Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA, PKN, dan PAK

PENGERTIAN DASAR NEGARA

DOSEN PENGAMPU: Dr. Ahmad Syukron, M.Ag

Kelompok 2

Shofwah Hikmawati 21211794

Sayyidannur Nafisa Hariandja 21211785

Rizqina Nur Atqiya 21211776

Qurotul Aeni 21211762

FAKULTAS USHULUDDIN PRODI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

INSTITUT ILMU AL QUR-AN

JAKARTA

2021
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Dasar Negara dapat diartikan sebagai landasan bagi suatu Negara dalam menjalankan
pemerintahan dan kehidupannya. Dasar Negara juga dapat dijadikan sumber dari segala
sumber nilai, hukum, tata tertib dan lain sebagainya. Dasar Negara bisa pula disebut sebagai
fondasi yang menjadi acuan dasar bagi system nilai, hukum, tata tertib dan lain sebagainya.
Dasar Negara tidak hanya digunakan oleh pemerintah, dasar Negara juga hendaknya
dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat Negara tersebut.

2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa makna pengertian Negara.
b. Apa pengertian dan kedudukan konstitusi di dalam suatu Negara.
c. Bagaimana penerapan nilai-nilai konstitusi yang harus kita ketahui.
d. Bagaimana perbedaan subtansi dan kostitusi dalam suatu Negara.

3. TUJUAN MASALAH
1. Untuk memahami pengertian dasar Negara dan fungsi dasar Negara.
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian, tujuan, dan fungsi konstitusi Negara.
3. Untuk mengetahui dan memahami nilai-nilai dari konstitusi.
4. Untuk mengetahui dan memahami substansi konstitusi Negara.
A.PENGERTIAN DASAR NEGARA

Dasar negara adalah ajaran atau teori yang merupakan hasil pemikiran mendalam atau
pemikiran filsafat mengenai dunia dan kehidupan,yang di jadikan pedoman dasar yang
mengatur dan yang memelihara kehidupan bersama dalam suatu negara.Dasar negara juga
ajaran gagasan pemikiran tentang kehidupan bernegara menjadi pedoman hidup dan
bernegara,dan perwujudan dari impian rakyat.Dasar negara adalah sebuah norma dasar ,dan
menjadi norma yang posisinya paling tinggi dalam sebuah negara ,dan berisi tentang
kesepakatan dari masyarakat wilayah tertentu

a.fungsi-fungsi dasar negara

dasar negara juga mempunyai fungsi-fungsi ,yaitu:

1.Dasar berdiri dan tegaknya negara

Dasar negara berfungsi sebagai dasar berdirinya suatu negara , karena pemikran yang
dalam dan filosofis tentang dasar negara

2.Dasar kegiatan penyelenggaraan negara

Negara didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional suatu nasional

3.Dasar parsitipasi warga negara

Setiap warga mempunyai hak untuk mempertahankan dan berparsitipasi dalam upaya
mencapai tujuan bangsa

4.Dasar pergaulan antar warga dunia

Tidak hanya menjadi dasar hubungan antar warga negara dengan negara namun juga
sebagai dasar pergaulan antar warga negara di dunia

b.manfaat-manfaat dasar negara

terdapat empat manfaat dasar negara bagi suatu negara, yaitu:

1.Sebagai pedoman hidup

Dasar negara di jadikan pedoman hidup bagi kehidupan


bermasyarakat,berbangsa,bernegara.pedoman hidup di perlukan supaya masyarakat dan
pemerintah dapat menentukan tujuan dan tindakan yang harus di ambil agar bisa mencapai
tujuan negara .

2.Sebagai pengingat akan tujuan negara

dasar negara dijadikan pengingat bagi masyarakat dan pemerintah untuk dapat mencapai
tujuan yang diinginkan. Karena dasar negara juga memuat tujuan mulia dan luhur, sehingga
harapannya tujuan ini bisa dicapai lewat kerja sama masyarakat dan pemerintah
3. Sebagai sumber nilai

dasar negara juga memuat sumber nilai penting yang harusnya bisa diterapkan oleh
masyarakat dan pemerintah. Tidak hanya memuat sumber nilai penting, dasar negara juga
memuat nilai moral yang digunakan sebagai dasar perilaku masyarakat.

