Jurnal Tamara PDF
Jurnal Tamara PDF
Abstrak
Bengkulu Utara sebagai kabupaten terluas di Provinsi Bengkulu dengan potensi pariwisatanya yang beragam
belum mempunyai sistem informasi yang baik dan obyek wisata yang potensial belum terdata secara rinci.
Menanggapi hal tesebut, perancangan Tourist Information Center sebagai pusat kunjungan yang menyajikan
informasi pariwisata bertujuan untuk mengenalkan dan mempromosikan daya tarik wisata dan potensi daerah
sehingga kunjungan wisatawan di Bengkulu Utara dapat meningkat. Tujuan dari perancangan Tourist Information
Center ini yaitu mewadahi kebutuhan pengunjung terhadap informasi pariwisata di Bengkulu Utara. Perancangan
menggunakan pendekatan arsitektur metafora yang dapat mengekspresikan wadah yaitu Tourist Information
Center terhadap fungsinya sebagai pusat penyedia informasi pariwisata serta mencerminkan identitas dari
Bengkulu Utara melalui tampilan visual yang menonjol dan menarik perhatian pengunjung. Metode pengumpulan
data menggunakan cara observasi, wawancara, studi literatur serta studi komparatif perancangan serupa. Sintesis
data yang ada menjadi acuan pokok dalam proses perancangan. Hasil yang diperoleh yaitu desain Tourist
Information Center dengan pendekatan arsitektur metafora yang mengaplikasikan metafora konkret (Tangible
Metaphor) pada rancangan bangunan. Obyek yang dimetaforakan yaitu teropong dan motif batik Kagano sebagai
bentuk representasi dari peran pusat informasi dan citra daerah. Pengaplikasian dilakukan pada aspek-aspek
rancangan berupa bentuk denah, konfigurasi massa, eksterior dan interior bangunan hingga desain furnitur.
Pengaplikasian tersebut merupakan implementasi dari bentuk fisik obyek yang dimetaforakan.
Kata kunci: Pariwisata, Tourist Information Center, Arsitektur Metafora, Metafora Konkret, Bengkulu Utara
Abstract
North Bengkulu as the largest district in Bengkulu Province with its diverse tourism potential does not yet have a
good information system and potential tourism objects have not been recorded in detail. In response to this, the
design of the Tourist Information Center as a visiting center that presents tourism information aims to introduce
and promote tourist attractions and regional potentials so that tourist visits in North Bengkulu can increase. The
purpose of designing this Tourist Information Center is to accommodate the needs of visitors for tourism
information in North Bengkulu. The design uses a metaphorical architectural approach that can express the
container, namely the Tourist Information Center for its function as a center for providing tourism information
and reflecting the identity of North Bengkulu through a visual display that stands out and attracts the attention of
visitors. Methods of collecting data using observations, interviews, literature studies and comparative studies of
similar designs. The synthesis of existing data becomes the main reference in the design process. The results
obtained are the Tourist Information Center design with a metaphorical architectural approach that applies a
concrete metaphor (Tangible Metaphor) to the design of the building. The objects that are being metaphorized
are binoculars and the Kagano batik motif as a form of representation of the role of the information center and
regional image. The application is carried out on design aspects in the form of floor plans, mass configuration,
exterior and interior of the building to furniture design. The application is an implementation of the physical form
of the object being metaphord.
Keywords: Tourism, Tourist Information Center, Metaphor Architecture, Tangible Metaphor, North Bengkulu
gaya arsitektur yang berawal dari sebuah kiasan melambangkan kekayaan bengkulu utara melalui
yang diwujudkan dalam bentuk desain bangunan keindahan batu mulia Red Rafflesia , motif tiga
yang membuat pengamat memiliki berbagai cula melambangkan tugu amanah yaitu simbol
interpretasi terhadap bangunan karena adanya perjuangan masyarakat Bengkulu Utara, motif garis
kemiripan dengan sesuatu yang lain. meliuk melambangkan pohon inang Rafflesia,
motif ular tikus Enggano yaitu hewan endemik
2.8 Jenis Arsitektur Metafora Enggano, dan motif pola bulatan kecil
Anthony C. Antoniades (1992:30-31) membedakan melambangkan tanaman Asam Kelubi yang hanya
metafora menjadi tiga jenis yaitu: ada di Enggano.
a. Metafora konkret (Tangible) yang berasal dari
sesuatu yang berwujud nyata, terlihat, atau
memiliki karakter visual (Ashadi, 2019).
b. Metafora abstrak (Intangible) yang berasal dari Gambar 1. Batik Kagano
ide, konsep, nilai-nilai tertentu, tradisi, budaya, Sumber : budaya-indonesia.org (Diakses pada 11
sesuatu yang abstrak atau tak terlihat (Ashadi, Juli 2022, 22.32 WIB)
2019).
