Anda di halaman 1dari 4

I.

Tanggal Praktikum : 1-3 Maret 2024

II. Judul Praktikum : Pengamatan Anti Predator pada Passer montanus

III. Tujuan Praktikum :

Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu:

1. Untuk mengetahui tingkat kewaspadaan dari burung gereja (Passer montanus)

terhadap predator (dalam hal ini praktikan).

IV. Dasar Teori:

Dalam sistem ekologi, interaksi hubungan antara mangsa dan pemangsa disebut

sistem mangsa pemangsa (prey predator), di mana mangsa merupakan hewan yang

dimakan, dan pemangsa adalah hewan yang memakan hewan lain untuk

mempertahankan hidupnya. Hubungan interaksi antara mangsa pemangsa sangat erat

karena kelompok pemangsa tidak dapat hidup tanpa adanya mangsa. Sebaliknya, dalam

predasi pemangsa juga berfungsi sebagai pengontrol kelompok mangsa. Predasi

berpengaruh positif terhadap kepadatan pemangsa dan berpengaruh negatif terhadap

kepadatan mangsa (Aufaniyah, 2023 : 422).

Semua faktor abiotik yang berinteraksi dengan organisme tersebut. Sekumpulan

makhluk hidup atau populasi juga berekasi dengan suatu individu pada suatu populasi

yang lainnya. Salah satu contoh interaksi antara populasi dalam ekosistem yaitu predasi,

hubungan mangsa dan predator. Hubungan ini sangat erat kaitannya karena tanpa

mangsa, predator tidak akan bertahan hidup (Dwijaya, 2020 : 1128).


Interaksi mangsa dengan predator menyebabkan adanya perilaku kewaspadaan

mangsa terhadap predator. Kemampuan indera dan perilaku adaptasi hewan mangsa

telah berkembang untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dan menghindari

predator. Sebagian besar mamalia memiliki kemampuan mendeteksi predator melalui

bau yang dihasilkan predator (Hanim, 2018 : 7).

Seleksi mangsa oleh predator dapat dikaitkan dengan salah satu dari dua

mekanisme yang berbeda: pilihan predator aktif atau pasif pemilihan. Pilihan aktif

terjadi ketika predator aktif memilih mangsa sesuai dengan nilai gizi, sementara

karakteristik fisik mangsanya fisik atau perilaku (mobilitas, ukuran) tidak

mempengaruhi pemilihan. Di sisi lain, seleksi pasif adalah hasil dari peluang predasi

berdasarkan karakteristik fisik dan / atau perilaku mangsa (kerentanan), bukan pilihan

yang aktif. Misalnya, mobilitas spesies mangsa yang berbeda dapat mempengaruhi

pertemuan mereka dengan tingkat predator dan dengan demikian mempengaruhi mereka

kerentanan terhadap predasi (Lamin, 2013 : 417).

Kamuflase merupakan salah satu bentuk adaptasi suatu hewan untuk mengindari

deteksi dirinya oleh pemangsa atau mangsanya dengan cara menyamarkan

tubuhnya seolah menyatu dengan pola dan warna lingkungannya. Hewan

menggunakan kamuflase agar dirinya sulit untuk dikenali atau terdeteksi yang terkait

dengan penyamaran visual yang melibatkan warnatubuh.Selain warna tubuh, beberapa

hewan dapat berkamuflase dengan menggunakan mengubah struktur morfologi atau

material yang ditemukan di lingkungan, dan bahkan dapatmenipuindera selain

penglihatan (Farwa, 2020 : 44).


V. Alat dan Bahan :

a. Alat

a. Stopwatch atau jam tangan d. Tali rafia

b. Meteran e. Termometer

c. Patok besi dan kayu f. Alat tulis

b. Bahan

Burung gereja (Passer montanus)

VI. Cara Kerja :

1. Ditentukan habitat secara menyeluruh

2. Ditentukan individu dan kelompok burung gereja yang akan diamati

3. Dihitung frekuensi burung menengok ke kanan-kiri dan mematuk-matuk

4. Diukur jarak terdekat antara pengamat dengan burung gereja hingga

akhirnya burung gereja terbang menjauhi pengamat.


X. Daftar Pustaka :

Aufaniyah, N. L., & Abadi, A. 2023. Dinamika Interaksi Mangsa-Predator dengan


Fungsi Respon Holling Tipe II, Makanan Tambahan, dan Perilaku Anti-
Predator. Mathunesa: Jurnal Ilmiah Matematika, 11:3, 422-433.

Dwidjaya, M. A., Marcellia, R. N., Miserani, M., Niranda, N., & Amelia, P. K. 2020.
Potensi Predasi Podisus Nigrispinus (Hemiptera: Anthocoridae) terhadap Larva
Spodoptera rugiperda (Lepidoptera: Noctuidae). In Seminar Prosiding Lahan
Suboptimal, 1:1, 1127-1133.

Fatwa, A., Simanjuntak, R. G., & Hadi, S. 2020. Analisis Fenotip Kamuflase
Serangga Ranting [(Lopaphus transiens (Redtenbacher, 1908)] di Andong,
Magelang, Jawa Tengah. Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi, 6:1, 43-49.

Hanim, N., Widyastuti, S., Alfiyan, A., Akbar, M. A., & Juliandi, B. 2018.
Kompleksitas Obyek dan Running-Wheel Mempengaruhi Novel Object
Recognition Test pada Mencit (Mus musculus). Jurnal Sumberdaya
Hayati, 4:1, 7-11.

Lamin, S., Kamal, M., & Fatimahulzahra, F. 2013. Kemampuan Memangsa,


Fekunditas Menochillus sexmaculata Fabr.(Coleoptera: Coccinellidae) pada
Kepadatan Aphis gossypii Glov. yang Berbeda. Prosiding SEMIRATA, 1:1,
415-420.

Anda mungkin juga menyukai