RANCANGAN AKTUALISASI
Disusun Oleh:
Telah disetujui untuk diseminarkan berdasarkan masukan dari Coach dan Mentor pada Rancangan
Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan LXXII Tahun 2022
Coach, Mentor,
i
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Telah disetujui untuk diseminarkan berdasarkan masukan dari Coach dan Mentor pada
Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan LXXIV Tahun 2022
Coach, Mentor,
Xxxxxxxxxxxxxxxx
NIP. 000000 000000 0 000
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi “Optimalisasi Kualitas Sampel
Yang Baik Sebagai Bahan Pemeriksaan Tcm Tb (Tes Cepat Molekular Deteksi Tuberculos is )
Melalui Media Pamflet Di UPT Puskesmas Ciledug Kota Tangerang” sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh surat keterangan lulus Pelatihan Dasar CPNS. Pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Nazarudin, S.Pd selaku coach yang telah memberikan bimbingan, wawasan, arahan,
motivasi, dan telah meluangkan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusuna n
rancangan aktualisasi ini.
2. Ibu dr. Hj. Siti Nikmah, MKM selaku Kepala UPT Puskesmas Ciledug sekaligus mentor
yang telah memfasilitasi sekaligus memberikan bimbingan, informasi dan motivas i
sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan.
3. Bapak/Ibu selaku penguji pada seminar Rancangan Aktualisasi ini.
4. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu nilai-nilai dasar ASN selama kegiatan
Pelatihan Dasar sehingga dapat bermanfaat untuk pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan
habituasi di unit kerja.
5. Seluruh Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2022 Kota
Tangerang yang telah mengsuskeskan pelatihan dasar ini.
6. Seluruh rekan-rekan peserta pelatihan dasar CPNS golongan II tahun 2022 angkata n
LXXII, khususnya kelompok 4 atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
7. Seluruh rekan sejawat dan staf di UPT Puskesmas Ciledug yang telah memberika n
dukungan dalam menyusun rancangan aktualisasi ini.
8. Orang tua, adik serta Rizky dan keluarga yang telah memberikan doa, perhatian, kasih
sayang, fasilitas, dan dukungan dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini.
Dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini, penulis menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan dan kesalahan. Penulis dengan senang hati menrima segala masukan, kritik,
dan saran yang membangun. Penulis berharap rancangan kegiatan aktualisasi ini dapat
memberikan manfaat dan wawasan tambahan bagi pembacanya, khususnya bagi penulis sendiri.
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
1.5.1 BerorientasiPelayanan......................................................................3
1.5.3 Kompoten.........................................................................................5
iv
2.3 Prediksi Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala.................................... 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Tujuan
a. Umum
Tersusunnya laporan aktualisasi nilai- nilai dasar Aparatur Sipil Negara sebagai pedoman
untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (Berakhlak) dalam pelaksanaan tugas dan
jabatannya.
b. Khusus
1.3 Manfaat
b. Melalui sosialisasi edukasi dan media informasi pamflet, tenaga kesehatan serta
masyarakat dapat memperoleh informasi tentang pentingnya tahapan pra-analitik
laboratorium untuk mendapatkan jaminan mutu hasil laboratorium yang tepat dan akurat
dalam pengobatan pasien.
1.4 Sasaran
3
1.5 Konsep Nilai-nilai Dasar ASN berAKHLAK
b. cermat;
e. profesional;
f. tidak mempersulit;
4
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman
bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
1) mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:
1) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; dan
1.5.2 Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah seorang
ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core
Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegrita s tinggi
5
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu pertama, untuk
menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga, untuk meningkatkan efisie ns i
dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability). Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder.
1.5.3 Kompeten
1.5.4 Harmonis
6
1.5.5 Loyal
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamaka n
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
7
1.5.6 Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup
dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga
kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsunga n
kehidupan.
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun individ u
menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang konstan,
sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif
maupun individual.
c. Bertindak proaktif.
8
1.5.7 Kolaboratif
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh- sungguh;
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing
ownership dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
5) Menetapkan outcome antara. Adapun
panduan perilaku kolaboratif, yaitu:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
9
1.6 Profil Organisai Perangkat Daerah atau Unit Kerja
UPT Puskesmas Ciledug merupakan Puskesmas Perkotaan Non Rawar Inap
berdasarkan keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu
Nomor : 445/Kep.05/PKM/DPMPTSP/2018, masa berlaku izin tersebut adalah sampai 10
Januari 2023. Dengan layanan Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam berdasarkan Peraturan
Wali Kota Tangerang nomor 26 tahun 2017 tentang “Penetapan pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) dengan layanan unit gawat darurat (UGD) 24 jam dan persalinan di wilayah
Kota Tangerang”.
