Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL RANCANGAN AKTUALISASI

MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


TENAGA CLEANING SERVICE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN ACEH TAMIANG

Disusun Oleh :

Nama : Rizki Kemala Sari, A.md.KL


NIP : 199201062022032005
NDH : 33
Jabatan : Pelaksana/Terampil - Sanitarian
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Aceh
Tamiang

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XI


PUSAT PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN HUKUM
ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN


PELAKSANAAN PEKERJAAN TENAGA CLEANING
SERVICE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN ACEH TAMIANG

Disusun Oleh :
Nama : Rizki Kemala Sari, Amd.KL
NIP : 19920106 202203 2 005
NDH : 33

Bahwa Proposal Rancangan Aktualisasi ini telah di setujui oleh coach dan mentor
untuk di persentasikan di hadapan penguji, Mentor dan Coach pada seminar
rancangan aktualisasi Pada hari …..tanggal…..Juni 2023

Aceh Besar…. Juni 2023


Peserta Latsar

Rizki Kemala Sari, Amd.KL


NIP : 19920106 202203 2 005

Di setujui oleh :

Coach Mentor

Dr. Drs. Bujang Syaifar, M.Pd Suriana, AMF, SKM


NIP : 19680508 199501 1 001 NIP : 19800525 200312 2 008
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
telah diberikan kesehatan, kekuatan, dan kesabaran sehingga dapat menyelesaikan
RancanganAktualisasi yang berjudul “Meningkatkan Sistem Pengendalian Pelaksanaan
Pekerjaan Tenaga Cleaning Service di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh
Tamiang”. Penulisan Rancangan Aktualisasi ini sebagai salah satu syarat yang harus
dipenuhi dalam menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Dalam menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini penulis banyak menerima
petunjuk, saran, bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dengan penuh kerendahan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan terimakasih kepada
:
1. Lembaga Adminitrasi Negara (LAN) yang telah memfasilitasi proses Pelatihan
Dasar (Latsar) CPNS.
2. Bapak Dr. Drs. Bujang Syaifar, M.Pd selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan serta meluangkan waktunya dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini.
3. Ibu Suriana, AMF, SKM selaku Mentor yang telah banyak membantu dan
memberikan saran dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
4. Seluruh Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di
Puslatbang KHAN Aceh.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan bimbingan selama
pembelajaransynchronus.
6. Pimpinan beserta jajaran BKPSDM Kabupaten Aceh Tamiang yang telah turut
membantu dan menyediakan fasilitas kepada peserta Pelatihan Dasar CPNS.
7. Keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan untuk
kelancarankegiatan ini.
8. Rekan Kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang yang
senantiasa selalu memberikan dukungan dan masukan kepada penulis.
9. Seluruh sahabat penulis yang telah banyak memberikan bantuan selama proses
Pelatihan Dasar ini.
10. Seluruh rekan seperjuangan Pelatihan Dasar CPNS yang selalu berbagi suka
dancerita selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS ini.

Penulis menyadari Rancangan Aktualisasi ini masih terdapat kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak untuk kesempurnaan rancangan aktualisasi ini. Akhir kata semoga
Rancangan Aktualisasi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan memberikan manfaat bagi
pembaca.

Aceh Tamiang, Juni 2023


Penulis,

Rizki Kemala Sari, Amd.KL


NIP :1990106 202203 2 005
DAFTAR ISI

PROPOSAL RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................................... 1


LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 3
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 5
BAB I. PENDAHULUAN .................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ............................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Tujuan Aktualisasi ....................................................................................................... 10
1.3 Manfaat Aktualisasi...................................................................................................... 11
1.4 Ruang Lingkup ............................................................................................................. 12
BAB II GAMBARAN ORGANISASI ................................................................................ 12
2.1 Sejarah Singkat RSUD Kabupaten Aceh Tamiang ........................................................ 13
2.2 Visi dan Misi RSUD Kabupaten Aceh Tamiang ...……………………………………...14
2.3 Struktur Organisasi....................................................................................................... 15
2.4 Nilai Dasar Organisasi BerAKHLAK ........................................................................... 17
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Sanitarian .............................................................................. 23
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................................... 25
3.1 Identifikasi Isu ............................................................................................................. 25
3.2 Kondisi Saat Ini (Data dan Fakta) Dampak dan Pihak Terdampak ............................... 25
3.3. Analisis Isu dengan Metode AKPK . ............................................................................ 27
3.4 Penetapan Isu dengan Metode USG .............................................................................. 27
3.5 Analisis Penyebab Core Issue ........................................................................................ 28
3.6 Dampak Core Issue ...................................................................................................... 29
3.7 Penetapan Kegiatan dan Gagasan Kreatif ..................................................................... 29
3.8 Matriks Rancangan Aktualisasi .................................................................................... 32
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Kondisi Saat Ini (Data dan Fakta)


Tabel 3.3 Penilaian Kriteria Isu dengan Metode AKPK
Tabel 3.4 Penetapan Isu dengan Metode USG
Tabel 3.5 Penetapan Kegiatan dan Gagasan Kreatif
Tabel 3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, menurut UU
nomor 5 tahun 2014 tentang ASN. Dilanjutkan dengan pasal 63 ayat (3), calonPNS wajib
menjalani masa percobaan, ayat (4) masa percobaan sebagaimana dimaksud pada pada ayat
(3) yaitu dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalismedan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Setiap instansi pemerintah wajib membderikan
pelatihan dasar kepada CPNS.

Menurut Peraturan LAN RI tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil pasal 5, Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensiCPNS
yang dilakukan secara terintegrasi. Pelatihan dasar ini diharapkan dapat membentukkarakter
PNS yang professional sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk mewujudkan seorang ASN
sebagai pelayan publik yang profesional diperlukan pembekalan mengenai wawasan
kebangsaan, nilai dasar bela negara dan penguatan nilai - nilai dasar ASN BerAKHLAK,
manajemen ASN dan Smart ASN untuk mewujudkan Smart Govermance.

Dalam melaksanakan fungsinya, ASN dituntut untuk selalu menerapkan nilai -nilaidasar
yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif) dalam kehidupan sehari – hari khususnya di instansi ASNbekerja.
Dengan adanya pelatihan dasar ini, diharapkan peserta dapat menerapkan pengetahuan dan
nilai - nilai yang diperoleh agar dapat diimplementasikan di instansi kerja khususnya pada
bidang kerjanya masing - masing.