4.sebagai sumber hukum

dasar negara menjadi sumber pembentukan dan penetapan hukum di suatu negara.
Hendaknya peraturan dibuat sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam dasar negara, serta
tidak bertentangan dengan tujuan negara.

c.Dampak tidak memiliki dasar negara

Ada empat akibat atau dampak negative jika suatu negara tidak memiliki dasar
negara ,dampak nya yaitu;

1.Negara tidak mempunyai pedoman atau tujuan hidup

Suatu negara bisa saja hancur jika tidak memiliki dasar negara , karna suatu negara harus
mempunyai tujuan dan visi,misi yang ingin di wujudkan bersama

2.Negara tidak mempunyai pedoman dalam mengatur kehidupan bernegara

Dasar negara menjadi pedoman untuk mengatur suatu negara . jika dasar negara ini tidak
dimiliki maka bisa saja negara ini akan berantakan dan juga hancur.

3.lebih rentan terkena konflik

Selain itu jika negara tidak memiliki dasar negara ,masyarakat akan lebih rentan terkena
konflik .karena tidak ada nilai yang di pegang oleh masyarakat nya untuk hidup
tentram ,aman dan damai .Hal ini di perarah karena tidak ada pedoman atau nilai yang bisa
membimbing masyarakat dan pemerintah untuk keluar dari konflik.

4.Sulit untuk maju dan berkembang

Negara yang tidak mempunyai dasar negara akan susah untuk maju dan berkembang karena
tidak mempunya visi,misi dan tujuan .Sehingga antar masyarakat dan pemerintah tidak saling
percaya dan upaya untuk memajukan dan mengembangkan negara .
B.KONSTITUSI NEGARA

Konstitusi atau undang-uandang dasar dalam Negara adalah sebuah norma dan sistem politik
dan hukum bentukan pada pemerintahan Negara. Konstitusi berisi aturan dan prinsip-prinsip
politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus bagi menetapkan konstitusi nasional
sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan
struktur,prosedur,wewenang dan kewajiban pemerintahan Negara. Konstitusi dalam bahasa
latin berasal dari 2 kata yaitu cume dan statuere.cume artinya bersama dengan…., sedangkan
statuere artinya membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan/menetapkan. Berarti konstitusi
berarti menetapkan sesuatu secara bersama-sama. Undang-Undang Dasar merupakan
konstitusi sebagai satu naskah yang tertulis. Karena sifatnya yang tertulis, maka peran hukum
yang tidak tertulis menjadi sangat penting dalam memberi makna dan arti terhadap teks
tertentu dalam UUD tersebut yang kemungkinan membutuhkan pemahaman karena
perjalanan waktu yang panjang saat UUD tersebut dirumuskan dan dituliskan dengan konteks
saat norma dalam UUD tersebut diterapkan dalam kasus-kasus yang dihadapi.

Konstitusi bukan merupakan peraturan legislatif biasa, yang dibentuk badan legislative biasa
melainkan ditetapkan oleh badan yang khusus dan lebih tinggi. Jika norma dalam konstitusi
bertentangan dengan norma dalam undang-undang, ketentuan UUD yang berlaku dan
undang-undang yang lebih rendah harus memberi jalan. Dari pengertian itu dikembangkan
hierarki perundang-undangan, dimana konstitusi merupakan hukum yang paling tinggi.
Sesuai dengan prinsip hukum yang berlaku dan dietrima secara universal, konstitusi sebagai
hukum yang paling tingggi serta paling fundamental sifatnya karena menjadi sumber
legitimasi atau landasan pembentukan peraturan perundang-undangan lain dibawahnya.

