Anda di halaman 1dari 40

i

Cover

ii
DAFTAR ISI

Cover...............................................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................ii

GLOSARIUM..............................................................................................................................................iii

PETA KONSEP.............................................................................................................................................v

A. Identitas Materi......................................................................................................................................1

B. Kompetensi Dasar..................................................................................................................................1

C. Deskripsi Singkat Materi.......................................................................................................................1

D. Petunjuk Penggunaan Materi.................................................................................................................1

E. Materi Pembelajaran..............................................................................................................................2

F. Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................................2

G. Uraian Materi.........................................................................................................................................3

1. SEJARAH PENEMUAN VIRUS......................................................................................................3

2. CIRI-CIRI TUBUH VIRUS..............................................................................................................4

3. STRUKTUR TUBUH VIRUS...........................................................................................................6

4. HABITAT DAN CARA HIDUP VIRUS..........................................................................................7

5. REPRODUKSI VIRUS.....................................................................................................................8

6. KLASIFIKASI VIRUS....................................................................................................................10

7. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN..................................................................................11

8. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN INFEKSI VIRUS...........................................................15

9. VIROID DAN PRION.....................................................................................................................16

PENUTUP....................................................................................................................................................21

Rangkuman..............................................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................22

ii
iii
GLOSARIUM

Virus : Organisme mikroskopis yang hanya dapat berkembang biak di dalam sel inang.

Aseluler : organisme atau entitas yang tidak terdiri dari sel-sel

Asam nukleat : molekul biologis yang menyimpan informasi genetik dalam sel

Kapsid : Lapisan protein yang melindungi materi genetik virus.

Selubung (Envelope) : Lapisan lipid yang mengelilingi kapsid pada beberapa virus.

Materi Genetik : DNA atau RNA virus, yang mengandung instruksi untuk mereplikasi virus.

Replikasi : Proses pembuatan salinan baru dari virus di dalam sel inang.

Lisis : organisme bersifat sel tunggal hancur

Sel Inang : Makhluk hidup yang diinfeksi oleh virus untuk mereplikasi diri.

Mutasi : Perubahan genetik yang dapat terjadi pada materi genetik virus.

Virus : Organisme mikroskopis yang hanya dapat berkembang biak di dalam sel inang.

Aseluler : organisme atau entitas yang tidak terdiri dari sel-sel

Asam nukleat : molekul biologis yang menyimpan informasi genetik dalam sel

Kapsid : Lapisan protein yang melindungi materi genetik virus.

Selubung (Envelope) : Lapisan lipid yang mengelilingi kapsid pada beberapa virus.

Materi Genetik : DNA atau RNA virus, yang mengandung instruksi untuk mereplikasi virus.

Replikasi : Proses pembuatan salinan baru dari virus di dalam sel inang.

Sel Inang : Makhluk hidup yang diinfeksi oleh virus untuk mereplikasi diri.

Mutasi : Perubahan genetik yang dapat terjadi pada materi genetik virus.

Patogen : Organisme yang menyebabkan penyakit, termasuk virus.

Infeksi : Proses di mana virus memasuki dan mereplikasi diri di dalam sel inang.

4
Vaksin : Sediaan yang mengandung antigen virus yang dilemahkan

Antibodi : Protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap
infeksi virus.

Antiviral : Obat yang digunakan untuk mengobati infeksi virus.

Virulensi : Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit.

Epidemiologi : Studi tentang penyebaran, frekuensi, dan kontrol penyakit dalam populasi.

Pandemi : Penyebaran penyakit yang luas dan global.

Zoonosi : Penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Reservoir : Organisme yang bertindak sebagai tempat hidup alami untuk virus.

Imunitas Herd : Perlindungan yang diberikan kepada individu dalam populasi yang dihasilkan
oleh imunitas kolektif.

Interferon : Protein yang diproduksi oleh sel tubuh sebagai respons terhadap infeksi virus,
membantu melawan infeksi.

Reverse Transkripsi : Proses di mana virus RNA mentranskripsi dirinya sendiri menjadi DNA.

Provirus : Bentuk virus yang terintegrasi ke dalam genom inang dan dapat tetap tidak aktif
untuk jangka waktu yang lama.

Viroid : Molekul RNA kecil tanpa sel yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman.

Prion : Protein yang berlipat ganda secara tidak normal

5
PETA KONSEP

6
A. Identitas Materi
Mata pelajaran : Biologi
Kelas :X
Alokasi Waktu : 3x 45 Menit
Judul Materi Ajar : Virus

B. Kompetensi Dasar

3.4 Menganalisis Struktur dan Replikasi, serta Peran Virus dalam Aspek Kesehatan Masyarakat
4.4 Melakukan Kampanye tentang bahaya Virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS
berdasarkan tingkat virulensinya.

C. Deskripsi Singkat Materi


Dalam kehidupan kita sehari-hari virus lebih banyak bedampak negatif atau positif? Dan apa saja
dampak dari positif dan negatifnya? Dalam kehidupan sehari-hari, dampak virus cenderung lebih
banyak bersifat negatif daripada positif. Beberapa dampak negatif virus meliputi yaitu:
Penyakit, Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman.
Contohnya adalah flu, cacar, HIV/AIDS, dan COVID-19. Kerusakan Tanaman, Virus juga dapat
menyebabkan penyakit pada tanaman, mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan dalam
pertanian. Namun, beberapa virus juga memiliki dampak positif, seperti: Penelitian dan
Kedokteran, Studi tentang virus telah membantu memahami dasar biologis penyakit dan

7
mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk melawan penyakit virus. Ekologi, Virus dapat
mempengaruhi populasi organisme dalam ekosistem, mempengaruhi dinamika populasi dan
keragaman hayati.