Untuk representasi metafora dari pencerminan 4. KRITERIA PERANCANGAN
fungsi bangunan menggunakan objek teropong.
Tabel 2. Kriteria Objek
Pemilihan teropong sebagai obyek metafora
No Kriteria Keterangan
merupakan interpretasi dari aktivitas pada Tourist
1 Kebutuhan Ruang Inti :
Information Center yang dilakukan sesuai dengan Ruang Kebutuhan ruang Tourist Information
Center Bengkulu Utara mengikuti
fungsinya yaitu pelayanan jasa informasi yang PermenParekraf No 2 tahun 2021 yang
dapat mengenalkan Bengkulu Utara lewat potensi memiliki ruang inti yaitu, lobby, area
informasi, service desk area, lounge
pariwisata. Pusat informasi dan teropong pengunjung, kantor administrasi, dan
toilet.
merupakan dua hal yang berbeda namun memiliki Ruang Penunjang :
Ruang penunjang yang akan diterapkan
beberapa persamaan karakteristik, dimana teropong
pada perancangan Tourist Information
memiliki karakteristik yaitu dapat membantu Center Bengkulu Utara ditambahkan
berdasarkan referensi preseden yaitu
melihat sesuatu yang jauh menjadi lebih dekat, internet station, area pertunjukan, toko
cinderamata, tour and travel office,
melihat suatu obyek yang awalnya kurang jelas galeri,perpustakaan mini,tempat
menjadi lebih jelas, dan membantu melihat suatu penyewaan fasilitas wisata,kelas
membatik, ruang latihan serba guna, ruang
obyek yang sekilas tampak sederhana menjadi lebih seminar/workshop,cafetaria,ruang utilitas
hingga musholla.
detail. 2 Kegiatan Kegiatan Tourist Information Center
Bengkulu Utara terbagi dalam enam
kelompok fungsi kegiatan berdasarkan
3. LOKASI PERANCANGAN ruang-ruang yang ada yaitu zona
penerimaan, zona informasi, zona edukasi,
Lokasi terpilih berada di kecamatan Arga Makmur zona komersil, zona pengelolaan dan zona
servis.
yang menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk 3 Fasilitas Indoor :
Berdasarkan PermenParekraf No 2 tahun
terpadat yaitu 42.362 orang dengan persentase 2021, kriteria ruangan dilengkapi oleh
14,29% dari keseluruhan penduduk di Kabupaten beberapa fasilitas yaitu fasilitas ramah
disabilitas/lansia seperti ramp, rambu arah,
Bengkulu Utara. Berdasarkan Peraturan Daerah pemandu wisata, buku dan brosur dalam
dua bahasa.
Bengkulu Utara Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Outdoor :
Bangunan Gedung, tapak yang memiliki kepadatan Pada luar ruangan, terdapat fasilitas ramp
dan jalur pejalan kaki yang terpisah
tinggi atau pusat kota dapat ditetapkan KDB sedang dengan jalur transportasi serta penyediaan
lahan parkir.
(30%-60%) atau KDB tinggi (60%-100%). Adapun 4 Aplikasi 7 Aksesibilitas : Lokasi strategis, mudah
peraturan mengenai garis sempadan dan koefisien prinsip dilihat dan mudah dijangkau oleh
desain TIC pengunjung baik menggunakan kendaraan
luas bangunan tercantum pada Peraturan Daerah maupun berjalan kaki.
Fungsional : Memenuhi persyaratan
Bengkulu Utara Nomor 6 Tahun 2012 tentang minimum seperti penyediaan ruang dan
Retribusi Perizinan Tertentu. Tapak yang menjadi fasilitas inti sesuai peraturan
Pemenparekraf No. 2 Tahun 2021 dan
lokasi perancangan berada di jalan utama yang dilengkapi dengan fasilitas
pelengkap/penunjang.
menghubungkan kota antar pusat kegiatan wilayah Budaya lokal/estetika : Menarik secara
visual, memperhatikan keselarasan
sehingga dapat menggunakan ketentuan pada pasal
dengan kondisi alam sekitarnya dan
7 dimana bangunan yang didirikan pada jalan budaya lokal seperti penggunaan material
lokal yaitu kayu dan batu bata serta
utama memiliki garis sempadan bangunan yaitu 25 menerapkan ornamen khas daerah yaitu
batik kagano.
meter dan garis sempadan pagar selebar 15 meter. Ekonomis : Konstruksi yang kuat, biaya
yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing daya tarik wisata yaitu
menggunakan beton bertulang.