KONSTITUSIONALISME

konstitusionalisme, yaitu paham yang meletakkan pembatasan terhadap kekuasaan atau


penyelenggara kekuasaan, yang dilakukan baik dengan pemisahan atau pembagian cabang-
cabang kekuasaan maupun dengan pengakuan dan jaminan hakhak rakyat melalui konstitusi.
Konstitusionalisme berkait erat dengan demokrasi yang menghormati persamaan martabat
manusia dengan kebebasan dan hak-hak dasar yang dimiliki warga negara, yang telah
menjadi nilai dasar setiap masyarakat yang adil. Ruang lingkup konstitusionalisme tersebut
dalam literatur diuraikan sangat luas, namun pada hakekatnya meliputi unsur-unsur berikut
ini :

1. Kekuasaan (politik) tunduk pada hukum.

2. Diakuinya jaminan dan perlindungan hak-hak asasi manusia.

3. Adanya peradilan yang bebas dan mandiri.


4. Pertanggungjawaban publik dari penyelenggara Negara (akuntabilitas publik) yang
merupakan sendi utama kedaulatan rakyat

TUJUAN KONSTITUSI:

- untuk memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik. Tujuan


ini berfungsi untuk membatasi kekuasaan penguasa sehingga tidak melakukan tindakan yang
merugikan masyarakat banyak.

-untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasaan sendiri. Bisa juga memberikan
perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM), sehingga dengan adanya konstitusi maka
setiap penguasa dan masyarakat wajib menghormati HAM dan berhak mendapatkan
perlindungan dalam melakukan haknya.

-memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan


kekuasaannya. Selain memberikan batasan-batasan untuk penguasa dalam menjalankan
kekuasaanya, hal ini juga bertujuan untuk memberikan pedoman bagi penyelenggara negara
agar negara dapat berdiri kokoh.

Berikut adalah Fungsi Konstitusi secara umum

1. Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi kesewenang-


wenangan yang dapat dilaukan oleh pemerintah, sehingga hak-hak bagi warga negara dapat
terlindungi dan tersalurkan.

2. sebagai piagam kelahiran suatu negara

3. sebagai sumber hukum tertinggi

4. sebagai alat yang membatasi kekuasaan

5. sebagai identitas nasional dan lambang

6. sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga suatu negara
Jenis-jenis konstitusi menururt C.F. Strong terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Konstitusi tertulis

Konstitusi tertulis adalah aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan negara, dan tata
negara, beserta aturan dasar lainnya yang mengatur kehidupan suatu bangsa di dalam hukum
negara tersebut.

2. Konstitusi tidak tertulis/ konvensi

Konstitusi konvensi adalah konstitusi berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.
Pidato presiden juga bisa menjadi konstitusi konvensi. Syarat-syarat konvensi antara lain
adalah diakui dan dipergunakan secara berulang-ulang dalam praktik penyelenggaraan
sebuah negara. Tidak bertentangan dengan konstitusi tertulis, dan memperhatikan
pelaksanaan konstitusi tertulis.

Secara teoritis, konstitusi dibedakan menjadi beberapa di antaranya:

1. Konstitusi politik 

Konstitusi politik berisi tentang norma-norma dalam penyelenggaraan negara, hubungan


rakyat dengan pemerintah, hubungan antar lebaga negara.

2. Konstitusi sosial

Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita-cita sosial, rumusan filosofis,
sistem sosial, sistem ekonomi dan sistem politik dari sebuah negara.

Berikut adalah contoh konstitusi yang ada di Indonesia :

1. UUD 1945

UUD 1945 adalah konstitusi pertama yang ada di Indonesia. Konstitusi ini berjenis konstitusi
tertulis. UUD 1945 merupakan hukum dasar Negara Indonesia yang dituangkan dalam suatu
dokumen yang formal. UUD 1945 digunakan pada 18 Agustus 1945 sampai dengan 27
Desember 1949.

2. Konstitusi RIS 1949

Konstitusi RIZ 1949 berlaku tanggal 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950.
Konstitusi RIS 1949 merupakan konstitusi tertulis karena dituangkan dalam suatu dokumen.

