Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Parameter Volume 25 No.

2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

PENGEMBANGAN INSTRUMEN BAKU KECERDASAN JAMAK ANAK


USIA DINI
Martini Jamaris
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta

Abstract

This reasearch was done in the form of research and development. The reason underlied the selection of
the reasearch method was because the purpose of the reseacrh was to develop a valid and realiable
instrument which can be used to measure the multiple-intellegences of the 4-5 years old childen. The
multiple-intelligences measured were consisted of eigth dimensions, there were: verbal/linguistic
intelligence, logical mathematical intelligence, visual spatial intelligence, intrapersonal intelligence,
interpersonal intelligence, bodily/kinesthetic intellgence, music/rythmic intelligence and naturalist
intelligence. Based on the need in researching and developing, therefore, the study was conducted in two
faces, as folowed : (1) the first face was literature research aiming to analyzed and synthesis concepts,
principles, and theories. The result of the literature study was used formulte the construct of multiple
intelligences, especially for the 4-5 years old children; (2) the second face was to define and to develop the
valid and reliable multiple intelligences instrument for the 4-5 years old children.

Key Words : Research and Development, Multiple Intelligences, The valid and realible instrument, The 4-
5 years old chlidren, Literature Research, Define and Develop

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan metode research and Development. Alasan pemilihan metode tersebut
karena tujuan penelitian ini adalah mengembangkan validitas dan reliabilitas suatu instrumen yang bisa
digunakan untuk mengukur kecerdasan majemuk anak usia 4-5 tahun. Kecerdasan majemuk dikur dengan
delapan dimensi, yaitu: kecerdasan bahasa/verbal, kecerdasan logika matematika, kecerdasan visual,
kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan gerak/kinestetik, kecerdasan musik, dan
kecerdasan natural. Berdasarkan penelitian dan pengembangan, oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan
dalam dua tahap, yaitu: (1) tahap pertama adalah penelitian literatur yang bertujuan untuk menganalisis dan
mensintesis konsep, prinsip, dan teori. Hasil dari penelitian literatur digunakannnya rumus untuk
mengkonstruksi kecerdasan majemuk. Khususnya anak usia 4-5 tahum, (2) tahap kedua yaitu
mendefinisikan dan mengembangkan validitas dan reliabiltas instrumen kecerdasan majemuk untuk anak
usia 4-5 tahun.

Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, kecerdasan majemuk, instrumen validitas dan reliabilitas, anak
usia 4-5 tahun, penelitian literatur, mendefinisikan dan mengembangkan

1. PENDAHULUAN multiple intelligences atau kecerdasan jamak.


Anak usia dini merupakan makhluk Kecerdasan ini terdiri dari 8 (delapan )
Tuhan yang memiliki berbagai potensi baik bentuk kecerdasan yaitu logical mathematics
secara fisiologis, kognitif, psikososial, intelligence (kecerdasan logika matematika),
bahasa dan komunikasi. Menurut Gardner verbal/linguistic intelligence (kecerdasan
(1993: xii-xiii) berbagai potensi verbal/linguisitik), visual spatial inelligence
perkembangan manusia, termasuk anak usia (kecerdasan visual spatial), bodily kinesthetic
dini, dapat ditampilkan dalam bentuk intelligence (kecerdasan koordinasi gerakan
123
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

tubuh), interpersonal intelligence generasi yang cerdas, kreatif dan memiliki


(kecerdasan interpersonal) intrapersonal nilai-nilai moral dan agama yang kuat.
intelligence (kecerdasan intrapersonal) Permasalahan yang dapat
rytmic-musical intelligence (kecerdasan diidentifikasi berkaitan dengan
musik dan irama) dan naturalist intelligence pengembangan insrrumen maku kecerdasan
(kecerdasan naturalist). Kecerdasan jamak jamak adalah: (1) bagaimana menemu-kenali
merupakan kemampuan yang berkembang kecerdasan jamak pada anak usia dini,
dari hasil interaksi anak usia dini dan khususnya anak usia 4-5 tahun?, (2) konsep-
lingkungan di sekitarnya. konsep, prinsip-prinsip dan teori-teori apa
Hasil penelitian yang dilakukan oleh sajakah yang dapat digunakan untuk menemu
Martini Jamaris (2005:16-17) tentang kenali dan menganalisis perkembangan
pengembangan kecerdasan jamak terhadap kecerdasan jamak anak usia dini, khususnya
36 anak usia 3-5 tahun yang berasal dari anak usia 4-5 tahun ? (3) bagaimanakah
kalangan sosial ekonomi rendah mengembangkan instrumen baku yang dapat
menunjukkan bahwa stimulasi dan intervensi digunakan untuk mengukur kecerdasan
kecerdasan jamak dapat meningkatkan jamak anak usia dini, khususnya anak usia 4-
kecerdasan jamak anak yang bersangkutan. 5 tahun sehingga analisis perkembangan
Selanjutnya hasil penelitian Martini Jamaris kecerdasan jamak anak tersebut dapat
pada tahun 2012 tentang profil kecerdasan dilakukan secara akurat dan dapat dijadikan
jamak anak usia 4-5 tahun di DKI Jakarta dasar untuk mengambil berbagai tindakan
telah menghasilkan profil kecerdasan jamak yang sesuai dengan kebutuhan
anak usia 4-5 tahun walaupun secara khusus perkembangan anak?
instrumen tersebut belum dapat menemukan Penelitian ini termasuk ke dalam kategori
anak yang memiliki kecerdasan jamak yang penelitian dan pengembangan ilmu
bersifat ekstrim, arti yang sangat menonjol pengetahuan dan teknologi di bidang
atau sangat tinggi atau yang sangat rendah ( pendidikan dan pengembangan anak usia
Martini Jamaris dan kawan-kawan, 2012: 96- dini. Khususnya yang berkiatan dengan
97). Hal ini disebabkan oleh jumlah peserta kecerdasan jamak anak usia 4-5 tahun.
penelitian yang terbatas. Oleh sebab itu perlu Dengan demikian penelitian ini bermanfaat
dilakukan penelitian lanjutan, khususnya untuk (1) pengembangan khasanah teoritis
yang berkaitan dengan pengembangan dan praktis di bidang pendidikan dan
instrumen baku yang digunakan untuk pengembangan anak usia dini, khususnya di
mengukur kecerdasan jamak anak usia 4-5 bidang pengembangan instrumen baku
tahun yang bersifat komprehensif, artinya kecerdasan jamak anak usia 4-5 tahun; (2)
dapat menemukan anak yang memiliki bagi peneliti lain hasil penelitian ini
kecerdasan jamak yang normal, di bawah diharapkan dapat digunakan hasil untuk
normal atau di atas normal. penelitian lanjutan yang lebih mendalam
Pengembangan kecerdasan jamak sehingga memperoleh temuan-temuan yang
merupakan salah satu cara untuk lebih komprehensif tentang kecerdasan
mempersiapkan anak di masa usia dini agar jamak anak usia 4-5 tahun.
memiliki fondasi yang kuat dalam
perkembanganya di masa datang. Dengan
demikian mereka dapat menjadi generasi Hakikat Kecerdasan Jamak ( Multiple
penerus bangsa seperti yang diharapkan yaitu Intelligences)