Berdasarkan observasi penulis selama satu tahun bertugas di Rumah Sakit UmumDaerah
Kabupaten Aceh Tamiang, terutama di Bagian Cleaning Service, penulis melihat belum
optimalnya sistem pengendalian pelaksanaan pekerjaan tenaga Cleaning Service. Faktanya
masih adanya Tenaga Cleaning Service yang melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan
SOP, contohnya tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) saat melakukan pekerjaan.
Penggunaan APD adalah hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh
Cleaning Service agar dapat menghindari terjadinya kesalahan dan kecelakaan kerja. Hal
ini menjadi pertimbangan penulis untuk mengangkat isu ini dan membuat rancangan
aktualisasi untuk mengaktualisasikan nilai - nilai dasar ASN yaitu Mengoptimalisasikan
sistem pengendalian pelaksanaan pekerjaan tenaga Cleaning Service di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

1.2 Tujuan Aktualisasi


Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut:
1.2.1 Membekali ASN agar mampu mengaktualisasikan dan menerapkan nilai - nilaidasar
ASN Berorientasi Pelayanan, Akutabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif serta memahami Manajemen ASN, Smart ASN untuk mendukung
terwujudnya Smart Governance dalam menjalankan tugas dan perannya dalam
melakukan pelayanan kepada masyarakat sehingga membentukkarakter ASN yang
profesional.
1.2.2 Mengimplementasikan rancangan aktualisasi yang telah disusun dengan harapan
dapat memberikan kontribusi positif untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang dalam hal Mengoptimalisasikan sistem pengendalian pelaksanaan
pekerjaan tenaga Cleaning Service.

1.3 Manfaat Aktualisasi


Adapun manfaat dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk penulis
Menambah wawasan dan pengalaman belajar tentang bagian kontribusi seorangASN
dalam mengemban tanggungjawab, serta menambah wawasan tentang
BerAKHLAK dan penerapan nilai - nilai tersebut dalam pekerjaan di unit kerja;
1.3.2 Untuk Cleaning Service
Untuk meningkatkan kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan;
1.3.3 Untuk Masyarakat/Pasien
Memperoleh pelayanan yang lebih optimal serta meningkatkan kepuasan terhadap
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dalam pelaksanaan aktualisasi pada rancangan aktualisasi mencakup
penerapan nilai - nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,

Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, Manajemen ASN dan Smart ASN dilaksanakan
bagi Tenaga Sanitarian di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten AcehTamiang. Kegiatan
aktualisasi ini akan dilakukan pada waktu off campus dimulai pada tanggal 14 Juni - 04
September 2023 dengan melakukan sosialisasi tentang penggunan SOP yang benar dan
tepat, , melakukan sosialisasi tentang cara identifikasi pasien yang tepat dan benar,
melakukan observasi pada saat penatalaksaan identifikasi pasien, serta melakukan evaluasi
pasca melakukan kegiatan.
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI

2.1 Sejarah Singkat RSUD Kabupaten Aceh Tamiang


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang adalah Rumah Sakit Tipe C
milik Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang yang beralamat di Jl. Kesehatan
Kecamatan Karang Baru. Lokasinya sekitar 1,5 Km dari pusat kota Kuala Simpang dan
berada sekitar 0,5 Km dari jalur jalan negara yang menghubungkan Banda Aceh-Medan.
Pada awalnya tahun 1915 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang
adalah merupakan Rumah Sakit Umum Kuala Simpang peninggalan Pemerintah Belanda
yang berfungsi sebagai Rumah Sakit perkebunan. Pada tahun 1974 statusnya berubah
menjadi Puskesmas Karang Baru. Pada tanggal 2 Februari 2003 Puskesmas Karang Baru
mengalami peningkatan status pelayanan menjadi pelayanan Rumah Sakit, dan hal tersebut
terwujud melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 930/MENKESSK/VI/2003
status pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten AcehTamiang menjadi rumah sakit
dengan klasifikasi Kelas C dan pada tanggal 2 Agustus 2003dikukuhkan kembali dengan
penandatanganan prasasti oleh Bapak Ahmad Sujudi selaku Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.

Gambar 1. Gedung RSUD Kabupaten Aceh Tamiang


Tugas utama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang adalah
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Untuk menyelenggarakan
tugas tersebut, RSUD Kabupaten Aceh Tamiang mempunyai fungsi antara lain:
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan RSUD;
2. Penyusunan Rencana Kerja tahunan, jangka menengah dan panjang RSUD;
3. Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medis dan non medis;
4. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
5. Penyelenggaraan rehabilitasi medis, pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan;
6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu teknologi kedokteran.
7. Penyelenggaraan pendidikan, pendidikan dokter spesialis dan pelatihan di
bidangkedokteran.
8. Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
9. Penyelenggaraan penunjang medis.
10. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan; dan
11. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

2.2 Visi dan Misi RSUD Kabupaten Aceh Tamiang (Renstra)


Visi RSUD Kabupaten Aceh Tamiang adalah ”Menjadikan rumah sakit berkualitas dan
profesional”. Berikut adalah misi RSUD Kabupaten Aceh Tamiang:
2.1.1 Mewujudkan pelayanan kesehatan yang aman, efektif dan efesien melalui
tandarisasi tata kelola rumah sakit serta sesuai dengan nilai sosial budaya.
2.1.2 Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia.
2.1.3 Menyediakan sarana dan prasarana yang aman, bermutu serta mengembangkan
pomosipelayanan kesehatan.
Motto dari RSUD Kabupaten Aceh Tamiang adalah “BETUAH” yaitu:
B : BERMUTU
E : EFESIEN
T : TRANSPARAN
U : UKHUWAH
A : AMAN
H : HANDAL
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang
berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor: 8 tahun 2016, adalah sebagai
berikut:
2.3.1 Direktur
2.3.2 Bagian Tata Usaha
2.3.3 Sub Bagian Umum
2.3.4 Sub Bagian Penyususnan Program dan Pelaporan
2.3.5 Sub Bagian Keuangan
2.3.6 Bidang Pelayanan Medis
2.3.6.1 Seksi Pelayanan Medis Rawat Jalan, Gawat Darurat dan Rawat Inap
2.3.6.2 Seksi Pelayanan Medis Rawat Intensif, Bedah Sentral dan Rekam Medis
2.3.7 Bidan Keperawatan
2.3.7.1 Seksi Rawat dan Asuhan Keperawatan
2.3.7.2 Seksi Logistik Keperawatan
2.3.8 Bidan Pelayanan Penunjang Medis
2.3.8.1 Seksi Penunjang Medis
2.3.8.2 Seksi Penelitian, Informasi, dan Upaya Rujukan
2.3.9 Kelompok Jabatan Fungsional
Sesuai dengan Peraturan Bupati tersebut, dalam menyelenggarakan
kewenangannya RSUD Kabupaten Aceh Tamiang memiliki tugas dan fungsi sebagai
berikut:
1. Direktur
Direktur RSUD Kabupaten Aceh Tamiang memiliki tugas yaitu sebagai berikut:
a. Memimpin dan membina RSUD Kabupaten Aceh Tamiang dalam
melaksanakan tugas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan
yang berlaku dankebijakan Pemerintah Daerah.
b. Melaksanakan pengawasan dan memberikan petunjuk terhadap pekerjaan dari
unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada pada RSUD.
c. Menyiapkan kebijakan umum daerah di bidang pelayanan kesehatan di daerah.
d. Menetapkan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan di daerah yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan
olehBupati.

e. Melakukan kerja sama dengan Instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di


bidangpelayanan kesehatan.
f. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati sesuaidengan tugas dan fungsinya.

