Anda di halaman 1dari 32

 

Kelompok 5

  Ayu Nindhi Kistianita ( 130612607859 )


 Bayu Jaya Noor (130612607882 )
 Suci Nur Ramadhani (1306126078 )
 

 A. HUKUM ISLAM



 

1. Pengertian Hukum Islam


•  
PENGERTIAN ETIMOLOGIS
Syariah •  
PENGERTIAN TERMINOLOGIS

PENGERTIAN BAHASA
Fikih
PENGERTIAN ISTILAH
 

  Syariah
  A. Pengertian Etimologis
Syariah berarti jalan menuju tempat keluarnya air
(sumber mata air)

 B. Pengertian Terminologis
Syariah adalah segala ketentuan ALLAH yang
ditetapkan kepada hamba-hamba-Nya baik
menyangkut aqidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah 
 

Tiga Macam Syariat


 1. Ahkam Syar’iyyah I’tiqadiyyah yaitu ilmu tauhid
(kalam)
 2. Ahkam Syar’iyyah Khuluqiyyah yaitu ilmu tasawuf
(akhlak)
 3. Ahkam Syar’iyyah Amaliyyah yaitu ilmu fikih
 

Fikih
  A. Secara bahasa
Fikih diartikan dengan al-fahmu, yaitu
pemahaman atau pengertian

 B. Secara istilah
Fikih adalah memahami ketentuan-ketentuan syariah
 yang bersifat aplikatif melalui dalil-dalilnya yang
terperinci
 

2. Ragam Pendekatan Hukum Islam


  A. Tekstualis atau Transkiptualis

 B. Rasionalis

 C. Kontekstual
 

 B. SUMBER HUKUM ISLAM


 

Sumber Hukum Islam


 Sumber Hukum Islam secara keseluruhan ada 3, yaitu :
1. Al – Qur’an Sumber
2. Hadist Pokok
3. Ijtihad ( Sumber pelengkap /
sumber tambahan )
 

1. Al – Qur’an : Sebagai Sumber


Pokok Hukum Islam
 Pengertian Al- Quran, menurut:
1. Dr. Shubhi Shalih berarti bacaan / yang dibaca.
2. Terminologis ( Imam Syaukani ) berarti Kalam Allah
 yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Muhammad bin
 Abdullah dalam bahasa Arab dan maknanya yang
murni, yang sampai kepada kita secara mutawir .
 

Distribusi Ayat – ayat dalam Al-


Qur’an
No Aspek Jumlah Ayat
1 Ibadah mahdhah ( shalat, puasa, zakat, dan haji ) 140
2 Keluarga ( perceraian, perkawinan, mawaris ) 70
3 Ekonomi ( perdagangan, sewa - , nyewa, kontrak, hutang –  70
piutang )
4 Pidana ( kriminal dan norma hukum lainnya ) 30
5 Qadha’ ( persaksian dan sumpah dlam proses peradilan )  13
6 Politik ( hak – hak warga negara dan hubungan pemerintah 10
dengan warganya )
7 Hubungan sosial ( interaksi umat Islam dan non Islam dan 25
hubungan antara negara Islam dan non Islam )
8 Hubungan sosial antara orang kaya dengan orang miskin, 10
 jaminan negara terhadap orang miskin
 

2. Hadist : Sumber Hukum Islam


Kedua
 Pengertian, secara :
- etimonologis perkataan, cerita, atau kejadiaan.
- Terminologis segala sesuatu yang datang dari
Nabi Muhammad, baik berupa perkataan, perbuatan,
maupun ketetapannya.
  Hubungan antara hadist dan al-Qur’an adalah sebagai
penjelas dan penafsir al- Qur’an. 
 

3. Ijtihad : Sumber Pelengkap


Hukum Islam
 Pengertian, secara :
- Bahasa mencurahkan segala kemampuan untuk
merealisasikan sesuatu.
- Istilah upaya seorang mujtahid mencurahkan
kemampuannya dalam memperoleh pengetahuan
tentang berbagai hukum syariah.
 Hasil dari setiap ijtihad adalah bersifat zhanni (
dugaan kuat ) 
 

 Syarat orang yang hendak berijtihad :


- Mampu memahami dengan baik al-Qur’an dan hadist 
- Menguasai seluruh masalh yang hukumnya telah
ditunjukkan oleh ijma’ ( kesepakatan para sahabat
Nabi )
- Menguasai bahas Arab secara komprehensif
- Menguasai ilmu Usul al- Fiqh
- Memiliki pengetahuan dibidang nasik – masukh (
konsep pembatalan hukum, baik yang menyangkut
ayat al-Qur’an atau hadist Nabi ) 
- Mampu memahami secara utuh permasalan yang akan
dikaji dari beragam sudut pandang.
 

 Ijtihad dapat diklasifikasikan menjadi dua :


1. Ijtihad Fardhi ( ijtihad yang dilakukan individu)
2. Ijtihad jama’i ( ijtihad yang dilakukan oleh banyak
orang / kolektif dari berbagai sudut pandang )
 

C. PERBEDAAN MAZHAB DAN


PENYIKAPANNYA
 

1. Bermazhab dan Urgensinya


 Kajian hukum islam
 Mazhab merupakan sebuah tema yang selalu menarik
untuk didiskusikan.
 Kamus fikih, Qal’ah Jie (1996:389) 
 Mazhab adalah metode tertentu dalam menggali hukum
syariah yang bersifat praktis dari dalil dalilnya yang
bersifat kasuistik.
 

