Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama :
Tempat tanggal lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
Selanjutnya disebut pihak pertama (penjual).

2. Nama :
Tempat tanggal lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
Selanjutnya disebut pihak kedua (pembeli)

Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian jual beli tanah dengan
syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pihak pertama bermaksud untuk menjual tanah tersebut kepada pihak kedua dan bermaksud
untuk membelinya dari pihak pertama.

PASAL 1
HARGA

Pembeli dan penjual sepakat bahwa harga tanah ditetapkan adalah sebesar Rp.
( )

PASAL 2
CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran Cash/Tunai

Pembayaran harga tanah oleh Pembeli kepada Penjual dilakukan dengan cara pembayaran
penuh sesuai dengan harga yang telah disepakati pada Pasal 1
2. Pembayaran Kredit/Angsuran

Pembayaran harga tanah oleh Pembeli kepada Penjual dilakukan dengan cara diangsur
setiap bulan sebesar Rp.1.000.000 (Satu Juta Rupiah) selama 60 Bulan.

PASAL 2
BIAYA AKTE DAN BALIK NAMA

Pembeli dan Penjual sepakat bahwa harga tanah sebagaimana tersebut pada Pasal 1 di atas
tidak termasuk biaya akte jual beli dan balik nama sertifikat atas nama pihak pembeli. Biaya-
biaya tersebut seluruhnya ditanggung oleh pembeli.

PASAL 4
PENYERAHAN TANAH

1.    Penjual menjamin bahwa tanah sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini akan
diserahkan kepada pembeli dalam keadaan kosong, selambat’lambatnya tanggal 9 juli 2014.
2.    Apabila penjual tidak menyerahkan tanah tersebut kepada pembeli pada waktu yang
ditentukan sesuai dengan perjanjian ini, maka penjual telah dianggap melakukan kelalaian,
sehingga suatu peringatan dengan surat juru sita atau surat’surat lain serupa itu tidak
diperlukan lagi, maka pihak penjual dikenakan denda setiap hari sebesar 1% (satu persen)
setiap hari atas jumlah uang yang telah diterima olehnya dari pihak pembeli terhitung sejak
uang tersebut diterima oleh penjual.
3.    Apabila sampai dengan tanggal yang ditentukan dalam perjanjian ini tanah
yangdiperjanjikan dalam jual beli ini tidak diserahkan dalam keadaan kosong, maka dengan
lewatnya waktu tersebut penjual berhak untuk melakukan berbagai upaya untuk
mengosongkan tanah tersebut atas biaya penjual.
Dengan diterimanya jumlah uang oleh penjual dari pembeli sesuai dengan harga tanah yang
diperjanjikan dalam jual beli ini, maka penjual tidak berhak lagi dan dilarang untuk menjual
tanah tersebut kepada pihak lain dan segala tindakan pemindah-tanganan tanah tersebut yang
dilakukan oleh pihak penjual adalah tidak sah dan batal menurut hukum.

PASAL 5
STATUS HUKUM KEPEMILIKAN TANAH
1. Penjual menjamin bahwa tanah sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini adalah benar-
benar miliknya sendiri dan hanya Penjual yang berhak penuh untuk menjualnya
2. Penjual menyatakan bahwa tanah yang dimaksudkan dalam perjanjian ini tidak tersangkut
sesuatu perkara atau sengketa, tidak sedang menjadi obyek sitaan, baik yang berupa sitaan
penjualan maupun sitaan penjagaan dan tidak sedang dibebani suatu jaminan hutangi
3. Penjual menjamin bahwa sejak saat perjanjian ini dibuat maupun di kemudian hari
pembeli tidak akan mendapat suatu tuntutan dari pihak siapa pun juga yang menyatakan
mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak atas tanah tersebut.