Direktur RSUD Aceh Tamiang juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan RSUD
b. Penyusunan rencana kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang RSUD
c. Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medis dan non medis
d. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan
e. Penyelenggaraan rehabilitasi medis, pencegahan dan peningkatan derajat
kesehatan
f. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu teknologi kedokteran
g. Penyelenggaraan pendidikan, pendidikan dokter spesialis dan pelatihan di
bidangkedokteran
h. Penyelenggaraan pelayanan rujukan
i. Penyelenggaraan penunjang medis
j. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
k. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

2. Bagian Tata Usaha


Bagian tata usaha adalah unsur pembantu direktur di bidang pelayanan
administrasi dan umum. Bertugas membantu kegiatan direktur dalam melaksanakan
pembinaan pengelolaan adminstrasi umum, penyusunan program kerja, rencana
strategis jangka pendek dan jangka panjang, kepegawaian, rumah tangga,
perlengkapan, hubungan masyarakat, pengelolaan kendaraan, penataan arsip, hukum
dan ketatalaksanaan dan pelaporan.
Bagian tata usaha juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Pelaksanaan urusan umum, administrasi perjalanan dinas dan protokoler.
b. Pelaksanaan urusan rumah tangga, pelayanan kebutuhan barang, inventaris,
aset, perlengkapan dan peralatan kantor/rumah jabatan/rumah dinas.
c. Penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyusunan program dan
pengelolaanadministrasi keuangan.
d. Pelaksanaan urusan dalam dan keamanan.
e. Pelaksanaan administrasi kepegawaian, pembinaan/pengembangan organisasi,
ketatalaksanaan, penegakan hukum dan perundang-undangan.
f. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada Direktur dan semua unit
organisasi di lingkungan RSUD.
g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di
bidang pelayanan medis.
h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengantugas dan fungsinya.

Bagian tata usaha terdiri dari:


a. Sub Bagian Umum
Bertugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian,
organisasidan ketatalaksanaan, hukum dan perundang-undangan, administrasi
perjalanan serta hubungan masyarakat.
b. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan
Bertugas melaksanakan penyusunan program kegiatan dan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
c. Sub Bagian Keuangan
Bertugas mengelola administrasi keuangan dan pertanggungjawaban keuangan.

3. Bidang Pelayanan Medis


Bidang pelayanan medis merupakan unsur pelaksanaan teknis di bidang
pelayanan medis. Bertugas melakukan pembinaan, koordinasi pengawasan dan
pengendalian penyelenggaraan pelayanan medis rawat jalan, rawat darurat,
pelayananmedis rawat inap, intensif dan bedah sentral, informasi pemasaran sosial,
upaya rujukan dan instalasi-instalasi serta melakukan pengelolaan data dan rekam
medis.
Bidang pelayanan medis juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Penyusunan kebutuhan tenaga dan penyediaan fasilitas pelayanan medis
b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penerimaan dan penanggulangan
pasien
c. Penyiapan bahan rekam medis serta pengelolaan data pelayanan kesehatan
d. Pelaksanaan pemantauan, pengawasan, penilaian dan pengendalian penggunaan
fasilitas dan kegiatan pelayanan medis, spesialistis, rujukan dan tindakan medis
lainnya
e. Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Direktur sesuai tugas dan
fungsinya.

Bidang Pelayanan Medis terdiri dari:


a. Seksi Pelayanan Medis Rawat Jalan, Gawat Darurat, dan Rawat Inap
Bertugas mengkoordinasikan kegiatan dan kebutuhan unit pelayanan Rawat
Jalan, Gawat Darurat dan Rawat Inap, melakukan pemantauan dan pengawasan
penggunaan fasilitas Unit Rawat Jalan, Gawat Darurat dan Rawat Inap.

b. Seksi Pelayanan Medis Rawat Intensif, Bedah Sentral dan Rekam Medis
Bertugas mengkoordinasikan semua kegiatan dan kebutuhan unitunit
pelayananRawat Intensif, Bedah Sentral dan melakukan pemantauan dan
pengawasanpenggunaan fasilitas Unit Rawat Intensif dan Bedah Sentral
serta melakukanpengumpulan dan pengelolaan data serta rekam medis
keperawatan dan visum etrepertum.

4. Bidang Keperawatan
Bidang keperawatan merupakan unsur pelaksanaan teknis di bidang
keperawatan. Bertugas melaksanakan bimbingan pelaksanaan asuhan dan
pelayanan keperawatan, penerapan etika, pengembangan profesi, pengendalian
mutu dengan menerapkan prinsip profesionalisme keperawatan dan logistik serta
pengawasan etika profesi keperawatan. Bidang keperawatan memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. Pelaksanaan penyusunan program keperawatan rawat jalan, gawat darurat,
asuhan keperawatan, rawat inap, intensif, bedah sentral, etika profesi
keperawatan dan logistik keperawatan
b. Penyusunan standar asuhan keperawatan, etika profesi keperawatan dan logistik
keperawatan
c. Pelaksanaan pengembangan sumber daya keperawatan, pengawasan mutu dan
standar keperawatan
d. Pelaksanaan pemantauan, pengawasan, penilaian pelaksanaan kegiatan
keperawatan rawat jalan, gawat darurat, asuhan keperawatan, rawat inap,
intensif, bedah sentral, etika profesi keperawatan, mutu keperawatan dan tenaga
keperawatan
e. Pengkoordinasian pengusulan penempatan tenaga keperawatan
f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di
bidang keperawatan
g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Direktur
sesuaidengan tugas dan fungsinya.