D. Petunjuk Penggunaan Materi


Supaya berhasil mencapai kompetensi dalam mempelajari materi ini, maka ikuti petunjuk-
petunjuk berikut:
1. Pahami Struktur Dasar: Ketahui bahwa virus terdiri dari materi genetik (DNA atau RNA) yang
dibungkus dalam kapsid protein.
2. Pahami bagaimana struktur ini memungkinkan virus untuk menginfeksi sel inangnya.
Kenali Siklus Replikasi: Pahami langkah-langkah umum dalam siklus replikasi virus,
termasuk penempelan pada sel inang, penetrasi, replikasi, dan pelepasan virus baru.
3. Pahami Jenis-jenis Virus: Ketahui bahwa ada berbagai jenis virus yang mempengaruhi
berbagai organisme, termasuk manusia, hewan, dan tanaman. Kenali contoh-contoh penyakit
yang disebabkan oleh virus-virus tersebut.
4. Fokus pada Konsepsi Penting: Fokus pada konsep-konsep penting, seperti evolusi virus,
interaksi virus dengan sistem kekebalan tubuh, dan penggunaan virus dalam bidang-bidang
seperti kedokteran dan bioteknologi.
5. Buat Catatan atau Diagram: Buat catatan atau diagram sederhana untuk membantu
memvisualisasikan konsep-konsep kunci tentang virus, seperti siklus replikasi atau struktur
virus.

E. Materi Pembelajaran
Materi ini memiliki kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, tugas, dan
soal latihan.
1. Faktual
 Struktur: Virus terdiri dari materi genetik (DNA atau RNA) yang dibungkus oleh
protein, dan beberapa virus memiliki lapisan lipid (envelope) di luar protein mereka.
 Reproduksi: Virus tidak dapat bereproduksi secara mandiri; mereka menginfeksi sel
inang dan menggunakan mesin replikasi sel inang untuk membuat salinan diri mereka
sendiri.
 Klasifikasi: Virus diklasifikasikan berdasarkan jenis asam nukleat (DNA atau RNA),
struktur, siklus replikasi, dan inang yang mereka infeksi.

8
 Penyakit: Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan
tumbuhan, seperti flu, hepatitis, HIV/AIDS, dan COVID-19.
2. Konseptual
 Sejarah Penemuan Virus
3. Prosedural
 Mengamati video Asal, Bentuk, Struktur, reproduksi dan klasifikasi Virus.

F. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik akan mempelajari berbagai aspek tentang virus. Mereka akan memahami asal,
bentuk, dan struktur virus, termasuk bagaimana virus bereproduksi dan diklasifikasikan.
Mereka juga akan menganalisis peran virus yang dapat menguntungkan atau merugikan, serta
memahami penyakit yang disebabkan oleh virus pada hewan dan tumbuhan.

G. Uraian Materi

Orientasi Masalah
Perhatikan Gambar dibawah ini

Gambar 1. Seorang Ilmuan


Sumber: https://images.app.goo.gl

1. SEJARAH PENEMUAN VIRUS

9
Kata virus berasal dari bahasa Yunani yaitu virion yang berarti racun. Sejarah penemuan
virus dimulai pada tahun 1883 oleh Adolf Mayer ilmuwan dari Jerman. Mayer meneliti
penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Penyakit mosaik menyebabkan pertumbuhan
tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan daunnya menjadi bercak-bercak. Mayer
menyemprotkan getah yang diekstraksi dari daun tanaman yang sakit ke tanaman yang
sehat. Lalu, tanaman tersebut menjadi sakit. Melalui pengamatan mikroskop sederhana,
Mayer tidak melihat bentuk bakteri penyebab penyakit tersebut. Mayer membuat
kesimpulan bahwa penyakit mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil,
yang tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa.

Gambar 1. Percobaan Adolf Meyer


Sumber: https://www.scribd.com

Kesimpulan Mayer diuji kembali pada tahun 1892, seorang ilmuwan rusia bernama
Dimitri Ivanowsky melakukan percobaan menyaring getah tanaman tembakau
berpenyakit dengan saringan yang didesain khusus untuk menyaring bakteri. Kemudian
hasil saringan ditularkan pada tanaman sehat. Ternyata, filtrat tersebut masih
menimbulkan penyakit mosaik pada tanaman tembakau sehat. Ivanowsky berkesimpulan
bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri patogenik yang sangat kecil atau bakteri
penghasil toksin yang dapat melewati saringan.Pada tahun 1897, seorang ahli botani dari
belanda bernama Martinus Beijerinck melakukan eksperimen yang membuktikan bahwa
agen penginfeksi yang terdapat di dalam getah tembakau dapat berkembang biak.
Beijerinck menyemprotkan getah yang telah disaring ke tanaman lainnya sampai
beberapa kali pemindahan. Ternyata kemampuan patogen tidak berkurang setelah
beberapa kali pemindahan. Beijerinck berkesimpulan bahwa agen infeksi tersebut adalah
partikel yang jauh lebih kecil dan sederhana daripada bakteri. Ia menyebutnya sebagai

10
filterable virus. Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Stanley, berhasil
mengkristalkan partikel penginfeksi tanaman tembakau tersebut yang kemudian dikenal
dengan nama Tobacco Mosaik Virus (TMV).

2. CIRI-CIRI TUBUH VIRUS


a. UKURAN DAN BENTUK TUBUH VIRUS
Virus memiliki ukuran yang sangat renik, yaitu antara 25-300 nm (1 nm= 10-9 m). Virus
yang berukuran paling kecil adalah virus polio (Poliovirus). Panjang tubuhnya hanya 25 nm.
Virus yang berukuran besar adalah Bakteriofag yang panjang tubuhnya 100 nm dan Tobacco
Mosaik Virus (TMV) yang panjang tubuhnya 300 nm.

Gambar 3. Bentuk tubuh vrius

Sumber: https://www.google.com/

Oleh karena ukuran tubuhnya sangat renik, virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron.Virus memiliki Bentuk tubuh virus bervariasi antara lain:

a. Virus berbentuk batang, contohnya TMV (Tobacco Mosaic Virus)


b. Virus berbentuk bulat, contohnya HIV (Human Immunodeficiency Virus)
c. Virus berbentuk oval contohnya Rhabdovirus
d. Virus berbentuk filamen, contohnya virus Ebola
e. Virus berbentuk persegi banyak (polihedral), contohnya Adenovirus
f. Virus berbentuk seperti huruf T, contohnya bakteriofag (sering disebut “fag”)

11
Gambar 4. Bentuk dan ukuran virus
Sumber: https://www.google.com/

3. STRUKTUR TUBUH VIRUS


Virus bukan sel (aseluler) karena tidak memiliki organel sel. Virus merupakan partikel yang
disebut virion yang bisa dikristalkan. Oleh karena itu, sebagian ilmuwan biologi menganggap
bahwa virus bukan makhluk hidup. Namun, ilmuwan biologi yang lain berpendapat bahwa virus
adalah makhluk hidup. Alasannya, virus menunjukkan ciri kehidupan yaitu mampu
memperbanyak diri, walaupun hanya dapat dilakukan dalam sel organisme lain. Virus tersusun
atas asam nukleat dan selubung protein.
a. Asam nukleat
Asam nukleat berfungsi sebagai pembawa informasi genetik. Virus hanya memiliki salah satu
asam nukelat yaitu DNA atau RNA.
b. Selubung protein (kapsid)
Kapsid terdiri dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer. Fungsi kapsid adalah
memberi bentuk virus, sebagai pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan dan
melindungi asam nukleat. Gabungan asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid. Pada
beberapa virus, nukleokapsid dibungkus oleh suatu membran disebut sampul virus. Sampul
virus terdiri dari lipid dan protein. Virus yang memiliki sampul disebut virus berselubung
misalnya pada Orthomyxovirus. Sedangkan virus yang tidak memiliki sampul virus disebut
virus tak berselubung, contohnya TMV (Tobacco Mosaic Virus) dan Adenovirus. Berikut
beberapa contoh struktur tubuh virus:

12
(a) (b)

(c) (d)

Gambar 5. Struktur tubuh virus.


Sumber: https://www.google.com/

a. Virus berbentuk huruf T contoh pada Bakteriofag. Memiliki kapsid kompleks, memiliki
kepala ikosahedral dan serabut ekor.
b. Virus berbentuk bulat contoh virus influenza. Memiliki sampul virus.
c. virus berbentuk polihedral contoh Adenovirus. Memiliki kapsid ikosahdral.
d. virus berbentuk batang contoh TMV (Tobacco Mosaic Virus).

4. HABITAT DAN CARA HIDUP VIRUS

13
Virus hidup dalam sel organisme tertentu sehingga
virus disebut sebagai parasit obligat intraseluler.
Apabila sel yang menjadi inangnya mati, maka virus
akan mati. Sel inang dapat berupa organisme uniseluler
maupun multiseluler mulai dari bakteri, protozoa,
jamur, tumbuhan, hewan dan manusia.

5. REPRODUKSI VIRUS
Virus mengalami proses reproduksi dengan cara replikasi. Replikasi virus merupakan proses
penggandaan virus. Virus hanya dapat bereplikasi pada sel organisme lain karena virus tidak
memiliki sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme. Replikasi virus dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu siklus yang mengakibatkan litik dan siklus yang mengakibatkan lisogenik.

1 Siklus yang mengakibatkan litik Siklus litik terjadi jika pertahanan sel inang lebih lemah
dibandingkan infeksi virus sehingga tahapan replikasi virus dapat berlangsung cepat. Virus
yang mampu melakukan siklus litik disebut virus virulen. Pada siklus litik, sel inang akan
hancur sehingga terbentuk virio-virion baru.
2 Siklus yang mengakibatkan lisogenik Siklus lisogenik terjadi jika sel inang memiliki
pertahanan yang lebih baik dibandingkan infeksi virus sehingga sel inang tidak segera hancur.
Siklus litik dan siklus lisogenik terjadi melalui 5 tahap, yaitu: tahap pelekatan (adsorpsi),
penetrasi, replikasi dan sintesis, penyusunan dan lisis:
 Tahap pelekatan (Adsorpsi) Virion menempel pada bagian reseptor spesifik sel
inang menggunakan serabut ekornya. Tempat pelekatan virus pada sel inang
disebut reseptor (protein khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali
virus)
 Tahap Penetrasi Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi untuk membuat
lubang yang menembus dinding dan membran sel inang. Selanjutnya virus

14
menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus
menjadi kosong (mati).
 Tahap Replikasi dan Sintesis (Eklifase) Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap
perbanyakan pertikel virus di dalam sel inang. DNA sel inang dihidrolisis dan
dikendalikan oleh materi genetik virus untuk membuat asam nukleat dan protein
komponen virus.
 Tahap penyusunan Hasil sintesis berupa asam nukleat dan protein dibentuk
menjadi partikel-partikel virus yang lengkap sehingga terbentuk virion-virion baru.
 Tahap Lisis Virus menghasilkan lisozim, yaitu enzim perusak dinding sel inang.
Setelah dinding sel hancur (lisis), virus baru keluar dan menyerang sel inang
lainnya. Gambar 6. Tahapan Replikasi Bakteriofag

Gambar 6. Tahap replikasi bakteriofag


Sumber: https://www.google.com/

Berikut proses daur yang mengakibatkan litik dan yang mengakibatkan lisogenik pada
Bakteriofag:

15
Gambar 7. Siklus yang mengakibatkan Litik dan Lisogenik pada Bakteriofag
Sumber: https://www.google.com/
Keterangan:

1 Tahap adsorpsi: fag melekat pada bakteri


2 Tahap penetrasi: DNA fag masuk ke dalam sel bakteri. Siklus yang mengakibatkan litik:
3 Tahap replikasi dan sintesis: bakteri dikendalikan oleh DNA fag sehingga terbentuk
komponen virus yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid.
4 Tahap penyusunan yang diikuti tahap pelepasan: terbentuk partikel virus yang utuh dan
sel bakteri pecah.

Siklus yang mengakibatkan lisogenik:

3. DNA fag disisipkan pada DNA sel bakteri


4. DNA yang telah tersisipi profag melakukan replikasi terus-menerus selama penggandaan
sel
5. Pada kondisi yang memungkinkan, profag dapat memisahkan diri dari DNA sel bakteri
untuk memasuki siklus litik.