UPT Puskesmas Ciledug terletak di JL Raden Fatah No 125 Kelurahan Sudimara barat
Kecamatan Ciledug Kota Tangerang, dengan luas wilayah kerja 387,76 Ha, sebagian
merupakan dataran rendah yang rawan akan banjir. Di bangun pada tahun 1975 dan
dioperasionalkan pada tanggal 1 Juli 1975 di atas tanah fasos fasum seluas 1400 m2 , pada tahun
2001 telah mengalami rehab total, dengan luas bangunan Puskesmas berlantai dua 673 m2 . Pada
tahun 2016 Puskesmas Ciledug kembali mendapat tambahan gedung baru seluas 192 m2 , total
bangunan menjadi 865 m2 , tahun 2019 Puskesmas Ciledug kembali direnovasi pada gedung
utama. Puskesmas Ciledug terdiri dari dua lantai. Lantai 1 terdiri dari: Ruang BP, Ruang TB
Paru, BPG, Loket, Apotik, Laboratorium, Ruang Pelayanan Rujukan dan Ruang KIA-KB.
Lantai 2 terdiri dari: Ruang Kepala Puskesmas dan ruang Tata Usaha, Ruang Bendahara,
Gudang Obat, Gudang Barang dan Aula.
Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Ciledug yaitu:
1. Sebelah Utara : Kelurahan Karang Tengah
2. Sebelah Selatan : Kelurahan peninggilan utara
3. Sebelah Timur : Kelurahan Larangan
4. Sebelah Barat : Kelurahan Tajur
11
Puskesmas Ciledug
UPT Puskesmas Ciledug memiliki Motto yang bisa diimplementasikan sesuai dengan
karakter puskesmas ini yaitu “ Prima Dalam Pelayanan”. Dan juga memiliki tata nila i
yang akan dijadikan panutan bagi semua pegawai di lingkungan Puskesmas Ciledug
sebagai berikut:
c. Kerjasama; Melakukan upaya untuk mencapai visi misi Puskesmas Ciledug secara
bersama-sama dengan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
12
1.6.1 Struktur Organisasi
4) Menerima spesimen/sampel;
15) Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan secara
elektrik;
14
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Masih adanya sampel Buku Petunjuk Teknis Berkurangnya jaminan Kurangnya pengetahuan
sputum (dahak) sebagai Pemeriksaan TB mutu hasil pemeriksaan pasien terkait pentingnya
15
3. Pasien yang berpuasa Menurut PMK no.43 th Adanya bias pada hasil Kurangnya pemahaman
terlampau waktu atau 2013 adanya anjuran pemeriksaan pasien, pasien terkait pentingnya
kurang waktu ketika hendak untuk berpuasa 10-12 sehingga mempengaruhi keakuratan hasil
mutu kualitas hasil pemeriksaan laboratorium.
melakukan pemeriksaan jam sebelum
laboratorium
laboratorium. melakukan
pengambilan spesimen
pemeriksaan yaitu:
Glukosa Darah Puasa,
Profil Lipid;
Cholesterol Total,
HDL, LDL
Trigliserida. Fakta di
lapangan masih adanya
pasien yang datang
untuk melakukan
pengambilan specimen
telah terlampau waktu
16
2.1.1 Penetapan Isu Utama Dengan Metode APKL
Dari beberapa isu di atas, dapat dilakukan penapisan isu untuk menentukan Core
Issue yang akan diangkat untuk menjadi isu utama dengan menggunakan teknik
tapisan Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL). Metode APKL
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu
untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Metode APKL ini menggunaka n
teknik scoring dalam penetapan prioritas isu. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan
sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan
pemecahannya. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa
matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu
tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
Scoring isu metode APKL dilakukan dengan melibatkan mentor dan rekan sejawat
menggunakan survei Google form yang diisi oleh peserta sebanyak 30 orang melalui
link:
17
2.1.2 Penentuan Penyebab Isu Utama dengan Diagram fishbone
Analisis penyebab masalah dilakukan menggunakan metode fishbone dengan
kategori 6M.
“Masih adanya
sampel sputum
(dahak) dengan
kondisi yang
kurang baik untuk
pemeriksaan Tes
Cepat Molekular
sehingga
mempengaruhi
hasil deteksi
Measurement Mileau Material Tuberculosis”
Terbatasnya pengukuran Kurangnya media Sampel Sputum (Dahak)
dengan alat sehingga edukasi pasien terkait yang tidak memenuhi syarat
perlu dipastikan sampel tata cara pengambilan pemeriksaan
sesuai persyaratan yang sesuai
Krite
No. Penyebab ria Total Peringkat
U S G
1. Cara pengambilan spesimen 4 3 3 10 4
yang belum memenuhi SOP
2. Alat PCR yang sensitif dalam 3 2 2 7 6
penggunaan
3. Kurangnya pengetahuan
dan kesadaran pasien dan 5 5 4 14 1
tenaga penunjang tantang
kriteria dahak yang baik
sebagai bahan pemeriksaan
laboratorium.