124
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

Sternberg (1985) seperti yang Martini Jamaris, 2013:99) yang


dikutip oleh Jamaris (2011:122) mengemukakan bahwa apabila otak memiliki
mengemukakan bahwa kecerdasan atau peta khusus yang berkaitan dengan fungsi
inteligensi merupakan aktivitas mental yang kognitif atau kemampuan berpikir maka
di arahkan pada kegiatan yang bertujuan apabila terjadi kelainan pada otak yang
untuk menyesuaikan diri, memilih dan memiliki fungsi tersebut maka kemampuan
membentuk lingkungan yang sesuai dengan yang berkaitan dengan fungsi otak tersebut
kehidupan individu. Selanjutnya Papalia & akan tergangu. Gardner menyimpulkan
Old (1986:237) menegaskan bahwa bahwa ada paling tidak tujuh daerah yang
inteligensi adalah hasil interaksi aktif antara otonom dalam sistem otak dan masing-
kemampuan yang dibawa sejak lahir dengan masing mempengaruhi satu macam
berbagai pengalaman yang diperoleh dari kecerdasan dan mempengaruhi keberadaan
lingkungan yang menghasilkan kemampuan anak ’super’. Dengan demikian, jika ada satu
individu untuk mengingat, mengerti makna peringkat kecerdasan yang sangat tinggi pada
dari konsep kongkrit dan konsep abstrak, seseorang maka membuat orang itu lemah
memahami hubungan-hubungan antara dalam beberapa kecerdasan lainnya.
objek, peristiwa, dan ide serta kemampuan Misalnya, seseorang yang tinggi logika-
dalam menerapkan kesemua hal tersebut matematikanya, lemah dalam
untuk memecahkan berbabagai masalah yang berkomunikasi, dan fungsi berbahasa.
dihadapi. Selanjutnya Gardner (1993:67-68) Alasan selanjutnya adalah adanya
menyatakan bahwa kecerdas-an bukanlah fakta sejarah yang menunjukkan bahwa
merupakan sesuatu yang bersifat tunggal perkembangan kecerdasan jamak ditunjang
akan tetapi bersifat lebih dari satu oleh hasil penelitian yang menemukan bahwa
kecerdasan. Ia menyebutnya dengan multiple sejak zaman dahulu manusia telah
intelligences atau kecerdasan jamak. menggunakan kecerdasan jamak. Hal ini
Kecerdasan jamak (multiple dapat dilihat dari gambar-gambar di gua-gua
intelligences) merupakan temuan dan kuno (Bronowski , 1986:204). Selain alasan
terobosan baru di dalam bidang inteligensi tersebut di atas temuan psikometrik
yang ditemukan oleh Howard Gardner menunjang keberadaan kecerdasan jamak.
(1993:xii-xiii) yang juga dikutip oleh Jamaris Hal ini dapat dilihat dari materi yang
(2011: 80). Beberapa alasan yang dikemukan menggali informasi dan kosa kata di dalam
oleh Gardner tentang temuannya tersebut di tes baku IQ. Berbagai temuan penelitian
antaranya adalah isolasi potensial oleh yang berkaitan dengan psikologi
kerusakan otak. Berdasarkan penelitian yang eksperimental yang mengemukakan bahwa
dilakukan oleh Gardner cs. ditemukan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan khusus
seseorang yang mengalami kecelakaan dan dalam membaca belum tentu dapat
ternyata ada pengaruhnya terhadap otaknya. mentransfer kemampuan tersebut ke dalam
Misalnya, seseorang yang rusak ‘bagian’ logika matematika. dengan baik. Selain hal
depan otaknya, maka kecerdasan tersebut terdapat operasi inti atau seperangkat
linguistiknya rusak, sehingga ia sukar operasi masing-masing inteligensi, seperti
berbicara, membaca, dan menulis, namun ia pada kecerdasan musik, kecerdasan ini
masih bisa melakukan berbagai kegiatan ditunjang oleh kepekaan dalam membedakan
lainnya, seperti matematika, menyanyi berbagai struktur irama (Ross, Marshal,
menari, dan berhubungan dengan orang lain. Scott, 1999:11). Selanjutnya kecerdasan
Hal ini didukung oleh Li (1996, dalam dalam menggkoordinasi gerak motorik