6. KLASIFIKASI VIRUS
Menurut ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses), terdapat tiga tingkatan
takson dalam klasifikasi virus, yaitu famili, genus dan spesies. Pemberian nama pada famili
menggunakan akhiran –viridae, nama genus dengan akhiran –virus, dan nama spesies
menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri dengan –virus. Nama genus dan spesies dicetak
miring.

Contoh penulisan klasifikasi pada virus:

16
1. Famili: Poxviridae
2. Famili: Picornavidae
Genus: Orthopoxvirus
Genus: Enterovirus
Spesies: Variola virus (penyebab
Spesies: Poliovirus (penyebab
cacar)
polio)

Berikut pengelompokkan virus berdasarkan kriteria tertentu, yaitu:

1. Berdasarkan inang yang diinfeksi :


a) Virus yang menginfeksi tanaman contoh: Tobacco mozaic virus (TMV) menginfeksi
daun tembakau, Potato Yellow dwarf virus menginfeksi kentang.
b) Virus yang menginfeksi hewan, contoH: Rhabdovirus menyebabkan rabies pada anjing,
dan New Castle Disease (NCD) menyebabkan penyakit tetelo pada unggas.
c) Virus yang menginfeksi manusia, seperti Influenza virus menyebabkab flu, Human
immunodeficiency virus (HIV) meyebabkan AIDS, Polio virus menyebabkan polio, dll.
d) Virus yang menginfeksi bakteri, seperti Bakteriofage

2. Berdasarkan asam nukleat virus:


a) Virus yang memiliki RNA, seperti Influenza virus dan Human immunodeficiency virus
(HIV)
b) Virus yang memilliki DNA, seperti Poxvirus, Herpesvirus, dan Adenovirus.

Gambar 8. (a) Poxvirus, virus yang , virus yang memiilki DNA memiilki DNA, dan (b)
Infuenza virus, virus yang memiliki RNA
Sumber: https://www.google.com/

17
1. Berdasarkan ada atau tidaknya sampul/selubung virus:
a) Virus yang memiliki selubung, virus pada kelompok ini memiliki selubung virus, contoh:
Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b) Virus yang tidak memiliki selubung, virus pada kelompok ini tidak memiliki selubung
virus, contoh Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

7. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN


1) VIRUS YANG MEMBERI MANFAAT
Virus berperan penting dalam proses rekayasa genetika. Virus digunakan untuk kloning
gen yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Misalnya, virus yang membawa gen
untuk mengendalikan pertumbuhan serangga. Virus juga bermanfaat untuk pembuatan
vaksin. Selain itu virus juga digunakan untuk terapi gen manusia seperti penyakit
diabetes dan kanker.

2) PERANAN VIRUS YANG MERUGIKAN


 Virus yang menyebabkan penyakit pada manusia
a) Virus influenza, menyebabakan penyakait influenza. Virus ini menyerang sel-sel
saluran pernapasan bagian atas. Gejala penyakitnya demam, pilek, pusing, pegal
dan batuk.
b) Virus gondongan, Gondongan disebabkan oleh infeksi virus yang dikenal sebagai
paramyxoviruses. Penyebaran virus gondongan mirip dengan penyebaran virus
flu, yaitu melalui air liur yang terkontaminasi.
c) Virus herpes, Penyebab penyakit herpes adalah virus herpes simpleks tipe I dan
II. Kedua virus tersebut tergolong ke dalam virus DNA. Virus ini mudah menular
dari satu orang ke orang lain melalui kontak kulit, seperti berciuman atau
bersentuhan.
d) Virus cacar smallpox, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
virus variola. Karakteristik utama dari cacar adalah penyebaran lenting atau bintil
lepuhan yang berisi nanah di tubuh. Penyakit ini kerap disamakan dengan cacar
air. Padahal kedua penyakit memiliki gejala dan penyebab infeksi virus yang
berbeda. Dalam istilah asing, cacar air lebih umum dikenal dengan sebutan
chickenpox. Penyakit cacar lebih dikenal dengan istilah smallpox.

18
e) Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster (VZV), virus yang
sama yang menyebabkan varicella (cacar air). Infeksi primer dengan VZV
menyebabkan varisela. Orang dengan herpes zoster paling sering mengalami
ruam pada satu atau dua dermatom yang berdekatan (zoster lokal). Ruam paling
sering muncul pada batang di sepanjang dermatom toraks.
f) Hepatitis virus, penyebab penyakit hepatitis B. Virus ini menyerang sel-sel hati
sehingga perut membesar dan kulit berwarna kuning.
g) Campak (morbili) Virus. Penyebab utama campak adalah infeksi virus dari famili
Paramyxovirus, seperti rubeola dan rubella. Infeksi virus ini dapat ditularkan
melalui percikan air liur penderita campak. Perlu diketahui, penderita campak
dapat menularkan penyakitnya sejak 4 hari sebelum ruam merah muncul pada
kulit. Bahkan, penderita campak juga masih bisa menularkan penyakit tersebut 4
hari setelah ruam merah muncul. Di samping itu, virus penyebab campak juga
bisa bertahan di udara dan menempel pada benda-benda selama kurang lebih 2
jam.
h) Human immunodeficiency virus (HIV), menyebabkan penyakit AIDS (Acquired
Immuno Deficiency Syndrome). Virus ini menyerang sel darah putih limfosit T.
Penyakit ini ditandai dengan penurunan kekebalan tabuh.
i) Virus Polio adalah Virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus
yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio terdiri dari 3
strain yaitu strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk
family Picornaviridae. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan
kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat
infeksi virus. Virus polio yang ditemukan dapat berupa virus polio vaksin/sabin,
Virus polio liar/WPV (Wild Poliovirus) dan VDPV (Vaccine Derived
Poliovirus). VDVP merupakan virus polio vaksin/sabin yang mengalami mutasi
dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
j) Tumor, kanker, karsinoma, dan kutil. Jenis kanker kulit yang satu ini timbul saat
sel skuamosa mengalami perubahan (mutasi) dalam DNAnya. DNA sel berisi
instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Mutasi memberitahu
sel-sel skuamosa untuk tumbuh di luar kendali dan terus hidup ketika normalnya
sel-sel seharusnya mati. Jenis kanker kulit yang satu ini timbul saat sel skuamosa
mengalami perubahan (mutasi) dalam DNAnya. DNA sel berisi instruksi yang
memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Mutasi memberitahu sel-sel