Bidang Keperawatan terdiri dari:


a. Seksi Rawat dan Asuhan Keperawatan
Bertugas menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan asuhan dan pelayanan
keperawatan pada unit rawat jalan, gawat darurat, rawat intensif, bedah sentral
danpelaksanaan etika profesi, pengembangan sumber daya keperawatan serta
pengawasan mutu dan standar keperawatan.
b. Seksi Logistik Keperawatan
Bertugas menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan kebutuhan logistik asuhan
dan pelayanan keperawatan serta pemantauan, pengawasan dan penilaian
kegiatandan pelayanan keperawatan.

5. Bidang Pelayanan Penunjang Medis


Bidang pelayanan penunjang medis merupakan unsur pelaksana teknis di
bidang pelayanan penunjang medis. Bertugas melakukan inventarisasi, analisa
kebutuhan dan pengembangan sarana, prasarana pelayanan penunjang medis dan
penelitian kebutuhan pelayanan informasi, promosi serta upaya rujukan pasien.
Bidang pelayanan penunjang medis juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Penyusunan kebutuhan pelayanan, pengendalian dan penunjang medis
b. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan dan penunjang medis
c. Penyusunan dan penyediaan sarana penunjang medis
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penggunaan sarana, prasarana
medis
e. Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan medis
f. Pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi, promosi dan upaya rujukan pasien
g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di
bidang pelayanan penunjang medis
h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan Direktur sesuai
dengantugas dan fungsinya.
Bidang Pelayanan Penunjang Medis terdiri dari:
a. Seksi Penunjang Medis
Bertugas mengkoordinasikan semua kebutuhan Instalasi, Radiologi,
Rehabilitasi Medis, Patologi Klinik dan Patologi Anatomi, Instalasi Farmasi,
Gizi, Sentral Sterilation Suply Department dan Pemulasaran Jenazah.
b. Seksi Penelitian, Informasi dan Upaya Rujukan
Bertugas mengkoordinasikan dan mempersiapkan semua kebutuhan penelitian
dan pengembangan, pelayanan informasi dan upaya rujukan terhadap pasien
serta melakukan bimbingan dan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan,
pemantauan, pengawasan dan penilaian kegiatan pelayanan kesehatan serta
manajemen RSUD.

Bagan Struktur Organisasi selengkapnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Gambar 2. Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Aceh Tamiang

6. Nilai Dasar Organisasi BerAKHLAK


Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan core
value Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Value ini
bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia
sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core Value
BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Latar belakang core value BerAKHLAK adalah adanya perbedaan
penerjemahan terhadap nilai-nilai dasar serta kode etik dan kode perilaku ASN yang
tertuang pada Undang-Undang No.5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Oleh
karena itu Kemenpan- RB menetapkan core value baru untuk menciptakan persepsi
yang sama atas nilai-nilai

dasar ASN. Core Value BerAKHLAK juga merupakan penggabungan dan


pengerucutan nilainilai ASN yang ada diberbagai instansi pemerintahan.
Adanya Core Value ASN yang baru ini diharapkan setiap ASN baik di pusat
maupun di daerah memiliki semboyan dan semangat yang sama dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. ASN jangan lagi minta untuk dilayani melainkan
memberikan pelayanan yang prima dalam membantu masyarakat. Harapan ini juga
didukung dengan diresmikannya employer branding ASN “Bangga melayani
bangsa”.
Penerapan nilai–nilai dasar BerAKHLAK memerlukan pemahaman akan wujud
nilai – nilai tersebut sebagaimana penjelasan berikut:
a. Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara danpenduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Prinsip Pelayanan Publik
adalah:
• Partisipatif, yaitu pemerintah perlu melibatkan masyarkat dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya.
• Transparan, yaitu pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara
untukmengethui segala hal yang berkaitan dengan pelayanan publik.
• Responsif, yaitu pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan warga
negaranya.
• Tidak diskriminatif, yaitu pelayanan yang diberikan pemerintah tidak boleh di
bedakan antara satu warga denga warga lainnya.
• Mudah dan murah, yaitu persyaratan yang diajukan harus masuk akal dan
mudah, biaya yang harus dikelarkan juga terjangkau.
• Efektif dan efesien, yaitu untu mencapai tujuan harus dengan prosedur
yangsederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
• Aksesibel, yaitu pelayanan publik yang diselenggarakan harus dekat,
gampang ditemukan.
Dalam rangka menjabarkan dan mengoperasionalkan nilai berorientasi pelayanan
tersebut, berikut panduan perilaku/kode etiknya yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti
b. Akuntabel
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti
yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang
berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat.
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnyakepada publik. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Akuntabilitas publik
memiliki tiga fungsi utama yaitu menyediakan kontrol demokratis, mencegah
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
Panduan perilaku / kode etik dalam konteks akuntabel adalah sebagai berikut:
• Melaksakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
• Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektifdan efisien
• Menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
c. Kompeten
Penguatan kualitas ASN tersebut sejalan dengan dinamika lingkungan strategis
diantaranya VUCA dan disrupsi teknologi, fenomena demografik (demographic
shifting), dan keterbatasan sumberdaya. Keadaan ini merubah secara dinamis
lingkungan pekerjaan termasuk perubahan karakter dan tuntutan keahlian (skills).
Kenyataan ini menutut setiap elemen atau ASN di setiap instansi selayaknya
meninggalkan pendekatan dan mindset yang bersifat rigit peraturan atau rule based
dan mekanistik, cenderung terpola dalam kerutinan dan tidak adapatif dengan
zamannya. ASN diharapkan memiliki sifat dan kompetensi dasar, utamanya:
inovasi, daya saing, berfikir kedepan, dan adaptif. Sifat dan kompetensi dasar ini
krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah yang responsif dan efektif.
Dikaitkan dengan profesionalisme ASN, setiap ASN perlu berlandaskan pada
aspek merit, sesuai dengan latar belakang kualifikasi (antara lain pendidikan,

pengalaman, dan pelatihan), kompeten (sesuai dengan kompetensi teknis,


manajerial, dan social kultural) dan memiliki bukti kinerja yang sesuai serta
memiliki kepatuhan pada etika kerja (nilai-nilai Dasar ASN, dan kode etik ASN).
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku
seseorang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Kompetensi menjadi faktor penting
untuk mewujudkan pegawai professional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN
sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi
dirinya termasuk mewujudkannya dalam kinerja. Panduan perilaku (kode etik)
kompeten yaitu:
• Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
• Membantu orang lain belajar
• Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
d. Harmonis
Dalam nilai harmonis menjelaskan pemahaman mengenai keberagaman
berbangsa, saling menghormati, menjadi pelayan dan abdi negara yang baik dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif. Salah satu kunci sukses kinerja
suatu organisai berawal dari tempat kerja. Suatu harmoni dalam lingkungan kerja
akan membuat kita menjadi individu yang tenang, menciptakan kondisi yang
memungkingkan ujntuk saling berkolaborasi dan bekerjasama, meningkatkan
produktifitas bekerja dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dalam
mewujudkan suasana harmonis berhubungan dengan etika publik. Etika publik
merupakan refleksi tentang standar / norma yang menentukan baik / buruk, benar /
salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. Panduan perilaku
(kode etik) dalam nilai harmonis yaitu:
• Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
• Suka menolong orang lain
• Membangun lingkungan kerja yang kondusif

e. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsadan negara “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal
berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan,
tetapi timbul dari

kesadaran sendiri. agi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Adapun panduan perilaku
loyal yaitu:
• Memegang teguh ideologi pancasila, Undang – Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang
sah
• Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara
• Menjaga rahasia jabatan dan Negara
Adapun kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan
perilaku loyal adalah sebagai berikut:
a. Komitmen: keterikatan untuk melakukan sesuatu atau hubungan keterikatan
dan rasa tanggungjawab akan sesuatu
b. Dedikasi: pengorbanan, tenaga, pikiran dan waktu demi keberhasilan suatu
usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, pengabdian untuk melaksanakan
cita - cita yang luhur dan diperlukan adanyan sebuah keyakinan yang teguh
c. Kontribusi: keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih yang diberikan dalam
bentuk pemikiran, kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial atau
tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih
baik dan efisien
d. Nasionalisme: suatu keadaan atau pikiran yang mengembangkan keyakinan
bahwakesetiaan terbesar mesti diberikan untuk negara atau sikap cinta tanah
air atau bangsa
e. Pengabdian: perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapatl ataupun tenaga
sebagaiperwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat atau satu ikatan dan
semua itu dilakukan dengan ikhlas.
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup
tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
keberlangsungan hidup. Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga
bagi individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini
organisasi maupun individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu
perubahan lingkungan yang konstan, sehingga karakteristik adaptif
dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif maupun individual.
Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana
ASN memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan
organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses
internal yang berkesinambungan. Dalam konteks budaya organisasi, maka nilai
adaptif tercermin dari kemampuan respon organisasi dalam mengadaptasi
perubahan.
Nilai adaptif pada core value ASN dengan terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakan ataupun menghadapi perubahan. Panduan perilaku / kode etik nilai
adaptif adalah sebagai berikut:
• Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
• Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
• Bertindak proaktif
g. Kolaboratif
Kolaborasi adalah bentuk interaksi sosial berupa aktivitas kerja sama yang
ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan cara saling membantu dan
saling memahami tugasnya masing-masing. Namun demikian, tujuan bersama
baru dapat dicapai jika kolaborator dapat melakukan interaksi yang dibarengi
dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan serta kelebihan
masing-masing.
Whole of Governement (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya - upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan untuk pembangunan kebijakan, manajemen, program dan pelayanan
publik.
Penerapan nilai kolaboratif dalam core value yaitu untuk membangun
kerjasama yang sinergis, sehingga sekat - sekat birokrasi yang mengukung
birokrasi pemerintah
saat ini dapat dihilangkan. Panduan perilaku/kode etik dari nilai kolaboratif adalah:
• Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
• Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
• Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan Bersama

7. Tugas Pokok dan Fungsi Sanitarian


Uraian kegiatan tugas Jabatan fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan kategori
keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai
berikut:
a. Tenaga Sanitasi Lingkungan Terampil, meliputi:
1. melakukan pengumpulan data kualitas media lingkungan;
2. melakukan penyiapan bahan, peralatan, dan uji laboratorium media
lingkungandengan pengukuran di lapangan;
3. melakukan pengambilan dan pengiriman sampel media lingkungan untuk
rujukan uji laboratorium;
4. melakukan tabulasi hasil pemeriksaan di lapangan dan tabulasi hasil
pengirimansampel rujukan media lingkungan;
5. melakukan penyiapan bahan materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
kualitas media lingkungan;
6. melakukan peningkatan kualitas media lingkungan dengan berbagai metode
atau teknologi.
7. melakukan identifikasi faktor risiko limbah, sampah, zat kimia berbahaya,
pestisida, dan radiasi
8. melakukan pengumpulan data pengelolaan limbah, sampah, zat kimia
berbahaya, pestisida, dan radiasi;
9. melakukan penyiapan bahan, peralatan, dan uji laboratorium pengelolaan
limbah, sampah, zat kimia berbahaya, pestisida, dan radiasi;
10. melakukan pengambilan dan pengiriman sampel limbah untuk rujukan uji
laboratorium;
11. melakukan tabulasi hasil pemeriksaan laboratorium lapangan dan tabulasi
hasil pengiriman sampel rujukan limbah;
12. melakukan identifikasi faktor risiko lingkungan vektor dan binatang
pembawa penyakit;
13. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan agar tugas
terbagihabis.
14. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan untuk mendapat
petunjuk selanjutnya.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

Dalam menjalankan beberapa tugas pokok dan fungsi ada beberapa isu yang ditemukan di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tamiang antara lain sebagai berikut:
1. Belum optimalnya sistem pengendalian pelaksanaan pekerjaan tenaga Cleaning
Service di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
2. Belum efektifnya pelaksanaan standar layanan para petugas kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
3. Belum optimalnya Inspeksi Penyehatan Lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Aceh Tamiang.

3.2 Kondisi Saat Ini (Data dan Fakta) Dampak dan Pihak Terdampak
No Identifikasi Isu Kondisi saat ini Pihak Yang Pengelompok
Terdampak kan
Isu
1 Belum optimalnya Masih adanya  Rumah Sakit Umum Smart ASN
sistem Tenaga Cleaning Aceh Tamiang Pelayanan
pengendalian service yang  Petugas Publik
pelaksanaan melakukan Kesehatan
pekerjaan tenaga pekerjaan tidak  Tenaga
Cleaning Service di sesuai dengan Cleaning
Rumah Sakit SOP Service
Umum Daerah
Kabupaten Aceh
Tamiang.
2 Belum efektifnya Masih adanya  Pasien Smart ASN
pelaksannaan petugas yang  Tenaga Pelayanan
standar layanan tidak melakukan Kesehatan Publik
para petugas kebersihan
kesehatan di Rumah tangan sebelum
Sakit Umum dan sesudah
Daerah Kabupaten melakukan
Aceh Tamiang. pelayanan
3 Belum optimalnya Masih adanya  Tenaga Smart ASN
Inspeksi bangunan atau Kesehatan Pelayanan
Penyehatan ruangan yang  Pasien dan Publik
Lingkungan di belum dilakukan keluarga
Rumah Sakit Inspeksi Pasien
Umum Daerah Penyehatan  Rumah sakit
Kabupaten Aceh Lingkungan. Umum Aceh
Tamiang Tamiang

3.3 Pedalaman Isu

3.3.1 Belum Optimalnya Sistem Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan Tenaga


Cleaning Service di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
Pengertian disiplin menurut Hasibuan adalah suatu sikap menghormati dan
menghargai suatu peraturan yang berlaku, baik secara tertulis maupun tidak tertulis
serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak untuk menerima sanksi- sanksi
apabila dia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

Cleaning service merupakan petugas yang bertugas memberikan pelayanan


kebersihan, kerapihan dan Hygenisasi pada sebuah gedung / bangunan baik di dalam
gedung / bangunan maupun di luar gedung / bangunan yang bertujuan untuk tercipta
suasana yang nyaman dalam menunjang aktifitas sehari - hari.