125
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

(bodily kinesthetic), ditunjang oleh penggunaan secara praktis bahasa ( Gardner,


kemampuan meniru gerakan tubuh orang 1993 :76 -79, Pohl, 2000: 49, Fograty, 1991
lain, kemampuan membangun rutinitas :67). Di antara penggunaannya termasuk
gerakan motorik halus. Lazaer (2000:7) retorik (mempengaruhi orang lain untuk
mengemukakan bahwa kecerdasan jamak bertindak), mnemonik (menggunakan bahasa
(multiple Intelligences) merupakan untuk mengingat informasi), menjelaskan
perkembangan mutakhir dalam bidang (menggunakan bahasa untuk menjelaskan),
intelligensi yang menjelaskan hal-hal yang dan metabahasa (menggunakan bahasa untuk
berkaitan dengan jalur-jalur yang digunakan membahasnya sendiri). Ciri-ciri yang dapat
oleh manusia untuk menjadi cerdas dan ia diidentifikasi dari kemunculan kecerdasan
menambahkan satu kecerdasan lagi dalam ini adalah: senang bercakap-cakap, senang
kecerdasan jamak yaitu kecerdasan natralist. membaca, menulis, bercerita, bermain games
Setiap kecerdasan pada anak usia dini kata-kata dsbnya
muncul pada saat tertentu sesuai irama Perkembangan kecerdasan
perkembangannya. Piaget (1971: 49:91, verbal/lingustik anak usia 4-5 tahun sejalan
1985: 60) mengemukakan bahwa kecerdasan dengan perkembangan verbal/linguistik anak
kognitif merentang dari fase sensorimotor yang bersangkutan . Martini Jamaris (2005:
(0-2 tahun), fase praoperasional (2-7 tahun), 182) mengemukakan pendapat Papalia &
fase operasi kongkrit (7-12 tahun) dan fase Olds (1995: 222, Paplia &Olds, 1985 : 420)
operasi formal (12 sampai usia dewasa. bahwa anak usia 4-5 tahun telah melewati
Demikian pula kecerdasan-kecerdasan yang masa penguasaaan bahasa secara reseptif
lainnya. yaitu kemampuan untuk mnedengar dan
merekam bunyi bahasa. Yang didengar.
Delapan Jenis Kecerdasan Jamak Mereka telah berada dalam tahap penguasaan
Gardner (1983:73-237) menjelas- bahasa secara ekspresif. Artinya telah
kan tujuh jenis kecerdasan jamak (multiple mampu menggunakan bahasa untuk
inteligencies ) dan Lazaer memperkaya berkomunikasi dan untuk menyatakan
temuan Gardner dengan nemambahkan satu keinginan atau penolakan, serta bercakap-
jenis kecerdasan lain yaitu kecerdasan cakap. Anak usia 4-5 tahun telah mengusai
naturalist (2000:25) yang diuraikan dalam sedikitnya 2500 kosa kata yang mencakup
bagian berikut ini. bentuk, warna, bentuk dan warna. Oleh sebab
itu, ia dapat menjadi pendengar yang baik
Kecerdasan Verbal/Linguistik dan dapat pula berpartisipasi secara aktif
Bagian dari multiple intelligence dalam suatu percakapan.
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi, Bertitik tolak dari perkembangan
struktur, makna dan fungsi kata serta bahasa kemampuan verbal/linguistik anak usia 4-5
yang muncul melalui kegiatan bercakap- tahun maka kecerdasan verbal/linguisitk
cakap, berdiskusi dan membaca. Selanjutnya anak usia 4-5 tahun dapat diidentifikasi dari
kecerdasan jamak muncul pula dalam bentuk kemampuanya dalam penguasaan kosa kata
kemampuan dalam menggunakan kata-kata dan mampu menggunakannya secara aktif
secara efektif, secara lisan atau tulisan, dalam berbagai kegiatan berkomunikasi.
termasuk kemampuan untuk memanipulasi Dampak dari kemampuan ini dapat dilihat
sintaks atau struktur bahasa, fonologi atau dari kesukaan anak dalam: (a) suka
bunyi dalam bahasa, semantik atau pemak- bercakap-cakap (b) menuturkan atau
naan bahasa, dan dimensi pragmatik atau mengarang lelucon atau cerita sederhana dan

126
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

pendek, (c) sangat hafal nama, tempat, dan orang sesuai dengan klasifikasinya,
tanggal atau hal-hal kecil, (d) menikmati memahami simbol-simbol tertentu
membaca buku di waktu senggang, (e) mengandung arti dan makna (Papalia &Olds
mengeja kata-kata dengan mudah dan tepat, 1995:212-224, Papalia & Olds 1985: 420).
(f) menyukai pantun, puisi yang lucu dan Berdasarkan hal tersebut di atas maka anak
permainan kata, (g) menikmati dan usia 4-5 tahun yang memiliki kecerdasan
mendengar kata-kata lisan, ceritera, dan logika matematika dapat diidentifikasi dari:
radio, (h) unggul dalam pelajaran membaca (a) dapat menghitung di luar kepala secara
dan menulis. cepat sesuai dengan tingkat
perkembangannya, (b) dapat memberikan
Kecerdasan Logika Matematika penjelasan secara logis atau rasional,(c)
Bagian dari multiple intelligences sering bertanya bertanya, mengapa ini, itu dll
berkaitan dengan kepekaan dalam mencari (d) suka melakukan berbagai eksperimen, (e)
dan menemukan pola yang digunakan untuk dapat menyusun benda peristiwa, dan orang
melakukan kalkulasi hitung dan berpikir sesuai dengan klasifikasi dan kategori, (f)
abstrak serta berpikir logis dan berpikir dapat menyusun benda peristiwa, dan orang
ilmiah. Kemunculan kecerdasan ini dapat sesuai dengan hierarchinya, (g) mudah
dilihat dari kemampuan menemukan memahami hubungan sebab akibat.
perbedaan pola-pola logika dan numerik,
kemampuan melakukan argumentasi yang Kecerdasan Visual-Spatial
panjang teratur dengan pola pikir yang Bagian dari multiple intellegences
terstruktur secara logis dan ilmiah. Jenis yang berkaitan dengan kepekaan dalam
proses yang digunakan dalam pemecahan memadukan kegiatan persepsi visual (mata)
logika matematika termasuk : kategorisasi, maupun pikiran serta kemampuan
klasifikasi, inferensi, generalisasi, kalkulasi mentransformasikan persepsi visual spatial
dan tes hipotesis (Gardner, 1993:157-159, seperti yang dilakukan dalam kegiatan
Pohl, 2000:49, Fograty, 1991 :67) Sejalan melukis, mendesain pola, merancang
dengan perkembangan kemampuan berpikir bangunan, dll (Gardner, 1993: 174-175,
atau kemampuan kognitif anak usia 4-5 Pohl,2000:46, Fograty,191:67). Glass &
tahun yang berada dalam fase pra operasional Holyoak (1986: 140) menjelaskan bahwa
(Piaget, 1974:49-91) maka kecerdasan viualspatial adalah kemampuan yang
logika matematika anak yang bersangkutan berkaitan dengan memadukan ciri-ciri objek
mencakup kemampuan untuk atay benda yang ada di dalam lingkungan
mengidentifikasi dan mengingat objek, sekitar dalam bentuk gambaran mental yang
peristiwa, dan orang yang telah dikenalnya dapat diungkapkan kembali dalam bentuk
sebelumnya, selanjutnya menghadirkan informasi rinci, gambar, lukisan, atau
kesemua hal tersebut di dalam pikirannya, pahatan, dll). Kecerdasan ini melibatkan
mulai memahami prinsip konsevasi yaitu kepekaan terhadap warna, garis, bentuk,
perubahan yang menyangkut berat, ukuran, ukuran, luas, dan hubungan-hubungannya
dan jumlah, memahami konsep bilangan ada yang ada di antara unsur-unsur itu.
angka, mampu mengubungkan dan Perkembangan kecerdasan visual spatial
membandingkan objek, peristiwa dan orang- anak usia 4-5 tahun berkembang sejalan
orang berdasarkan hubungan sebab akibat dengan kemampuan dalam kepekaan
atau berdasarkan ukuran, bentuk dan jumlah, memadukan kegiatan persepsi visual (apa
mampu mengelompokkan objek, peristiwa yang dilihat) dengan kemampuan kognitif