19
skuamosa untuk tumbuh di luar kendali dan terus hidup ketika normalnya sel-sel
seharusnya mati.
k) Demam berdarah. Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Dua jenis nyamuk yang paling sering
menyebarkan virus dengue ini umumnya ada di dalam maupun di sekitar
pemukiman. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue,
virus tersebut masuk ke dalam nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk yang
terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan
menyebabkan infeksi hingga gejala DBD muncul.
l) Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi
secara mendadak. Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, dua jenis nyamuk yang juga
dikenal sebagai penyebab demam berdarah. Pada beberapa kasus, chikungunya
tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi, kebanyakan penderita
mengalami gejala yang timbul dalam 3–7 hari setelah tergigit oleh nyamuk
pembawa virus.
m) Ebola virus, menyebabkan penyakit ebola. Virus ini menyerang pertahanan
tubuh. Penyakit ebola ditandai dengan demam yang disertai pendarahan.
n) Flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A
yang ditularkan oleh unggas ke manusia. Ada banyak jenis virus flu burung,
tetapi hanya beberapa yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
o) Severe acute respiratory syndrome atau SARS adalah infeksi saluran pernapasan
yang disebabkan oleh SARS-associated coronavirus (SARS-CoV). Gejala
awalnya mirip dengan influenza, tetapi dapat memburuk dengan cepat.

 Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan


a) New Castle Disease (NCD), menyerang sistem saraf pada ternak unggas, misal
ayam. NCD umumnya disebut dengan tetelo.
b) Rabies yang dapat menyerang pada anjing, kucing, rakun serta monyet.
c) Virus RNA yang masuk dalam genus Apthovirus keluarga Picornaviridae
menyebabkan Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus
yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit ini menyerang semua hewan
berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga
hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya.

20
d) Cutaneous papilomatosis atau kutil merupakan tumor kulit yang berbentuk
seperti bunga kol, disebabkan oleh Bovine Papilomavirus (BPV) type BPV-1,
BPV-2, dan BPV-5 yang termasuk dalam famili Papovaviridae. Kutil hampir
ditemui pada semua ternak terutama sapi, kuda, domba, kambing, babi, anjing,
dan kucing.

 Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan


a) Tobacco mozaik virus (TMV), menyababkan penyakit mozaik, tanaman yang
terinfeksi menunjukkan bercak-bercak pada daun atau buahnya.
b) Virus Tungro, menyebakan pertumbuhan tanaman terhambat sehingga tampak
kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga wereng coklat dan wereng hijau
berpindah dari tanaman satu ke tanaman lainnya.
c) Citrus leprosis virus (CiLV), menyerang jeruk menyebabkab bercak pada daun
jeruk.

8. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN INFEKSI VIRUS


Pengobatan Infeksi Virus dapat dilakukan dengan cara berikut :

1 Interferon

21
Interferon adalah protein yang dihasilkan oleh hewan atau sel biakan sebagai respons
terhadap infeksi virus atau penginduksi yang berfungsi menghambat replikasi virus dalam
suatu sel.

2 Kemoterapi Antivirus
Saat ini telah ditemukan beberapa senyawa antivirus yang dapat digunakan untuk pengobatan
penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun, penggunaannya hanya dalam keadaan tertentu
karena dapat bersifat toksik (racun) bagi sel tubuh. Senyawa antivirus yang banyak digunakan
merupakan analog nukleosida, antara lain zidovudin, zalzibatin, aksiklovir, gansiklovir,
vidarabin, idoksuridin, trifluridin.

3 Vaksin virus
Vaksin merupakan antigen (mikroorganisma) yang diinaktivasi atau dilemahkan yang bila
diberikan kepada orang yang sehat untuk menimbulkan antibodi spesifik terhadap
mikroorganisma tersebut, sehingga bila kemudian terpapar, akan kebal dan tidak terserang
penyakit. Bahan dasar membuat vaksin tentu memerlukan mikroorganisma, baik virus
maupun bakteri. Menumbuhkan mikroorganisma memerlukan media tumbuh yang disimpan
pada suhu tertentuMikroorganisma yang tumbuh kemudian akan dipanen, diinaktivasi,
dimurnikan, diformulasi dan kemudian dikemas.

9. VIROID DAN PRION


1) Viroid
Viroid jauh lebih sederhana daripada virus. Secara struktural, viroid berukuran lebih kecil,
terdiri dari molekul RNA sirkular beruntai tunggal yang memiliki sekitar 250-370
nukleotida. Viroid tidak dapat bereplikasi sendiri karena RNA-nya tidak mengkode produk
gen apa pun. Berbeda dengan virus, viroid ini tidak mempunyai selubung protein. Mereka
hanyalah partikel RNA. Patogen ini menyebabkan beberapa penyakit menular baik pada
tumbuhan maupun hewan. Pada tanaman, infeksi viroid mengakibatkan kerusakan mekanis
yang parah pada tanaman.

22
Gambar 1. Struktur viroid
Sumber: https://digilib.esaunggul.ac.id/

Viroid berbeda dari virus dalam struktur dan bentuk. Ini hanya terdiri dari untaian pendek
RNA melingkar dan untai tunggal tanpa lapisan protein. Tanaman yang terinfeksi viroid
bertanggung jawab atas kegagalan panen dan juga menyebabkan hilangnya pendapatan
pertanian jutaan dolar setiap tahunnya. Beberapa tanaman yang terserang patogen
tersebut adalah kentang, tomat, mentimun, krisan, kelapa, alpukat, dll. Viroid pertama
kali ditemukan oleh TO Diener pada tahun 1971. Viroid yang pertama kali diteliti pada
viroid umbi gelendong kentang menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi industri
kentang. Viroid adalah parasit tumbuhan seperti mesin transkripsi organel sel seperti
nukleus atau kloroplas karena mereka diketahui tidak mengkode. Ini bereplikasi melalui
proses transkripsi RNA-RNA. Mereka terutama menginfeksi epidermis inang setelah
menyebabkan kerusakan mekanis pada dinding sel tanaman.

