Anda di halaman 1dari 20

.

PERALATAN
EVAPORASI
EVAPORASI
• Evaporasi dilaksanakan dengan cara
menguapkan sebagian dari pelarut pada titik
didihnya
• diperoleh larutan zat cair pekat yang
konsentrasinya lebih tinggi.
• Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya
hanya terdiri dari satu komponen.
• Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan
produk yang dipentingkan, sedangkan uapnya
biasanya dikondensasikan dan dibuang
Prinsip Kerja Evaporator
• Titik didih cairan yang mengandung zat tidak
mudah menguap (misal gula) akan tergantung
tekanan dan kadar zat tersebut.
• Untuk tekanan yang sama, makin tinggi kadar
zat, makin tinggi titik didih.
• Beda titik didih larutan dan titik didih cairan
murni disebut Kenaikan titik didih (boiling point
rise).

3 Teknik Kimia ITS


Prinsip Kerja Evaporator
Dalam evaporator, terjadi 3 proses penting (seri) :
• transfer panas
• penguapan (transfer massa)
• pemisahan uap dan cairan

Penguapan umumnya berlangsung cepat, sehingga tidak mengontrol


kecepatan keseluruhan proses. Pemisahan uap-cairan pada evaporator
ukuran standar sudah dirancang oleh manufacturer sedemikian rupa
sehingga untuk jumlah penguapan dalam evaporator tersebut, pemisahan
uap-cairan sudah bisa berjalan dengan baik. Jadi untuk perhitungan/
perancangan evaporator (bentuk standar), yang perlu diperhatikan
hanyalah kecepatan transfer panasnya. Perhitungan kecepatan transfer
panas, diperlukan hitungan neraca massa dan neraca panas.

4 Teknik Kimia ITS


Hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Perlu diperhatikan faktor-faktor yang mendorong terjadinya
endapan; perlu dicegah.
• Untuk bahan yang mudah rusak karena suhu tinggi, perlu
diusahakan suhu operasi yang rendah, dengan penurunan tekanan
operasi, dan waktu tinggal bahan dalam evaporator jangan terlalu
lama.
• Panas penguapan nilainya besar (untuk air ± 540 cal/g), jadi perlu
usaha-usaha penghematan pemakaian panas. Hal ini umumnya
bisa dilakukan dengan memanfaatkan uap yang timbul sebagai
pemanas.

5 Teknik Kimia ITS


Faktor-faktor yang berpengaruh
• Konsentrasi dalam cairan
• Kelarutan
• Sensivitas bahan terhadap suhu
• Foaming & Frothing
• Suhu & Tekanan
• Endapan kerak & bahan konstruksi
MACAM-MACAM EVAPORATOR
• Open kettle (Pan)
• Horizontal-tube natural circulation evaporator
• Vertical-type natural circulation evaporator
• Long-tube Vertical type evaporator
• Force-circulation-type evaporator
• Falling film Evaporator
• Agitated-film evaporator
• Open-pan solar evaporator
Batch pan
• Seperti penguapan alami dengan matahari, the batch
pan merupakan metode yang paling tua dan paling
sederhana untuk memekatkan larutan.
• Secara teknologi sudah ketinggalan, tapi masih
digunakan dalam aplikasi terbatas, seperti pemekatan
nira untuk pembuatan gula merah.
• Waktu tinggal produk dalan pan biasanya beberapa
jam
• Yang penting adalah mendidihkan pada suhu rendah
dan gunakan tekanan vakum jika produk sensitif
terhadap panas.
• Pemanasan pan dengan jaket atau dengan coil atau
dipanaskan langsung dengan api dari bawah.
• Luas perpindahan panas umumnya sangat kecil
karena bentuk dari bejana dan koefisien perpindahan
panasnya cenderung kecil karena konveksi natural.
• Kapasitas evaporator kecil karena rendahnya koefisien
dan luas perpindahan panas.
• Perpindahan panas dapat ditingkatkan dengan adanya
pengadukan
• Penggunaannya terbatas karena rendahnya kapasitas
penguapan
Teknik Kimia ITS 12
Horizontal-tube evaporator
Vapor
steam

Feed Steam

Boiling Solution
outside tubes
Steam chest

• Evaporator sederhana. Tidak mahal, Tube bundle


• Steam di tube dan cairan di bagian luar
• Sirkulasi cairan kurang baik Condensate
or drips