Kelestarian lingkungan : Desain
mempertimbangkan kondisi tapak dan
alam sekitar serta tata guna lahan kawasan 7 Lokasi Pemilihan Lokasi :
mengacu pada RTRW Bengkulu Utara Adapun kriteria lokasiloka perancangan
2015-2035. Tourist Information Center Bengkulu
Keselamatan dan Keamanan : Utara yaitu:
Memenuhi persyaratan keselamatan 1. Lokasi memiliki aksesibilitas yang
bangunan/gedung sesuai pe peraturan yang baik,mudah dijangkau kendaraan
berlaku seperti penyediaan sistem proteksi maupun pejalan kaki.
kebakaran, penangkal petir dan sarana 2. Lokasi harus mudah dilihat.
penyelamatan. 3. Lokasi harus strategis,dimana sering
Mitigasi Bencana : Penyediaan sarana dilalui oleh masyarakat terutama
evakuasi bangunan/gedung seperti pintu pengunjung
njung dari luar kota.
darurat dan tangga darurat. 4. Lingkungan sekitar tapak mendukung
5 Karakteris Material : Penggunaan bahan bangunan untuk dibangun pusat informasi
tik disesuaikan dengan PermenParekraf No 2 wisata, seperti dekat dengan daya tarik
tahun 2021 yang mengutamakan bahan wisata.
yang selaras dengan lingkungan dan alami
seperti kayu dan batu bata yang dapat Tabel 3. Kriteria Penerapan Metafora
mencerminkan kebudayaan lokal dan
memberi kesan hangat pada ruangan. No Kriteria Keterangan
Gaya bangunan : Desain Tourist 1 Konsep Perancangan menggunakan metafora
Information Center menggambarkan Bentuk konkret yang terinspirasi dari benda yang
lingkungan dan kearifan lokal dengan nampak secara visual yang diterapkan
cara menampilkan ornamen khas daerah pada bentuk dasar bangunan. Digunakan 2
dimana pada perancangan Tourist objek sebagai ide dalam membentuk
Information Center Bengkulu Utara massa yaitu teropong dan batik kagano
digunakan motif batik kagano pada untuk merepresentasikan identitas citra
interior dan eksterior bangunan serta lokasi dan identitas bentuk bangunan
bang
menggunakan
enggunakan warna yang netral. sebagai penerapan prinsip metafora yaitu
Logo : Dihimbau menggunakan papan pemindahan konsep dari suatu obyek ke
petunjuk lokasi TIC dengan bangunan yang dirancang,
mencantumkan logo “i” (informasi) serta
tulisan Tourist Information Center
Center, logo
Wonderful Indonesia dan unsur
tradisional. Unsur tradisional pada
perancangan TIC Bengkulungkulu Utara dapat
menggunakan motif dari batik kagano.
6 Aksesi 1. Tourist Information Cente Center harus 2 Eksterior Bentuk dasar bangunan mengalami
bilitas/ mudah diakses baik pejalan kaki modifikasi bentuk sedemikian rupa
Sirkula maupun kendaraan bermotor. menyerupai objek teropong dan batik
si 2. Dilengkapi jalan akses bagi pejalan kaki kagano sebagai penerapan prinsip upaya
dan area parkir membuat suatu bangunan seakan-akan
seakan
3. Aksesibilitas mempert
mempertimbangkan menjadi sesuatu yang berbeda sehingga
kebutuhan penyandang disabilitas, menghasilkan eksterior bangunan yang
seperti jalan khusus berupa ramp bagi dapat menimbulkan multiinterpretasi pada
lansia dan pengguna kursi roda serta pengamat karena kemiripan bangunan
penyediaan penanda arah berupa dengan bentuk fisik teropong dan motif
guilding block. pada batik kagano o khususnya motif
Rafflesia Kemumuensis dan burung Pleci
Enggano. Fasad juga diberi ornamen
menyerupai batik kagano,contohnya
pemakaian sunshading dengan motif batik
Kagano pada bukaan bangunan yang lebar.
Gambar 6.Konsep
.Konsep Lansekap
Gambar 5.. View ke dalam dan luar tapak sebagai ide dalam membentuk massa yaitu
teropong dan batik kagano.
Untuk memaksimalkan potensi view ke dalam
tapak dan memudahkan pengunjung melihat
gambaran metafora pada bangunan, maka muka
bangunan dihadapkan ke arah depan sedikit miring
ke arah titik kedatangan kendaraan. Massa 1
menghadap kearah sudut kiri tapak agar
dapatmelihat view bundaran dengan lebih
optimal,massa 3 menghadap
adap jalan dan
pemandangan bukit kaba.
Gambar 7.. Gubahan Massa
5.3 Konsep Ruang Luar
Lansekap tapak dibuat menyerupai motif batik
kagano. Taman dengan bentuk berundak diletakkan
pada sebelah kiri bangunan mengikuti motif batik
kagano, dimana letak dan bentuk taman diibaratkan
sebagai Rafflesia Kemumuensis
Kemumuensis. Pada batik
kagano,terdapat motif meliuk yang merupakan
perwujudan dari inang bunga Rafflesia. Bentuk
taman dan akses sirkulasi pada taman m
mengikuti
Gambar 8.. Transformasi Bentuk
Konsep warna pada Tourist information Center digunakan berdimensi 35x35cm dan 40 x 40cm
Bengkulu menggunakan komposisi warna yang dengan bentuk persegi.
hangat, netral dan mencerminkan kearifan lokal c. Upperstructure
yang diambil dari
ri warna pada batik kagano. Bagian atap gedung menggunakan struktur baja
karena bahannya yang kuat dan tahan lama.
Rangka atap menggunakan sistem cremona.
Bangunan Tourist Information Center
Bengkulu Utara juga menggunakan atap dak
dari beton bertulang.
6. HASIL PERANCANGAN
Gambar 22.. Format Display citra lokasi dan identitas bentuk bangunan
sebagai penerapan prinsip metafora yaitu
pemindahan konsep dari suatu obyek ke
bangunan yang dirancang.
c. Lokasi perancangan berada di kecamatan Arga
Makmur dengan luas 8.276,57 m2.
d. Tapak yang memiliki kepadatan tinggi atau
pusat kota dapat ditetapkan KDB sedang (30%-
(30%
60%) atau KDB tinggi (60%-100%).
100%). Dengan
mempertimbangkan rasio minimum ruang
terbuka hijau sebesar 30% dan ruang terbuka
untuk area perkerasan seperti parkir dan taman
maka dapat diberlakukan KDB sebesar 60%
pada tapak perancangan.
e. Kegiatan Tourist Information Center Bengkulu
Utara terbagi dalam enam kelompok fungsi
kegiatan berdasarkan ruang-ruang
ruang yang ada
yaitu zona penerimaan, zona informasi, zona
Gambar 23.. Format Display edukasi, zona komersil, zona pengelolaan dan
zona servis.
8. SARAN Ashadi. (2019). Konsep Metafora Dalam
Arsitektur. Jakarta Pusat: Arsitektur UMJ
Dengan selesainya penyusunan tugas akhir ini,
Press.
penulis menyadari masih terdapatnya banyak
Ayiran, N. (2012). The role of metaphors in the
kekurangan baik dari segi penulisan ataupun desain
formation of architectural.
yang telah dihasilkan. Maka dari itu, penulis
BAPPEDA Kabupaten Bengkulu Utara. 2015.
memiiki beberapa saran bagi perancangan serupa
Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 11
untuk menciptakan desain permukiman yang lebih
Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang
optimal, diantaranya :
Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara 2015-
a. Kelengkapan data berperan penting sebagai
2035.
bahan pertimbangan dalam merancang. Data
Bassim, A., Salih, M., & Alobaydi, D. (2020).
harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan
Metaphor of Symbols of Iraqi Architecture
sehingga perancangan dapat berjalan dengan
and Urbanism: Studying symbols as identity
baik.
of Governmental Buildings’ facades in
b. Proses perancangan baiknya mengacu kepada
Baghdad, Iraq. IOP Conference Series:
isu/permasalahan yang terjadi pada area
Materials Science and Engineering. IOP
perancangan.
Publishing.
c. Pemilihan pendekatan baiknya mampu
Febrina. (2018). Perpustakaan Umum Kota Binjai
menjawab permasalahan yang dihadapi pada
(Arsitektur Metafora). Tugas Akhir .
perancangan. Pendalaman lebih mengenai
Jencks, C. (1980). The Languange of Post Modern
pendekatan diperlukan agar desain tetap
Architecture.
selaras.
Pambudi, P. A. (2019). Efektivitas Tourist
d. Pendekatan metafora baiknya menggunakan
Information Centre (TIC) Dalam
sumber inspirasi yang mampu
Memberikan Informasi Tentang Kawasan
merepresentasikan pesan yang ingin
Wisata Di Lingkungan Daerah Istimewa
disampaikan.
Yogyakarta (DIY).
e. Dalam menggunakan metafora,penentuan aspek
Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara
warna,tekstur,dan bentuk berpengaruh terhadap
Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Bangunan
kemudahan pengamat bangunan dalam
Gedung.
memahami pesan yang ingin disampaikan
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pedoman
9. DAFTAR PUSTAKA Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik