Anda di halaman 1dari 1

Bab II

2.1 Pengertian Multiple Intelegence

Teori multiple intelegence diperkenalkan sejak tahun 1983 oleh seorang tokoh terkenal yaitu Prof.
Howard Gardner. Konsep multiple intelegence memiliki esensi bahwasanya setiap individu memiliki
karakter unik. Setiap orang harus mampu mengembangkan potensi dalam dirinya baik keahlian
maupun kecerdasan yang perlu disadari sehingga setiap para peserta didik akan memiliki perbedaan
kombinasi kecerdasannya.

Multiple Intelegence ialah sebuah teori yang berkaitan dengan kecerdasaan yang bermakna
“kecerdasan ganda ataupun kecerdasan majemuk” Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia
bermakna kecerdasan majemuk. Bahkan ada yang berpendapat bahwa kecerdasan intelegence
merupakan kecerdasan yang beragam. Multiple intelegence dikenal sebagai kecerdasan majemuk
yang mampu memecahkan masalah atau dianggap sebagai teori yang memiliki nilai bagi kehidupan
sehari-hari peserta didik. Kecerdasan bukanlah sesuatu yang dapat dilihat dengan mata maupun
dihitung, melainkan ialah suatu potensi pada bagian sel otak yang mulai aktif ataupun nonaktif
sesuai dengan pengalaman hidup yang dijalaninya sehari-hari, baik lingkungan rumah, sekolah,
maupun disuatu tempat lainnya (Indria, 2020).

Konsep kecerdasan majemuk (Multiple intelegence) ini telah dikenal berawal dari sebuah karya Prof.
Howard Gardner dalam sebuah buku yang ditulisnya berjudul Frames Of Mind yang diterbitkan pada
tahun 1983, di dasarkan dari sebuah penelitiannya yang telah diamati selama beberapa tahun
tentang Human Cognitif Capacities. Mengapa Gardner mengembangkan teori multiple intelegence,
dikarenakan ia menolak asumsi yang bahwasanya seorang manusia hanya memiliki kecerdasan
tunggal sehingga bertentangan dengan pendapatnya bahwa setiap individu memiliki kecerdasan
yang berbeda-beda dalam memecahkan atau mengatasi suatu permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai