Reja
Reja
Disusun Oleh:
Kelompok B3
Berdasarkan praktikum reaksi kimia yang telah dilakukan, diperoleh data pengamatan
sebagai berikut,
B HCL 0 ASAM
C H₂SO₄ 1 ASAM
D KOH 13 BASA
E NaHCO3 10 BASA
Tabel 1.2 Pengamatan reaksi kimia yang terjadi melalui penentuan pH dengan
menggunakan indicator dan pH meter pada larutan di bawah ini :
Larutan Konsentrasi NaOH (ml) pH
0 ml 6,46
6ml 4,15
9ml 11,23
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2.1 Analisis reaksi kimia yang terjadi melalui menggunakan kertas pH pada
larutan di bawah ini :
Tabung Larutan Keterangan
Hasil dari larutan NaOH adalah 14
A NaOH sesuai dengan ketentuan
larutannya(BASA)
Hasil dari larutan HCL adalah 0
B HCL sesuai dengan ketentuan
larutannya(ASAM)
Hasil dari larutan H₂SO₄ adalah 1
C H₂SO₄ sesuai dengan ketentuan
larutannya(ASAM)
Hasil dari larutan KOH adalah 13
D KOH sesuai dengan ketentuan
larutannya(BASA)
Hasil dari larutan NaHCO3 adalah
E NaHCO3 10 sesuai dengan ketentuan
larutannya(BASA)
Tabel 2.2 Analisis reaksi kimia yang terjadi melalui penentuan pH dengan
menggunakan indicator dan pH meter pada larutan di bawah ini :
Laruta Konsentrasi NaOH
Perubahan yang terjadi
n (ml)
Tidak terjadi perubahan PH, yang
0 ml ditandai dengan tidak ada larutan yang
diberikan
Terjadi perubahan PH, yang ditandai
HCL 3ml setelah di berikan 3 ml larutan NaOH
dan tidak terjadinya perubahan warna
Terjadi perubahan PH, yang ditandai
6ml setelah di berikan 6 ml larutan NaOH
dan tidak terjadinya perubahan warna
Terjadi perubahan PH, yang ditandai
9ml setelah di berikan 9 ml larutan NaOH
dan terjadinya perubahan warna
Grafik 2.3 Pengamatan reaksi kimia yang terjadi melalui penentuan pH dengan
menggunakan indicator dan pH meter pada larutan di bawah ini :
10
8
6.46
6
pH
4.15
3.67
4
0
0 ml 3ml 6ml 9ml
konsentrasi NaOH per ml
2.4. Pembahasan
2.4.1. Istilah asam berasal dari kata Latin acidus (asam), yang berkaitan
dengan kata acer (tajam) dan acetum (cuka). Cuka adalah larutan air dari asam asetat.
Sedangkan istilah alkali (basa) berasal dari bahasa Arab al-qali, yaitu abu dari suatu
tanaman yang berkaitan dengan daerah rawa garam dan padang pasir. Basa memiliki
rasa pahit dan licin, sifat dasar basa banyak ditemukan pada sabun dan zat pembersih
peralatan rumah tangga lainnya. Baik asam maupun basa memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi warna dari unsur pokok tanaman tertentu. Misal, lakmus yang berasal
dari sebangsa tumbuhan lumut, berwarna merah dalam larutan asam, tetapi biru
dalam larutan basa. Beberapa teori yang mencoba menjelaskan tentang asam basa
diantaranya Antoine Lavoisier (1777) yang mengemukakan bahwa semua asam
mengandung oksigen. Pada tahun 1810, Humphry Davy mengemukakan bahwa unsur
dalam asam bukan oksigen tetapi hidrogen, yang ditunjukkan oleh asam hidroklorik
yang mengandung hanya atom H dan Cl tanpa ada O (Budiawati, 2019)
sifat-sifat asam dan basa juga dapat ditentukan dengan melihat pengaruhnya
terhadap indikator. Indikator asam basa merupakan suatu hal yang dapat digunakan
untuk mengukur tingkat keasamaan atau kebasaan suatu zat. Indikator dibagi menjadi
dua, yaitu indikator tunggal dan indikator universal. Indikator tunggal hanya dapat
membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menentukan harga pH
dan pOH. Indikator universal dapat digunakan untuk membedakan larutan asam atau
basa dengan mengetahui harga pH atau pOH dari larutan (Harjadi, 1990).