Tujuan Cleaning Service adalah untuk Menciptakan 5K yaitu Kebersihan, kerapihan,


keindahan, keamanan, dan kenyamanan dalam ruang lingkup kerja Cleaning
Service.

Tugas Pokok Cleaning Service adalah untuk Menjaga dan merawat kebersihan
masing-masing area, sesuai dengan penempatan,(plotting) dan prosedur yang sudah
ditentukan oleh atasan dimana Cleaning Service berkerja.

Masih adanya tenaga Cleaning Service yang tidak disiplin dalam melakukan
pekerjaan sesuai dengan SOP yang berlaku di Instansi, seperti penggunaan alat kerja
yang tidak sesuai dengan fungsinya dan masih banyak sampah yang berserakan di
lingkungan rumah sakit.
3.3.2 Belum Efektifnya Pelaksanaan Standar Layanan Para Petugas Kesehatan diRumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

Dalam UU 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang mudah untuk mencegah penyebaran
penyakit.
Beberapa penyakit yang dapat di cegah dengan rajin mencuci tangan adalah:
a. Penyakit pencernaan (diare, dan keracunan makanan) 
b. Gangguan pernapasan (pneumonia)
c. Infeksi lainnya (infeksi saluran kencing, meningitis)

Masih adanya petugas kesehatan yang tidak menjaga pentingnya kebersihan


tangan sebelum melakukan dan sesudahkan melakukan pelayanan di lingkungan
Rumah Sakit Umum Aceh Tamiang.

3.3.3 Belum optimalnya Inspeksi Penyehatan Lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Aceh Tamiang.

Inspeksi sanitasi adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara langsung


terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan standar, norma,
dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.

Penyehatan media lingkungan adalah upaya pencegahan penurunankualitas


media lingkungan dan upaya peningkatan kualitas media lingkungan.
Faktor risiko lingkungan adalah hal, keadaan, peristiwa yang berkaitan dengan
kualitas media lingkungan yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap
terjadinya penyakit dan/atau gangguan kesehatan.

Masih adanya bangunan yang plafonya rusak, kemudian masih adanya sampah
yang berserakan didalam ruangan dan masih adanya sarang laba - laba yang banyak.

3.4 Analisis Isu dengan Metode AKPK


Dalam menganalisis isu yang dapat di unit kerja, penulis menggunakan alat penetapan isu
berdasarkan AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan).
a. Aktual dalah isu yang sedang atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan
dikalangan masyarakat dan atau isu yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat.
b. Kekhalayakan adalah isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak
c. Problematik adalah isu tersebut memiliki demensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif.
d. Kelayakan adalah isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 2. Penilaian Kriteria Isu dengan Metode AKPK


Keterkaitan
dengan Keterangan
NO Isu A K P K
materi
agenda III

1 Belum Smart ASN


optimalnya Pelayanan
sistem Publik
pengendalian Memenuhi
√ √ √ √
pelaksanaan Syarat
pekerjaan tenaga
Cleaning
Service di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Kabupaten Aceh
Tamiang.
2 Belum efektifnya Smart ASN
pelaksanaan Pelayanan
standar layanan Publik
para petugas
Memenuhi
kesehatan di √ √ √ √
Syarat
Rumah Sakit
Umum Daerah
Kabupaten Aceh
Tamiang.
3 Belum optimalnya Smart ASN
Inspeksi Pelayanan
Penyehatan Publik
Lingkungan di Memenuhi
√ √ √ √
Rumah Sakit Syarat
Umum Daerah
Kabupaten Aceh
Tamiang

Keterangan :
A = Aktual
K = Kekhalayakan
P = Problematik
K2 = Kelayakan

3.5 Penetapan Isu dengan Metode USG


Setelah identifikasi isu dilakukan, selanjutnya diperlukan analisis lanjutan pada
isu - isu tersebut. Analisis dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu
sehingga mendapatkan kualitas isu yang paling tepat untuk dijadikan bahasan dalam
rancangan aktualisasi. Instrument analisis isu yang digunakan adalah Teknik USG dengan
kriteria:
 Urgency yakni seberapa mendesak isu harus dibahas, dianalisisdan ditindaklanjuti;
 Seriousness yakni seberapa serius isu harus dibahas dikaitkandengan akibat yang
ditimbulkan;
 Growth seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jikatidak ditangani sebagai
mestinya.
Skor USG
No Isu Total Skor Ranking
U S G
1 Belum optimalnya
sistem pengendalian
pelaksanaan
pekerjaan tenaga
Cleaning Service di
5 5 5 15 I
Rumah Sakit
Umum Daerah
Kabupaten Aceh
Tamiang.

2 Belum efektifnya
pelaksanaan standar
layanan para
petugas kesehatandi
3 4 4 11 III
Rumah Sakit Umum
Daerah
Kabupaten Aceh
Tamiang.
3 Belum optimalnya
Inspeksi
Penyehatan
Lingkungan di
4 4 4 12 II
Rumah Sakit
Umum Daerah
Kabupaten Aceh
Tamiang
Keterangan
5 : Sangat Urgent/Serius/Mendesak
4 : Urgent/Serius/Mendesak

3 : Cukup Urgent/Serius/Mendesak

2 : Kurang Urgent/Serius/Mendesak

1 : Tidak Urgent/Serius/Mendesak
Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan Teknik USG, maka diperoleh
peringkat kelayakan dari isu - isu yang telah ditemukan. Isu yang menduduki peringkat
pertama atau core isu yang perlu dipecahkan solusinya
adalah “Rendahnya kedisiplinan tenaga Cleaning Service dalam melakukan
pekerjaan”.

