Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MENGUJI KANDUNGAN AMILUM GULA DAN


PROTEIN DALAM BAHAN MAKANAN

Disusun Oleh :
Darrell Joshua Tappi
Agus Karunian
Zahra Kirana Salsabila
Zalfa Khoirunnisa Mufidah
Rachel Lina Manufandu

Kelas : VIII-G
Kata Pengantar
Halo, Pak guru dan teman-teman pada makalah ini saya akan menjelaskan
tentang menguji kandungan amilum gula dan protein dalam bahan makanan

DAFTAR ISI :

KATA PENGANTAR…………….
DAFTAR ISI………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II ISI
Menguji dan menyertakan gambar hasil pengujian Kandungan amilum,
gula, dan protein saat sudah di haluskan dan di teteskan betadine untuk
mengetahui bahan makanan mana yang mengandung karbohidrat.
Beserta penjelesannya dari bahan makanan berikut :
A. Nasi putih
B. Roti
C. Kedelai
D. Telur rebus
E. Kemiri
F. Margarin
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
1. Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau
2. Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan
komoditas perdagangan utama
3. Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari
satu rantai Panjang asam amino atau lebih
B. Rumusan masalah
Menguji kandungan amilum, gula, dan protein dalam bahan makanan
C. Tujuan
Mengetahui bahan makanan mana saja yang mengandung karbohidrat

BAB II ISI

1. Nasi putih

Mag terjadi karena produksi asam klorida yang berlebihan di lambung


kondisi ini biasanya disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur
kelelahan akibat bekerja dan stres penderita akan merasakan perutnya
perih, mual, dan kembung gejala ini akan muncul saat perut terasa lapar
atau terlalu kenyang untuk menjaga agar tidak menderita maag
sebaiknya kamu mengonsumsi makanan sehat secara teratur

2. Diare
Diare ditandai dengan encernya feses yang dikeluarkan atau buang air
besar dengan frekuensi lebih sering dari biasanya. Gejala lain yang
biasanya dirasakan oleh penderita diare yaitu perut terasa mulas
terkadang disertai muntah, muka pucat, serta badan lemas. Diare dapat
terjadi apabila chyme atau bubur dari lambung mengalir ke usus terlalu
cepat sehingga buang air besar menjadi lebih sering. Akibatnya, feses
mengandung banyak air. Dalam keadaan normal, usus besar akan
menyerap cairan dari makanan yang kita makan dan meninggalkan
kotoran yang setengah padat. Apabila cairan tidak diserap, feses menjadi
cair atau encer. Secara umum, diare disebabkan oleh beberapa faktor
seperti berikut.

1. infeksi virus, rotavirus merupakan penyebab diare pada anak (akut)


yang paling sering terjadi
2. infeksi bakteri dan parasit,masuk melalui makanan dan minuman
yang terkontaminasi.
3. intoleransi makanan. terjadi pada sebagian orang yang intoleransi
terhadap gula pada susu sehingga diare terjadi setelah makan atau
minum Produk susu.
4. Alergi makanan, biasanya reaksi negatif terhadap obat-obatan.
Banyak obat yang dapat menyebabkan diare. Selain itu diare yang
terjadi karena alergi terhadap antibiotik. sementara itu, antibiotik
sebenarnya membantu membunuh bakteri baik dan jahat yang
keseimbangan bakteri dalam usus.

5. Penyakit usus, biasanya menimbulkan diare kronis dengan banyak


penyebap.
6. Penyakit usus fungsional atau stres.
Diare yang berat apabila tidak segera diobati, dapat menyebabkan tubuh
dehidrasi atau kekurangan cairan, dan dapat menyebabkan kematian.
Pemberian cairan elektrolit seperti larutan garam akan sangat
membantu memulihkan keadaan tubuh akibat kekurangan cairan.
minum Minum cairan oralit merupakan cara pengobatan yang efektif
terhadap gejala diare. apabila Oralit tidak tersedia, kita dapat
membuatnya sendiri dengan melarutkan garam dan gula dalam air
matang.

3. Apendisitis (Usus buntu)

Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada umbai cacing atau


apendiks karena infeksi bakteri penderita akan merasakan sakit di perut
sebelah kanan bawah apabila kaki dilipat ke arah perut terasa sakit akan
bertambah suhu badan penderita tinggi dalam kasus ringan penyakit ini
dapat sembuh dengan terapi pengobatan jika sudah terlalu sulit untuk
disembuhkan harus dilakukan operasi

4. Tifus
Tifus merupakan Penyakit peradangan pada usus halus gejala yang
dialami antara lain penderita menggigil akibat demam tinggi tubuh
menggigil lemas disertai mual dan punggung terasa sakit makanan yang
diberikan kepada penderita hendaknya yang halus agar lebih mudah
dicerna

5. Konstipasi (Sembelit)

Sembelit merupakan penyakit susah buang air besar penyebabnya


antara lain kurang mengonsumsi makanan berserat makanan berserat
misalnya sayur buah dan biji-bijian

Kita perlu memelihara kesehatan organ pencernaan dengan cara – cara


sebagai berikut :
1. Mencuci tangan sebelum makan
2. Membiasakan pola makan yang teratur
3. Mengomsumsi makanan bergizi seimbang
4. menajaga kebersihan makanan dan alat makan
5. Makan dengan tenang dan mengunyah makanan sampai lumat
6. Mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan sebelum dimakan dan
dimasak
7. Mengomsumsi makanan yang mengandung banyak serat, contoh buah
dan sayur
8. Mengurangi makanan yang mengandung pengawet, pewarna, dan
penyedap makanan

BAB lll PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gejala dari beberapa macam gangguan pada organ pencernaan adalah
sebagai berikut]

Beberapa macam gangguan pada organ pencernaan :


1. Mag
2. Diare
3. Apendistis
4. Tifus
5. Konstipasi

1. Mag = Merasakan perut perih, mual, dan kembung


2. Diare = Perut trasa mulas terkadang disertai muntah, muka pucat,
serta badan lemas
3. Apendisitis = Penderita merasakan sakit di perut sebelah kanan bawah
apabila kaki di lipat ke arah perut rasa sakit akan bertambah dan juga
suhu badan penderita tinggi
4. Tifus = Penderita menggigau akibat demam tinggi, tubuh mengigil,
lemah, disertai mual dan punggung terasa sakit
5. Konstipasi = Penderita merasakan susah buang air besar
B. SARAN

Kita perlu memelihara kesehatan organ pencernaan dengan cara – cara


sebagai berikut :
1. Mencuci tangan sebelum makan
2. Membiasakan pola makan yang teratur
3. Mengomsumsi makanan bergizi seimbang
4. menajaga kebersihan makanan dan alat makan
5. Makan dengan tenang dan mengunyah makanan sampai lumat
6. Mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan sebelum dimakan dan
dimasak
7. Mengomsumsi makanan yang mengandung banyak serat, contoh buah
dan sayur
8. Mengurangi makanan yang mengandung pengawet, pewarna, dan
penyedap makanan

DAFTAR PUSTAKA

•Penjelasan guru.
•Buku Tema 3

Anda mungkin juga menyukai