3. UUD Sementara 1950

UUD Sementara 1950 berlangsung dari tanggal 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959.
Sama halnya dengan UUD 1945 dan Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950 juga
merupakan konstitusi tertulis.
C. NILAI NILAI DARI KONSTITUSI

Dalam bukunya Reflection on the Value of Constitutions in our Revolusionary, Karl


Loewenstein sebagaimana dikutip oleh Astim Riyanto dalam buku yang sama, membagi tiga
tingkatan nilai konstitusi, yaitu nilai normatif, nilai nominal, dan nilai semantik yaitu
sebagaimana berikut:

1. Nilai yang bersifat Normatif.

Maksudnya ialah kalau peraturan hukum itu masih dipatuhi oleh masyarakat, kalau tidak ia
merupakan peraturan yang mati, tidak pernah terwujud. Jadi normatif jika konstitusi itu resmi
diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka bukan saja berlaku dalam arti hukum tetapi juga
merupakan kenyataan dalam arti sepenuhnya.

2. Nilai yang bersifat Nominal.

Maksudnya ialah kalau kontitusi itu kenyataan tidak dilaksanakan dan hanya disebutkan
namanya saja. Dengan kata lain konstitusi tersebut menurut hukum berlaku tetapi tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya yaitu tidak memiliki kenyataan yang sempurna.

3. Nilai yang bersifat Semantik.

Nilai konstitusi yang besifat semantik ialah suatu konstitusi yang dilaksanakan dan
diperlukan dengan penuh, tetapi hanyalah sekedar memberi bentuk dari tempat yang telah ada
untuk melaksanakan kekuasaan politik.

Hubungan dasar negara dengan konstitusi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat akan
kokoh ditopang dasar negara dan konstitusi yang sesuai dengan kondisi masyarakat negara
yang besangkutan.

D. SUBSTANSI KONSTITUSI NEGARA

Arti substansi konstitusi (sub-stan-si) dalam KBBI diartikan sebagai suatu isi,pokok
ataupun inti dari suatu hal. Sedangkan istilah konstitusi (kon-sti-tu-si) dalam KBBI di
definisikan sebagai segala ketentuan serta aturan mengenai ketatanegaraan. Konstitusi di
samakan artinya sebagai undang-undang dasar suatu negara.

Namun undang-undang dasar sendiri di kategorikan hanya sebagai konstitusi tertulis dan
tidak tertulis. Sehingga substansi konstitusi dapat di artikan sebagai isiatau pokok dari suatu
peraturan ketatanegaraan dan perundang-undangan baik tertulis maupun tidak tertulis.

Substansi konstitusi suatu negara secara umum di jelaskan dalam tiga bagian yaitu:

1. bagian awal konstitusi yang berisi tentang


 Dasar filsafat negara
 Asas dan tujuan negara
 Konsderan atau dasar-dasar pertimbangan suatu undang-undang dasar.
2. isi konstitusi

 Identitas negara,lagu kebangsaan,bendera,Bahasa dan lambang negara.


 Sifat,bentuk pemerintahan dan bentuk negar.
 Jaminan HAM
 Ketentuan organisasi,kedudukan,cara pembentukan,wewenang dan Lembaga-lembaga
negara.
3. bagian akhir dari konstitusi yang menjabarkan tentang tata cara perubahan konstitusi.

Sedangkan sri sumantri menjelaskan substansi dalam tiga pokok:

 Adanya jaminan terhadap HAM dan warga negara


 Di tetapkannya suatu susunan ketatanegaraan negara yang sifat fundamental
 Adanya pembatasan dan pembagian tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental.
Pembagian dan pembatasan tugas ini secara umum menganut pembagian yang di
kemukakan oleh Montesquieu,yakni legislative yaitu kekuasaan dalam membuat
undang-undang, 2.eksekutif yaitu kekuasaan di buidang pemerintahan. 3. Yudikatif
yaitu kekuasaan di bidang kehakiman
Dalam sumber lain juga menyebutkan jika substansi konstitusi secara garis besar mencakup
hal-hal berikut:

1. Pernyataan tentang gagasan moral,politik,dan keagamaan


2. Ketentuan tentang struktur organisasi negara
3. Ketentuan mengenai prosedur mengubah konstitusi
4. Ketentuan tentang perlindungan HAM
5. Larangan untuk merubah sifat tertentu dari konstitusi.