3.6 Analisis Penyebab Core Issue


Selanjutnya setelah di dapatkan satu core issue, maka perlu di lakukan Analisa akar
masalah dari core issue tersebut dengan menggunakan metode fishbone.
Mengidentifikasi kategori penyebab utama adalah Langkah penting yang harus di lakukan
dalam analisis fishbone, identifikasi kategori sendiri dapat di kelompokkan ke dalam
empat unsur yaitu: Method, Man, Material, dan Surrounding. Berdasarkan core issue di
atas identifikasi penyebabnya dapat kita lihat pada diagram fishbone di bawah ini;

MANUSIA METODE

Kesadaran
Tidak adanya Belum
laporan optimalnya
SDM kegiatan harian
sistem
pengendalian
pelaksanaan
pekerjaan
tenaga
SOP yang belum Kebiasaan petugas Cleaning
CS tidak stanbay di Service
berjalan
area kerja

MATERIAL LINGKUNGAN

Gambar 3 Diagram Fishbone

Dari analisis diagram fishbone tersebut dapat di simpulkan bahwa


permasalahan core issue di sebabkan oleh “Belum optimalnya sistem
pengendalian pelaksanaan pekerjaan tenaga Cleaning Service”.

3.7 Dampak Core Issue


Dampak yang muncul apabila isu ini tidak langsung diselesaikan adalah sebagai
berikut:

a. Kurangnya kebersihan, keindahan, kerapihan, keamanan dan kenyamanan di


lingkungan rumah sakit
b. Akan terjadi kesenjangan antar sesama tenaga Cleaning Service
c. Akan terjadinya kecelakaan kerja terhadap Cleaning Service jika tidak menggunakan
APD (Alat Pelindung Diri).

3.8 Penetapan Kegiatan dan Gagasan Kreatif


Sebagai seorang ASN yang bekerja sebagai pelayan publik, diharuskan untuk
membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di pelayanan publik untuk
meningkatkan kualitas kinerja terutama pada unit kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Aceh Tamiang. Dengan menggunakan analisis USG pada tabel analisis isu
ditemukan bahwa isu utama (core issue) yang memiliki poin tertinggi dan memerlukan
adanya solusi untuk mengatasi isu tersebut adalah Belum optimalnya sistem pengendalian
pelaksanaan pekerjaan tenaga Cleaning Service di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang.
Pengangkatan isu tersebut didasarkan pada pentingnya keefektifan dalam bekerja.
keefektifan dalam bekerja adalah kemampuan untuk memilih tujuan tertentu dan
penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan uraian
tersebut, penulis mempunyai gagasan pemecahan isu dengan gagasan kreatif yaitu
“Mengoptimalkan sistem pengendalian pelaksanaan pekerjaan tenaga Cleaning Service di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang”.

Adapun rancangan untuk gagasan di atas adalah sebagai berikut;


Tabel 1.4 Penetapan dan Tahapan Kegiatan

No. Kegiatan Tahap Kegiatan Ouput/Hasil Sumber


1 Penyusun  Mempelajari referensi tentang  SOP yang efektif SKP dan
anSOP SOP CleaningService.  Saran dan Instuksi
tentang  Meminta pendapat dan arahan dari Mentor
Cleaning saran kepada mentor dan mentor dan
Service rekan kerja tentang SOP rekan kerja
Cleaning Service  Lembaran SOP
 Mengumpulkan dataterkait Cleaning
penyusunan SOP. Service yang
 Menyusun SOP tentang disetujui
CleaningService. olehatasan
 Meminta pengesahanSOP untuk
kepada atasan. diterapkan
 Mencetak dan
menempel SOP
Cleaning Service
2 Sosialisasi  Meminta izin kepada  Saran dan SKP dan
SOP mentor tentang kegiatan arahan dari Instruksi
sosialisasi mentor/atasan. Mentor
 Membuat daftar hadir  Bukti kehadiran
Cleaning Service petugas
 dokumentasi hasil Cleaning
kegiatan. Service.
 Foto
dokumentasi
hasil kegiatan.

3 Pembuatan  Melakukan Konsultasi  Desain Inisiatif


form kepada mentor terkait google form Sendiri
checklist rencanakegiatan yang akan Checklist
(google dilakukan Kegiatan
Form)  Meminta saran dan Harian
pelaksanaan pendapat mentor tentang Cleaning
kegiatan Form checklist kegiatan service
harian harian Cleaning Service  Saran dan
Cleaning  Mendesain Checklist arahan dari
Service Google Form mentor
 Lembaran
laporan
kegiatan
cleaning
service

4 Monitoring  Menetapkan ketentuan  Jam Inisiatif


dan evaluasi jam kerja kerja sendiri
kedisiplinan  Pengawasan terhadap yang dan
tenaga efektifitas kerja efektif. Insturksi
Cleaning Cleaning Service  Data laporan dari
Service  Dokumentasi hasil kegiatan mentor
dalam evaluasi. Cleaning
melakukan Service.
pekerjaan  Foto
dokumentas
ihasil
evaluasi.
5 Pembuatan  Melakukan konsultasi  Terjalinnya Kreatifitas
pelaporan kepada mentor pembuatan konsultasi
evaluasi hasil pelaporanevaluasi hasil kepada mentor
kegiatan kegiatan  Terkumpulny
 Mengumpulkan datahasil a datahasil
kegiatan kegiatan
 Mendesain pelaporanhasil  Adanya
kegiatan desain
 Mencetak hasil pelapora
pelaporan evaluasidalam n hasil
bentuk info kegiatan
grafis  Tercetakny
a hasil
pelaporan
dalam
bentuk info
grafis
3.9 Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya sistem pengendalian pelaksanaan pekerjaan tenaga Cleaning Service di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
2. Belum efektifnya pelaksanaan standar layanan para petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang.
3. Belum optimalnya Inspeksi Penyehatan Lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya sistem pengendalian pelaksanaan pekerjaan tenaga Cleaning Service di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
Gagasan Pemecah Isu : Meningkatkan sistem pengendalian pelaksanaan pekerjaan tenaga Cleaning Service di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
Tabel Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Sumber Keterkaitan Substansi Kotribusi Penguatan Nilai
Kegiatan mata Pelatihan Terhadap visi/ organisasi
(BerAKHLAK) misi Organisasi BerAKHLAK
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyusunan SOP  Mencari referensi  SOP yang  SKP dan  Akuntabel Penyusunan (SOP) Kegiatan
tentang Cleaning tentang SOP efektif Instuksi Saya mempelajari merupakan inventarisasi ini
Service Cleaning Service.  Saran dan Mentor referensi, kontribusi misi menguatkan nilai
 Meminta pendapat arahan dari mengumpulkan data RSUD Aceh Akuntabel,
dan saran kepada mentor dan serta mencetak SOP Tamiang yang ke - kolaboratif, dan
mentor dan rekan rekan kerja Cleaning Service. 2 yaitu Kompeten
kerja tentang SOP  Lembaran SOP  Kolaboratif meningkatkan
Cleaning Service Cleaning Saya meminta kompetensi dan
 Mengumpulkan data Service yang pendapat dan saran profesionalisme
terkait penyusunan disetujui oleh kepada mentor sumber daya
SOP. atasan untuk tentang penyusunan manusia
 Menyusun SOP diterapkan SOP
tentang Cleaning  Kompeten
Service. Menyusun SOP
 Mencetak dan Cleaning Service
menempelkan SOP sesuai dengan
ketentuan terkait
 Harmonis
Saya akan bersikap
saling peduli dan
menghargai setiap
keputusan dan arahan
dari mentor
 Berorientasi
Pelayanan
Saya menghadap
atasan dengan 5 S
(Senyum, Salam,
Sapa, Sopan dan
Santun)
 Loyal
Saya akan berdedikasi
dan mengutamakan
dalam melakukan
konsultasi SOP
Cleaning Service
 Adaptif
Saya akan terus
berinovasi dan
antusias dalam
menggerakkan serta
menghadapi
perubahan pada saat
melaksanakan
penyusunan SOP