Beberapa ciri khas viroid diberikan di bawah ini:

 Viroid hanya mengandung RNA. Penyakit ini diketahui berukuran lebih kecil dan hanya
menginfeksi tanaman. Ini adalah salah satu agen terkecil yang diketahui menyebabkan
penyakit menular.
 Viroid adalah spesies asam nukleat dengan berat molekul relatif rendah dan struktur unik.
Mereka bereproduksi di dalam sel inang yang mereka pengaruhi dan menyebabkan
variasi di dalamnya yang menyebabkan kematian.
 Viroid terutama diklasifikasikan menjadi dua keluarga yaitu Pospiviroidae- viroid nuklir
dan Avsunviroidae- viroid kloroplastik.
 Viroid dikatakan bergerak secara intraseluler, sel ke sel melalui plasmodesmata, dan
jarak jauh melalui floem.

23
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi viroid pada tanaman adalah eksokortis jeruk,
buah timun pucat, dan kerdil krisan. Penyakit menular ini menyebar melalui perbanyakan
benih pada tanaman melalui pemotongan, umbi-umbian, dan lain-lain, serta melalui
kesalahan penanganan peralatan yang terkontaminasi. Hepatitis-D pada manusia disebabkan
oleh partikel mirip viroid. Gejala yang ditimbulkan akibat terinfeksi viroid pada tanaman
antara lain terhambatnya pertumbuhan, nekrosis batang, berubah bentuk pada daun dan buah,
hingga akhirnya menyebabkan kematian pada tanaman. Sebagian besar viroid dikatakan
menginfeksi tanaman, termasuk pohon kelapa dan apel. Viroid umbi gelendong kentang
(PSTV) menyebabkan kerusakan tanaman yang signifikan terhadap hasil kentang yang
menyebabkan umbi memanjang dan kemudian retak. Jenis gejala infeksi viroid umum
lainnya termasuk stunting dan epinasty daun.

2) Prion
Istilah Prion berarti partikel menular yang mengandung protein. Prion adalah agen infeksi
yang bertanggung jawab atas beberapa penyakit neurodegeneratif pada mamalia, seperti
penyakit Creutzfeldt Jakob. Hal ini terjadi karena adanya lipatan abnormal pada protein di
otak. Hal ini mengacu pada hipotesis bahwa agen infeksi penyebab penyakit hanya
mengandung protein. Hal ini menjelaskan mengapa agen infeksius resisten terhadap radiasi
ultraviolet. Mereka dapat memecah asam nukleat, tetapi rentan terhadap zat yang mengubah
sifat protein.

Gambar 2. Struktur prion


Sumber: https://www.researchgate.net/
Prion ditemukan di seluruh tubuh tetapi penyebab penyakit berbeda secara struktural.
Beberapa dari mereka bahkan resisten terhadap protease. Dua isoform prion adalah:

24
 PrPc
Protein prion ini ditemukan pada membran sel dan memainkan peran penting dalam
sinyal sel dan adhesi sel. Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui
fungsinya.
 PrPsc
Ini adalah prion penyebab penyakit dan resisten terhadap protease. Ini mempengaruhi
konfirmasi PrPc dan mengubahnya. Mereka diyakini memiliki lebih banyak lembar beta
daripada heliks alfa. Ini juga membentuk serat amiloid yang sangat terstruktur. Protein bebas
lainnya juga menempel pada ujung serat ini. Prion serupa dengan asam amino serupa hanya
dapat berikatan. Namun, pengikatan lintas spesies juga mungkin terjadi, namun sangat jarang.
Penyakit yang Disebabkan oleh Prion Prion cukup langka dan sulit menular. Tapi itu adalah
penyakit neurodegeneratif progresif yang belum ada obatnya atau pengobatannya. Penyakit-
penyakit ini berkembang secara bertahap. Protein ini mempengaruhi banyak hewan lain
selain manusia. Misalnya penyakit scrapie pada domba, penyakit sapi gila pada sapi, penyakit
wasting kronis pada rusa. Penyakit prion pada manusia adalah penyakit Creutzfeldt-Jakob ,
Fatal Familial Insomnia, penyakit kuru, dll. Prion dapat menyebar di otak seseorang selama
bertahun-tahun tanpa gejala apa pun. Prion mulai membunuh neuron dan gejalanya
menyerang otak dalam waktu singkat. Segera kesehatan orang tersebut mulai menurun.
Semua penyakit prion berakibat fatal, ada yang berlangsung selama beberapa bulan, dan ada
yang mungkin berlangsung bertahun-tahun. Beberapa bukti eksperimental menunjukkan
bahwa prion bukanlah bahan menular biasa. Hal ini diyakini sebagai “protein yang dapat
mereplikasi diri”.

Jenis Penyakit Prion


Penyakit prion dapat terdiri dari tiga jenis – didapat, sporadis, atau genetik.

Penyakit Prion yang Didapat


Penyakit prion yang didapat terjadi ketika seseorang terpapar protein menular. Meski
menakutkan, prion ini jarang ditangkap masyarakat. Misalnya, pada penyakit kuru, prion
ditularkan ke manusia melalui kanibalisme. Sumber utamanya adalah babi New Guinea.

Penyakit Prion Genetik


Penyakit prion familial disebabkan oleh transmisi genetik. Namun belum tentu hal tersebut
merupakan warisan dari nenek moyang. Hal ini mungkin disebabkan karena mutasi pada
beberapa DNA.

25
Penyakit Prion Sporadis
Penyakit prion juga diyakini bersifat sporadis. Artinya penyebabnya belum bisa dipastikan.
Bentuk penyakit prion ini adalah yang paling umum hingga saat ini.

