Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL BUDIDAYA LELE

Nama : I Komang Wira Pratama


No : 17
Kelas : XI MIPA 3

SMA N 2 AMLAPURA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Kata Pengantar
Om Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Esa karena atas rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini hingga selesai dengan hasil yang baik. Terima kasih kepada bapak
guru mata pelajaran yang telah membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan tugas ini
sehingga bisa selesai tepat waktu.
Tentu saja makalah saya ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saya
mengharapkan tanggapan berupa kritik atau saran dari teman – teman dan bapak guru pengajar
untuk makalah ini agar nantimya bisa menjadi lebih baik lagi. Pada tugas ini saya membuat
laporan tentang Hasil Budidaya Ikan Lele. Apabila ada kesalahan pada makalah ini saya mohon
maaf.
Sekian kata pengantar saya, saya berterima kasih kepada bapak guru mata pelajaran yang
sudah membimbing dan membantu selama proses pembuatan makalah ini.
Om Santih, Santih, Santih Om
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ikan Lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena
tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki kumis panjang yang mencuat di
sekitar mulutnya. Nama ilmiahnya adalah Clarias yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti
lincah, kuat, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air. Habitatnya
di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, dan sawah yang tergenang air.
Bahkan Ikan Lele bisa hidup di air yang tercemar. Ikan Lele bersifat nokturnal, yaitu aktif
bergerak mencari makan pada malam hari. Pada siang hari, Ikan Lele berdiam diri dan
berlindung di tempat – tempat gelap.

Di Indonesia Ikan Lele disebut dengan berbagai nama seperti Ikan Limbek (Sumatera
Barat), Ikan Sibakut (Karo), Ikan Lindi (Jawa Tengah), Ikan Pintet (Kalimantan Selatan), Ikan
Keling (Makassar), Ikan Cepi (Sulawesi Selatan), dan masih banyak lagi. Di negara lain dikenal
dengan berbagai nama juga seperti Mail (Afrika), Plamond (Thailand), Gura Magura (Srilanka),
dan dalam Bahasa Inggris disebut Catfish, Siluroid, Mudfish, dan Walking Catfish.

Ikan Lele merupakan jenis ikan konsumsi yang disukai banyak orang terutama di
Indonesia. Sebagian jenis lele telah dibiakkan, tetapi kebanyakan spesiesnya ditangkap dari
populasi liar di alam. Ikan Lele mempunyai tipikal mudah untuk dibudidayakan dengan biaya
yang minim untuk perawatan. Berbeda dengan jenis ikan lainnya, Ikan Lele tidak memerlukan
air yang mengalir. Untuk itu Lele bisa dibudidayakan di daerah minim air.

B. Ruang Lingkup Usaha


Usaha budidaya ikan LELE SUPER WIRA merupakan usaha budidaya ikan lele yang
dilakukan di dalam kolam beton. Usaha ini akan dikembangkan seiring dengan berjalannya
waktu yaitu dengan merekrut karyawan dan mengganti usaha budidaya ikan lele dari yang
awalnya di dalam ember menjadi menggunakan kolam terpal ataupun menggunakan kolam
permanen. Tujuan membuat ruang lingkup usaha ini adalah untuk membuat usaha budidaya ikan
lele Bintang Gemilang menjadi semakin maju dan berkembang.

Usaha budidaya ikan LELE SUPER WIRA berempat di lingkungan Kerthasari,


Kelurahan Padangkerta. Daerah ini termasuk daerah strategis, karena hanya memerlukan waktu
10 menit untuk distribusi ke kota. Lokasi strategis merupakan salah satu faktor yang bisa
meminimalisir biaya, karena tidak menghabiskan banyak waktu dan bahan bakar untuk
melakukan jual beli atau mendistribusikannya. Dalam kata lain, lokasi strategis mampu
mengefesiensi dana dalam kegiatan jual belu dan disribusi produk.