Dalam praktikum kali ini menggunakan kertas ph dalam menentukan warna
yang di hasilkan oleh kosentrasi larutan yang sudah di sediakan yg dimana setiap
larutan menghasilkan warna yang berbeda beda.
Konsep asam basa menurut beberapa ahli diantaranya teori Arrhenius, teori
Bronsted-Lowry, dan teori Lewis. Teori asam basa Arrhenius menjelaskan bahwa
asam adalah senyawa yang di dalam air dapat melepaskan ion H+ sedangkan basa
adalah senyawa yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH-. Teori ini hanya
terbatas untuk larutan dengan pelarut berupa air. Teori asam basa Bronsted-Lowry
menjelaskan bahwa asam adalah spesi yang memberikan proton (donor H+ )
sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton (aseptor H+ ). Teori ini dapat
menjelaskan sifat asam basa suatu larutan meskipun pelarutnya bukan air. Teori asam
basa Lewis menjelaskan bahwa asam adalah spesi penerima pasangan elektron,
sedangkan basa adalah spesi yang memberikan pasangan elektron (Keron, 2020).
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara
pasti. Berdasarkan kemurniannya larutan standar primer dan larutan standar sekunder.
Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang
dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi. Larutan standar sekunder
adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu
zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah sehingga kondan cepat, konsentrasi
diketahui dari 3 hasil standarisasi (Simanjuntak, 2018).
Larutan standar dapat dibuat dengan cara melarutkan sejumlah senyawa baku
tertentu yang sebelumnya senyawa tersebut ditimbang secara tepat dalam volume
larutan yang diukur dengan tepat (Astutik, 2017).
2.4.2.pengaruh larutan campuran terhadap nilai pH
Pada campuran NaOH dan HCl didapatkan pH yang menunjukkan campuran
tersebut tergolong kedalam basa. Dimana seharusnya campuran kedua menghasilkan
netral.Karena akan menghasilkan NaCl bersifat netral. Dikarenakan NaCl merupakan
reaksi antara asam kuat dan basa kuat. Jadi, NaCl tidak dapat mengalami reaksi
hidrolisis (Harjanti, 2008).
Pada praktikum diketahui campuran HCL dan NaOH menghasilkan larutan
basa yang dimana diberikan juga indicator berupa fenolftalein sebagai larutan untuk
mengubah larutan HCL menjadi basah di dalam percobaan yang di dapat tidak
sepenuhnya tidak sesuai dengan teori di karenakan indikaor tertentu.
2.4.3.larutan yang dihasilkan dari pencampuran larutan HCL dan NaOH.
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern,
asam adalah suatu zat yang dapat member proton (ion H+ ) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Ciri-ciri
asam diantaranya rasanya asam, dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi
merah, mempunyai pH (derajat keasaman) kurang dari 7, dapat menghantarkan listrik
(termasuk larutan elektrolit), dengan logam tertentu dapat mengahasilkan gas
hidrogen dan bersifat korosif atau merusak bahan-bahan benda-benda yang
dikenainya (Santoso, 2017).
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Risdho Bagus. (2017). Citra Digital Deteksi pH Larutan Berdasarkan Warna
Kertas Indikator Universal Menggunakan Metode Euclidean Distance. Tugas Akhir.
Program Studi Teknik Informatika, Universitas 17 Agustus 1945. Surabaya.
Keron, Rosalia K. (2020). Larutan Asam dan Basa Kimia Kelas XI. Timor Tengah
Selatan: SMA Negeri 1 Amanuban Tengah.
Simanjuntak, Rosmidah. (2018). Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Sabun
Mandi Cair Merek “Lx” Dengan Metode Titrasi Asidimetri. Jurnal Ilmiah Kohesi,
2(4): 59-70.
Harjanti, (2008), Pemungutan Kurkumin Dari Kunyit (Curcuma Domestica Val) Dan
Pemakaiannya Sebagai Indikator Analisis Volumetri, Jurnal Rekayasa Proses, Vol 2.
No 2.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
A B D E
C
Gambar percobaan table 1.1 (A). Naoh (B). HCL (C). H₂SO₄ (D).KOH (E).
NaHCO3
Gambar percobaan table 1.2 NaOH dalam 0 ml