Penyebab Penyakit Prion


Penyebab utama penyakit prion adalah pelipatan dan penggumpalan prion yang tidak normal di
otak sehingga menyebabkan kerusakan otak. Hal ini menyebabkan gangguan ingatan, perubahan
kepribadian, kesulitan dalam bergerak. Prion sejauh ini merupakan infeksi paling berbahaya yang
disebabkan oleh agen yang sudah ada di dalam tubuh dan biasanya berakibat fatal. Namun, belum
banyak yang diketahui tentang penyakit prion.

Faktor Risiko yang Terlibat


Orang dengan riwayat genetik terkait penyakit prion berisiko terkena penyakit Prion.
Mengonsumsi daging yang terinfeksi “penyakit sapi gila” meningkatkan risiko penyakit Prion.
Peralatan medis yang terkontaminasi atau kornea mata yang terkontaminasi dapat menyebabkan
penyakit Prion.

Gejala Penyakit Prion


Berikut gejala penyakit Prion:
 Mengembangkan demensia
 Halusinasi
 Kelelahan
 Kekakuan otot
 Kebingungan
 Kesulitan dalam berbicara

Menemukan mekanisme replikasi prion merupakan tugas yang sangat sulit. Untuk mengetahui
bagaimana protein dapat berkembang biak tanpa adanya mesin selular hampir mustahil. Tapi
inilah yang dilakukan prion. Masih banyak konsep lain terkait prion yang belum jelas. Penelitian
sedang dilakukan untuk mengetahui masuk dan keluar prion untuk studi rinci. Untuk detail lebih
lanjut tentang Prion dan topik terkait, kunjungi terus situs web BYJU atau unduh aplikasi BYJU
untuk referensi lebih lanjut.

26
PENUTUP

Rangkuman
1 Sejarah virus dimulai pada abad ke-19 ketika virus pertama kali diidentifikasi sebagai agen
penyebab penyakit pada tanaman. Pada awalnya, virus disebut "virus toksik" karena sifat
penyakit yang disebabkannya. Penemuan virus sebagai penyebab penyakit pada manusia
dimulai dengan penemuan virus penyebab penyakit rabies pada tahun 1880-an oleh Louis
Pasteur dan virus penyebab penyakit cacar pada tahun 1892 oleh Dimitri Ivanovsky dan
Martinus Beijerinck.
2 Ciri-ciri virus mencakup struktur sederhana yang terdiri dari materi genetik (DNA atau
RNA) yang dibungkus oleh kapsid protein. Beberapa virus memiliki lapisan lipid

27
(envelope) di luar kapsid protein mereka. Virus tidak memiliki metabolisme sendiri dan
memerlukan sel inang untuk bereproduksi.
3 Struktur virus terdiri dari materi genetik yang dapat berupa DNA atau RNA, kapsid protein
yang melindungi materi genetik, dan pada beberapa virus, lapisan lipid (envelope) di luar
kapsid. Kapsid terdiri dari subunit protein yang disebut kapsomer.
4 Klasifikasi virus dilakukan berdasarkan berbagai karakteristik, termasuk jenis asam nukleat
(DNA atau RNA), struktur, siklus replikasi, dan inang yang mereka infeksi. Virus
diklasifikasikan ke dalam beberapa famili berdasarkan persamaan karakteristik ini.
5 Peran virus dapat bervariasi. Beberapa virus menyebabkan penyakit pada manusia, hewan,
dan tumbuhan, seperti influenza, hepatitis, HIV/AIDS, dan COVID-19. Namun, beberapa
virus juga memiliki peran yang menguntungkan dalam regulasi populasi organisme atau
dalam aplikasi bioteknologi, seperti virus yang digunakan dalam terapi gen.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah dkk. (2017) Biologi 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Esis.

Irnaningtyas. (2016) Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam.
Jakarta: Erlangga

Jati, Wijaya. (2018) Aktif Biologi pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakart : Ganeca .

28
1
cover

1
Nama Kelompok Anggota
1.
2.
3.
4.

I.

II. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI


1. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis Struktur dan Replikasi, serta Peran Virus dalam Aspek Kesehatan
Masyarakat

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


2.4.1 Peserta didik dapat menjelaskan Asal, Bentuk dan Struktur Virus

3. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan Asal, Bentuk dan Struktur Virus

III. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
 Alat tulis-menulis berupa Bolpoint/Pulpen, Pensil
 Alat penghapus berupa Tipe-X, Penghapus pensil
 Penggaris

2. Bahan
 Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
 Kertas / buku tulis
 Buku pegangan siswa, Buku referensi yang relevan terkait materi
 Materi Pembelajaran Pembelahan Sel Mitosis dan Meiosis
 Internet

IV. PETUNJUK

1
1. Baca dengan cermat dan teliti LKPD ini sampai selesai sebelum memulai kegiatan.
2. Isilah identitas di bagian atas LKPD ini.
3. Diskusikan materi yang telah disediakan bersama anggota kelompok, kemudian isilah
lembar kerja yang telah disediakan.
4. Organisasikan tugas belajar untuk mencari data/informasi yang berkaitan dengan soal
5. Lakukan penyelidikan terhadap permasalahan dengan menjawab pertanyaan
6. Melakukan refleksi terhadap investigasi dengan menyampaikan kesimpulan
7. Apabila menemukan permasalahan teknis yang dirasa sulit silakan tanyakan kepada guru.

V. SUMBER BELAJAR DAN REFERENSI


1. Buku Pengangan Siswa Biologi Kelas X SMA
2. Bahan Ajar /Modul
3. Powerpoint (PPT)
4. Mencari referensi tambahan dari internet

VI. LANDASAN TEORI


 Komponen utama: virus terdiri dari materi genetik yang bisa berupa DNA atau RNA,
dan kapsid yang merupakan lapisan protein yang melindungi materi genetik tersebut.
Beberapa virus juga memiliki selubung lipid yang mengelilingi kapsid, yang berasal dari
membran sel inang.
 Morfologi: Virus dapat bervariasi dalam bentuk dan ukuran seperti heliks, ikosahedral,
kompleks, dan bulat.
 Tahapan replikasi virus: adsorpsi (penempelan pada sel inang), penetrasi (masuk ke
dalam sel), uncoating (pembebasan materi genetik), replikasi dan transkripsi materi
genetik, perakitan komponen virus, dan pelepasan virion baru dari sel inang.

