Anda di halaman 1dari 19

PEMANFAATAN LIMBAH B3

Materi :
C. Pemanfaatan Limbah B3
– Definisi
– Pemanfaatan sebagai kegiatan utama
– Izin dan atau rekomendasi
– Kriteria Pemanfaatan Limbah B3
– Alternatif bahan baku
– Alternatif energi
– Persyaratan izin pemanfaatan limbah B3
– Contoh Pemanfaatan Limbah B3
Timbulan LB3

1
2
3

5 1. Penyimpanan tidak per jenis LB3


2. Tatacara cara penyimpanan LB3
tidak benar.
3. Kapasitas TPS LB3 tidak sesuai
degan jumlah LB3 yang dihasilkan
4. Penyimpanan sludge IPAL di luar
TPS LB3
5. Permasalahan jumlah LB3 skala
besar dll.
3
Pengelolaan Limbah B3
Definisi .......
Pengurangan

Peyimpanan

Kegiatan Pengangkutan
yang
meliputi :
Pengumpulan

Pemanfaatan

Pengolahan

Penimbunan
Prinsip From Cradle to Grave
Dalam kerangka pengawasan PLB3

• Limbah B3 selalu diawasi mulai pada saat dihasilkan


sampai dengan tujuan akhir pengelolaannya. Oleh
karena itu, setiap limbah B3 harus memiliki tujuan akhir
pengelolaan;

• Setiap pelaku kegiatan pengelolaan limbah B3 harus


memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan
termasuk memiliki izin sesuai kegiatan pengelolaan
limbah B3 yang dilakukan (Penyimpanan, Pengangkutan,
Pengumpulan, Pemanfaatan, Pengolahan, Penimbunan);

• Secara khusus, mekanisme pengawasan perpindahan


limbah B3 dilakukan melalui dokumen limbah B3;
Definisi Pemanfaatan Limbah B3
Pemanfaatan limbah B3 adalah :
suatu kegiatan penggunaan kembali (reuse)
dan/atau daur ulang (recycle) dan/atau
perolehan kembali (recovery) yang bertujuan
untuk mengubah limbah B3 menjadi suatu
produk yang dapat digunakan dan harus juga
aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia;
Pemanfaatan Limbah B3
(PP 22 Tahun 2021)
JENIS LIMBAH B3 YANG DIMANFAATKAN
No Jenis Limbah B3 Jenis Pemanfaatan
1 Slope oil, minyak pelumas • Substitusi bahan bakar
bekas, minyak kotor • ANFO
• Recycle untuk Produk
2 Slag • Road base
besi/baja/nikel/tembaga/timah • Substitusi agregat beton
(termasuk limbah non B3 • Substitusi material blasting
terdaftar sesuai Lampiran XIV • Recycle / Recovery logam
PP 22 tahun 2021)
3 Limbah B3 fase cair bersifat Recyle sebagai koagulan IPAL
asam
4 Sludge IPAL Industri Pulp & • Low grade paper
Paper • Chipboard
• Substitusi bahan bakar di boiler
• Kompos ?
5 Fly ash & Bottom Ash • Alternatif bahan baku semen
(termasuk limbah non B3 • Campuran produk beton, batako, paving
terdaftar sesuai Lampiran XIV • Road base
PP 22 tahun 2021)
No Jenis Limbah B3 Jenis Pemanfaatan
6 Drill cutting • Campuran produk beton
7 Sludge Glue • Filler kayu
8 Limbah B3 CuCl2, Zn Ash & Zn Recovery logam Cu, Zn, Pb
Blowing, Zn dross, Zn Oxide,
Baterai kering
9 Limbah Garnet • Alternatif material untuk blasting
• Produk paving blok
10 Limbah B3 Hasil Pencucian Film • Recovery logam Ag
11 Elektonik Waste • Recycle / Recovery
12 Limbah dreg/grit industri pulp • Pembenah tanah bersifat asam
dan kertas • Road base
13 Mill Scale • Recycle menjadi produk magnet
(termasuk limbah non B3
terdaftar sesuai Lampiran XIV PP
22 tahun 2021)