2 Sosialisasi SOP  Meminta izin kepada  Saran dan  SKP dan  Berorientasi Sosialisasi SOP Kegiatan
mentor tentang arahan dari Instruksi pelayanan dan Loyal merupakan intervensi ini
kegiatan sosialisasi mentor/atasan. Mentor Berkonsultasi kepada kontribusi misi menguatkan nilai
 Membuat daftar hadir  Bukti mentor tentang RSUD Aceh Berorientasi
Cleaning Service kehadiran mengadakan Tamiang ke -1 Pelayanan, Loyal,
 Menyampaikan petugas sosialisasi SOP dengan yaitu mewujudkan Akuntabel,
Cleaning ramah, sopan dan pelayanan Kompeten dan
penjelasan tentang
SOP. Service. solutif serta kesehatan yang Harmonis
 Foto menjalankan kegiatan aman, efektif dan
dokumentasi sesuai arahan dari efisien melalui
hasil kegiatan. mentor. standarisasi tata
 Akuntabel Kelola Rumah
Bertanggung jawab Sakit serta sesuai
dengan membuat dengan nilai sosial
daftar hadir Cleaning budaya
Service
 Kompeten dan
harmonis
Menyampaikan
penjelasan tentang
SOP kepada petugas
Cleaning Service
3 Pembuatan form  Melakukan  Arahan dari  Inisiatif  Berorientasi Pembuatan form Kegiatan
checklist (google Konsultasi kepada mentor Sendiri Pelayanan cheklist merupakan intervensi ini
Form) pelaksanaan mentor terkait  Kesepakatan Berkonsultasi dengan kontribusi misi menguatkan nilai
kegiatan harian rencana kegiatan pembuatan mentor tentang RSUD Aceh Berorientasi
Cleaning Service pembuatan form cheklist google pembuatan form Tamiang ke - 3 Pelayanan,
cheklist form kegiatan checklist dengan yaitu menyediakan Harmonis,
 Berdiskusi dengan harian ramah, sopan dan sarana dan Kolaboratif,
rekan kerja tentang  Cheklist google solutif serta prasarana yang Adaptif, Akuntabel
Checklist Google form menjalankan kegiatan aman, bermutu dan Kompeten
Form sesuai arahan dari serta
 Membuat cheklist mentor mengembangkan
google form  Harmonis dan promosi pelayanan
kolaboratif kesehatan
Berdiskusi dengan
rekan kerja tentang
pembuatan cheklist
google form
 Adaptif, Akuntabel
dan Kompeten
Membuat cheklist
google form
4 Monitoring dan  Menetapkan  Jam kerja yang  Inisiatif  Adaptif dan Monitoring dan Kegiatan
evaluasi ketentuan jam kerja efektif. sendiri dan kompeten evaluasi intervensi ini
kedisiplinan tenaga  Pengawasan terhadap  Data laporan Insturksi Menetapkan merupakan menguatkan nilai
Cleaning Service efektifitas kerja kegiatan dari mentor ketentuan jam kerja kontribusi misi Adaptif,
dalam melakukan Cleaning Service Cleaning yang efektif RSUD Aceh Kompeten, dan
pekerjaan  Dokumentasi hasil Service.  Akuntabel, Adaptif Tamiang ke - 1 Akuntabel
evaluasi. dan kompeten yaitu mewujudkan
pelayanan
 Foto Melakukan kesehatan yang
dokumentasi pengawasan terhadap aman, efektif dan
hasil evaluasi. efektifitas kerja efisien melalui
Cleaning Service standarisasi tata
kelola Rumah
Sakit serta sesuai
dengan nilai sosial
budaya
5 Pembuatan  Melakukan konsultasi  Terjalinnya  Kreatifitas  Harmonis dan Pembuatan Kegiatan
pelaporan evaluasi kepada mentor konsultasi kolaboratif pelaporan evaluasi intervensi ini
hasil kegiatan pembuatan pelaporan kepada mentor Saya melakukan merupakan menguatkan nilai
evaluasi hasil  Terkumpulnya konsultasi kepada kontribusi misi Harmonis,
kegiatan data hasil mentorhasil evaluasi RSUD Aceh Kolaboratif,
 Mengumpulkan data kegiatan pelaporan Tamiang yang ke - Akuntabel,
hasil kegiatan  Adanya desain  Akuntabel, 1 yaitu Kompeten dan
 Mendesain pelaporan pelaporan hasil Kompeten dan mewujudkan Adaptif
hasil kegiatan kegiatan Adaptif pelayanan
 Mencetak hasil  Tercetaknya Saya mengumpulkan, kesehatan yang
pelaporan evaluasi hasil pelaporan mendesain dan aman, efektif dan
dalam bentuk info dalam bentuk mencetak pelaporan efisien melalui
grafis info grafis hasil kegiatan standarisasi tata
kelola Rumah
Sakit serta sesuai
dengan nilai sosial
budaya
14 Juni 2023 sampai dengan 4 September 2023
No. Kegiatan Juni Juli Agustus
III IV I II III IV I II III IV
1. Penyusunan SOP

2. Sosialisasi SOP
3. Pembuatan Form Cheklist
4. Monitoring dan Evaluasi
5. Pelaporan Hasil Evaluasi
BUKTI KONSULTASI DENGAN MENTOR
TENTANG MATRIKS DAN DRAF RANCANGAN

Anda mungkin juga menyukai