127
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

atau kemampuan berpikir dan mentrans- dan fine motor dan menmadukan gerakkan
formasikan kedua hal tersebut ke dalam otot kasar dan otot halus dengan koordinasi
berbagai bentuk, warna, ukuran dan yang seimbang.
hubungan-hubungan yang ada dan Kepheart (1973 : 15-17) yang
hubungan-hubungan yang mungkin ada di dikemukakan oleh Martini Jamaris
antara semua hal tersebut. Di dalamnya (2009:107-107) menjelaskan bahwa
termasuk kemampuan memvisualisasikan, perkembangan kemampuan mengkordinasi-
dan secara grafis menggambarkan ide-ide kan gerakan tubuh dan motorik terdiri dari
visual dan spasial, serta secara tepat empat dimensi: (1) posture yaitu kemamuan
mengorientasikan diri sendiri ke dalam mengkoordinasikan persepsi visual dan
matriks spasial (Martini Jamaris, 2005: persepsi motorik secara tepat sehingga
188). individu dapat memposisikan tubuhnya di
Bertitik tolak dari uraian tersebut maka antara objek-objek di sekitarnya, (2)
anak usia 4-5 tahun yang memiliki laterality yaitu kemampuan dalam
kecerdasan visual-spatial yang tinggi dapat menggerakkan otot kasar dan halus sesuai
diidentifikasi dari: (a) dapat menggambar- dengan arah yang dituju, (3) perpaduan
kan ide-ide visual dalam bentuk gambar, (b) posture dan laterality merupakan prasyarat
dapat memberikan gambaran jelas tentang dalam melakukan koordinasi gerakkan tubuh
hal/peristiwa, (c ) dapat menggambar sosok dan otot atau motorik, baik gerakkan tubuh
orang atau hewan sesuai dengan baik, (d) yang melibatkan otot kasar, seperti berjalan,
dapat menyusun pazzel dengan tepat, (e) melompat, berlari, menarik, mendorong, dll,
dapat menyusun balok untuk membangun dan gerakkan tangan dan jari-jari tangan
konstruksi tiga dimensi., (f) mudah yang melibatkan koordinasi otot halus,
memahami gambar dan ilustrasi yang seperti menulis, meronce, memahat,
ditampilkan. melukid, dll. Menurut Seefeldt & Babaour
(1994) seperti yang dikemukakan oleh
Kecerdasan Bodily–Kinesthetic (Koor- Martini Jamaris (2003: 47) menyatakan
dinasi Gerakkan Tubuh-Motorik ) bahwa anak usia 4-5 tahun telah mampu
Bagian dari multiple intelligences melakukan koordinasi gerakkan tubuh dan
yang berkaitan dengan kepekaan dan motorik kasar dan halus secara seimbang. Di
keterampilan dalam mengontrol koordinasi bidang gerakan tubuh yang melibatkan otor
gerakan tubuh melalui gerakan motorik kasar kasar. Dengan demikian kecerdasan dalam
dan halus, seperti menggunakan alat-alat koordinasi gerakan tubuh dan motorik yang
secara terampil, melompat, berlari, berhenti tinggi pada usia ini 4-5 tahun dapat
secara tiba-tiba dengan terampil dalam diidentifikasi dari kemampuan anak dalam
rangka melakukan gerakan senam atau (a) mengendarai sepeda roda tiga atau roda
gerakan menari, silat, dll. Kecerdasan ini juga dua, (b) berlari dan berhenti dengan
mencakup keterampilan tubuh khusus seperti sempurna, (c) memanjat, menaiki tangga, (d)
koordinasi, keseimbangan, kekuatan, melompat dengan satu kaki atau dua kaki, (e)
fleksibiltas, kecepatan, taktil dan meloncat jauh,(f) berdiri secara seimbang
kemampuan haptik (Gardner,1993:2006-212, dengan satu kaki, (g) dapat meniti jembatan
Pohl, 2000: 49, Fograty, 1991: 67). atau berjalan di atas balok secara seimbang.
Perkembangan kecerdasan dalam meng- Di bidang gerakan otot halus, anak seusia ini
koordinasikan gerakkan tubuh dan motorik sudah dapat: (a) menggunakan gunting
sejalan dengan perkembangan gross motor untuk memotong kerta, (b) memasang dan

128
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

membuka tali sepatu, kancing atau resluiting 4-5 tahun berada dalam fase perkembangan
baju, (c) menahan kertas dengan satu tangan psikososial yang berfokus pada insiatif diri,
sementara tangan yang lain digunakan untuk artinya anak mampu melakukan berbagai
menulis, atau kegiatan yang lain, (d) aktivitas berdasarkan kehendaknya sendiri
meronce manik-manik, (e) melipat kertas atau inisiatifnya. Oleh sebab itu, ciri-ciri
untuk dijadikan suatu bentuk, (f) kecerdasan intrapersonal anak usia 4-5 tahun
memasukkan benang ke dalam jarum, dll. dapat diidentifikasi dari : (a) kemampuan
Pada tahap yang lebih jauh.kemampuan dalam dapat memusatkan perhatiannya untuk
ini terwujud dalam kemampuan melakukan berbagai kegiatan, terutama
menggunakan keseluruhan potensi tubuh kegiatan yang dilakukan berdasarkan
untuk mengekspresikan ide-ide dan perasaan inisiatifnya, (b) menunjukkan sikap bebas
(misalnya, sebagai aktor, pantomim, sebagai dan memiliki pandangan sendiri, (c)
atlit, atau penari, dll), kemampuan untuk memiliki kemauan yang kuat, (d) mampu
menggunakan tangan untuk belajar dan bekerja sendiri, (e)
memproduksikan atau mentransformasikan mengekspresikan pikiran dan perasaan
sesuatu/benda (misalnya, sebagai pemahat, dengan tepat, (f) dapat mengarahkan kegiatan
pelukis, mekanik, ahli bedah). dalam mencapai tujuan yang diharapkan, dan
memiliki hobi
Kecerdasan Intrapersonal
Bagian dari multiple intelegences yang Kecerdasan Interpersonal
berkaitan dengan kepekaan dalam melakukan Bagian dari multiple intelligences yang
instrospeksi terhadap diri sendiri dan berkaitan dengan kepekaan dalam mem-
membandingkannya dengan kelemahan dan bedakan dan merespon perilaku yang
kekuatan orang lain. Kecerdasan ini termasuk ditampilkan orang lain. Kemunculan dari
memiliki gambaran akurat tentang diri kecerdasan ini dapat dilihat kemampuan
sendiri (kekuatan sendiri dan keterbatasan menggerakkan dan berkomunikasi dengan
sendiri), kesadaran tentang perasaan dalam orang lain, bekerja sama dalam tim,
diri, intensi, motivasi, temperamen dan disenangi oleh orang-orang lain yang berada
keinginan-keinginan; dan kemampuan untuk disekitarnya, kemampuan meng-gerakkan
disiplin diri sendiri, pemahaman sendiri dan dan berkomunikasi dengan orang lain,
percaya diri. (Gardner,1993: 237-249 , Pohl, bekerja sama dalam tim, disenangi oleh
2000:49, Fograty, 1991:67). orang-orang lain yang berada disekitarnya
Kecerdasan intrapersonal anak usia 4-5 (Gardner, 1993: 237-249, Pohl, 2000: 49,
tahun berkembang sejalan dengan Fograty, 1991: 67) . Selanjutnya kecerdasan
perkembangan kemampuannya dalam ini juga menyangkut kemampuan
mengenal dirinya. Sejalan dengan hal ini, mempersepsikan dan membedakan berbagai
Santrock (1996: 378) mengemukakan bahwa modus, maksud tertentu, motivasi, dan
kecerdasan intra personal berkaitan dengan perasaan dari orang-orang lain. Di dalam
pemahaman individu terhadap dirinya, yang kecerdasan ini termasuk kepekaan ekspresi
ditampilkan dalam bentuk self concept atau muka, suara, dan gerak-gerik, kemampuan
konsep diri yang mencakup identitas diri, untuk membedakan hal-hal dari banyak jenis
perbedaan dirinya dengan orang lain. tanda-tanda interpersonal, kemampuan
Selanjutnya, Erikson (Woolfolk & McCune- untuk bereaksi secara efektif terhadap tanda-
Nicolich, 1984: 84 dan Martini Jamatris, tanda demikian secara pragmatik (misalnya
2011: 42-43) menjelaskan bahwa anak usia