4. Terbatasnya pengukura n 3 4 2 9 5
dengan alat sehingga perlu
dipastikan sampel sesuai
persyaratan
5. Kurangnya media edukasi 4 5 4 13 2
pasien terkait tata cara
pengambilan yang sesuai
6. Sampel Sputum (Dahak) yang
tidak memenuhi syarat 3 4 4 11 3
pemeriksaan
20
19
2.2 Gagasan Pemecahan Isu/Masalah
4) Melakukan evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan dengan menyebarkan kuesioner kepada
pasien untuk dianalisis apakah kegiatan ini efektif untuk dijalankan dan bahkan
dilanjutkan untuk kedepannya.
20
2.3 Prediksi Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala
21
2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
5. Melakukan 5.1 Membuat Output: Berkaitan dengan nilai Kegiatan ini Kegiatan ini
evaluasi Pengisian BerAKHLAK: 24
kuesioner berkontribusi memperkuat
kuesioner 5.1.1Akuntabel:
singkat padaG-Form Kegiatan ini mewujudkan nilai
menunjukkan bahwa
melalui evaluasi dan Profesional
Bukti fisik: peserta melakukan
kuesioner Foto kegiatan pertanggungjawaban monitoring serta dan
tertulis Hasil kegiatannya melalui
mendukung motto Tanggung
kuesioner evaluasi dan
monitoring Prima dalam Jawab
5.2 Melakukan Output: Berkaitan dengan nilai pelayanan
Penjelasan dasar BerAkhlak:
analisis
dan 5.2.1 Berorientasi
hasil pembahasan pelayanan:
hasil Kegiatan ini
kuesioner
kuesioner menunjukkan bahwa
peserta berusaha
melakukan
perbaikan yang tiada
henti untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
dan kegiatan yang
dilkukan
masalah
2. Membuat rancangan desain media Ketidaksesuaian isi materi pada media pamflet atau
informasi pamflet komposisi media yang kurang baik
3. Membuat media informasi pamflet Tidak dapat melakukan edukasi
4. Sosialisasi media informasi pamflet Informasi pada isi kegiatan aktualisasi tidak
kepada pegawai dan pasien di UPT. tersampaikan
Puskesmas Ciledug.
5. Melakukan evaluasi kegiatan Tidak ada indikator untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan kegiatan
25
2.1 Jadwal Kegiatan
Oktober Bukti/Eviden
September
Nama ce
No
Kegiatan 5 6 7 8 9 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1
0 1 2 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4
Mengajuk Bukti
an gagasan screenshot
1 pemecaha whatsapp dan
. n masalah foto diskusi
(05 September
2022)
Membuat Bukti foto
rancangan contoh
2 desain poster desain-desain
. (06-07 media
September informasi
2022) poster
Membuat Bukti foto
pamflet (08-22 hasil media
3
September informasi
.
2022) poster dan
foto kegiatan
26
Sosialisasi Bukti foto
media hasil kegiatan
informasi
pamflet
kepada
pasien dan
seluruh staff
4
penunjang
.
pelayanan
kesehatan di
puskesmas
ciledug
(23 September
– 5 Oktober
2022)
Melakukan Bukti foto
evaluasi hasil
(10-14 Oktober kegiatan,
5
2022) hasil
.
kuesioner dan
dokumen
lainnya
27
2.2 Rencana Tindak Lanjut
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Tekad
Setelah mengikuti kegiatan aktualisasi ini, saya bertekad menjadi seorang ASN yang mampu
menerapkan sikap bela negara dan nilai- nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam menjalanka n
tugas. Saya juga bertekad menjadi seorang ASN yang profesional dan berintegritas untuk
mewujudkan smart governance dan menjalankan peran dalam melayani publik dengan
sebaik-baiknya demi kemajuan organisasi, bangsa, dan negara.
3.2 Harapan
Setelah mengikuti kegiatan aktualisasi, harapan saya adalah bisa berperan aktif dalam
membangun kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Ciledug. Saya juga memiliki harapan dengan adanya sosialisasi materi dan media informas i
sebagai sarana edukasi pasien dan tenaga kesehatan di Puskesmas Ciledug dapat
meningkatkan jaminan mutu hasil laboratorium yang lebih tepat dan akurat. Saya berharap
kegiatan sosialisasi serta media informasi ini dapat terus dikembangkan kedepannya dengan
mengikuti tren transformasi digital di bidang kesehatan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2014). Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB
Menggunakan Tes Cepat Molekuler. Jakarta
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. Cetak Biru Strategi Transformasi
Digital Kesehatan 2024. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
30
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administras i
Negara
Usman, U; Javed Ahmed Siddiqui, Javed Lodhi. 2015. Evaluation and Control of Pra
Analytical Errors in Required Quality Variables of Clinical Lab Services.
IOSR-JNHS: 4 (3) 54-71.
31
LAMPIRAN
L-
XX
XII