Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Hewan
dengan dosen pengampu
Drs. H. Dadang Machmudin, M.S.
Dr. Didik Priyandoko, M.Si.
Dr. Hernawati, M.Si.

Disusun oleh :

Salma Nur’ani Warodatuszaqiah


2004356
Pendidikan Biologi A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
TUGAS 1

1. Bandingkan aspek yang membedakan pembelahan mitosis, meiosis dan amitosis !


Aspek Pembeda Amitosis Mitosis Meiosis
Tujuan Membagi Inti Regenerasi Dan Pembentukan Sel
Menjadi 2 Pertumbuhan Gamet
Tempat sel uniseluler Sel somatis Sel kelamin
berlangsung

Pembelahan Pembelahan Pembelahan yang Pada meiosis I


langsung memisahkan terjadi pembelahan
kromatid serupa
reduksi yang
(sister chromatid)
memisahkan
kromosom homolog
dalam anafase 1,
pemisahan kromatid
serupa berlangsung
selama meiosis II
Hasil Anakan 2 Sel Anakan 2 Sel Anakan 4 Sel Anakan Yang
Identic Tidak Identic
Hasil
Pembelahan Hasil mitosis dapat Hasil dari meiosis
mengalami
amitosis dapat tidak dapat
pembelahan mengalami mitosis
terjadi berkali-kali mengalami meiosis
lagi lagi
lagi, tetapi dapat
mengalami mitosis
Spontan Berlangsung sejak Pada makhluk
Waktu
zigot dan tingkat tinggi
berlangsung
seterusnya selama berlagsung setelah
makhluk masih makhluk itu
hidup mencapai usia
hendak membentuk
gamet-gamet
Jumlah Tidak terjadi Satu kali Dua kali
pembelahan
Jumlah Sama dengan sel Sama dengan sel Setengah dari sel
kromosom pada induk induk (diploid) induk (haploid)
sel anakan

Tidak terjadi Tidak terjadi. Terjadi pada akhir


Kromosom tidak
profase 1.
Pindah silang berpasangan.
Biasanya tidak Kromosom homolog
berbentuk berpasangan dan
kiasmata biasanya terbentuk
(jembatan antara kiasmata sehingga
kromosom terjadi pertukaran
homolog ini dan sifat-sifat genetik
saling berbagi (pindah silang)
informasi genetik
dengan
rekombinasi
genetik) sehingga
tidak terjadi
pertukaran sifat-
sifat
genetik (pindah
silang)

2. Bagan gametogenesis jantan dan betina (oogenesis dan spartogenesis)?

a. Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi dalam testis laki-laki, pada bagian tubulus seminiferus.
Tubulus tersebut merupakan saluran melilit-lilit yang terdapat pada testis. Sperma
dihasilkan dari pembelahan sel spermatogonium dalam tubulus seminiferus. Proses
spermatogenesis adalah sebagai berikut.
 Spermatogonium akan membelah secara mitosis menghasilkan 2 spermatogonium
baru.
 Satu spermatogonium akan berperan sebagai cadangan spermatogonium,
sedangkan sel lainnya akan melanjutkan proses spermatogenesis. Sel-sel
spermatogonium memiliki materi genetik diploid (2n)
 Spermatogonium akan berkembang menjadi spermatosit primer yang masih
bersifat diploid (2n)
 Spermatosit primer akan melakukan pembelahan meiosis I menghasilkan 2
spermatosit sekunder. Masing-masing spermatosit sekunder telah bersifat haploid
(n)

 Masing-masing permatosit sekunder akan melakukan pembelahan meiosis II


menghasilkan 4 spermatid yang bersifat diploid (n)
 Spermatid akan mengalami pematangan dengan berkurangnya sitoplasma dan
memperoleh ekor utuk bergerak.
b. Oogenesis
Oogenesis terjadi dalam ovarium wanita. Ovum berkembang dari sel induk yang
bernama oogonium. Proses oogenesis adalah sebagai berikut.
 Oogonium akan melakukan pembelahan mitosis menghasilkan 2 oogonium baru.