129
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

mempengaruhi sekelompok orang untuk ikut aktivitas yang musik dan ritme. Kecerdasan
dengannya dalam suatu tindakan). musik–ritmik anak usia 4-5 tahun dapat
Perkembangan kecerdasan interpersonal diidentifikasi dari: (a) mudah dalam
anak usia 4-5 tahun berkembang sejalan mengingat irama dari suatu melodi, (b) dapat
dengan perkembangan psikososialnya. bergerak sesuai dengan irama lagu atau
Sefeelt dan Barbaour seperti yang musik yang didengar, (c) mudah mengikuti
dikutipoleh Martini Jamaris (2005: 182) irama lagu atau musik, (d) senang
mengemukakan bahwa pada usia ini anak memainkan alat musik, (e) mencipta-kan
sudah dapat berkomunikasi dengan orang musik–ritmik seperti mengeluarkan
lain yang diwujudkan dalam mengikat senandung hasil ciptaannya sendiri, (f) suka
persabatan, bekerja sama dalamn kelompok, mendengarkan/menikmati suara musik-
menolong sesama, dapat mengendalikan ritmik.
emosi, mematuh disiplin memahami nilai-
nilai baik dan tidak baik. Kecerdasan Naturalist
Berdasarkan hal tersebut maka Bagian dari multiple intelligences yang
kecerdasan interpersonal anak usia 4-5 tahun berkaitan dengan kepekaan dalam meng-
dapat diidentifikasi dari: (a) punya teman, (b) apresiasi alam dan lingkungan sekitar.
banyak bersosialisasi di sekolah dan Sejalan dengan perkembangan musik–ritmik,
lingkungannya,(c) tampak sangat mengenali kecerdasan naturalist anak usia 4-5 tahun
lingkungannya, (d) terlibat dalam kegiatan merupakan akibat perpaduan perkembangan
kelompok di sekolah atau di luar sekolah, (d) anak di bidang fisiologis, kognitif,
mampu berperan sebagai penengah pada psikososial, bahasa dan komunikasi.
teman-teman atau keluarga jika ada konflik, Kemunculan kecerdasan ini dapat dilihat dari
(c) menikmati permainan kelompok,(d) kecintaan terhadap alam dan lingkungan
menunjukan empati terhadap perasaan orang melalui berbagai kegiatan seperti kepedulian
lain, (e) dapat menjadi penasihat atau terhadap lingkungan atau konservasi
pemecah masalah di antara teman-temannya, lingkungan alam sekitar (Lazaer, 2000:73,
(f) menikmati kegiatan mengajar orang lain, Pohl, 2000:49). Oleh sebab itu kecerdasan
(g) menunjukkan bakat untuk menjadi naturalist anak usia 4-5 tahun dapat
pemimpin. diidentifikasi melalui : (a) senang melakukan
kegiatan konservasi lingkungan, seperti
Kecerdasan Musik-Ritmik memelihara tanaman, hewan, (b)
Bagian dari multiple intellegences menunjukkan kesadaran ekologi yang baik,
yang berkaitan dengan kepekaan dalam seperti menjaga kelestarian lingkungan
mendengarkan suara, musik, dan suara sekitar, (c) peka terhadap berbagai gejala
lainnya ( Gardner, 104-105, Pohl, 2000: 49) alam, (d) senang melakukan observasi alam
Perkembangan kecerdasan musik –ritmik sekitar, seperti berjalan-jalan mengamati
anak usia 4-5 tahun merupakan akibat alam di lingkungan sekitar.
perpaduan perkembangan anak di bidang
fisiologis, kognitif, psikososial, bahasa dan Konstruk/Sintesis Teori-Teori
komunikasi ( Martini Jamaris, 2005: 183) . Kecerdasan Jamak Anak Usia 4-5 Tahun
Selanjutnya, anak usia 4-5 tahun sudah dapat Bertitik tolak dari hasil penelitian
menghayatikarya seni. Oleh sebab itu anak literatur tersebut di atas maka dapat
usia 4-5 tahun sudah dapat mengekpresikan dirumuskan konstruk atau sistesis kecerdasan
kecerdasan musik-ritmik melalui berbagai jamak, khususnya kecerdasan jamak anak