  Mazhab tidakhanya digunakan dalam konteks fikih,


tapi juga dalam bidang akidah dan politik.
 Para ulama membagi nas-nas (teks-teks) syariah
menjadi dua, yakni qath’i dan dzanni. 
- Qath’i artinya mutlak, absolut dan bebas dari
penafsiran
- Dzanni artinya interpretatif dan mungkin ditafsirkan.
 

 Ditinjau dari sisi kemampuan memahami ajaran


islam, umat Islam terbagi dalam beberapa tingkatan,
mulai dari yang awam (umum), santri (terpelajar) dan
mujtahid (orang-orang yang boleh beritjihad).
 

2. Ragam Mazhab Fikih


a. Mazhab Hanafi
Didirikan oleh Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al
Kufi, yang lahir di Irak pada tahun 80 Hijriah (699 M)
Mazhab Hanafi adalah mazhab yang paling dominan
di dunia islam dengan pengikut sekitar 45%.
 

 Karakteristik yang paling menonjol adalah


penggunaan rasio yang dominan
  Yang melatar belakangi munculnya corak rasional
adalah keberadaan kota kufah di Irak sebagai pusat
pengembangan mazhab ini yang merupakan pusat
pertemuan dua peradaban besar, Yunani dan Romawi.
 

b. Mazhab Maliki
Didirikan oleh Imam Malik, seorang ulama yang lahir
dan besar di Kota Madinah. Beliau lahir pada tahun
712 M dan meninggal tahun 796 M pada usia 84
tahun.
 Awal mula mazhab ini tersebar di Madinah,
kemudian dianut oleh penduduk Tunisia, Maroko, al-
 Jazair, Bahrain, Kuwait, Mesir, dan beberapa daerah
 Afrika. Dan dianut oleh sekitar 15% umat muslim di
dunia.
 

 Karakteristik madzab Maliki berbeda dengan madzab


Hanafi, madzab ini cenderung tradisional.
  Ada dua faktor yang menyebabkan madzab Maliki
berbeda dengan madzab Hanafi, yaitu :
1. Keberadaan kota Hijaz ( Makkah dan Madinah )
dimana Imam Maliki menghabiskan sebagian besar
masa hidupnya.
2.  kebergaman yang diwarisi sejak jaman Nabi masih
terjaga dengan baik oleh masyrakat Madinah.
 

c. Imam Syafi’i 
 Dibangun oleh Muhammad bin Idris asy
Syafi’i, beliau lahir pada tahun 150 H di
Gaza.
 Madzab Iman Syafi’i sering dianggap
sebagai madzab tengah.
 Imam Syafi’i mengeluarkan fatwa
keagamaan:
- Qaul Qadim ( pendapat lama ) di Irak
- Qaul Jadid ( pendapt baru ) di mesir
 

 Keistimewaan Imam syafi’i dibandingkan dengan


imam mujtahid lain adalah karena beliau ulama’
pertama yang menciptakan ilmu Ushul Fikih dalm
karya ar- Risalah.
 Mazhab Syafi’i hingga kini dianut oleh umat Islam di
Libia, Mesir, Indonesia, Fillipina, Malasyia, Somalia,
 Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria,
Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo Cina, Sunni – 
Rusia dan Yaman. Saat ini madzab Syafi’i diperkirakan
diikuti oleh 28% umat didunia, dan merupakan
madzab terbesar kedua dalam jumlah pengikutnya.
 

d. Imam Hanbali
 Pendiri madzab Hanbali ialah Imam Abu Abdullah
 Ahmad bin Hanbal bin Hilal az- Zahlili asy-Syaibani.
Beliau lahir di Bagdad pada tahun 164 H dan wafat 241
H.
 Madzab Hanbali awalnya berkembang di Bagdad, Irak
dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Pada abad
12, madzab Hanbali berkembang di Arab Saudi
terutama pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz
as-Su’udi. 
 

 Saat ini Madzab Hanbali menjadi madzab resmi


pemerintah Arab Saudi dan mempunyai penganut
terbesara diseluruh Jazirah Arab, Palestina, Syiria dan
Irak.
 

3. Mengarifi Perbedaan Madzab


 Perlakukan dan sikapilah orang lain, kelompok lain
penganut madzab lain sebagaimana engkau,
kelompok dan madzabmu ingin diperlakukan dan
sikapi. Serta janganlah memperlakukan dan
menyikapi orang lain, kelompok lain dan pengikut
madzab lain dengan perlakuan dan penyikapan yang
tidak engkau inginkan dan engkau sukai untuk
dirimu, kelompokmu atau madzabmu.
 

 
C. AKOMODASI KEARIFAN

LOKAL DALAM HUKUM


ISLAM
 

1. Urf Dalam Bingkai Islam


 Urf ( budaya dan adat istiadat )
 Setiap daerah mempunyai kebiasaan dan adat istiadat
 yang berbeda – bedanamun harus diperhatikan bahwa
kebiasaan yang berlaku tidak boleh bertentangan
dengan semangat Islam yang tertuang dalam al-
Qur’an dan hadist. Jika bertentangan maka kaidah ini
tidak berlaku.
 

2. Menyandingkan Hukum Islam


dengan Tradisi Lokal
Prinsip yang selalu dipegang oleh Wali Songo dan
penyebar Islam lainnya agama islam tidak anti
terhadap budaya lokal apabila budaya lokal tersebut
tidak bertentangan dengan tuntutan al-Qur’an apabila
budaya tersebut tidak bertentangan dengan tuntutan
al-Qur’an dan hadist. 
 

Anda mungkin juga menyukai