Produk yang akan dijual adalah dalam bentuk primer atau menjual produk berupa ikan
lele segar yang siap olah dan ikan lele untuk kolam pancing. Untuk kedepannya direncanakan
akan menjual produk dalam bentuk sekunder atau menjual produk makanan beku berupa sosis,
nuggetm ataupun fillet lele. Sealah usaha ini berkembang, saya akan merekrut karyawan yang
akan mengelola dan memelihara usaha budidaya ikan lele ini.

C. Visi dan Misi

 VISI
   Menjadi peternak yang konsisten, dan memberikan kualitas ikan yang jauh lebih
berkualitas.

MISI

 Budidaya ikan lele dengan gaya petani moderen;


 Selalu berusaha meneliti dan konsisten dalam merawat dan mengembangbiakan
ikan;
 Memberi makan ikan dengan gizi dan nutrisi sesuai standar peternakan;
 Menciptakan Lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar;
  Meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar;
  Mengajarkan masyarakat tentang budidaya ikan lele
 Membuat Kopersai Simpan Pinjam
 Membuat aneka kreatifitas dari ikan lele

D. Jadwal Kegiatan Usaha


No Kegiatan Minggu ke-3  
Minggu ke-1 Minggu ke-2   Minggu ke-4
       
 
 1  2  3  4  1  2  3 4   1  2  3  4  1  2  3  4
1. Pelaksanaan bersifat adminisratif
                               
2. Pembersihan dan pembuatan kolam
                               
3. Pemeliharaan
                               
4. Penyusunan laporan
                               
5. Evaluasi hasil
BAB II

TINJAUAN UMUM
A. Aspek Manajemen Usaha

1. Nama Perusahaan
Nama perusahaan budidaya ikan lele ini adalah “LELE SUPER WIR”. Nama ini
saya ambil karena saya yakin dengan kualitas ikan saya yng SUPER makadari itu saya
mengambil nama ini agar konsumen percaya dengan kualitas produk saya

2. Lokasi Usaha
Lokasi tempat usahaya saya di desa bungaya kangin ,abian soan,kecamatan bebandem
Lebih tepatnya di rumah saya yng dekat dengan jalan yng besar jadi sangat strategis
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam bisnis saya, yaitu ada manager dan pekerja yang dimana itu
adalah saya sendiri. Karena usaha saya belum besar, jadi pemasukan pun minim sehingga
belum mampu untuk mempekerjakan seorang pekerja atau karyawan.
4. Bentuk Badan Usaha
Bentuk badan usaha saya adalah perusahaan perseorangan yang merupakan perusahaan
yang dimiliki, dikelola, dan manajemen ditangani langsung oleh perseorangan. Dan segala
bentuk tanggung jawab dan resiko pastinya akan ditanggung secara pribadi sehingga
biasanya modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Perusahaan ini menghasilkan keuntungan yang penuh dan dikuasai oleh perseorangan.
Namun, ada keterbatasan pengembangan usaha karena tergantung kepada kemampuan
pemilik.

B. Aspek permodalan

1. Sumber Permodalan
Sumber permodalan perusahaan ini adalah modal internal yang berasal dari hasil atau
keuntungan dari setiap keuntungan usaha. Sumber modal dapat bersumber dari laba ditahan,
akumulasi penyusutan, dan modal utama yang saya cantumkan pada proposal perencanaan
sebesar Rp 1.000.000,00 yang merupakan uang tabungan saya yang saya persiapkan untuk
modal awal usaha saya.
2. Proyeksi Sumber Modal
 Proyeksi arus kas, perkiraan pendapatan adalah Rp 172.500,00/bulan jika harganya Rp
25.000,00/kg dan menghasilkan 6,9 kg dengan kematian 20% dari 60 ekor bibit lele per
bulannya.
 Biaya pendirian usaha adalah biaya ember Rp 70.000,00; biaya bibit Rp 20.000,00; dan
biaya pakan Rp 20.000,00. Sehingga total biaya pendirian usaha adalah Rp 110.000,00
 Proyeksi penjualan, harga ikan lele segar dijual Rp 25.000,00/kg sehingga perkiraan
pendapatan adalah Rp 172.500,00/bulan
 Proyeksi harga pokok penjualan
= biaya produksi atau biaya pendirian perusahaan
= Rp 110.000,00

Anda mungkin juga menyukai