130
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

usia 4-5 tahun sebagai berikut: 4-5 tahun ukuran, luas, dan hubungan-hubungannya
kemampuan berpikir yang terdiri dari yang ada di aatara unsur-unsur itu dalam
dimensi kecerdasan atau kemampuan bentuk kemampuan dalam: (a) dapat
berpikir yang terdiri dari : (1) kecerdasan menggambarkan ide-ide visual dalam dalam
verbal/linguistik aitu kemampuan dalam bentuk gambar, (b) memberikan gambaran
penguasaan kosa kata dan mampu meng- jelas tentang hal/peristiwa, (c) menggambar
gunakannya secara aktif dalam berbagai sosok orang atau hewan yang sesuai dengan
kegiatan berkomunikasi yang mencakup baik, (d) menyusun pazzel dengan tepat, (e)
kemampuan anak dalam: (a) suka bercakap- menyusun balok untuk membangun
cakap, (b) menuturkan atau mengarang konstruksi tiga dimensi, (f) mudah
lelucan atau cerita, (c) sangat hafal nama, memahami gambar dan ilustrasi yang
tempat, tanggal atau hal-hal kecil, (d) ditampilkan, (4) kecerdasan dalam
menikmati membaca buku di waktu mengkordinasi gerak motorik adalah
senggang, (e) mengeja kata-kata dengan kepekaan dan keterampilan dalam
mudah dan tepat, (f) menyukai pantun, puisi mengontrol koordinasi gerakan tubuh
yang lucu dan permainan kata, (g) menikmati melalui gerakan motorik kasar dan halus,
dan mendengar kata-kata lisan, ceritera, dan posture yaitu kemampuan mengkoordinasi-
radio, (h) unggul dalam pelajaran membaca kan persepsi visual dan persepsi motorik
dan menulis; (2) kecerdasan logika secara tepat sehingga individu dapat
matematika yaitu kepekaan dalam mencari memposisikan tubuhnya di antara objek-
dan menemukan pola yang digunakan untuk objek di sekitarnya, laterality yaitu
melakukan kalkulasi hitung dan berpikir kemampuan dalam menggerakkan otot kasar
abstrak serta berpikir logis dan berpikir dan halus sesuai dengan arah yang dituju,
ilmiah, yang mencakup kemampuan anak perpaduan posture dan laterality merupakan
dalam: (a) dapat menghitung di luar kepala prasyarat dalam melakukan koordinasi
secara cepat sesuai dengan tingkat gerakkan tubuh dan otot atau motorik, baik
perkembangannya untuk anak usia 4-5 tahun otot kasar maupun otot halus yang
dapat menghitung dari 1-10. (b) dapat mem- mencakup: (a) mengendarai sepeda roda tiga
berikan penjelasan secara logis atau atau roda dua, (b) berlari dan berhenti
rasional,(c) sering bertanya bertanya, dengan sempurna, (c) memanjat, menaiki
mengapa ini, itu dll (d) suka melakukan tangga, (d) melompat dengan satu kaki atau
berbagai eksperimen, (e) dapat menyusun dua kaki, (e) meloncat jauh, (f) berdiri secara
benda peristiwa, dan orang sesuai dengan seimbang dengan satu kaki, (g) dapat meniti
kategori, (f) dapat menyusun benda jembatan atau berjalan di atas balok secara
peristiwa, dan orang sesuai dengan seimbang, di bidang gerakan otot halus, anak
hierarchinya, (g) mudah memahami seusia ini sudah dapat : (a) menggunakan
hubungan sebab akibat; (3) kecerdasan visual gunting untuk memotong kerta, (b)
spatial adalah kepekaan dalam memadukan memasang dan membuka tali sepatu, kancing
kegiatan persepsi visual (mata) maupun atau resluiting baju, (c) menahan kertas
pikiran serta kemampuan dengan satu tangan sementara tangan yang
mentransformasikan persepsi visual spatial lain digunakan untuk menulis, atau kegiatan
seperti yang dilakukan dalam kegiatan yang lain, (d) meronce manik-manik, (e)
melukis, mendesain pola, merancang melipat kertas untuk dijadikan suatu bentuk,
bangunan, kecerdasan ini melibatkan (f) memasukkan benang ke dalam jarum; (5)
kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan

131
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

dalam melakukan instrospeksi terhadap diri memainkan alat musik, (e) menciptakan
sendiri dan membandingkannya dengan musik–ritmik seperti mengeluarkan
kelemahan dan kekuatan orang lain, senandung hasil ciptaannya sendiri, (f) suka
kecerdasan ini termasuk memiliki gambaran mendengarkan/ menikmati suara musik-
akurat tentang diri sendiri (kekuatan sendiri ritmik; (8) kecerdasan naturalist kemampuan
dan keterbatasan sendiri), kesadaran tentang dalam mengapresiasi alam dan lingkungan
perasaan dalam diri, intensi, motivasi, sekitar yang mencakup : (a) senang
temperamen dan keinginan-keinginan; dan melakukan kegiatan konservasi lingkungan,
kemampuan untuk disiplin diri sendiri, seperti memelihara tanaman, hewan, (b)
pemahaman sendiri dan percaya diri yang menunjukkan kesadaran ekologi yang baik,
mencakup: (a) kemampuan dalam dapat seperti menjaga kelestarian lingkungan
memusatkan perhatiannya untuk melakukan sekitar, (c) peka terhadap berbagai gejala
berbagai kegiatan, terutama kegiatan yang alam, (d) senang melakukan observasi alam
dilakukan berdasarkan inisitifnya, (b) sekitar, seperti berjalan-jalan mengamati
menunjukkan sikap bebas dan memiliki alam di lingkungan sekitar.
pandangan sendiri, (c) memiliki kemauan
yang kuat, (d) mampu belajar dan bekerja Pengembangan Instrumen Baku
sendiri, (e) mengekspresikan pikiran dan Kecerdasan Jamak
perasaan dengan tepat, (f) dapat Instrumen baku kecerdasan jamak
mengarahkan kegiatan dalam mencapai merupakan alat yang dibutuhkan dalam
tujuan yang diharapkan, memiliki hobi, (6) melakukan asesmen terhadap kecerdasan
kecerdasan interpersonal adalah kepekaan jamak. Dalam hal ini adalah kecerdasan
dalam membedakan dan merespon perilaku jamak anak usia 4-5 tahun. Asesmen
yang ditampilkan orang lain yang mencakup merupakan suatu kegiatan yang sistematis
: (a) mempunyai teman yang banyak (lebih dalam rangka mengumpulkan informasi
dari 3 orang) , (b) banyak bersosialisasi di tentang perkembangan anak, termasuk
sekolah dan lingkungannya,(c) tampak perkembangan kecerdasan jamak anak usia
sangat mengenali lingkungannya, (d) terlibat 4-5 tahun. Martini Jamaris (2009: 58)
dalam kegiatan kelompok di sekolah atau di mengemukakan bahwa dalam kegiatan
diluar sekolah, (d) mampu berperan sebagai assessmen terkandung kegiatan mengukur
penengah pada teman-teman atau keluarga dan menilai. Mengukur (measurement)
jika ada konflik, (c) menikmati permainan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
kelompok,(d) menunjukan empati terhadap menggunakan alat ukur seperti tes dan alat
perasaan orang lain, (e) dapat menjadi pengukur lainnya untuk mengetahui tingkat
penasihat atau pemecah masalah diantara pencapaian keberhasilan individu setelah
teman-temannya, (f) menikmati kgiatan mengikuti suatu proses kegiatan tertentu
mengajar orang lain, (g) menunjukkan bakat (Woolfolk & Nicolich, 1980: 506-507).
untuk menjadi pemimpin; (7) kecerdasan Menilai adalah merupakan proses sistematik
musik/ritmik adalah kemampuan dalam yang dilakukan dalam membandingkan data
mendengarkan suara, musik, dan suara hasil pengukuran untuk mengambil
lainnya yang mencakup : (a) mudah dalam keputusan (Gay, 1980:8).
meningat irama dari suatu melodi, (b) dapat Martni Jamaris (2009: 75-76)
bergerak sesuai dengan irama lagu atau mengemukakan langkah-langkah pengem-
musik yang didengar, (c) mudah mengikuti bangan instrumen baku adalah sebagai
irama lagu atau musik, (d) senang berikut :