Konstitusi berasal dari Bahasa inggris yaitu constitution. Konstitusi dalam Bahasa Yunani di
pakai dengan istilah constituere dan Bahasa jerman di pergunakan istilah verfassung. Ada
Batasan tentang konstitusi yang di kemukakan,seperti contoh di bawah ini:

1. A. Herman Heller

Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai kenyataan dan


merupakan pengertian konstitusi alam arti hokum. Konstitusi di sebut juga dengan
rechverfassung yang artinya konstitusi yang hidup dalam masyarakat untuk di jadikan suatu
kaidah hokum. Kemudian orang mulai menulisnya dalam undang-undang.
2. Carl Schmitt

Ia mengemukakan beberapa pendapat tentang konstitusi. Konstitusi dalam arti


absolute,kesatuan organisasi yang nyata yang mencakup semua bangunan hokum.

Sendi demokrasi adalah identitas,yaitu rakyat memerintah dirinya sendiri. Antara yang
memerintah dan di perintah identic dengan rakyat. Factor integrase apat bersifat abstrak dan
bersifat fungsional. System tertutup dari norma-norma hokum yang bertingkat di dalam
negara.

3. konstitusi dalam arti relative

Konstitusi di hubungkan dengan kepentingan golongan tertentu di dalam masyarakat,. Dalam


artti relative konstitusi sebagai golongan bourjulis,dan haknya di jamin dan tidak di langar
oleh penguasa.

Dalam arti formal dan tertulis konstitusi merupakan politik tinggi berhubungan dengan
pembuatan undang-undang dasar.

4. konstitusi dalam arti ideal

Merupakan idaman kaum borjuis liberal sebagai jaminan bagi rakyat agar hak
asasinya di lindungi. Para penulis inggris umumnya mempergunakan istilah konstitusi dengan
dua pengertian yaitu:

1. Dalam arti sempit/formal


Konstitusi diartikan sebagai kumpulan aturan yang mengatur dasar-dasar
ketatanegaraan dan tersusun dalam kumpulan atau kodifikasi.

2. Dalam arti luas /material


Konstitusi di pergunakan untuk menyebut semua aturan yang mengatur
ketatanegaraan.

Motivasi lahirnya konstitusi

Lahirnya konstitusi di berbagai negara di sebabkan oleh alas an dan pertimbangan.


Erat kaitannya dengan pristiwa,situasi serta apirasi masyarakat turun temurun.

Factor penyebab timbulnya konstitusi di Indonesia:

1. Keinginan warga negara untuk menjamin hak-hak mereka sendiri.


2. Keinginan pihak yang berkuasa untuk menciptakan suatu bentuk system
ketatanegaraan.
3. Pembentukan negara baru untuk ketatanegaraan dalam bentuk permanen dan dapat di
terima oleh rakyat.
4. Keinginan untuk menjamin adanya kerjasama yang efektif dengan negara-negara.
Sifat konstitusi

Adalah keadaan atau karakteristik yang melekat pada diri konstitusi. Konstitusi dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1. Konstitusi yang luwes (flexibel) apabila konstitusi atau undang-undang dasar


memungkinkan untuk berubah sesuai dengan perkembangan. Dan konstitusi
yang Rigid (kaku),apabila konstitusi dan undang-undang dasar jika sulit
untuk di ubah.
2. Konstitusi yang tertulis (written) Adalah suatu naskah tentang aturan-atuaran
pokok dasar negara,bangunan negara,dan tata negara,demikian juga aturan
dasar lainnya yang mengatur peri kehidupan suatu bangsa di dalam
persekutuan hokum negara. Contoh: undang-undang dasar. Dan konstitusi
yang tidak tertulis (unwritten) Adalah berupa kebiasaan ketatanegaraan
yang sering timbul di dalam kehidupan bernegara yang tidak bertentangan
dengan undang-undang dasar.
Kedudukan dan fungsi konstitusi