14 Spent Catalyst & solvent bekas • Recovery & recycle


Limbah B3 yang memiliki nilai kalor > 2500 Kkal dan kandungan silika > 75 % dimanfaatkan
sebagai alternatif bahan bakar dan alternatif material di industri semen atau jika kurang dilakukan
pre-treatment terlebih dahulu.
Pemanfaatan limbah B3 wajib mempertimbangkan :
KRITERIA UMUM :
❖ Pemenuhan kelengkapan administrasi dan teknis perizinan
❖ Prinsip aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan
❖ Jenis, jumlah & karakteristik limbah B3 yang dimanfaatkan.
❖ Hasil analisis laboratorium terhadap limbah yang akan dimanfaatkan (misal : hasil
analisis : konsentrasi, unsur halogen, LOI atau fixed carbon, nilai kalori).
❖ Perlakuan limbah B3 sebelum dimanfaatkan.
❖ Komposisi limbah B3 yang akan dimanfaatkan.
❖ Proses kegiatan pemanfaatan LB3.
❖ Hasil pemanfaatan limbah B3 memenuhi mutu produk sesuai SNI/SAE dll.
❖ Tidak digunakan sebagai bahan urugan, road base jalan yang tanpa
adanya perlakuan/treatment .
❖ Melakukan pengelolaan limbah B3 (sisa/residu) yang dihasilkan dari kegiatan
pemanfaatan.
❖ Memiliki alat pengendali pencemaran (udara dan air).
❖ Melakukan pemantauan kinerja alat pengendali pencemaran dan pemenuhan
baku mutu air limbah serta TBT (trial burn test) untuk pemenuhan baku mutu emisi udara
dan ambient.
❖ Melakukan uji emisi tambahan parameter dioxin dan furan dengan frekuensi 1 x dalam 3
(tiga) tahun apabila limbah yang dimanfaatkan mengandung prekursornya dan wajib
memenuhi baku mutu sebagaimana Kepdal 03/bapedal/09/1995.
❖ Melakukan pemantauan air tanah dan memenuhi baku mutu/standar untuk air bersih
sesuai Permenkes No. 416/1990.
DASAR EVALUASI PENERBITAN IZIN / REKOMENDASI
PEMANFAATAN LIMBAH B3

PEMANFAATAN LB3 BUKAN SEBAGAI KEGIATAN UTAMA PEMANFAATAN LB3 SEBAGAI KEGIATAN UTAMA

IZIN REKOMENDASI
Contoh :

Kriteria Pemanfaatan limbah B3 (fly ash, bottom ash,


garnet, copper slag, slag besi, drill cutting) sebagai bahan
baku PAVING BLOK, CONBLOK, BATAKO, dan READY MIX :

✓ karakteristik limbah B3 yang dimanfaatkan


✓ Mempertimbangkan komposisi jenis limbah yang
dimanfaatkan max 20%
✓ Hasil Uji LOI atau fixed carbon < 10 % dan hasil uji Kadar
total SiO2 + CaO + Fe2O3 + Al2O3 > 75 %
✓ Hasil uji Sifat fisik : kehalusan (fineness) : > 34 % - 40 %.
✓ Nilai kadar logam berat (uji TCLP) < nilai Baku Mutu TCLP
Lampiran II PP 85/1999
✓ Pemenuhan aspek teknis produk pemanfaatan harus
memenuhi SNI
Sumber : Chevron Gn. Salak
Pemanfaatan LB3 berupa Fly Ash
Di Cement Mill PT Semen Padang

A
D
B
Weight Feeder

Weight Feeder

Bucket
Elevator

C E

Feeder

Cement Mill

A. Clinker Hopper D. Separator


Truck Wagon Product
B. Gypsum Hopper E. Cement Silo
C. Fly Ash Hopper
Cement Mill
Fly Ash & Bottom Ash Landfill

Berdasarkan PP 22 Tahun 2021 fly ash dan bottom ash telah


dimasukkan sebagai limbh non B3 terdaftar
Copper Slag
Sludge IPAL, Industri Pulp
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat ..........

Anda mungkin juga menyukai