DEDEN MAHENDRA
2006134987
AGRIBISNIS-A
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil
Parameter yang diamati dalam praktikum ini ada tiga yaitu tinggi batang,
diameter batang dan jumlah daun. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel
berikut :
Parameter Pengamatan
No Pengamatan Tinggi batang Diameter Jumlah daun
batang
1 Polybag 1
Sampel 1 24 cm 0,8 cm 4 helai
Sampel 2 25,2 cm 0,9 cm 5 helai
Sampel 3 24,4 cm 0,8 cm 5 helai
2 Polybag 2
Sampel 1 28,4 cm 1 cm 5 helai
Sampel 2 24,3 cm 0,7 cm 5 helai
Sampel 3 27,5 cm 0,9 cm 5 helai
3 Polybag 3
Sampel 1 23,4 cm 0,8 cm 5 helai
Sampel 2 24,4 cm 0,8 cm 5 helai
Sampel 3 26,9 cm 0,9 cm 5 helai
4 Polybag 4
Sampel 1 20,4 cm 0,9 cm 5 helai
Sampel 2 23,6 cm 0,8 cm 4 helai
Sampel 3 24,1 cm 0,8 cm 4 helai
5 Polybag 5
Sampel 1 23,4 cm 1 cm 4 helai
Sampel 2 23,7 cm 0,8 cm 4 helai
Sampel 3 18,7 cm 0,9 cm 4 helai
2.2 Pembahasan
Pada tabel pengamatan diatas dapat diketahui bahwa Polybag 1, 2, dan 3
merupakan polybag yang diberi perlakuan serasah jambu air, serasah legume, dan
serasah ilalang sedangkan untuk polybag 4 dan polybag 5 merupakan kontrol dan
sisipan. Dapat kita simpulkan bahwa polybag 1, 2, dan 3 mengalami pertumbuhan
yang cepat dibandingkan polybag 4 dan 5 dari semua indikator parameter
pengamatannya seperti tinggi batang, diameter batang dan jumlah daunnya. Hal
ini terjadi karena pertumbuhan tanaman kakao dipengaruhi oleh lingkungan
karena faktor lingkungan menjadi pendukung dalam pertumbuhan tanaman kakao
seperti pendapat Muljana (2001) pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor
genetis dan faktor lingkungan. Faktor genetis merupakan faktor yang terdapat
dalam tanaman seperti benih, varietas, hormon serta lainnya. Sedangkan faktor
lingkungan adalah faktor seperti keadaan tanah, iklim (curah hujan, temperatur,
sinar matahari), air, dan udara. Maka dalam melakukan budidaya tanaman kakao
harus memperhatikan faktor baik faktor genetik dan faktor lingkungan.
Dalam hal perawatan, hal yang saya lakukan adalah penyiraman serta
penyiangan gulma disekitar tumbuhnya tanaman kakao. Penyiraman rutin saya
lakukan pada waktu pagi dan sore hari. Hal ini bertujuan untuk membantu
pertumbuhan kakao agar lebih maksimal dan menjaga kelembapan tanah tanaman
kakao sedangkan untuk penyiangan bertujuan untuk membersihkan tanaman yang
sakit, mengurangi persaingan penyerapan hara, dan mengurangi persaingan
penetrasi sinar matahari.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Polybag yang diberi perlakuan berupa serasah legume, serasah jambu air, dan
serasah ilalang mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan polybag
kontrol dan sisipan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor genetika
dan faktor lingkungan. Perawatan yang saya lakukan kepada tanaman kakao
adalah berupa penyiraman tanaman secara rutin yaitu di waktu pagi dan sore hari
serta penyiangan gulma yang tumbuh di polybag guna untuk mengurangi
persaingan unsur hara pada tanah tersebut.
3.2 Saran
Dalam hal pengamatan, perlu diadakan pengamatan secara rutin minimal dua
kali dalam satu minggu guna mengetahui perkembangan tanaman kakao
sedangkan dalam hal perawatan perlu diadakan tindakan penyiraman secara
berkala, tanaman tidak boleh dibiarkan sampai kekeringan yang akan
menyebabkan tanaman tersebut mati. Selain itu perlu juga dilakukan penyiangan
gulma agar tanaman kakao dapat tumbuh secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Y., Widyastuti, Y. E., Satyawibawa, I., & Paeru, R. H. (2012). Kelapa sawit.
Penebar Swadaya Grup.
Lubis, A.U. 2008. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Indonesia Edisi ke-2
Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Raya, B.B. 2010. Kajian Biaya Infrastuktur Kebun Kelapa Sawit Pada Lahan Pasang
Surut Dan Lahan Mineral Bertofografi Datar. Tugas Akhir Mahasiswa
STIPAP. Medan.
Sulistyo, B.D.H, dkk. 2010. Budidaya Kelapa Sawit. Balai Pustaka-PPKS. Jakarta.
LAMPIRAN