Beberapa pendapat mengenai fungsi dari konstitusi adalah sebagai berikut:

1. Joeniarto

 Di tinjau dari tujuannya,fungsi konstitusi untuk menjamin hak-hak anggota


masyarakat terutama warga negara
 Di tinjau dari penyelenggaraan pemerintahan, fungsi konstitusi untuk di jadikan
landasan structural penyelenggaraan pemerintahan.
2. Suparlan fungsi UUD atau konstitusi adalah

 Untuk membatasi kekuasaan penguasa agar tidak sewenang-e=wenang terhadap


rakyatnya.
 Memberi dasar hokum untuk perubahan masyarakat.
 Di jadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu system ketatanegaraan
tertentu baik penguasa maupun yang di kuasai atau di sebut dengan structural.
3. Komisi konstitusi MPR RI

 Sebagai dokumen nasional,yang berisi perjanjian luhur


 Sebagai piagam kelahiran baru
 Sebagai sumber hokum tertinggi
 Sebagai identitas nasional dan lambing negara
 Sebagai alat untuk membatasi kekuasaan
 Sebagai pelindung HAM dan kebebasan warga negara.
Nilai dari konstitusi ada tiga tingkatan nilai dalam konstitusi

1. Nilai bersifat Normative,yaitu aturan yang harus di taati oleh penyelenggara negara
dan warga negaranya
2. Nilai bersifat Nominal,yaitu pilihan pasal yang di laksanakan atau di terapkan oleh
penguasa
3. Nilai bersifat Semantic,yaitu undang-undang dasar hanya sebagai symbol sedangkan
aturan bernegara menurut kemauan politik penguasa.
Tujuan konstitusi unsur-unsur konstitusi

Adalah piagam yang menjamin hak asasi manusia dan warga negara sekaligus
penentuan batas-batas hak dan kewajiban warga negara dan alat-alat pemerintahannya.
Konstitusi merupakan perjanjian masyarakat,konstitusi sebagai bangunan pemerintah.

Tujuan-tujuan dari konstitusi

 Konstitusi bertujuan sebagai pembatasan dan sekaligus pengawas terhadap kekuasaan


politik.
 Untuk melepaskan control kekuasaan dari penguasa sendiri.
 Sebagai pemberi Batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaan.
Sejarah lahirnya konstitusi di Indonesia

Konstitusi yang berlaku saat ini mulai di rancang sejak 29 mei 1945 sampai dengan
16 juni 1945 oleh BPUPKI. Tugas BPUPKI yaitu menyelidiki dan memeriksa hal-hal penting
mengenai kemerdekaan Indonesia. BPUPKI di lantik pada tanggal 28 mei setelah di lantik
BPUPKI mengadakan sidang yang terbagi dalam 2 periode.

Periode 1 : 29 mei – 1 juni 1945

Periode 2 : 10-17 juli 1945

Perubahan konstitusi/UU

Menurut C.F Strong ada macam-macam prosedur untuk mengubah konstitusi diantaranya:

 Sidang badan legislatif dengan beberapa persyaratan


 Referendul atau plebisit
 Persetujuan negara bagian serikat untuk mengubah konstitusi
 Musyawarah khusus (beberapa negara latin)
Prosedur untuk mengubah konstitusi terdapat pada pasal 37 UUD 1945

1. usul perubahan UUD dapat di agendakan dalam siding MPR,apabila di ajukan


sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah MPR.
2. Setiap usul perubahan UUD harus di ajukan secara tertulis dan di tunjukkan
dengan jelas bagian yang di usulkan untuk di ubah beserta alasnnya.
3. Untuk mengubah pasal-pasal UUD,siding MPR di hadiri oleh sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah anggota MPR.
4. Persetujuan di ambil dengan keputusan sekurang-kurangnya 50% di tambah 1 dari
jumlah anggota MPR.
5. Khusus mengenai NKRI tidak dapat dilakukan perubahan.

Anda mungkin juga menyukai