PASAL 6
BUKTI KEPEMILIKAN

1.    Penjual menjamin pembeli bahwa tanah yang diperjanjikan dalam jual beli ini telah
mempunyai sertifikat hak milik sesuai dengan hukum pertanahan yang berlaku di Indonesia.
2.    Apabila di kemudian hari terbukti sertifikat hak milik atas tanah tersebut tidak sesuai
dengan ketentuan hukum pertanahan di Indonesia maka perjanjian ini menjadi batal.

PASAL 7
PEMBATALAN PERJANJIAN

1.    Penjual dan Pembeli sepakat bahwa Perjanjian dapat dibatalkan apabila ketentuan pasal 6
ayat perjanjian ini tidak tiipenuhi oleh Penjual.
2.    Pembatalan perjanjian sebagaimana disebut dalam pasal 6 ayat 2 cukup dinyatakan
dengan suatu surat tercatat yang disampaikan kepada pembeli dalam hal ini kedua belah
pihak melepaskan segala ketentuan yang tercantum dalam pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata yang berlaku di Indonesia.
3.    Apabila perjanjian ini menjadi batal karena menurut ketentuan seperti yang diuraikan di
atas, maka Penjual harus mengembalikan jumlah uang yang telah diterima olehnya dari pihak
pembeli dalam n’aktu 1 (satu) bulan terhitung dari tanggal pembatalan perjanjian oleh pihak
pembeli.
4.    Apabila perjanjian ini menjadi batal karena alasan apapun juga, sehingga pihak penjual
harus mengembalikan jumlah uang yang telah diterimanya kepada pembeli, maka jumlah
uang itu dengan Ini diakui oleh penjual sebagai hutangnya kepada pembeli.
5.    Penjual juga dikenakan bunga atas seluruh uang yang telah diterinaanya sebesar Rp 1%
(satu persen) setiap hari terhitung dari hari diterimanya sampai pada hari dibayarnya kembali
jumlah uang tersebut.

PASAL 8
BALIK NAMA

Apabila proses pembalikan nama pada sertifikat dari nama Penjual menjadi nama Pembeli
belum selesai dilakukan padahal pembeli sudah membayar lunas harga tanah yang
diperjanjikan dalam perjanjian jual beli ini maka pembeli untuk dan atas nama penjual
menjalankan segala hak dengan nama apapun juga yang ada pada dan/atau yang dapat
dijalankan oleh penjual sebagai yang menguasai tanah tersebut, tidak ada yang
dikecualikannya, akan tetapi semuanya itu atas tanggungan dan risikonya pihak yang
menjalankan hak-haknya itu, dengan membebaskan pihak penjual dari segala tuntutan dari
pihak lain mengenai tindakan’tindakan itu.

PASAL 9
SURAT KUASA

Penjual dan Pembeli sepakat bahwa semua surat kuasa yang berhubungan dengan perjanjian
jual beli ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini dan tidak akan batal atau
dapat dibatalkan karena alasan-alasan apapun juga.

PASAL 10
PENYELESAIAN SENGKETA

1.    Apabila terjadi perbedaan penafsiran atas isi perjanjian ini antara penjual dan pembeli
dan/ atau tidak atau belum diatur dalam perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
2.    Apabila cara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai sebagaimana dimaksud ayat (1)
Penjual dan Pembeli sepakat untuk menyelesaikannya secara hokum melalui Pengadilan
Negeri Tanjung Selor.

PASAL 11
DOMISILI HUKUM
Pembeli dan penjual dalam kaitannya dengan perjanjian ini memilih tempat kediaman hukum
yang sah dan tidak berubah di Kantor Pengadilan Negeri Tanjung selor.

PASAL 12
PENUTUP

Perjanjian ini dibuat dengan bebas tanpa paksaan dari siapa pun dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dalam rangkap 2 (dua) dengan meterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Jakarta, 17 Maret 2022

Pihak Pertama: H. Kosasih

Saksi-Saksi:

Pihak Kedua: Ronny A


Saksi-Saksi

Anda mungkin juga menyukai