskan tentang personal hygiene yang benar
g. Menganjurkan pada ibu untuk beristirahat yang cukup
h. Menganjurkan pada ibu untuk rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Kunjungan rumah.
b. Wawancara dan tanya jawab

VI. Sasaran.
 Ibu hamil berusia dibawah 20 tahun
 Ibu hamil dengan usia kehamilan dibawah 12 minggu (Trimester I)

VII. Tempat, Waktu,Jadwal dan Pelaksana Kegiatan

No Hari/tgl Desa Tempat Waktu Kunjungan Pelaksana


ke
1
VIII. Pembiayaan
Pembiayaan untuk penyelenggaraan kegiatan ini bersumber dari DAK Non Fisik BOK tahun 2020 dengan
perincian terlampir.

IX. Pelaporan.
Laporan kegiatan ini berupa kwitansi uang harian, surat tugas, laporan hasil kegiatan, Askeb dan
Dokumentasi.

X. Penutup.
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan kunjungan
bumil resiko tinggi pada bulan Agustus 2020.

Anda mungkin juga menyukai