VII. KEGIATAN PESERTA DIDIK


1. Orientasi Masalah
Menurut pendapat kalian, apakah virus termasuk benda mati atau makhluk hidup? Berikan
alasan yang ilmiah !

2
Orientasi Masalah:
1. Jelaskan pengertian bakteriofage, dan sebutkan bagian-bagian pada Bakteriogage!
2. Jelaskan bagian pada virus Corona, dan apa yang menyebabkan virus tersebut cepat
menular?
3. Apakah kesamaan struktur antara bakteriofage dan virus Corona!
4. Menurut pendapat kalian apakah virus adalah sel? Jelaskan secara ilmiah!

2. Organisasi Belajar
Organisasikan tugas belajar secara kelompok. Carilah data/informasi melalui modul dan
media belajar lain yang berkaitan dengan soal.

3. Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok


Jawaban di tulis pada kertas plano atau HVS atau kertas presentasi yang telah disipakan, dan
harus di hias supaya menarik.

4. Mempresentasikan hasil diskusi


1. Jawaban di tulis pada kertas plano atau HVS atau kertas presentasi yang telah disipakan,
dan harus di hias supaya menarik.
2. Kertas presentasi ditempelkan pada papan tulis sesuai dengan nama kelompoknya.
3. Salah satu peserta didik membacakan jawabannya.
4. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik.
5. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.

5. Menganalisi dan Mengevaluasi Proses pemecahan Masalah

3
Buatlah kesimpulan dari hasil penyidikan

4
5
I. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
1. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis Struktur dan Replikasi, serta Peran Virus dalam Aspek Kesehatan
Masyarakat

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5 Peserta didik dapat menjelaskan Asal, Bentuk dan Struktur Virus serta Peran Virus
dalam Aspek Kesehatan Masyarakat

3. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menganalisis dan mengetahui peranan virus dalam aspek Kesehatan
Masyarakat

II. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
 Alat tulis-menulis berupa Bolpoint/Pulpen, Pensil
 Alat penghapus berupa Tipe-X, Penghapus pensil
 Penggaris

2. Bahan
 Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
 Kertas / buku tulis
 Buku pegangan siswa, Buku referensi yang relevan terkait materi
 Materi Pembelajaran Pembelahan Sel Mitosis dan Meiosis
 Internet

III. PETUNJUK
1. Baca dengan cermat dan teliti LKPD ini sampai selesai sebelum memulai kegiatan.
2. Isilah identitas di bagian atas LKPD ini.
3. Diskusikan materi yang telah disediakan bersama anggota kelompok, kemudian isilah
lembar kerja yang telah disediakan.
4. Organisasikan tugas belajar untuk mencari data/informasi yang berkaitan dengan soal

1
5. Lakukan penyelidikan terhadap permasalahan dengan menjawab pertanyaan
6. Melakukan refleksi terhadap investigasi dengan menyampaikan kesimpulan
7. Apabila menemukan permasalahan teknis yang dirasa sulit silakan tanyakan kepada guru.

IV. SUMBER BELAJAR DAN REFERENSI


1. Buku Pengangan Siswa Biologi Kelas X SMA
2. Bahan Ajar /Modul
3. Powerpoint (PPT)
4. Video youtube

V. LANDASAN TEORI
 Virus sebagai entitas biologis yang terdiri dari materi genetik (DNA atau RNA) yang
dibungkus oleh kapsid protein. Virus memerlukan inang untuk bereplikasi.
 Virus tidak memiliki struktur seluler, tidak melakukan metabolisme sendiri dan bergantung
pada mesin sel inang untuk replikasi.
 Paparan berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus, termasuk influenza, COVID-19,
HIV/AIDS, dan hepatitis.

VI. KEGIATAN PESERTA DIDIK


1. Orientasi Masalah
Virus dapat menyebar melalui berbagai cara, termasuk kontak langsung antar manusia,
transmisi melalui udara, hewan vektor, dan kontaminasi makanan atau air. Kecepatan
penyebaran dan mutasi virus menimbulkan tantangan besar dalam pengendalian penyakit ini.
Hal ini tidak hanya menimbulkan dampak kesehatan, tetapi juga sosial, ekonomi, dan
psikologis pada individu dan komunitas. Di era globalisasi dan mobilitas manusia yang
semakin meningkat, penyebaran virus telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan
masyarakat global. Beberapa contoh penyakit viral yang pernah menyebabkan wabah besar
adalah influenza, HIV/AIDS, Ebola, dan baru-baru ini, COVID-19. Perhatikan dengan cermat
video berikut.

Scan barcode dibawah ini atau klik link


berikut: https://shorturl.asia/0v13B

2
Orientasi Masalah:
1) Bagaimana virus corona memasuki dan menginfeksi sel-sel manusia?
2) Apa peran protein dalam mekanisme infeksi virus corona?
3) Bagaimana respons imun manusia terhadap infeksi virus corona?
4) Mengapa beberapa orang mengalami gejala yang lebih parah atau komplikasi yang
lebih serius daripada orang lain?

2. Organisasi Belajar
Organisasikan tugas belajar secara kelompok. Carilah data/informasi melalui modul dan
media belajar lain yang berkaitan dengan soal.

3. Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok


Jawaban di tulis pada kertas plano atau HVS atau kertas presentasi yang telah disipakan.
Ditulis dengan rapi dan terstruktur

4. Mempresentasikan hasil diskusi


1. Jawaban di tulis pada kertas plano atau HVS atau kertas presentasi yang telah disipakan,
dan harus di hias supaya menarik.
2. Kertas presentasi ditempelkan pada papan tulis sesuai dengan nama kelompoknya.
3. Salah satu peserta didik membacakan jawabannya.
4. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik.
5. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.

6. Menganalisi dan Mengevaluasi Proses pemecahan Masalah


Buatlah kesimpulan dari hasil video yang telah dianalisis

3
4

Anda mungkin juga menyukai