 Satu oogonium akan menjadi cadangan, sedangkan yang lainnya akan


melanjutkan proses oogenesis.
 Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer yang bersifat diploid (2n).
Oosit primer kemudian mulai melakukan pembelahan meiosis I namun berhenti
pada tahap profase. Proses ini terjadi dalam tubuh embrio, dan akan terhenti dalam
tahap ini hingga embrio dewasa secara fisiologis.
 Setelah pubertas, proses meiosis akan berlanjut hingga terbentuk oosit sekunder.
Pembelahan sel yang terjadi dalam oogenesis tidak merata, 1 sel memperoleh
hampir seluruh sitoplasma dan berkembang menjadi oosit sekunder, sedangkan sel
lain hanya memperoleh sedikit sitoplasma dan disebut sebagai badan polar. Oosit
sekunder memiliki materi genetik yang haploid (n). Oosit sekunder akan keluar
dari
folikel dan ovarium melalui peristiwa yang disebut ovulasi.
 Perkembangan selanjutnya dari oosit sekunder terjadi di luar ovarium. Oosit
sekunder akan melakukan pembelahan meiosis II untuk menghasilkan ootid.
Namun dalam tahap ini juga terjadi pembagian sitoplasma yang tidak merata
sehingga hanya terbentuk 1 ootid dan 1 badan polar. Ootid bersifat haploid (n).
 Ootid akan berkembang menjadi ovum.

3. Apa perbedaan dari siklus ekstrus dan menstruasi?

Dalam siklus menstruasi terjadi pada mamalia primata dan manusia, sedangkan
siklus estrus (birahi) terjadi pada mamlia nonprimata. Siklus menstruasi adalah siklus
yang terjadi ketika sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma yang mengakibatkan luruhnya
dinding endometrium. Peluruhan dinding endometrium akan mengeluarkan cairan berupa
darah yang dikeluarkan dari vagina. Di sisi lain, siklus estrus merupakan masa bergairah
yang dimiliki oleh sebagian besar mamalia. Pada siklus ini, jika tidak terjadi kehamilan
uterus akan menyerap kembali endometrium sehingga tidak terjadi aliran cairan darah.

Siklus estrus terdiri dari empat fase, yaitu:


a) Proestrus
Proestrus merupakan periode persiapan yang ditandai dengan pemacuan
pertumbuhan folikel oleh Follicle Stimulating Hormone (FSH). Folikel yang sedang
tumbuh menghasilkan cairan folikel dan estradiol yang lebih banyak.
b) Estrus
Estrus adalah masa puncak keinginan untuk kawin ditandai dengan manifestasi
birahi secara fisik. Dalam serviks jumlah lendir maupun jumlah sekresi lendir dalam tiap-
tiap kelenjar lendir bertambah. Dalam fase estrus, hormone FSH dalam darah menurun,
sedangkan sekresi LH meningkat guna merangsang terjadinya ovulasi.
c) Metestrus
Fase metestrus ditandai dengan adanya perubahan sekresi lenndir serviks oleh
kelenjar-kelenjar serviks dari cair menjadi kental, lender serviks ini berfungsi sebagai
sumbat lumen serviks.
d) Diestrus
Diestrus merupakan fase yang berlangsung paling lama. Serviks menutup dan
lendir vagina menjadi keruh dan lengket. Selaput mocusa vagina menjadi pucat.

Siklus estrus dan siklus menstruasi jika diamati dari fisiologinya memiliki perbedaan,
yaitu:
1. Pada siklus estrus terjadi perubahan perilaku pada setiap tahapannya, sedangkan
siklus mens tidak terjadi perubahan perilaku.
2. Pada siklus menstruasi, endometrium akan meluruh dari uterus melalui serviks dan
vagina dalam pendarahan yang disebut sebagai menstruasi. Pada siklus estrus,
endometrium diserap kembali oleh uterus dan tidak terjadi pendarahan yang banyak.
3. Pada siklus mens terjadi pendarahan, jika siklus estrus tidak terjadi pendarahan.
4. Waktu kawin pada siklus estrus terdapat rentang waktunya, tetapi ketika siklus mens
tidak terjadi waktu tertentu untuk kawin.

A. Siklus Menstruasi

Sumber: Encyclopedia Britannica, 2008


B. Siklus Estrus
Sumber: mydokterhewan.blogspot.com,

Anda mungkin juga menyukai