132
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

a) Menganalisis teori-teori yang berkaitan k) Bertitik tolak dari analisis butir maka
dengan variabel yang akan diukur butir-butir yang tidak valid dikeluarkan
b) Berdasarkan analisis teori-teori tersebut atau diperbaiki untuk di uji cobakan
dirumuskan sintesis teori yang menjadi kembali, sedangkan butir yang valid
dasar dalam merumuskan konstruk dari dirakit kembali menjadi sebuah
variabel yang akan diukur perangkat instrumen untuk melihat
c) Berdasarkan konstruk tersebut kembali validitas kontennya berdasarkan
dikembangkan dimensi dan indikator kisi-kisi instrumen
dari variabel yang akan diukur l) Selanjutnya dihitung koefisien
d) Menetapkan besaran atau parameter reliabilitas instrumen dengan rentang 0-
yang bergerak dalam satu rentang 1 adalah besaran yang menunjukan
kontinum dari satu kutub ke kutub lain besaran kualitas atau konsistensi hasil
yang berlawanan, seperti dari rendah ke ukur instrumen. Semakin tinggi
tinggi, dari negatif ke positif, dari kooefisien reliabilitas makin tinggi pula
otoriter ke demokratis, dari dependen ke kualitas instrumen tersebut. Batas
independen koefiesien reliabilitas yang dianggap
e) Membuat kisi-kisi instrumen asessmen layak tergantung pada presisi yang
f) Membuat konsep instrumen assessmen dikehendaki oleh pengembang
g) Setelah konsep instrumen dianggap valid instrumen
secara teoritis atau secara konseptual m) Perakitan butir-butir instrumen yang
maka dilakukan pengadaan instrumen valid untuk dijadikan instrumen final
secara terbatas untuk diuji coba di
lapangan Validitas dan Reliabilitas Instrumen
h) Uji coba instrumen di lapangan Asesmen Anak Usia Dini
merupakan bagian dari proses validasi Instrumen asesmen kecerdasan jamak
empiris. Dalam uji coba ini instrumen anak usia dini yang digunakan dalam
diberikan kepada sejumlah responden mengukur dan menilai tingkat kecerdasan
yang mempunyai karakteristik sama atau jamak anak usia dini, khususnya anak usia 4-
equivalen dengan karakteristik target 5 tahun adalah instrumen asesmen yang
populasi instrumen assessmen memiliki tingkat validitas dan reliabilitas
i) Melakukan analisis data hasil uji coba yang telah teruji. Instrumen asesmen dapat
instrumen yang bertujuan untuk dikembangkan dalam bentuk tes, pedoman
mengetahui validitas instrumen. observasi, rating scale dan bentuk-bentuk
Pengujian validitas harus menggunakan lainnya yang dapat digunakan untuk
kriteria internal, yaitu instrumen itu memperoleh informasi tentang kecerdasan
sendiri sebagi satu kesatuan yang jamak anak usia dini.
dijadikan kriteria. Kriteria eksternal, Validitas instrumen kecerdasan jamak
yaitu kesesuaian hasil uji coba instrumen anak usia dini berkaitan dengan sejauh mana
dengan hasil ukur instrumen tertentu instrumen tersebut dapat mengukur apa yang
yang sesuai dengan instrumen yang harus diukur tentang kecerdasan jamak anak
dibuat usia dini. Validitas instrumen yang perlu
j) Berdasarkan kriteria validitas diperhatikan adalah content validity.
instrumen diperoleh kesimpulan Validitas ini menjadi dasar untuk menentkan
mengenai valid atau tidaknya butir- sejauh mana ketepatan butir-butir instrumen
butir instrumen berkorespondesi yang kecerdasan jamak

133
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

anak usia dini. Reliabiltas instrmen Baku Kecerdasan Jamak Anak Usia 4-5
kecerdasan jamak anak usia dini baru dapat Tahun
diketahui setelah dilakukan berkali-kali dan Bertitik tolak dari skema dasar
memberikan hasil yang sama. Dengan pengembangan instrumen yang dikemukakan
demikian relaibilitas instrumen berkaitan oleh Martini Jamaris (2009: 77) maka
dengan tingkat kepercayaan terhadap dirumuskan skema dasar pengembangan
instrumen. instrumen baku kecerdasan jamak anak usia
4-5 tahun. Seperti yang digambarkan dalam
Skema Dasar Pengembangan Instrumen diagram berikut ini.

Gambar 1. Skema Dasar Pengembangan Instrumen Baku Kecetdasan Jamak


Anak Usia 4-5 Tahun

TEORI=TEORI YANG BERKAITAN DENGAN 1.Teori Gardner


KECERDASAN JAMAK ANAK USIA 4-5 TAHUN 2.Teori Lazaer
3. Teori Piaget
4. Teori Erikson
5. Teori Papalia&Olds
6. Teori Seefeltd & Babaour
1 2 3 4 5 6 7 8 7. Teori Kepheart
8. Teori Glass & Holyoak

DEFINISI KONSEPTUAL : YANG DIAMBIL DARI SISNTESIS /KONSTRUK KECERDASAN JAMAK ANAK
USIA 4-5 TAHUN

DEFINISI OPERASIONAL ADALAH BENTUKM OPERASIONAL DARI PENERAPAN DEFINISI KONSEPTUAL :


SKOR YANG DIPEROLAH ANAK USIA 4-5 TAHUN SETELAH MELAKSANAKAN TES UNTUK PENGUKURAN
KECERDASAN JAMAK

KECERDASAN KECERDASAN LOGIKA KECERDASAN KECERDASAN


VERBAL/LINGUISTIK MATEMATIKA VISAUL SPTIAL INTRA PERSONAL

KECERDASAN KECERDASAN
KECERDASAN KECERDASAN
KOORDINASI NATURALIST
INTERPERSONAL MUSIK/RITMIK
GERAKAN
TUBUH/MOTORIK

INDIKATOR-INDIKATOR SETIAP DIMENSI KECERDSAAN JAMAK ANAK USIA 4-5 TAHUN

KISI-KISI INSTRUMEN KECERDASAN JAMAK ANAK USIA 4-5 TAHUN

MERAKIT BUTIR-BUTIR INSTRUMEN KE DALAM BENTUK TES KECERDASAN JAMAK ANAK USIA 4-5
TAHUN

134
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

UJI COBA TES KECERDASAN JAMAK ANAK USIA 4-5 TAHUN UNTUK MENGETAHUI VALIDITAS
DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

PENUTUP kecerdasan jamak anak usia 4-5 tahun.


Kecerdasan jamak (multiple Selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam
intelligences) merupakan aspek yang menentukan berbagai tindakan yang efektif
berperan dalam kesuksesan kehidupan dalam menumbuh kembangkan anak usia
manusia. Kecerdasan jamak merupakan dini, khususnya anak usia 4-5 tahun agar
integrasi dari berbagai kecerdasan berperan menjadi generasi penerus bangsa yang aktif,
penting di dalam perkembangan manusia, cerdas, kreatif dan mempunyai nilai agam
termasuk anak usia dini. Kecerdasan ini dan moral yang tinggi
terdiri dari 8 (delapan ) bentuk kecerdasan
yaitu logical mathematics intelligence DAFTAR PUSTAKA
(kecerdasan logika matematika), Glass, A. L., & Holyoak, K. J. (1986).
verbal/linguistic intelligence (kecerdasan Cognition. London: McGraw-Hill
verbal/linguisitik), visual spatial inelligence Book Company
( kecerdasan visual spatial), bodily
kinesthetic intelligence (kecerdasan Woolfolk, A. E., & Nicolich, L. M. (1984).
koordinasi gerakan tubuh), interpersonal Educational Psychology for Teachers.
intelligence (kecerdasan interpersonal) EnglewodCliff. New Jersey : Prentice
intrapersonal intelligence (kecerdasan Hall Inc
intrapersonal) rytmic-musical intelligence
(kecerdasan musik dan irama) dan naturalist Seefeldt, C & Barbaour, N. (1994). Early
inteeligence (kecerdasan naturalist). Childhood Education. New York:
Kecerdasan jamak merupakan kemampuan MacMillan Colege Publishing
yang berkembang dari hasil interaksi anak Company
usia dini dan lingkungan di sekitarnya.
Kecerdasan jamak sudah dapat Lazaer, D. (2000). Development of Multiple
diidentifikasi sejak anak berusia dini. Oleh Intelligencies. New York: McMillan,
sebab itu. disarankan untuk melakukan Inc.
berbagai usaha untuk memahami kecerdasan
jamak, khusus kecerdasan jamak anak usia Papalia, D. E., & Olds, S. W. (1995). Human
dini yang berusia 4-5 tahun maka perlu Development. USA: McGraw-Hill
dilakukan analisis teori-teori terkait dengan Book Company
kecerdasan jamak yang dijadikan dasar untuk ___________________. (1984). Psychology.
pengembangan instrumen baku kecerdasan USA: McGraw-Hill Book Company
jamak, khususnya untuk anak usia 4-5 tahun.
Implikasi dari pengembang-an instrumen Gardner, H. (1983). Frame of Mind: The
baku kecerdasan jamak, khususnya untuk theory of multiple intelligences. New
anak usia 4-5 tahun adalah dengan mengukur York: Basic Bok
kecerdasan jamak anak tersebut dengan
instrumen baku mak dapat diberikan Piaget, J. (1972). The Realm of the Child.
informasi yang signifikan tentang tingkat New York : Peacock

135
Jurnal Parameter Volume 25 No. 2 Tahun 2014
DOI : doi.org/10.21009/parameter.252.08
P-ISSN : 0216-261X

Melalui Pembelajaran terpadu di


___________. (1985). The Equilibration of Taman Kanak-Kanak. Jurnal
Cognitive Structures. Chicago, IL: Pendidikan dan Kebudayaan. Maret
University of Chicago Press 2005 . No 053 Tahun ke 11,h. 177-206

Santrock, J. W. (1996). Child Development. ____________. (2003). Pengembangan


Chicago: Brown & Benchmark Kemampuan Koordinasi Motorik
Publishers Kasar Dan Halus Anak Usia Taman
Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Anak
Creswell, J. W. (2008). Educational Usia Dini. Vol 1. No 1. Januari h 40-
Research: Planning, Constructing and 61
Evaluating Quantitative and ____________. (2005). Pendidikan Anak
Qualtative Research. Columbus, Ohio: Sejak Usia Dini Sebagai Usaha
Upper Sadle River. Kongkrit Dalam Mempersiapkan Aset
Bangsa di Masa Depan. (Orasi Ilmiah).
Kepheart (1976). Learning Disabilities. Jakarta : UNJ
Chicago: Brown & Benchmark
Publishers Jamaris, M., Eliza, D., Wuryani., & Mulyeni
Mulyeni. (2012). Profil Kecerdasan
Kuebler R. R., & Harry, S. J. (1980). Jamak Anak Usia 4-5 Tahun. Jakarta:
Statistics . New York : John Wiley & PPs UNJ
Sons, Inc. H. 170
Pohl, M. (2000). Learning to Think and
Gay, L. R. (1980). Educational Evaluation Thinkin to Learning. Australia: Hawker
and Measurament : Competencies for Brownlow Education.
Analysis and Application. Columbus,
Ohio : A Bell & Howell Company. Fograty, R. (1991). How to Integrate
Curricula. New York: Colombia
Schmidt, L. Seven Time Smarter. (2001). University Teachers College
New York : Three Rivers Press
Kuebler, R. R., & Harry, S. Jr. (1980 )
Jamaris, M. (2011). Orientasi Baru Dalam Statistics. New York : John Wiley &
Psikologi Pendidikan. Jakarta: Sons, Inc.
Yayasan Penamas Murni.
Wortham, S. C. Measurament and
______________. (2009). Kesulitan Belajar: Evaluation in Early Childhood
Perspektif, Asesmen dan Penanggu- Education. New Jersel: Merril an
langannya. Jakarta : Yayasan Penamas inprint of Prentice Hall
Murni.
Ross, V., Marshall, H. M., & Scott, M. A.
____________. (2005). Pengembangan (1999). Child Psychology. New York :
Multile Intelligences dan Aplikasinya John Weley & Sons, Inc

136

Anda mungkin juga menyukai