• Koefisien transfer panas rendah, akibatnya


transfer panas kurang efisien. Thick liquor

• Baik untuk cairan yang tidak mengendap, µ


rendah
• Pengendapan kerak terjadi di luar tabung, jadi
sukar dibersihkan
• Konstruksi harus diusahakan agar bundel
tabung-tabung bisa dikeluarkan untuk
dibersihkan.
13 Teknik Kimia ITS
Vertical-tube Basket Evaporator
steam

• hydrostatic head in tubes prevents


boiling in tubes
• Cairan dalam tabung, steam dalam
shell.
• Sirkulasi / aliran cairan bisa berjalan
dengan baik sehingga akibat aliran
tersebut, koefisien transfer panas
besar, mengakibatkan transfer
panas cukup efisien.
• Endapan / kerak terjadi dalam
tabung sehingga lebih mudah
dibersihkan.

14 Teknik Kimia ITS


Long-tube vertical Evaporator

•Cairan dalam tube, steam dibagian luar


•Cairan disirkulasikan secara konveksi natural
sekali jalan (single pass)
•Untuk memperbesar kecepatan sirkulasi cairan
dengan harapan koefisien transfer panas makin
besar, tabung-tabung untuk transfer panas
diperpanjang.
•Aliran cairan kembali ke bawah lewat pipa di
luar evaporator.
•Keuntungan : Koefisien transfer panas besar
sehingga transfer panas lebih efisien
•Kerugian : Jumlah penguapan tiap pass sangat
besar (karena tabung panjang) sehingga
konsentrasi lokal di mulut tabung bagian atas
sangat tinggi (cairan dalam evaporator tidak
homogen). Hal ini bisa menyebabkan
kristalisasi atau pembentukan gel pada tabung,
sehingga bisa mengganggu sirkulasi cairan.
15 Teknik Kimia ITS
Forced-circulation Evaporator
• Cairan dalam tube, steam dibagian luar
• Cairan disirkulasikan secara konveksi paksa
• Baik untuk fluida dengan μ tinggi
• Sirkulasi cairan untuk memperbesar koefisien
transfer panas dibantu dengan pompa.
• Koefisien transfer panas bisa besar dan
penyumbatan-penyumbatan dalam tabung
bisa terdorong keluar tabung oleh pompa.
• Tabung tidak terlalu panjang. Sirkulasi cepat,
sehingga larutan dalam evaporator lebih
homogen.
• Diperlukan pompa yang menjadi satu dengan
evaporator sehingga harga alat lebih mahal.
• Perlu biaya pemompaan.
• Karena aliran keluar tabung cepat, maka
pemisahan uap dan cairan lebih sulit,
sehingga perlu baffle yang lebih baik dan
ruang pemisah lebih besar di bagian atas.

16 Teknik Kimia ITS


Forced-circulation Evaporator

17 Teknik Kimia ITS


Falling Film Evaporator
• Umpan evaporator dimasukkan pada bagian
atas Calandria melalui distributor.
• Steam diberikan pada sisi shell.
• Larutan pekat dikeluarkan pada bagian bawah.
• Cairan mengalir ke bawah membentuk film di
keliling dalam tabung. Aliran disebabkan gaya
berat dan gesekan uap.
• Uap bergerak ke bawah. Meskipun Δt kecil,
tetapi aliran tetap baik (gravity). Bandingkan
dengan natural convection evaporator misalnya.
Luas permukaan pemanasan sangat besar
dibanding volum cairan dalam evaporator. Hal
ini memungkinkan transfer panas cukup dan
perusakan belum banyak terjadi karena waktu
tinggal kecil (volume cairan dalam evaporator
kecil).
• Kapasitas alat ini tidak bisa divariasi terlalu
besar. 18 Teknik Kimia ITS
Falling film evaporator
Combination Evaporator
19 Teknik Kimia ITS
RISING/FALLING FILM PLATE
• Prinsip operasi dari rising/falling film plate evaporator (RFFPE) adalah
melibatkan penggunaan sejumlah unit plate, yang masing-masing terdiri
dari 2 steam plates dan 2 product plates.
• Suatu rangka yang menyatukan beberapa plate heat exchanger.
• Aliran produk pertama menanjak (rising pass) dan yang kedua menurun
(falling pass).
• steam plates disusun selang-seling diantara aliran produk.

20 Teknik Kimia ITS

Anda mungkin juga menyukai